Berburu Kabane

Ketika Ryan telah membaca informasi mengenai misi yang diberikan sistem pengendali Reincarnation Room, mendadak Ryan merasa seperti sedang jatuh melayang di udara. Pandangan Ryan pun mulai terdistorsi. Kepala Ryan terasa sangat sakit melihat distorsi ini. 

Beberapa saat kemudian, perasaan tidak nyaman yang diakibatkan transfer antar dimensi akhirnya hilang. "Anjirr, sakit sekali kepalaku! Ughh … aku jadi ingin muntah!" 

Ryan pun akhirnya muntah. "Bleeerghh …"

Setelah sedikit tenang, Ryan mulai melihat sekelilingnya. "Apa-apaan ini!? Kenapa semua yang aku lihat dipenuhi garis-garis!?"

Rian terkejut dengan aktifnya Mystic Eye of Death Perception. Walau semua yang ia lihat terdapat garis pada permukaannya, namun Rian masih bisa melihat sekelilingnya dengan normal. Ia pun jadi sedikit tenang setelah beberapa kali mengambil nafas yang dalam.

Saat ini, Rian berada di sebuah rumah yang tampak tua. Rumah ini terlihat seperti rumah model jepang. Tapi tidak ada tatami di sini, yang ada hanyalah papan kayu yang melintang membentuk persegi mengelilingi tempat pembakaran. Di atas tempat pembakaran, terdapat teko besi berisi air yang sedang dipanaskan. Melihat semua itu, Ryan merasa ia sedang hidup di zaman Edo. 

Namun, penglihatan yang Ryan miliki sekarang sedikit merusak suasana. Dinding, tanah, api, teko, dan juga asap dari kayu bakar, semua memiliki garis-garis yang saling bertabrakan layaknya grafiti. Rian juga dapat melihat dunia ini diambang kehancuran. Banyak sekali garis yang hampir terputus di sekitarnya. Dengan sedikit sentuhan saja, Ryan dapat dengan mudah menghancurkan dunia ini. 

Lama kelamaan, Ryan semakin tidak nyaman. "Pantas saja Ryougi Shiki dan Tohno Shiki tidak tahan menggunakan mata ini dalam jangka waktu yang lama."

Ia pun mulai mengingat-ingat bagaimana pengguna Mystic Eye of Death Perception mengendalikan kekuatannya. Tohno Shiki tidak dapat menonaktifkan Mystic Eye-nya. Ia harus menggunakan kacamata khusus yang bernama Mystic Eye Killer untuk menyegel matanya.

Sedangkan Ryougi Shiki, ia dapat mengaktifkan dan menonaktifkan matanya sesuai keinginan. Namun Ryougi Shiki dapat melakukannya setelah beberapa lama beradaptasi dan juga menerima instruksi dari seseorang. "Bisakah aku melakukan hal yang sama seperti Ryougi Shiki? Oke lah, aku coba dulu."

Ryan kemudian memejamkan matanya. "Tertutup!" Ryan mengucapkan kata itu sambil membayangkan ia menempatkan segel pada matanya.

Perlahan, Ryan membuka matanya. Pupil mata Ryan tidak lagi berwarna biru, tapi kembali normal menjadi hitam. Di sekelilingnya, tidak muncul garis-garis lagi. Rian pun bernafas lega melihat hasil positif ini. "Haah~ akhirnya aku bisa melihat dengan normal."

Rian mencoba menguji kembali pengendaliannya. Kali ini, ia melakukannya tanpa memejamkan matanya. "Terbuka!" Saat itu juga, warna pupil mata Ryan berubah menjadi biru es dengan corona pelangi yang mengelilinginya. Dunia yang Rian lihat juga menjadi dipenuhi dengan garis.

"Sepertinya aku berhasil mengendalikannya, hahhahaha … hahahaha … tertutup!" Mata Rian kembali normal setelah Rian mengucapkannya.

"Sepertinya, Mystic Eye of Death Perception milikku lebih condong mirip dengan milik Ryougi Shiki dibanding dengan milik Tohno Shiki." Saat Rian sedang merenung, tiba-tiba pintu kayu rumah tua ini terbuka.

Kreak

"Hei kamu, orang asing! Kenapa kamu masih di sini?" Tanya salah seorang pria dengan pakaian ala Samurai. Kedua pria yang masuk itu terlihat membawa pedang katana pada pinggang mereka.

