" Ya Om dan Tante, sepertinya besok aku akan menemani om Fano dan istrinya berziarah sesuai janji kami,setelahnya membicarakan dengan Sam untuk pengontrolan semua usaha disini sementara,setelah itu baru kita kembali keIbukota." ucap Arjun menanggapi nasehat pamannya.
" Apa kami harus ikut?" Aris dibuat bingung dengan keputusan Arjun yang melibatkan mereka.
" Tidak masalah! Aku juga sudah sangat merindukan mommymu SITULUNG, kangen kebut- kebutan dengannya, apa setelah berusia kepala Empat ia masih kuat mengalahkan Daddymu dalam acara balap keluarga dan masih bisa menyandang predikat penikung ulung." timpal Adelia mengemukakan isi hatinya.
" Jadi serius kita akan ikut bersama Juna?" Aris masih belum percaya dengan keputusan istrinya yang mendukung penuh kemauan Arjuna turut memboyong mereka berdua.
" Ya, kita akan pergi, tapi dengan syarat pulangnya berlima."
" Maksudmu sayang?"
" Maksud tante kita baliknya dengan Ibu Rara dan suaminya Om A.Seperti lupa saja om kalau Tante Adel orangnya tukang kepo.Saat ini pasti tante lagi penasaran sama pria yang menikahi ibu Rara."Tebak Arjuna penuh percaya diri.Sejenak kegabutan yang tadinya menyelubungi hatinya sekarang berangsur pergi karna kedua orang tua ini.
" Seperti biasa Arjun selalu pandai mendalamihatiku, beda sekali dengan dirimu yang sangat tidak peka sejak tiga tahun terakhir ini bang." Ucap Adel mengacungkan ibu jarinya pada Arjun lalu kelingkingnya pada Aris.
" Dasar tak setia, sejak ada dia kau lebih banyak memihaknya ketimbang aku, untung aku sayang dia, kalau tidak sudah kupecat kau jadi bendahara diIstana hatiku ini." Ucap Aris dengan menjedingkan bibirnya.
Ho...ho... Sepertinya aku ngantuk dan ingin dinina boboin sama om dan tante." Ujar Arjuna seraya membawa pasutri yang lagi cibir- cibiran itu menuju ranjangnya dengan menarik pinggang keduanya, dengan posisi Arjun ditengah kedua orang itu.Ia sering melakukan ini pada mereka kalau sudah mulai gontok- gontokan.Hal termesra yang selalu ingin Juna lakukan pada kedua orang tuanya, tapi hanya bisa diwujudkan pada om dan tantenya, karna kalau dirumah sendiri Rajj dan Cintami selalu sibuk mengurusi adiknya dengan mimpi- mimpi gadis itu.Apalagi dirumah Arjun bisa dikatakan sangat jarang, karna sejak ada Sinta Arjun selalu diatur supaya jauh, walau begitu ia tidak pernah mengumpat, iri apalagi cemburu pada adiknya itu. Cemburu itu datang bilamana Mendengar Sinta didekati pria muda, disitulah
baru hati anak muda ini ketar- ketir sendiri.
Seperti biasa Adel dan Aris langsung menjadi berbunga- bunga diperlakukan begitu sama anak muda ini.Segala pertengkaran akan berujung dengan senyuman bahagia.
" Kau benar- benar putra kami...Mommymu memenuhi janjinya pada kami Jun walaupun tidak langsung." Ucap senang Aris dan Adel sebelum memanjakan anak muda itu sampai ponakan mereka itu terbuai kealam mimpi.
Arjun tak begitu memusingkan arti ucapan Aris, yang ia butuhkan saat ini adalah kenyamanan dan kedamaian, bersama kedua orang tua ini rasanya ia mendapatkannya, ia bersyukur akan hal itu, sebab itulah ia bisa bertahan disini dan bisa bekerja maksimal mengembangkan bisnis hingga maju pesat, walau pada dasarnya raga dan jiwanya masih saja menginginkan sebuah nama, nama yang semula ia fikir tak boleh dituliskan dibuku nikah bersama namanya, tapi ternyata itu salah, sayangnya semua terbongkar setelah nama itu tertulis disisi nama lain, harapannya sirna sudah, tapi tidak akan mudah dengan rasanya.
" Aku akan belajar ikhlas Ta, jika kau bahagia. Andai kulihat sedikit saja ia menyakitimu, maka aku sebagai Abang dan sebagai pria takkan membiarkannya." Ucap Arjun sembari mengepalkan tangannya.
" Jun...Jun....Kau masih bangun nak..." Panggil Adelia melihat Arjuna bicara sembari memejam.
" Dia tidak bangun, tapi sedang mengigau,kami lelaki banyak yang begitu, suka menyampaikan isi hati melalui igauan dalam tidur, sebenarnya tidak susah mengetahui bila seorang pria punya rahasia, lakukan saja seperti yang kita buat ini.Kita yang memanjakannya, tapi dihatinya ada orang lain, untung kita hanya orang tuanya." Ucap Aris sembari tersenyum smirk pada Adelia.
" Ho...ho...Kalau istrinya, pasti sudah menyeretnya keluar." Sahut Adel.
" Atau bahkan menyiramnya dengan air comber." Tambah Adelia sembari terbahak bersama suaminya.Syukurlah Arjuna benar- benar sudah lelap, jadi ia tidak terganggu sedikitpun.
Bermacam cara orang menghadapi masalah, ada yang baper sebapernya, ada yang santai saja seperti Adel dan Aris.Tapi semua itu bergantung juga pada jenis masalahnya.
