Pertualangan Di Dunia Game
Di sekolah menengah pertama swasta yang cukup terkenal di kota S.
Seorang bocah laki-laki yang biasa duduk di bawah pohon terlihat berusia kira-kira kurang lebih 13 tahun sedang serius menatap layar handphonenya. Bocah tersebut bernama Yoru. Dia keseringan bermain game hingga larut malam. Untuk lepas dari game, hanya bisa pada saat pelajaran saja. Sisanya kalau ada jam kosong dan istriharat, pasti tangannya tidak lepas dari handphone-nya.
Di dunia game dia dikenal sebagai player yang tidak terkalahkan. Permainan battle apa pun selalu diraihnya dalam posisi pertama. Membuat nama username-nya ditakuti oleh penggemar e-sport. Dirinya juga sering ikut lomba e-sport yang hampir sering diadakan di salah satu mall yang cukup terkenal di Kota S dan selalu menjadi juara pertamanya.
Di sekolahnya dirinya dikenal sebagai pemuda yang dingin dan enggan melakukan pertemanan. Terkenal cuek dan acuh tak acuh terhadap teman sebayanya yang selalu membuat para guru selalu menasehatinya. Pernah orangtuanya dipanggil untuk berkonsultasi dengan guru BK yang mengajari Yoru namun hasilnya tetap saja nihil. Teman satu-satunya hanyalah Khun Agnes Aguero, teman masa kecilnya dan sahabatnya yang satu sekolah dengan dirinya. Hanya saja mereka selalu berbeda kelas sejak SD. Tujuannya adalah untuk membuat Yoru tidak bergantung pada Khun. Tetapi hasilnya adalah Yoru makin tertutup rapat pada pertemanan dengan usia sebayanya.
Sejak awal kelas 7 di SMP tersebut Yoru memiliki banyak penggemar gadis, dikarenakan wajah tampannya dan tubuhnya yang atletis. Membuat pesonanya yang juga dingin dan cuek berhasil meluluhkan hati para gadis yang menatapnya. Sering mendapat surat di lokernya. Namun dengan cuek dan santai, semuanya dibuang olehnya. Sehingga membuat Khun menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya yang satu ini pada saat jam istirahat.
"Mengapa kamu membuangnya?" tanyanya Khun pada Yoru.
"Aku tidak tahan melihat loker dikotori oleh surat tidak berguna," jawab Yoru dengan santai.
"Kasian cewek-cewek jika mengetahui suratnya sama sekali tidak dianggap dan pastinya mereka akan menangis," batin Khun.
Berbeda dengan Yoru, Khun memiliki sikap yang ramah dan mudah didekati oleh siapa pun. Memiliki hobi yang sama dengan Yoru, tetapi tidak membuat Khun tergila-gila dengan game. Dirinya hanya bermain jika stresatau mengisi waktu luang. Karena Khun tidak memiliki otak secerdas dan sepintar Yoru, maka Khun harus berkerja keras untuk menuruti semua tuntutan orangtuanya yang harus mendapatkan nilai bagus. Berbanding terbalik dengan orang tua Yoru yang membebaskan anaknya tanpa adanya beban belajar .
"Yoru..." panggil Khun.
"Ada apa?" jawabnya malas.
"Kamu bisa ajari aku fisika tentang magnet tidak?" tanyanya was-was takut ditolak.
" Hhmm boleh lah, kamu ke rumahku saja setelah pulang sekolah. Sekalian belajar MAT buat UTS besok. Aku merasa materi untuk Mat cukup susah," ujarnya masih santai.
"Makasih, Yoru," ucapnya dengan girang.
"Iya sama-sama, tetapi jangan lupa bawa cemilan buatan mamamu, aku udah kangen," kata Yoru.
"Oke," jawab kilat Khun.
Sebenarnya Yoru jarang sekali mengulang di rumah. Dirinya cukup fokus mendengarkan pengajaran gurunya di kelas dan belajar pada saat hari h di sekolah. Namun, nilainya tidak pernah merah dan malah selalu mendapatkan nilai sempurna. Sehingga dari SD dirinya mendapatkan juara kelas. Pernah ditawari untuk mengikuti perlombaan kecerdasan tingkat anak-anak pada waktu SD tetapi ditolaknya. Kecuali pada waktu kelas 6, dirinya mengikuti lomba satu kali, karena Khun mengikutinya dan ingin menemaninya di perlombaan tersebut. Namun, Yoru tidak pernah latihan hanya ikut Khun untuk menemani pada saat mereka berdua dilatih oleh guru mereka. Walaupun demikian, tim mereka berhasil mendapatkan juara pertama di perlombaan tersebut.
Pulang sekolah pada saat bel selesai pelajaran berbunyi.
Yoru seperti biasa dijemput oleh ibunya yang selalu menyediakan waktu untuk menjemput anaknya. Ibunya sebenarnya adalah ibu rumah tangga sekaligus juga istri seorang konglomerat yang terkenal di negara Indonesia.
"Bagaimana sekolahmu, Yoru?" tanyanya dari sang ibu.
"Biasa saja Mami," katanya dengan santai.
"Apakah kamu tidak kesepian?" ibunya bertanya
"Maybe, sih," cicit Yoru.
"Coba kamu berteman. Yoru jangan sampai kamu sendirian saja. Papi dan Mami tidak selalu bisa menemanimu," ucapnya dengan sedih
Papi Yoru walaupun dibilang sibuk tetapi mamanya selalu menemani setiap hari, setiap detik ada untuk Yoru. Sesibuk apa pun mereka selalu meluangkan waktu untuk putra semata wayangnya. Sehingga putranya tidak pernah merasakan kesepian. Walaupun hanya seorang diri. Sehingga dia tidak pernah mau berteman, cukup papi maminya yang menanganinya katanya jika ditanyakan soal mengapa dirinya tidak punya teman.
"Tetapi Mami, Yoru tidak ingin punya teman," jawabnya dengan jujur
"mengapa?" tanya maminya dengan penasaran.
"Ada papi dan Mami, Yoru sudah cukup dengan keberadaan mami dan papi kok," ungkapnya
"Kecuali papi Mami mau memberikan Yoru adik, Yoru akan lebih senang lagi," ungkapnya melanjutkan percakapannya.
Sang mami pun terdiam mendengar jawaban dari Yoru. Siapa sangka, sebenarnya putra semata wayangnya menginginkan adik. Namun, sejak maminya mendapatkan kanker rahim dan sudah melakukan operasi pengangkatan rahim, mustahil untuk mengandung lagi. Dan sekarang dirinya tidak bisa menjawab pertanyaan dari anak kesayangannya.
"Mami?" panggil Yoru.
"Iya sayang, ada apa?" maminya menjawab.
"Apa Mami sedih tadi? Maafkan Yoru, Mami. Mami, Mami kalau ingin Yoru punya teman selain Khun maka Yoru akan berusaha," ucap Yoru
Yoru sekilas melihat mami kesayangannya bersedih. Dia segera membuat maminya tidak bersedih dan segera berusaha membuat pernyataan akan mencari teman untuk mengurangi kesedihan maminya.
"Mami, tetapi Yoru hanya ingin Mami dan papi," ucapnya jujur.
"Jangan marah jika Yoru tidak punya teman, mami," Yoru melanjutnya dengan takut.
"Mami tahu kok, sayang," ucapnya.
"tetapi Yoru sayang harus berusaha, ya," katanya lagi
"Baiklah Mami, oh, iya, Mami, katanya Khun sore ini mau ke rumah kita, Mami," nada riangnya
"Okey sayang, kalau begitu Mami nanya siapkan cemilan kesukaanmu dan Khun ya," nada perhatian sang mami kepada putra satu-satunya.
"Baik, Mami" ucapnya senang.
Yoru bercerita mengenai sikap gadis yang selalu menerornya di lokernya. Maminya hanya menjawab dengan tertawa. Tidak terasa mereka sudah sampai di rumah mereka. Rumah mereka sangat megah dan hanya ada 10 pembantu yang terlihat di halaman rumah mereka. Begitu mendengar suara mobil istrinya, suaminya menyambut kepulangan mereka.
"Papi, Yoru pulang!" serunya dengan riang. Dirinya langsung turun dari mobil tanpa mempedulikan kata-katanya ibunya. Langsung memeluk dengan semangat ke arah ayahnya.
"Hei, jagoan Papi pulang dari sekolah," ucap ayahnya.
"Papi tadi Mami sempat sedih," ucap Yoru dengan polos tetapi mimik muka sedih.
"Kok bisa Mamimu sedih? Apakah Yoru buat ulah?" tanyanya dengan lembut
"Tidak Papi, Mami hanya berkata bahwa Yoru harus bisa berteman," cicitnya dengan wajah sedih.
"Apakah Yoru menyanggupinya?" tanya papinya penasaran.
"Sebenarnya cukup Papi-Mami menemani Yoru, Yoru tidak butuh teman. tetapi Yoru menyanggupinya karena tidak mau Mami sedih," ucapnya lagi.
Ayahnya yang melihat mimik polos anaknya ingin mencubitnya. Walaupun Yoru sudah kelas 7 tetapi dia masih suka bermanja-manja dengan papi maminya. Dan kedua orangtuanya tidak pernah keberatan akan sikapnya. Bahkan sangat menyukainya.
"Kalau begitu bagus dong anak Papi mau berteman," kata sang ayah lagi.
"tetapi Papi, aku lebih suka berteman dengan adik ketimbang yang lain," ungkapnya jujur.
Mendengar kata "adik" dari mulut putra semata wayangnya, mimik ayahnya menampilkan sama seperti ibunya, membuat Yoru meralat ucapannya.
"Tidak Papi, Yoru akan berteman dengan orang lain, Yoru tidak akan menyebut ‘adik’ lagi," ucapnya
Walaupun Yoru terkenal cuek di sekolah. Namun berbeda di rumah. Dirinya paling tidak suka membuat kedua orangtuanya bersedih. Sehingga apa pun permintaan yang menurutnya menyebalkan, jika itu mampu membuat orangtuanya tersenyum pasti dituruti oleh dirinya.
"Baik Papi akan mendengarkan kata Yoru," kata papinya dengan wajah yang kembali ceria.
Yoru mengetahui kedua orangtuanya menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Namun, dirinya tidak berani menanyakan karena takut kedua orangtuanya bersedih dan terluka. Maka, dirinya hanya mampu mengiyakan segala permintaan orangtuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Saga¥
mampir thor
2024-06-03
0
Khun, Authornya fans TOG ya....
2023-11-06
1
mama zha
mampir nh semangat thor
2023-07-27
2