 Melihat hal ini, Ryan langsung waspada dan bersiap-siap untuk menghunuskan pisaunya. Tapi reaksi kedua Samurai itu benar-benar meremehkan Ryan dan bertindak seakan tidak melihat apa-apa. Bagi mereka, derajat Samurai lebih tinggi dibanding warga biasa. Terutama orang asing yang datang dari luar tembok.

"Aku tak menyangka kamu malah bermalas-malasan. Bahkan suara tawamu sangat keras hingga terdengar keluar!"

"Cepat berjaga di gerbang kota! Atau kamu tidak akan mendapat makanan!" Bentak kedua Samurai tersebut.

'Menjaga gerbang kota? Kenapa aku harus menjaganya?' Saat Ryan bingung dengan semua ini, informasi dari Reincarnation Room masuk ke dalam kepalanya.

'Hmm, jadi begitu. Agar kemunculan para Reincarnator di dunia ini tidak membuat keributan bagi orang dunia ini, maka Reincarnation Room akan mempersiapkan identitas Reincarnator di dunia ini. Dan kali ini, aku mendapat identitas sebagai orang asing, orang yang berasal dari luar tembok.' Setelah paham dengan posisinya di dunia ini, Ryan ingin memastikan kembali pekerjaannya.

"Menjaga gerbang kota ya … berarti kita bisa bertemu Kabane?" 

Perkataan Ryan membuat suasana mendadak menjadi hening. Kedua samurai itu pun terlihat ketakutan saat mendengar kata 'Kabane'. Ryan kembali mengingat setting dari anime Kabaneri The Iron Fortress yang pernah sekilas ia tonton dulu.

Setting Kabaneri The Iron Fortress terletak di Jepang tahun 1860an. Di era ini, revolusi industri telah menyebar. Jadi banyak negara yang sudah menerapkan teknologi berbasis uap. Tetapi, semua itu berubah ketika sosok monster haus darah tiba-tiba muncul.

Kabane adalah monster haus darah yang berasal dari bangkitnya manusia yang telah mati. Mereka bangkit dari kematian dan menjadi buas. Berbeda dengan zombie biasa yang ada di film-film, kekuatan fisik Kabane sangatlah kuat. Mereka tidak akan bisa dibunuh kecuali jantungnya dihancurkan. Tetapi, ada sebuah membran yang menyelimuti jantung Kabane. Membran ini sekuat besi sehingga sangat sulit untuk ditembus.

Dengan keuntungan seperti itu, Kabane jadi susah untuk dibunuh. Mereka pun dengan cepat menyebar dan menghancurkan berbagai kota. Dengan instingnya yang selalu haus akan darah, Kabane telah membunuh banyak orang. Sekali manusia tergigit oleh Kabane, manusia tersebut akan terinfeksi dan lambat laun akan berubah menjadi Kabane.

Untuk mencegah lebih banyak korban, pemerintah Shogun yang menguasai Jepang membangun tembok besi yang melindungi kota-kota dan juga warganya. Mereka menyebut kota yang berlindung dibalik tembok besi sebagai Stasiun. Stasiun-Stasiun inilah yang menjadi harapan terakhir manusia untuk bisa bertahan hidup dari serangan Kabane.

Setelah Ryan mengingat setting cerita dari Kabaneri The Iron Fortress, Ryan menjadi sedikit tidak tenang. 'Berdasarkan informasi dari Reincarnation Room, aku sekarang berada di Stasiun Aragane, yang juga menjadi misi utama nomor 2. Berdasarkan cerita anime-nya, Stasiun inilah akan jatuh dan diinvasi oleh Kabane. Aku nggak tahu waktu yang pasti kapan tragedi itu akan terjadi. Namun aku harus siap menghadapi mayat hidup haus darah itu!"

Memikirkan masa depan yang harus Ryan lalui, ia kemudian mengusap-usap pisau yang ada di pinggangnya. 'Apakah pisau biasa bisa membunuh Kabane? Tapi dengan mata ini, tidak ada yang tidak bisa ku bunuh!'

"Mayat hidup? Apakah benar mereka susah untuk dibunuh? Aku jadi tak sabar untuk menguji Mystic Eye of Death Perception." gumam Ryan sambil tersenyum. Ia benar-benar tidak sabar untuk berburu sekaligus menguji kekuatan matanya. Ryan kemudian keluar mengikuti kedua Samurai itu menuju gerbang kota.

~***~

Cahaya matahari di siang bolong menyinari seluruh Stasiun Aragane. Tempat ini lebih mirip seperti desa dibandingkan dengan kota. Banyak rumah yang terbuat dari kayu. Tidak satupun nampak bangunan bertingkat. Begitu pula dengan jalan yang masih berupa tanah, bukan aspal. 

Di bawah pimpinan kedua samurai tadi, Ryan perlahan berjalan menyusuri jalanan. Ryan merasa tidak nyaman karena ia menjadi tontonan warga sekitar. Bagaimana tidak, pakaian yang Ryan gunakan adalah kemeja kerah lengan panjang berwarna biru. Kemeja ini adalah kemeja yang ia gunakan sebelum tewas. Warga belum pernah melihat pakaian seperti itu.

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka bertiga di gerbang kota. Di sana, Ryan melihat banyak Samurai yang mondar-mandir berjaga. Namun mereka semua tidak membawa pedang katana, melainkan sebuah senjata proyektil bernama Steam Gun.

Steam Gun adalah senapan yang menggunakan energi uap untuk menembakkan peluru. Sebuah Backpack Engine dibutuhkan sebagai alat penghasil uap. Backpack Engine inilah yang disambungkan ke senapan dan membuat uap mendorong peluru untuk ditembakkan  tanpa perlu mesiu.

"Berjagalah di posisi itu!" perintah salah satu samurai. 

"Bisakah kamu memberikanku senjata?" tanya Rian sambil menunjukkan tangannya yang kosong.

"Itu bukan urusan kami. Jika kamu ingin senjata, maka belilah sendiri! Kalau ada kabane yang muncul di dinding kota, kamu harus memukul mundurnya. Jika sampai kamu membiarkan kabane lolos, maka orang pertama yang akan mati adalah kamu!" Kemudian, kedua Samurai tersebut pergi meninggalkan Ryan.

"Bahkan mereka tidak memberiku Steam Gun? Lalu bagaimana jika kabane memanjat dinding? Apakah aku harus melompat turun dan menghajar kabane yang berusaha naik?" Ryan hanya bisa pasrah atas perlakuan semena-mena ini.

Ryan kemudian mulai berjaga di atas tembok yang terbuat dari baja. Rian melihat seluruh Samurai yang berjaga di atas tembok memasang wajah tegang. Mereka semua melihat ke arah yang sama, yaitu hutan. Di hutan tersebut, terlihat bayangan-bayangan manusia yang berjalan sempoyongan

"Sepertinya bayangan yang ada di hutan itu adalah kabane …"

Ryan kemudian melihat sekelilingnya. Ia menyadari bahwa tidak ada satupun Samurai yang mengawasinya. Ryan kemudian diam-diam menyelinap turun dari dinding baja. Saat Ryan melompat ke arah pohon yang ada di dekat dinding, Ryan terpeleset dan jatuh.

Brak

"Aduh!" Ryan meringis kesakitan akibat jatuh dari pohon. Setelah beberapa menit beristirahat, rasa nyeri pada tubuhnya menghilang. 

"Oke, sekarang saatnya berburu kabane, hehehehe …" Ryan segera menggunakan pisau yang ada di pinggangnya dan mengiris telapak tangan kirinya. Darah mulai mengalir dari luka Ryan. Ia kemudian menyobek kain kemejanya untuk menutupi luka di tangannya agar tidak infeksi.

Seketika itu juga, dari kejauhan banyak kabane yang terpancing dengan bau darah dari Ryan. Ryan kemudian bersembunyi di semak-semak sambil terus mengintai.

Kresek Kresek

Sesosok pria dengan baju sobek-sobek berjalan sempoyongan. Kulit pria itu berwarna abu-abu pucat. Di bagian dadanya, terlihat jantungnya bersinar oranye kekuningan. Jantung tersebut tertutup sebuah membran yang mirip akar menjalar di sekitar area dada.

"Jadi inikah kabane?"

Saat Ryan bergumam, kabane tersebut langsung menengok ke arah Ryan dan bersuara seperti binatang buas. "Graaaa"

Melihat kabane itu mendekatinya, Ryan masih bersikap tenang. Secara perlahan, mata Ryan berubah menjadi biru. Saat Mystic Eye of Death Perception aktif, Ryan dapat melihat garis-garis seperti grafiti yang terdapat pada tubuh kabane. "Hanya orang mati yang tidak memiliki garis. Namun kabane bukanlah orang mati, mereka masih hidup!" Rian kemudian langsung berlari menerjang kabane.

Swiishh

Saat Ryan sudah di dekat kabane, tangan kabane itu berusaha menangkap Rian. Dengan cepat, Rian memotong garis yang ada pada tangan kabane tersebut.

Slash

Tangan kabane itu pun langsung tergelatak di tanah. Darah berwarna merah gelap pun keluar dari lengan yang Ryan potong. "Graaaaaa"

Serangan Ryan sangatlah cepat. Inilah keunggulan AGI dengan 6 poin. Tak berhenti di situ, Ryan kemudian memutarkan badannya. Pisau yang ada di tangannya pun berubah menjadi seperti kilatan cahaya dan memotong kedua kaki kabane dengan mudah.

Puchii

Darah terus bercucuran dari kaki dan tangannya. Wajah Ryan pun di penuhi darah. Tubuh kabane itu akhirnya jatuh. Tanpa kaki dan tangan, kabane tersebut terus berteriak. "Graaaa"

Tanpa ragu, Rian kemudian langsung menusuk jantung kabane.

Krak

Dengan mudah, pisau milik Ryan menembus membran baja kabane. Seketika itu juga, kabane tersebut berhenti bergerak. Garis-garis yang tadinya terlihat pada tubuh kabane pun menghilang. Yang artinya, kabane itu sudah benar-benar mati.

Darah masih terus menetes dari pisau Ryan. "Ternyata, membunuh itu mudah …"

Ding

[Membunuh 1 kabane, +100 poin]

"Jadi begitu cara menyelesaikan misi ke 3. Aku bisa mendapatkan poin dengan membunuh banyak kabane. Jika syarat untuk menyelesaikan misi ke 3 adalah aku harus mendapatkan 3000 poin, maka aku harus membunuh 30 kabane untuk menyelesaikannya!"

Misi ini pasti sulit untuk pemula, namun hal itu tidak berlaku untuk Ryan. Dengan Mystic Eye of Death Perception, membunuh kabane adalah hal mudah.

"Misi pertama dan misi ketiga adalah yang paling mudah. Aku bisa mengerjakannya secara bersamaan." 

Kresek Kresek

Mendengar suara daun yang diinjak, Rian langsung melihat ke sekelilingnya. Di sana, mulai muncul banyak kabane yang tertarik dengan bau darah. 

Melihat semua ini, Ryan tersenyum menakutkan bak seorang psikopat. Ia kemudian membersihkan noda darah yang ada pada pisaunya. "Sepertinya ini akan sulit, hehehehe …" Ryan kemudian langsung lari menyerang di tengah rindangnya pepohonan.

Terpopuler

Comments

AGDHA LY

AGDHA LY

banyak cuy 30 itu, kalo misal bunuhnya dengan cara di bom, masih masuk hitungan gk ya?

2023-06-02

1

AGDHA LY

AGDHA LY

HEH jatuh lagi kwkwkwkw 🤣

2023-06-02

0

AGDHA LY

AGDHA LY

wei yg bener aja, masa gak dikasih senjata. ini mah nyuruh ryan jadi tameng hidup 🥲

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Berburu Kabane
3 Lari
4 Melawan Konochi Kurusu
5 Bertemu Yomogawa Ayame
6 Plot Dimulai
7 Aku ingin sekali membungkusnya
8 Kericuhan Di Stasiun
9 Kabaneri
10 Sang Pembantai
11 Berhasil Kabur
12 Bertanding Ulang Dengan Kurusu
13 Misi Utama Selesai
14 Mumei Lapar
15 Ryan Membunuh Wanita Hamil?
16 Membunuh Virus
17 First Rookie
18 Butterfly Effect
19 Amatori Biba
20 Terluka
21 Buron
22 Pembalasan
23 Dibuang
24 Munculnya Fused Colony
25 Melawan Fused Colony
26 Kembali
27 Liburan Yang Terganggu
28 Kembali Setelah Pembantaian
29 Reincarnation Room
30 Lelang
31 Memulai Latihan
32 Berlatih Dengan Tohno Shiki
33 Misi Kedua
34 Takeda Hibari
35 Profesi?
36 Cabang Rusia
37 Venus
38 Menyelinap
39 Alisa
40 Pencarian
41 Alibi Ryan
42 Bertemu Alisa Lagi
43 Menggali Informasi
44 Berangkat
45 Jebakan
46 Kemunculan Vajra
47 Bunuh
48 Kontradiksi
49 Alasan Alisa
50 Mengumpulkan Inti (Core)
51 Bertemu Trio God Eater
52 Rencana Ryan
53 Dyaus Pita
54 Melawan Dyaus Pita
55 Melawan Dyaus Pita (II)
56 Berkembang Dalam Pertarungan
57 Pingsan
58 Efek Samping
59 Semakin Akrab
60 Insta-Kill
61 Kembali Ke Cabang Rusia
62 Catatan Proyek Rahasia
63 Alpha
64 Kapten Alexei Adrik
65 Hutang
66 Kekacauan
67 Jatuhnya Dinding Rusia
68 Kedatangan Venus
69 Melawan Venus
70 Bekerja Sama
71 Babak Kedua
72 Hidup Dan Mati
73 Perpisahan
74 Evaluasi
75 CEO Perusahaan Rintisan
76 Kembali Berlatih
77 Dibantai Dengan Kejam
78 Menara Reinkarnasi
79 Hadiah Ujian
80 Misi Ketiga
81 Tes Masuk
82 Tes Masuk (II)
83 Tohyama Kinji
84 Tes Berakhir
85 Gelar Baru
86 Kemampuan Yang Merepotkan
87 Menjadi Teman Dekat?
88 Hotogi Shirayuki
89 Ramalan Shirayuki
90 Arti Ramalan Shirayuki
91 Memilih Misi
92 Penguntit
93 Alasan Shirayuki
94 Satu Tahun Kemudian
95 Sayonaki-sensei
96 Mine Riko
97 Target Pembunuhan
98 Pesan Ancaman
99 Kanzaki H. Aria
100 Nasib Sial Kinji
101 Ketemu!
102 Jadilah Partnerku!
103 Alasan Aria
104 Kambing Hitam
105 Organisasi Kriminal
106 Keusilan Riko
107 SMS Kedua
108 Reki
109 Pesta Dansa
110 Butei Killer Muncul
111 Identitas Butei Killer
112 Alasan Butei Killer
113 Pertarungan Singkat Generasi Keempat
114 Untuk Kebebasan
115 Vlad
116 Wujud Asli Vlad
117 Tubuh Abadi?
118 Masa Lalu Riko
119 Target IU
120 Misi Berhadiah 20.000 Poin
121 Memecahkan Informasi Rahasia Dari Riko
122 Tohyama Kinji Vs Ryan
123 Tohyama Kinji Vs Ryan (II)
124 Tohyama Kana
125 Mungkinkah Dia Mantan Pacarmu?
126 Perjalanan Ke IU
127 Durandal
128 Bertemu Profesor
129 Musuh Alami Ryan
130 Dua Faksi
131 Kekuatan Sherlock
132 Kekuatan Asli Sherlock (II)
133 Hidan
134 Marah
135 Mengejar Sherlock
136 Teknik Yang Belum Sempurna
137 Kesedihan Dan Determinasi
138 Ujian Lantai 2 Menara Reinkarnasi
139 Ujian Lantai 2 Menara Reinkarnasi (II)
140 Misi Kenaikan Tingkat
141 Transisi Profesi
142 Genestella
143 Fan Xinglou
144 Ujian Menjadi Murid Banyuu Tenra
145 Ujian Menjadi Murid Banyuu Tenra (II)
146 Kuil Naga Kuning
147 Star Room
148 Melawan Raksasa
149 Penolakan Zhao Hufeng
150 Resmi
151 Menu Latihan Ryan
152 Berlatih Melawan Zhao Hufei
153 Konser Idol
154 Gadis Misterius
155 Melawan Preman
156 Panggilan Mendadak Fan Xinglou
157 Faksi Air
158 Kemampuan Baru
159 Phoenix Festa
160 Berlatih Dengan Cecily
161 Berlatih Dengan Cecily (II)
162 Kedekatan Ryan dan Cecily
163 Pergi Ke Akademi Seidokan
164 Pan-Dora
165 Mimpi
166 Orga Lux
167 Tingkat Kecocokan
168 Tingkat Kecocokan (II)
169 Toudou Kirin
170 Melawan Toudou Kirin
171 Melawan Toudou Kirin (II)
172 Pertengkaran Kecil
173 Pesan Dari Sylvia
174 Bertemu Sylvia
175 Lebih Dekat Dengan Sylvia
176 Bersembunyi
177 Rusalka
178 Persiapan Phoenix Festa
179 Persiapan Phoenix Festa (II)
180 Pembukaan Phoenix Festa
181 Akademi Arlequint
182 Pertandingan Pertama
183 Pertandingan Milik Seidokan
184 Lolos
185 Valda-Vaoth
186 Lawan Telah Ditentukan
187 Melawan Akademi Arlequint
188 Melawan Akademi Arlequint (II)
189 Melawan Akademi Arlequint (III)
190 Akhir Pertandingan Melawan Arlequint
191 Tiga Misi Sampingan Sekaligus
192 Tamu Tak Diundang
193 Konfrontasi
194 Terluka
195 Lawan Ryan di Final
196 Final Phoenix Festa
197 Final Phoenix Festa (II)
198 Final Phoenix Festa (III)
199 Final Phoenix Festa (IV)
200 Final Phoenix Festa (V)
201 Hasil Akhir
202 Bertemu Madiath Mesa
203 Negosiasi
204 Wu Xiaofei
205 Penampilan Wu Xiaofei
206 Gelar Baru Dan Main Kejar-Kejaran
207 Kekurangan Wu Xiaofei
208 Berkunjung Ke Rumah Sakit
209 Urm Manadyte
210 Jangan Lupa Menjemputku
211 Meninggalkan Jie Long
212 Evaluasi Dan Hadiah
213 Level Up
214 Reiji Maigo
215 Peralatan (Equipment) Baru
216 Trio Villain Yang Dipertemukan Takdir
217 Misi Kelima
218 Kota Misaki
219 Membunuh Torch
220 Flame Haze
221 Hunter
222 Melawan Friagne
223 Melawan Friagne (II)
224 Keributan Kecil
225 Aku Akan Memanggilmu Shana
226 Keinginan Gelap Ryan
227 City Devourer
228 Perubahan Rencana dan Alasan Friagne
229 Maniak Roti Melon
230 Tinggallah Bersamaku
231 Penasaran
232 Shana Menantang Ryan
233 Sydonay
234 Kemunculan Friagne dan Sydonay
235 Melawan Friagne dan Sydonay
236 Ronde Kedua Dengan Friagne
237 Ronde Kedua Dengan Friagne (II)
238 Yang Mati Tidak Akan Bisa Kembali
239 Friagne Menjadi Gila
240 Melawan Sydonay
241 Melawan Sydonay (II)
242 Melawan Sydonay (III)
243 Melawan Sydonay (IV)
244 Alasan?
245 Sekarat
246 Efek Reiji Maigo Dan Cincin Ionic
247 Bal Masqué
248 Memeriksa Kembali Barang Jarahan
249 Melatih Shana
250 Melatih Shana (II)
251 Perasaan Rumit Shana
252 Kedatangan Flame Haze Baru
253 Pertemuan Dua Flame Haze
254 Selisih Paham
255 Konfrontasi Antar Flame Haze
256 Menolong Dari Balik Layar
257 Corpse Retriever
258 Akhir Pertarungan Shana Dan Margery Daw
259 Ancaman
260 Margery Memberontak
261 Mengaku Kalah
262 Lokasi Mantra Tak Terbatas
263 Tertangkap
264 Hecate Ketakutan
265 Tidak Takut Mati
266 Kabur
267 Sang Pembantai Kembali
268 Diremehkan
269 Pembantaian Berlanjut
270 Trinity Bergerak
271 Pembantaian Berlanjut (II)
272 Majunya Ribesal
273 Serangan Kejutan
274 Melawan Sabrac
275 Melawan Sabrac (II)
276 Kekacauan Dalam Seireiden
277 Pusingnya Fecor
278 Kesempatan Kabur
279 Melawan Trinity
280 Melawan Trinity (II)
281 Melawan Trinity (III)
282 Melawan Trinity (IV)
283 Melawan Trinity (V)
284 Misi Sampingan Tak masuk Akal
285 Ikatan Batin
286 Apa Kamu Percaya Padaku?
Episodes