Keduanya merebahkan diri diantara Arjun setelah mengurus selimut pria itu, mereka lakukan itu dengan tulus, tidak melihat Arjun yang sudah besar, tapi membayangkan menikmati masa- masa merawat bayi, walau bayi mereka lebih besar dari mereka berdua. Cara unik kedua orang ini mencintai, mungkin juga satu penyebab hidup mereka jadi ringan tanpa beban.
**********
Jauh dipusat kota, disebuah hotel berbintang seorang pria dan wanita tengah sibuk menikmati cinta terlarang.Berkali- kali sang pria melepaskan lahar panasnya kedalam rahim sang wanita tanpa pengaman, membuat siwanita tersenyum puas membayangkan tidak lama lagi benih sang pria akan tumbuh dirahimnya.Sejak punya kesempatan berkarya dibawah pria tampan yang sudah lama jadi incarannya ini, grasy menghentikan kebiasaan buruknya mendegup minuman keras, agar rahimnya dingin dan subur, ia benar- benar merasa kesempatan emas menjadi mommy dari pewaris Dirgantara Group telah dalam genggaman.Kalau dia hamil tinggal buat strategi berikutnya.
" Jangan lupa minum pil KBnya! " Ujar Dirga setiap mereka usai bercinta beberapa ronde yang dibalas anggukan oleh Grasy.
" Yang Enak mau, anak ngak mau!Dasar buaya buntung."Gerutu Grasy tapi tentu saja ia kemukakan didalam hatinya saja, sedang pada Dirga ia tersenyum seanggun mungkin.
" Sayang...Sebaiknya kau pakai ****** saat main, biar aku tak repot minum pil yang ngak enak itu." Ucap Grasy seolah selalu minum sesuai anjuran Dirga.
" Aku tak suka tertahan oleh apapun, kau saja yang pakai kontrasepsi! Kalau kau sampai hamil aku takkan segan- segan memintamu aborsi, karna bagiku calon ibu dari anakku hanya satu, yaitu Sinta, hanya ia satu- satunya wanita yang boleh ada dihati dan hidupku." Ujar Dirga semaunya.
Grasy tersenyum pahit mendengar pernyataan keji dari pria yang sudah menikmati tubuhnya ini." Enak aja, kau takkan bisa melakukan itu padaku, lihat saja nanti Ga, aku akan memaksamu melepas wanita itu dan hanya boleh memiliki aku saja." Batin Grasy.
Sedangkan Rajj yang kembali membuka Vidio setelah Cintami tidur, hanya geleng- geleng kepala mendengarkan betapa egois dan serakahnya pria yang sudah resmi menikahi putrinya. "Aku benar- benar buta selama ini, saat penglihatanku kembali aku melihat kesayanganku sudah terseret jauh kedalam gelombang Cinta pria berkepribadian ganda itu." Keluh sendu Rajj.
Sampai jelang subuh Rajj belum bisa lelap, hingga ketika jam digital diruangan kerjanya menunjukkan pukul setengah lima,iapun mencoba menghubungi nomor Aris. Beberapa kali ia mengulangi panggilan, barulah telfon tersambung.
" Assalamualaikum...Ada apa Rajj..." Terdengar suara khas bangun tidur dari seseorang disebrang telfon.
" Ris...Sepertinya kita harus bicara." Ucapnya pelan.
" Ya Daddy...Kita akan balik sore nanti! " sorak sebuah suara yang Rajj kenal.Kiranya Aris menyambungkan telfon dengan dispeker,kok sesubuh ini mereka sudah berkumpul." Tanya hati Rajj hingga terdiam beberapa saat.
" Daddy masih belum mau menerimaku juga ya???" Tanya desak Arjuna disebrang karna ayahnya diam.
" Bu...bukan itu, aku hanya heran mengapa kalian sudah kumpul sepagi ini." Ujar Rajj gagap.
" Oughhhh...Kami tidur satu ranjang sudah biasa dengan putramu, salahmu sendiri memberikannya pada kami, kami menganggapnya bayiungil yang baru kami dapatkan." Sekarang Adelia yang baru bangun menimpali.
Deg.
Hati Rajj tersindir keras, iapun tersenyum pahit, sekali lagi ia merasa telah salah menjadi orang tua.Kedua kesayangannya jauh hatinya jauh dari mereka saat ini.
" Tenanglah Bro! Jangan langsung cemberut apalagi cemburu gitu, kami tetap tidak mengambil namamu dari nama Arjuna kok, dia tetaplah putra kalian, kami hanya menikmati saja momen- momen penting jadi paman dan bibi berasa mommy dan Daddy!." Imbuh riang Aulia membuat Rajj makin mendegup Saliva.
" Jadi boleh ngak kami kembali?" tanya Arjuna lagi.
" Tentu...Itu yang Daddy harapkan, hanya daddy syok saja, terlalu senang keinginan Daddy sesuai dengan rencana kalian." Pangkas Rajj.
" Nantinya kau akan Lebih Syok dari ini Rajj...Kami akan pulang berlima." Ujar Adelia membuat Cintami yang baru bangun ternganga.
" Apa Arjuna buat anak disana???" Tuduh Cinta.
Ha...ha..ha...." Gelak tawa dari sebrang buat Cinta dan Rajj kian bingung.
Jangan berpraduga yang bukan- bukan Cintaku.. Siapkan saja mental yang kuat untuk menyambut kehadiran putra terbuangmu ini." Ujar Juna masih berteka- teki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments