Ketika Kurusu mengayunkan pedangnya secara vertikal, dengan cepat Ryan bergerak ke samping.
Clang
Dentuman keras tercipta akibat hantaman pedang kurusu pada dinding besi. Percikan api pun keluar dari hantaman ini dan membuat sebuah bekas sabetan putih pada dinding.
Ryan yang berhasil menghindar, langsung melompat sekuat tenaga ke udara. Kemudian dia berputar dan memijakkan kakinya pada atap gerbong. Seperti seekor kelelawar yang tergantung terbalik, Ryan menatap Kurusu dengan mata birunya.
Tubuh Kurusu pun langsung merinding. Ia merasa sangat kedinginan dan juga ketakutan, bagaikan kematian akan berkunjung padanya.
Seakan gravitasi telah kembali normal, Ryan mulai jatuh ke bawah setelah mengambil pisaunya. Namun sebelum itu, Ryan terlebih dahulu menendang atap gerbong dan meluncur ke arah Kurusu. Pisau yang ada di tangan Rian seakan berubah menjadi taring tajam yang berkilau cahaya dingin dari bilah pisaunya.
Reflek, Kurusu langsung mengangkat pedangnya dan menahan serangan Ryan. Namun, Kurusu tidak tahu bahwa Ryan sudah lama menunggu Kurusu untuk melakukan teknik blocking seperti ini.
"Aku melihatnya!" Dengan pisaunya, Ryan memotong garis kematian pada pedang Kurusu dengan mudah seperti sedang memotong tahu.
Slash
Seketika itu juga, pedang Kurusu terpotong menjadi dua bagian. "Tidak mungkin!"
Kurusu sangat terkejut. Ia pun terlambat bereaksi saat Ryan melakukan serangan lanjutan. Dengan cepat, pisau Ryan telah berada di leher Kurusu. Darah tampak mengalir dari luka yang tidak begitu dalam. Dengan hasil pertarungan ini, Ryan kemudian menonaktifkan kembali Mystic Eye of Death Perception miliknya.
Suasana gerbong itu pun menjadi hening. Hanya suara mesin kereta saja yang terdengar. Para samurai seakan dejavu dengan pemandangan ini. Bagaimana tidak, 3 hari yang lalu, Ryan mengalahkan Kurusu dengan menodongkan pisau di lehernya. Dan sekarang, kejadian itu terulang kembali.
Mata Kurusu terlihat bergejolak. Namun kali ini ia tidak bisa beralasan lagi. Ia harus mengakui bahwa kali ini Ryan menang dengan cara yang jujur dan terhormat.
"Bagaimana Kurusu? Apa kali ini kamu menerimanya?"
Kurusu menutup matanya sebentar. "Ya, kamu lah pemenangnya." Setelah itu, Kurusu berbalik dan keluar dari gerbong.
Ding
[Selamat, nomor serial 124.888 telah berhasil menyelesaikan misi sampingan tingkat B, -Tantangan Konichi Kurusu-]
[+5000 poin]
"Tunggu, Kurusu! Apa kamu benar-benar akan menyingkir dari masalah ini?" teriak Kibito.
Langkah Kurusu terhenti. "Ini adalah pernjanjian antara aku dan Ryan. Sebagai samurai, aku selalu menjunjung tinggi kehormatan samurai. Jika aku mengingkari janjiku, maka itu sama saja menodai kehormatanku sebagai samurai!"
"Tapi, orang itu selalu berpihak kepada dua monster itu! Bagaimana jika Ryan membiarkan dua monster itu mengamuk dalam kereta? Kita semua bisa mati!"
"Jika kita mati, ya sudah! Itu tandanya kita memang lemah!"
"Tapi …"
"Sudah cukup, aku tidak akan ikut campur lagi dengan masalah ini!" Kurusu lalu pergi tanpa melihat kembali ke belakang.
Walau begitu, para samurai masih tidak tenang dengan keberadaan Mumei dan Ikoma. Mereka pun kembali mengacungkan Steam Gun milik mereka kepada Ryan, Mumei, dan Ikoma.
"Sial!" umpat Ikoma. "Ryan, cepat lari! Kamu tidak ada hubungannya dengan kami. Yang para samurai itu incar adalah kami, kabaneri. Bukan kamu!"
"Tenang saja Ikoma, aku yakin pasti ada jalan keluar." ucap Ryan dengan tenang. 'Berdasarkan misi sampingan -Tantangan Konichi Kurusu-, kami bertiga mati kalau aku kalah dalam pertarungan tadi. Jadi seharusnya kalau aku menang, pasti kami bertiga tidak akan mati. Ini artinya, sebentar lagi akan ada event yang membuat kami bertiga lolos dari kematian!'