Updated 286 Episodes

1
Prolog
2
Berburu Kabane
3
Lari
4
Melawan Konochi Kurusu
5
Bertemu Yomogawa Ayame
6
Plot Dimulai
7
Aku ingin sekali membungkusnya
8
Kericuhan Di Stasiun
9
Kabaneri
10
Sang Pembantai
11
Berhasil Kabur
12
Bertanding Ulang Dengan Kurusu
13
Misi Utama Selesai
14
Mumei Lapar
15
Ryan Membunuh Wanita Hamil?
16
Membunuh Virus
17
First Rookie
18
Butterfly Effect
19
Amatori Biba
20
Terluka
21
Buron
22
Pembalasan
23
Dibuang
24
Munculnya Fused Colony
25
Melawan Fused Colony
26
Kembali
27
Liburan Yang Terganggu
28
Kembali Setelah Pembantaian
29
Reincarnation Room
30
Lelang
31
Memulai Latihan
32
Berlatih Dengan Tohno Shiki
33
Misi Kedua
34
Takeda Hibari
35
Profesi?
36
Cabang Rusia
37
Venus
38
Menyelinap
39
Alisa
40
Pencarian
41
Alibi Ryan
42
Bertemu Alisa Lagi
43
Menggali Informasi
44
Berangkat
45
Jebakan
46
Kemunculan Vajra
47
Bunuh
48
Kontradiksi
49
Alasan Alisa
50
Mengumpulkan Inti (Core)
51
Bertemu Trio God Eater
52
Rencana Ryan
53
Dyaus Pita
54
Melawan Dyaus Pita
55
Melawan Dyaus Pita (II)
56
Berkembang Dalam Pertarungan
57
Pingsan
58
Efek Samping
59
Semakin Akrab
60
Insta-Kill
61
Kembali Ke Cabang Rusia
62
Catatan Proyek Rahasia
63
Alpha
64
Kapten Alexei Adrik
65
Hutang
66
Kekacauan
67
Jatuhnya Dinding Rusia
68
Kedatangan Venus
69
Melawan Venus
70
Bekerja Sama
71
Babak Kedua
72
Hidup Dan Mati
73
Perpisahan
74
Evaluasi
75
CEO Perusahaan Rintisan
76
Kembali Berlatih
77
Dibantai Dengan Kejam
78
Menara Reinkarnasi
79
Hadiah Ujian
80
Misi Ketiga
81
Tes Masuk
82
Tes Masuk (II)
83
Tohyama Kinji
84
Tes Berakhir
85
Gelar Baru
86
Kemampuan Yang Merepotkan
87
Menjadi Teman Dekat?
88
Hotogi Shirayuki
89
Ramalan Shirayuki
90
Arti Ramalan Shirayuki
91
Memilih Misi
92
Penguntit
93
Alasan Shirayuki
94
Satu Tahun Kemudian
95
Sayonaki-sensei
96
Mine Riko
97
Target Pembunuhan
98
Pesan Ancaman
99
Kanzaki H. Aria
100
Nasib Sial Kinji
101
Ketemu!
102
Jadilah Partnerku!
103
Alasan Aria
104
Kambing Hitam
105
Organisasi Kriminal
106
Keusilan Riko
107
SMS Kedua
108
Reki
109
Pesta Dansa
110
Butei Killer Muncul
111
Identitas Butei Killer
112
Alasan Butei Killer
113
Pertarungan Singkat Generasi Keempat
114
Untuk Kebebasan
115
Vlad
116
Wujud Asli Vlad
117
Tubuh Abadi?
118
Masa Lalu Riko
119
Target IU
120
Misi Berhadiah 20.000 Poin
121
Memecahkan Informasi Rahasia Dari Riko
122
Tohyama Kinji Vs Ryan
123
Tohyama Kinji Vs Ryan (II)
124
Tohyama Kana
125
Mungkinkah Dia Mantan Pacarmu?
126
Perjalanan Ke IU
127
Durandal
128
Bertemu Profesor
129
Musuh Alami Ryan
130
Dua Faksi
131
Kekuatan Sherlock
132
Kekuatan Asli Sherlock (II)
133
Hidan
134
Marah
135
Mengejar Sherlock
136
Teknik Yang Belum Sempurna
137
Kesedihan Dan Determinasi
138
Ujian Lantai 2 Menara Reinkarnasi
139
Ujian Lantai 2 Menara Reinkarnasi (II)
140
Misi Kenaikan Tingkat
141
Transisi Profesi
142
Genestella
143
Fan Xinglou
144
Ujian Menjadi Murid Banyuu Tenra
145
Ujian Menjadi Murid Banyuu Tenra (II)
146
Kuil Naga Kuning
147
Star Room
148
Melawan Raksasa
149
Penolakan Zhao Hufeng
150
Resmi
151
Menu Latihan Ryan
152
Berlatih Melawan Zhao Hufei
153
Konser Idol
154
Gadis Misterius
155
Melawan Preman
156
Panggilan Mendadak Fan Xinglou
157
Faksi Air
