Darah Wazatori menyembur bak air mancur membasahi wajah Ryan. Seketika itu juga, tubuh Wazatori itu roboh ke tanah. "Haa~ menurut plot yang ada, seharusnya Wazatori ini akan jadi lawan Kurusu. Dengan begini, aku telah banyak mengubah takdir dunia ini."
Ryan kemudian mulai memikirkan betapa mudahnya ia membunuh kabane-kabane tadi. "Menggunakan Gelar First Rookie bersamaan dengan kemampuan pasif Pembantai, benar-benar kombinasi yang kuat! Dengan begini, aku nggak perlu takut lagi dengan kabane. Walau begitu, sekarang aku nggak lagi menerima poin ketika membunuh kabane. Membunuh kabane sudah ada gunanya lagi bagiku …" gumam Ryan.
Dari samping, Mumei terkejut melihat kekuatan Ryan. "Hanya dalam beberapa detik, ia mengalahkan Wazatori!?"
Dor Dor Dor
"Dia benar-benar telah menjadi kuat!" gumam Mumei sambil terus menembak ke arah kabane di sekitarnya. Walau begitu, di mata Mumei, serangan Ryan memiliki banyak kelemahan.
"Graa"
"Graa"
Kabane-kabane tersebut semakin menggila sejak Wazatori mati. Mumei pun mulai sedikit kewalahan.
Tiba-tiba saja, tangan Mumei digenggam oleh Ryan. "Ayo lari …"
"Lari? Kenapa?" Mumei bingung dengan sikap Ryan.
Ryan kemudian tersenyum pada Mumei. "Karena tidak ada untungnya lagi bermain-main dengan mereka sekarang."
'Apa yang dibicarakan orang ini?' pikir Mumei.
"Graa"
"Ayo!" teriak Ryan. Ia pun menerobos kawanan kabane dengan mudah
Slash Slash Slash
Kilatan putih kebiruan dari pisau Ryan membentuk garis kurva yang seakan membelah dimensi. Satu sabetan, satu kabane mati. Hujan darah mewarnai gelapnya malam, menandakan Ryan sang pembantai kini telah hadir kembali di medan pembantaian.
Tidak mau kalah dengan Ryan, Mumei juga mulai membunuh kabane dengan 2 tembakan. Tembakan pertama untuk menembus membran baja. Lalu dilanjutkan dengan tembakan kedua untuk menembus jantung kabane.
Dor Dor
Mereka terus berlari sambil membunuh banyak kabane. Tidak ada yang bisa menghentikan mereka berdua. Sampai akhirnya, tidak ada lagi kabane yang menghalangi jalan mereka. Kabane yang berada di belakang pun tidak dapat menandingi kecepatan Ryan dan Mumei.
Namun kecepatan Ryan yang sekarang jauh di atas Mumei. Ia pun mulai mendahului Mumei sampai akhirnya posisi Rian kini berada di depan Mumei. “Bukan hanya kekuatan fisiknya saja, namun juga kecepatannya kini di atasku? Apakah Rian telah berubah menjadi kabaneri? Tapi aku tidak merasakan hawa keberadaan kabane dari tubuhnya …” Entah sudah berapa kali Ryan mengejutkan Mumei hari ini. Namun Mumei masih tetap saja belum terbiasa dengan semua ini.
“Hump! Aku tidak mungkin kalah dengan manusia biasa!” Mumei kemudian menaikkan kecepatannya. Melihatnya seperti itu, Ryan juga tidak mau kalah. Semakin lama, tubuh mereka bagaikan bayangan buram yang bergerak dengan cepat. Hanya dalam satu kedipan mata saja, mereka berdua sudah berpindah cukup jauh. Sampai akhirnya, mereka berdua berhenti di depan sebuah gua.
"Kita akan beristirahat sejenak di sini." ucap Ryan.
Mumei melihat ke arah Ryan yang sedang duduk di tanah. "Apa kamu tidak akan kembali ke koutetsujou?"
"Aku nggak punya alasan lagi untuk kembali ke koutetsujou. Lagi pula, cepat atau lambat aku juga akan pergi." Ryan tidak ingin memberitahu Mumei bahwa ia hanya punya waktu 2 hari untuk tinggal di sini.
"Walau aku berkata begitu, aku juga tidak punya alasan berkeliaran di luar."
Sebenarnya Ryan berencana untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dengan membunuh kabane. Namun sayang, sistem menghapus hadiah poin yang didapat dari membunuh kabane. Akibatnya, Ryan sekarang tidak lagi memiliki tujuan. Ia hanya berharap melewati 2 hari terakhir ini dengan tenang.
"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kamu di sini? Apakah kamu beneran kangen sama aku?" Ryan langsung mendapat tendangan keras dari Mumei. Namun, ia dapat menangkapnya dengan mudah.
"Hahaha … kamu sekarang nggak akan bisa menghajarku, hehehehe …"
"Cih …"
"Oke-oke, sekarang saatnya serius. Jadi, kenapa kamu di sini?" tanya Ryan dengan nada serius
Mendengar pertanyaan Rian, benak Mumei mulai bergejolak. "A-a-aku … aku sendiri tidak tahu mengapa aku di sini …"
"Apa kamu ingin meminta bantuanku untuk mengubahmu kembali menjadi manusia?"
Deg
Mendengar pertanyaan Ryan, hati Mumei mulai bergejolak. ia pun mulai teringat momen ketika ia melihat Ikoma begitu bahagianya bisa kembali menjadi manusia. 'Apa yang terjadi padaku!? Kenapa setelah melihat Ikoma kembali menjadi manusia, aku juga ingin kembali menjadi manusia? Tapi …' Mumei kemudian mengepalkan tangannya.
"Tidak! Aku tidak boleh kembali menjadi manusia!"
"Jika aku kembali menjadi manusia, maka kekuatanku akan hilang dan tidak bisa bertarung lagi melawan kabane!"
"Jika aku tidak bisa bertarung, aku akan kehilangan pekerjaanku!"
"Setelah itu, aku pasti akan dibuang …" ucapan Mumei pun berhenti. Ia terlihat sangat kalut.
"Aku tahu kamu menjadi kabaneri bukan karena kemauanmu …" Tentu Ryan tahu bahwa Mumei sama sekali berbeda dengan Ikoma. Jika Ikoma berubah karena di gigit, maka Mumei berubah setelah menerima suntikan Virus.
Mumei menggelengkan kepalanya. "Tidak! Aku secara sukarela memilih untuk menjadi kabaneri!"
"Kamu bilang itu sukarela? Jangan bercanda … kamu hanya mengikuti kemauan orang lain. Menjadi kabaneri sama sekali bukanlah keinginanmu sendiri!"
"Kamu tidak tahu apa-apa tentangku!" teriak Mumei.
Swoosh
Sebuah kunai meluncur ke arah Ryan. Dengan refleknya, Ryan memiringkan kepalanya. Kunai tersebut pun menancap pada dinding mulut gua. Kalau saja atribut Ryan tidak bertambah, sudah pasti Ryan sudah tewas sekarang.
Ryan paham dengan apa yang terjadi pada Mumei. Ibunya tewas dimangsa kabane saat Mumei masih kecil. Kemudian ia dipungut oleh kakak tirinya. Sejak saat itu, ia sangat mengidolakan kakak tirinya itu, sehingga apa pun yang kakak tirinya minta, Mumei pasti akan mengerjakannya. Keputusan Mumei menjadi kabaneri pun karena permintaan kakak tirinya itu. Ini lah yang membuat Ryan kesal. 'Amatori Biba!'
Setelah itu, suasana menjadi semakin canggung. Mumei kemudian pergi dan kembali ke koutetsujou. Sedangkan Ryan, ia memutuskan untuk beristirahat di mulut gua.
Keesokan harinya, Ryan terbangun di bawah sinar mentari pagi. "Hoaaam~"
"Sekarang, bagaimana caranya aku menghabiskan waktu yang tersisa ini? Aku sudah tidak memiliki misi lagi. Mungkin sudah saatnya aku rileks dan menikmati dunia ini." Ryan kemudian berdiri dan mulai membersihkan diri.
Karena Ryan tidak tahu harus ke mana, akhirnya Ryan memutuskan untuk berjalan kembali ke tempat Koutetsujou berhenti. Tentu saja Ryan tidak berharap mereka menunggunya. Ia hanya tidak memiliki tujuan lagi.
Saat Ryan sampai di tempat Koutetsujou, Ryan terkejut melihat Koutetsujou masih berhenti di sana. Ia juga melihat orang-orang berkumpul dan berecengkrama di lapangan terbuka bekas api unggun tadi malam.
'Sepertinya karena aku telah membunuh banyak kabane di hutan, akibatnya plot yang ada mulai berubah. Koutetsujou yang seharusnya pergi tadi malam akibat serangan kabane, kini malah berhenti di tempat ini sampai pagi tiba' pikir Ryan.
"Hmm? Kenapa ada kereta Hayajiro lain di belakang Koutetsujou?" Di belakang Koutetsujou, ada sebuah kereta dengan gerbong berwarna merah. "Aku nggak pernah mengingat ada kejadian seperti ini pada anime. Apakah ini butterfly effect yang terjadi karena aku mengubah terlalu banyak plot?"
Di saat yang sama, seorang samurai menyapa Ryan. "Ryan, dari mana saja kamu? Kata orang-orang kamu telah pergi?"
"Aku hanya bosan dan berjalan-jalan ke hutan kok, hehehhe …" jawab Ryan dengan nada bercanda.
Beberapa samurai mulai memperlihatkan senyum sarkasme begitu melihat Ryan kembali. "Lihat, siapa yang kembali!"
"Sudah ku bilang bukan, Ryan pasti kembali. Hanya orang bodoh yang percaya mereka bisa bertahan sendirian di luar sana tanpa dimangsa kabane."
"Hahahaha, hanya di sinilah tempat yang aman. Dengan adanya Liberator, kabane tidak akan bisa apa-apa, hahahaha …"
Mendengar ocehan para samurai, Ryan pun sadar identitas kereta merah itu. "Jadi begitu, mereka adalah Hunter."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Ayano
Nyaris kepenggal 😳
2023-05-23
0
Ayano
Agak nyesek sih ya. Sistemnya demen ngancurin kesenangan anak orang 😅
2023-05-23
0
Ayano
Scene berdarahnya renyah banget ☺☺
Aku suka aku suka
2023-05-23
0