"Tolong hentikan semua ini!" Dari belakang para samurai, terdengar suara merdu seorang wanita.
"Ayame-sama!"
Para samurai langsung berdiri tegak dan memberi jalan pada Ayame. Di belakang Ayame, ada dua pelayan wanita yang mengikutinya.
Konichi Kurusu yang tadinya akan pergi, langsung kembali dan memasang badan untuk melindungi Ayame. "Ayame-sama, kenapa Nona datang kemari? Tempat ini berbahaya! Tolong kembali ke gerbong depan."
"Maafkan aku Kurusu, tapi tolong biarkan aku menangani masalah ini. Bagaimana pun juga, aku adalah putri tertua keluarga Yomogawa!" Kemudian, Ayame melihat ke arah Ryan. Kali ini Ayame terlihat sangat serius dan dewasa.
"Stasiun Aragane telah hancur. Kematian Ayahku juga telah terkonfirmasi. Kini, hanya tinggal aku seorang yang tersisa dari keluarga Yomogawa. Jadi sekarang, aku lah yang bertanggung jawab atas semua yang ada dalam Koutetsujou."
Ryan dapat melihat sedikit kesedihan saat Ayame bercerita tentang kematian Ayahnya. "Ryan … secara pribadi, aku ingin percaya bahwa kalian tidak berbahaya. Tapi, demi semua orang yang ada di dalam Koutetsujou, aku harus memastikan bahwa kalian benar-benar tidak berbahaya."
"Aku tahu, Ayame. Jadi, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Ryan.
Ayame terdiam sejenak atas pertanyaan Ryan. Setelah beberapa detik, akhirnya Ayame menjawab. "Aku mengijinkan Ikoma dan Mumei untuk tetap tinggal di Koutetsujou."
"Ayame-sama! Tolong pikirkan lagi keputusan Nona!"
"Ini terlalu berbahaya!"
"Kita harus mengusir mereka!"
Para samurai menjadi gaduh karena keputusan kontroversial Ayame. Mendengar protes ini, Ayame langsung mengutarakan isi hatinya. "Ryan telah banyak berjasa bagi kita. Tanpanya, kita mungkin tidak akan bisa lolos hidup-hidup dari Stasiun Aragane. Selain itu, Mumei juga turut andil membantu Ryan dalam melindungi proses Evakuasi. Sedangkan Ikoma, dengan gagah berani ia menyelamatkan Ryan dari kepungan kabane. Mereka semua adalah orang pemberani yang bersedia melindungi kita! Apa kalian tega mengusir orang-orang yang telah berjasa bagi kita?"
Para samurai pun tidak bisa berkata apa-apa. Apa yang diucapkan Ayame itu benar. Namun, semua itu tetap tidak dapat menghilangkan rasa takut di hati para samurai.
"Tenang saja Ayame, aku akan menjaga mereka. Nggak akan ku biarkan mereka menyakiti orang-orang yang ada di kereta ini, terutama kamu, Ayame."
Mendengar itu, Ayame pun tersipu malu.
"Jadi, aku punya usulan untuk menangani masalah ini. Mumei dan Ikoma akan tinggal di gerbong paling belakang ini dan tidak akan pergi ke gerbong lainnya kecuali ada keadaan darurat. Jika mereka berdua ingin pergi ke gerbong depan, aku akan menghentikan mereka. Bagaimana menurutmu?"
"Baik, aku akan meminjamkan gerbong ini untukmu! Aku harap kamu menepati janjimu."
"Terima kasih Ayame, kamu benar-benar wanita yang lembut. Siapa pun yang menikahimu pasti bahagia." ucap Ryan nada bercanda.
Namun, di telinga Ayame, ia menganggap ucapan Ryan serius. Wajah Ayame pun memerah.
"Ryan, jangan kurang ajar kamu!" teriak Kurusu yang memelototi Ryan dengan tajam. Para samurai juga protes dengan sikap Ryan.
"Kurusu, cukup!" Setelah itu, Ayame menundukkan kepalanya sedikit pada Ryan. Kemudian ia pergi bersama para samurai lainnya.
Ding
[Sistem mendeteksi nomor serial 124.888 telah berhasil menyelesaikan semua misi utama]
[Anda dapat memilih untuk kembali ke Reincarnation Room, atau menetap di dunia ini]
[Jika anda memilih untuk kembali ke Reincarnation Room, maka anda akan menjalani evaluasi dan perhitungan hadiah]
[Jika anda memilih untuk menetap di dunia ini, anda dapat tinggal di dunia ini selama 3 hari]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Arthurzynxavier
Lumayan seru sih
2022-12-16
1