158
Kemampuan Baru
159
Phoenix Festa
160
Berlatih Dengan Cecily
161
Berlatih Dengan Cecily (II)
162
Kedekatan Ryan dan Cecily
163
Pergi Ke Akademi Seidokan
164
Pan-Dora
165
Mimpi
166
Orga Lux
167
Tingkat Kecocokan
168
Tingkat Kecocokan (II)
169
Toudou Kirin
170
Melawan Toudou Kirin
171
Melawan Toudou Kirin (II)
172
Pertengkaran Kecil
173
Pesan Dari Sylvia
174
Bertemu Sylvia
175
Lebih Dekat Dengan Sylvia
176
Bersembunyi
177
Rusalka
178
Persiapan Phoenix Festa
179
Persiapan Phoenix Festa (II)
180
Pembukaan Phoenix Festa
181
Akademi Arlequint
182
Pertandingan Pertama
183
Pertandingan Milik Seidokan
184
Lolos
185
Valda-Vaoth
186
Lawan Telah Ditentukan
187
Melawan Akademi Arlequint
188
Melawan Akademi Arlequint (II)
189
Melawan Akademi Arlequint (III)
190
Akhir Pertandingan Melawan Arlequint
191
Tiga Misi Sampingan Sekaligus
192
Tamu Tak Diundang
193
Konfrontasi
194
Terluka
195
Lawan Ryan di Final
196
Final Phoenix Festa
197
Final Phoenix Festa (II)
198
Final Phoenix Festa (III)
199
Final Phoenix Festa (IV)
200
Final Phoenix Festa (V)
201
Hasil Akhir
202
Bertemu Madiath Mesa
203
Negosiasi
204
Wu Xiaofei
205
Penampilan Wu Xiaofei
206
Gelar Baru Dan Main Kejar-Kejaran
207
Kekurangan Wu Xiaofei
208
Berkunjung Ke Rumah Sakit
209
Urm Manadyte
210
Jangan Lupa Menjemputku
211
Meninggalkan Jie Long
212
Evaluasi Dan Hadiah
213
Level Up
214
Reiji Maigo
215
Peralatan (Equipment) Baru
216
Trio Villain Yang Dipertemukan Takdir
217
Misi Kelima
218
Kota Misaki
219
Membunuh Torch
220
Flame Haze
221
Hunter
222
Melawan Friagne
223
Melawan Friagne (II)
224
Keributan Kecil
225
Aku Akan Memanggilmu Shana
226
Keinginan Gelap Ryan
227
City Devourer
228
Perubahan Rencana dan Alasan Friagne
229
Maniak Roti Melon
230
Tinggallah Bersamaku
231
Penasaran
232
Shana Menantang Ryan
233
Sydonay
234
Kemunculan Friagne dan Sydonay
235
Melawan Friagne dan Sydonay
236
Ronde Kedua Dengan Friagne
237
Ronde Kedua Dengan Friagne (II)
238
Yang Mati Tidak Akan Bisa Kembali
239
Friagne Menjadi Gila
240
Melawan Sydonay
241
Melawan Sydonay (II)
242
Melawan Sydonay (III)
243
Melawan Sydonay (IV)
244
Alasan?
245
Sekarat
246
Efek Reiji Maigo Dan Cincin Ionic
247
Bal Masqué
248
Memeriksa Kembali Barang Jarahan
249
Melatih Shana
250
Melatih Shana (II)
251
Perasaan Rumit Shana
252
Kedatangan Flame Haze Baru
253
Pertemuan Dua Flame Haze
254
Selisih Paham
255
Konfrontasi Antar Flame Haze
256
Menolong Dari Balik Layar
257
Corpse Retriever
258
Akhir Pertarungan Shana Dan Margery Daw
259
Ancaman
260
Margery Memberontak
261
Mengaku Kalah
262
Lokasi Mantra Tak Terbatas
263
Tertangkap
264
Hecate Ketakutan
265
Tidak Takut Mati
266
Kabur
267
Sang Pembantai Kembali
268
Diremehkan
269
Pembantaian Berlanjut
270
Trinity Bergerak
271
Pembantaian Berlanjut (II)
272
Majunya Ribesal
273
Serangan Kejutan
274
Melawan Sabrac
275
Melawan Sabrac (II)
276
Kekacauan Dalam Seireiden
277
Pusingnya Fecor
278
Kesempatan Kabur
279
Melawan Trinity
280
Melawan Trinity (II)
281
Melawan Trinity (III)
282
Melawan Trinity (IV)
283
Melawan Trinity (V)
284
Misi Sampingan Tak masuk Akal
285
Ikatan Batin
286
Apa Kamu Percaya Padaku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!