"Misi pertama dan ketiga sangatlah mudah dicapai. Namun misi kedua …"
Rian mulai mengingat kembali plot dari Kabaneri The Iron Fortress. 'Plot dimulai dengan datangnya 2 kereta Hayajiro di hari yang sama. Hayajiro pertama tidak akan menjadi masalah. Salah satu karakter utama, Mumei juga muncul dari kereta ini. Yang menjadi masalah adalah Hayajiro kedua. Hayajiro ini datang saat malam hari dan membawa banyak kabane. Di sinilah awal kejatuhan Stasiun Aragane. Tapi, kapan hari itu tiba? Aku masih belum tahu berapa hari lagi plot akan dimulai!'
Saat Ryan terus berpikir, matahari mulai terbenam. Namun sampai saat ini, Ryan belum mendapat panggilan untuk istirahat. Akhirnya, pada saat penjaga lainnya berganti Shift, Ryan mengikuti mereka turun dari dinding.
"Ada apa ini?" Ryan melihat banyak samurai yang bergegas menuju lapangan tempat samurai biasa berlatih.
"Ayo cepat ke lapangan! Kompetisi berpedang akan dimulai!" teriak salah satu samurai di depan Ryan.
'Kompetisi berpedang? Apa itu? Apakah dalam anime ada cerita seperti ini?' pikir Ryan sambil mengikuti kerumunan menuju lapangan.
Di lapangan yang terletak di balik rumah keluarga Yomokawa, telah berdiri dua orang samurai. Ryan pun langsung mengenali mereka. Di sebelah kiri, ada seorang samurai dengan pakaian berwarna biru dan hitam. Ia adalah Konichi Kurusu. Lalu di sebelah kanannya, berdiri seorang samurai paruh baya dengan badannya yang besar. Ia menggunakan pakaian berwarna merah. Nama samurai itu adalah Araka Kibito. Mereka berdua adalah samurai dari keluarga Yomogawa.
"Hei, kalau boleh tahu, apa itu kompetisi berpedang?" tanya Ryan pada salah seorang samurai yang ada di depannya.
"Lho, kamu nggak tahu? Keluarga Yomokawa selalu mengadakan kompetisi berpedang setiap 7 hari sekali. Sekarang, Konichi Kurusu dan Araka Kibito yang akan bertanding. Ini benar-benar pertandingan yang nggak boleh dilewatkan!" ucap samurai yang ada di depan Ryan.
Rian akhirnya paham maksud diadakannya kompetisi ini. 'Dengan kata lain, kompetisi ini diadakan sebagai hiburan untuk para samurai agar tidak terlalu tegang saat berjaga. Kabane memang sangat menakutkan, tapi jika samurai saat berjaga selalu tegang, maka performa mereka tidak akan baik.'
Setelah itu, pertandingan pun dimulai.
"Haaaa" keduanya sama-sama berteriak dan maju menyerang. Bagaikan panah yang baru saja ditembakkan, mereka berdua melaju dengan cepat.
Clang
Pedang milik mereka berdua pun saling beradu. Penonton berteriak sangat kencang menyemangati mereka berdua. Beberapa menit kemudian, sebuah katana melayang ke udara.
"Haah~ aku menyerah … seperti yang diharapkan dari mu, Kurusu. Teknik berpedangmu memang benar-benar hebat!" puji Araka Kibito. Dengan hasil ini, Konichi Kurusu menjadi pemenangnya. Kurusu kemudian menyarungkan kembali pedangnya.
"Wah, hebat sekali!"
"Teknik pedang milik Kurusu memang hebat!"
"Kalau begini, sudah dipastikan Kurusu akan menjadi personal bodyguard Nona Ayame."
Para samurai yang menonton banyak yang membicarakan Kurusu. Namun Kurusu tetap dingin menghadapi semua pujian ini. Seakan ia tidak mendengarnya.
"Teknik berpedang pada level ini sama sekali tidak ada apa-apanya. Semua samurai bisa mencapainya! Kalau saja samurai tidak melupakan pedangnya dan berfokus pada Steam Gun …" Ucapan Kurusu ini membuat suasana ramai di lapangan menjadi hening.
Kibito hanya bisa menghela nafas panjang. "Mau bagaimana lagi, dengan Steam Gun saja kita bisa sedikit bertahan. Akan lebih sulit lagi jika kita melawan kabane menggunakan pedang. Selain sulit menembus membran baja mereka, kita juga lebih rentan terinfeksi."
"Aku tahu. Aku hanya malu karena hanya dengan level segini, kalian sudah memuji-mujiku." jawab Kurusu dengan wajah dinginnya.
Kibito tahu bahwa Kurusu tidak membuang teknik pedang demi Steam Gun dan melatihnya setiap hari. "Baiklah, karena aku sudah mengaku kalah, aku akan mundur. Silahkan lanjutkan kompetisinya." Setelah itu, Araka Kibito pun menepi dan bergabung dengan keramaian.
"Siapa yang mau bertanding melawanku?" teriak Kurusu.
"Aku tidak mau."
"Kurusu terlalu kuat, aku pasti kalah!"
"Itu benar, apalagi sudah lama aku tidak menggunakan pedang."
Banyak samurai yang tidak mau maju melawan Kurusu. Mereka semua merasa teknik pedang mereka masih jauh di bawah Kurusu.
Ding
[Nomor Serial 124.888 telah memicu misi sampingan tingkat B, -Kompetisi Berpedang-]
______________________________________________________________________
Misi : Kompetisi Berpedang
Keterangan :
Kalahkan plot karakter, Konichi Kurusu
Hukuman : Tidak Ada
Hadiah : 3000 poin
______________________________________________________________________
"Menarik sekali … aku tak menyangka akan memicu misi sampingan hanya dengan melihat plot karakter bertanding." Ryan kemudian mengangkat tangannya. "Aku mau melawanmu! Tapi aku tidak tahu apa-apa tentang teknik pedang …"
Suara Ryan memicu perhatian semua orang di lapangan.
"Bukankah orang itu adalah orang asing yang baru bekerja hari ini?"
"Iya, dia juga bukan seorang samurai."
"Orang yang berasal dari luar tembok dan juga bukan seorang samurai berani menantang Kurusu?"
"Apakah dia merendahkan kami, para samurai?"
Banyak samurai yang tidak menyukai tindakan Ryan. Mereka benar-benar memandang rendah orang yang bukan samurai. Kurusu dan Kibito pun sedikit cemberut pada tindakan Ryan.
"Kompetisi berpedang adalah kompetisi antar samurai yang diadakan oleh keluarga Yomokawa. Kamu bukanlah samurai, jadi kamu tidak bisa mengikuti kompetisi ini!" ucap Kibito.
"Kamu adalah orang luar yang mengungsi di Stasiun ini. Sudah bagus kami memberimu pekerjaan dan makan. Jadi tolong jangan kurang ajar." ucap kurusu dengan wajah dinginnya.
"Kurang ajar? Benarkah? Kalau begitu ajari aku agar aku tahu seberapa kuatnya samurai itu!" tantang Ryan sambil tersenyum. Ia pun maju ke tengah lapangan dan berdiri di seberang Kurusu.
"Baiklah, akan aku layani permintaanmu." Kurusu memejamkan matanya dan bersiap untuk menarik pedangnya.
Rian kemudian mengambil nafas panjang dan juga bersiap untuk menarik pisau yang ada di pinggangnya.
Suasana kini menjadi sedikit canggung. Berbeda dengan saat Kurusu melawan Kibito, saat ini suasana lapangan sangat hening. Tidak ada suara sorakan dari penonton.
"Kurusu, tolong jangan terlalu serius melawannya."
"Aku tahu Kibito. Aku tidak akan menyakiti orang biasa yang tidak memiliki dasar teknik berpedang." ucap Kurusu yang telah membuka matanya dan bersiap melawan Ryan. Hanya dengan melihat postur tubuh Ryan, ia tahu bahwa Ryan tidak memiliki dasar sama sekali.
"Aku memberimu kesempatan untuk mundur."
Namun Ryan menggelengkan kepalanya.
"Apa alasanmu melakukan semua ini? Kamu bukanlah seorang samurai. Kamu hanya orang biasa. Kamu seharusnya tidak memiliki alasan untuk mengikuti kompetisi ini."
"Aku hanya ingin mencoba."
"Mencoba? Tapi kamu seharusnya tahu bahwa kamu tidak memiliki kesempatan menang sama sekali."
"Kita tidak akan tahu apakah aku akan kalah atau menang tanpa mencobanya!" Ryan sudah memperhitungkan semuanya. Ia sudah memikirkan cara untuk menang. Dan tentu saja Ryan tidak akan menggunakan Mystic Eye of Death Perception. Karena ia tidak mau membunuh Kurusu. Jika ia tak sengaja membunuh Kurusu saat bertanding, ia pasti akan dikeroyok oleh ratusan samurai yang ada dipinggir lapangan.
"Maju!" teriak Kurusu.
Ryan kemudian langsung maju menerjang Kurusu. Dengan cepat, ia sudah berjarak 2 meter dari Kurusu. Secara Reflek, Kurusu mencabut pedang dari sarungnya dan menyerang kepala Ryan.
Mata semua penonton kemudian terbelak melihat aksi yang ada di depannya. Bukannya menghindar dari sabetan pedang milik Kurusu, Ryan malah melindungi kepalanya dengan tangan kirinya yang kosong.
Kurusu sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Ryan. Kurusu pun langsung mengurangi kekuatannya agar tangan Ryan tidak putus. Pedang Kurusu akhirnya mengenai lengan kiri Ryan hingga mengeluarkan darah. Di saat yang sama, pisau di tangan kanan Ryan berada di leher Kurusu.
"Kau!?"
"Dengan begini, aku pemenangnya kan?"
Para penonton terdiam melihat semua ini. Mereka tak menyangka Ryan dengan berani menghentikan laju pedang dengan tangan kosong. Mereka juga tak menyangka Ryan menang dengan cara seperti ini. Apalagi, identitas Ryan adalah orang asing yang tidak memiliki dasar ilmu berpedang.
"Jika aku kabane, tanganmu akan putus!"
Mendengar ucapan Kurusu, Ryan tersenyum. "Jika kamu kabane, maka kepalamu juga akan putus …"
"Kau serius!?"
"Aku lebih lemah dari mu. Jika aku ingin menang, maka ini adalah hal yang wajar. Untuk bisa menang saat melawan musuh yang lebih kuat dariku, mau tak mau untuk meraih kemenangan aku harus mengorbankan sesuatu! " ucap Ryan. 'Terlebih lagi, ini semua hanya kompetisi. Dengan sifatmu yang sangat menjunjung tinggi kehormatan seorang samurai, kamu tidak mungkin akan serius melawanku. Apalagi membunuh lawan yang bukan samurai. Maka dari itu aku yakin bisa menang. Luka seperti ini sebanding dengan poin yang aku dapatkan!'
"Jadi bagaimana, aku menang kan?"
"Aku tidak mengakui kekalahanku!" Kurusu tampak masih tidak menyerah. Kemudian ia menarik pedangnya dari lengan kiri Ryan. Begitu pula dengan Ryan, ia juga menarik kembali pisaunya dari leher Kurusu.
"Ayo kita bertanding lagi …"
"Bertanding sekarang?" tanya Rian sambil memperlihatkan luka di tangan kirinya. Kurusu pun speechless dengan semua ini.
Beberapa detik kemudian, Kurusu bertanya pada Ryan. "Siapa nama mu?"
"Ryan." jawab Ryan sambil mengulurkan tangannya.
"Nama yang cukup aneh. Tapi, keberanian mu sangat besar!" Kemudian Kurusu menjabat tangan Ryan.
Plak Plak Plak Plak
Kibito bertepuk tangan dengan hasil kompetisi ini. Para penonton lainnya pun akhirnya ikut bertepuk tangan. Mereka semua mulai menghormati keberanian Ryan.
Di tengah atmosfir seperti ini, Kurusu tidak lupa untuk menantang Ryan lagi. "Ketika lukamu sembuh, ayo bertanding lagi!"
"Ughh …" Ryan tidak menyangka Kurusu adalah orang yang pendendam.
Ding
[Selamat, nomor serial 124.888 telah berhasil menyelesaikan misi sampingan tingkat B, -Kompetisi Berpedang-]
[+3000 poin]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
status
poin Mc gak dijelasin buat apa naik level atau apa ??
2023-07-05
1
AGDHA LY
panen poin ryan 🤣🤣🤣
2023-06-02
0
AGDHA LY
wei ryan... kamu nekat bener 😭
2023-06-02
0