Tidak jauh dari Koutetsujou, Ayame sedang berdiskusi dengan Kurusu dan Kibito mengenai masa depan mereka.
"Persediaan makanan dan minuman yang kita miliki tidak akan bertahan lama. Apakah Ayame-sama punya rencana mengenai tujuan akhir kita?" tanya Kurusu.
"Aku sudah memutuskan untuk pergi ke Kongoukaku."
"Kongoukaku?" Kurusu terkejut dengan keputusan Ayame.
"Bukankah Kongoukaku adalah pusat pemerintahan Shogun? Jendral tertinggi yang memimpin pemerintahan Shogun tinggal di sana. Mereka juga garda terdepan dalam melawan kabane. Apakah Ayame-sama yakin mereka mau menerima kita?" tanya Kibito.
Dengan percaya diri, Ayame menjawab pertanyaan Kibito. "Aku yakin mereka pasti menerima kita. Pamanku sekarang berada di Kongoukaku dan bekerja sebagai salah satu Tetua di sana."
Mata Kurusu dan Kibito pun berbinar-binar. Tetua memiliki posisi penting kedua setelah Tetua tinggi. Bisa dibilang, posisi tetua setara dengan wakil perdana menteri.
Saat mereka bertiga sedang berbincang, mendadak Ryan datang sambil menggendong seorang wanita.
"Ryan?" Ayame bingung dengan aksi Ryan yang menggendong seorang wanita hamil.
"Malam Ayame … bolehkah aku meminta tolong padamu?" Ryan kemudian memberikan wanita itu pada Ayame secara perlahan. "Bisa tolong rawat wanita ini? Aku menemukannya tergeletak pingsan saat aku berjalan sendirian di hutan. Mungkin dia kelelahan. Apalagi wanita ini sedang hamil …"
Kurusu dan Kibito menatap Ryan dengan penuh kecurigaan. Namun Ryan sama sekali tidak memperdulikannya. "Oh ya, kalau dia sudah bangun, tolong sampaikan pesanku padanya. Berkonsentrasilah untuk melahirkan anak yang ada dalam kandungannya. Untuk masalah lainnya, nggak ada yang perlu dikhawatirkan lagi."
Setelah menyampaikan pesannya, Ryan kemudian berbalik kembali menuju hutan. Ayame, Kurusu, dan Kibito yang melihat Ryan pergi begitu saja terlihat sangat bingung. Tapi begitu Ayame sadar dengan wanita yang ada di gendongannya, ia langsung memanggil pelayannya untuk merawat wanita hamil itu.
Di saat yang sama, Ryan yang sedang berjalan di hutan, tiba-tiba Mumei menghadangnya. Tatapan tajam penuh pertanyaan tampak di mata Mumei.
"Apa kamu melihatnya?" tanya Ryan.
Tanpa menjawab pertanyaan Ryan, Mumei bertanya balik padanya. "Apakah wanita itu adalah kabane yang aku rasakan ketika di kereta?"
Ryan kemudian berpura-pura terkejut. "Haa? Itu nggak mungkin! Jelas-jelas dia manusia …"
"Jangan membohongiku!" Mumei berjalan ke depan Ryan dengan wajahnya yang imut. Mata Mumei memandang serius mata Ryan, seakan ingin membaca pikiran Ryan. "Wanita hamil itu pasti telah digigit kabane. Dia sedang dalam proses kabanesasi, makanya aku merasakan hawa keberadaan kabane tadi di kereta. Namun, hawa keberadaannya mendadak hilang karena ia belum berubah."
Melihat Mumei seserius ini, Ryan tak bisa menahan tawanya. "Hahahaha … aku memang nggak bisa membohongi wanita seimut kamu, hehehehe … ini lah yang membuatku nggak bisa berlama-lama marah padamu."
Ryan kemudian menepuk-nepuk bahu Mumei yang ada di depannya. "Tenang saja, wanita itu nggak akan berubah menjadi kabane."
"Apakah ini ada hubungannya dengan apa yang kamu lakukan di hutan tadi?"
"Jadi kamu melihatnya kan?" tanya Ryan sambil tersenyum.
Mumei terdiam sejenak. Ia sejak tadi telah membuntuti Ryan. Ia melihat semua yang dilakukan Ryan, termasuk ketika Ryan menusuk wanita hamil itu dari belakang.
"Walau aku tidak bagaimana kamu melakukannya, tapi kamu dengan mudah dapat menembus membran kabane dan membunuhnya. Jadi ketika aku melihatmu menusuknya, aku mengira wanita itu pasti akan mati. Namun, ternyata wanita tersebut hanya pingsan. Dan sekarang, kamu bilang dia tidak akan berubah menjadi kabane. Apa yang sebenarnya kamu lakukan?"
"Aku cuma membunuh virus kabane yang ada dalam tubuhnya aja kok …" jawab Ryan dengan entengnya.
"Virus kabane dalam tubuhnya!?" teriak Mumei terkejut dengan jawaban Ryan.
Apa yang dilakukan Ryan adalah berdasarkan pengalaman Ryougi Shiki. Dalam anime Kara no Kyoukai, Ryougi Shiki pernah menggunakan Mystic Eye of Death Perception untuk membunuh penyakit dalam tubuh seseorang. Orang itu pun kembali sehat setelahnya.
"Apapun itu, baik makhluk hidup, benda mati, bahkan dunia ini, selama mereka memiliki akhir, maka aku bisa membunuhnya! Bahkan Dewa sekalipun …" ucap Ryan sambil mengaktifkan Mystic Eye of Death Perception.
Melihat mata Ryan yang berubah menjadi biru es, Mumei begitu terpesona. "Indahnya …"
Setelah memperlihatkan matanya, Ryan meninggalkan Mumei sendirian di hutan dan kembali ke gerbong. Namun saat masuk, ia mendengar suara nafas yang tersengal-sengal. Di sana, Ikoma sedang berlutut kesakitan. "Sepertinya kamu sudah mencapai batasnya."
Mendengar suara Ryan, Ikoma mengengok ke arahnya. Tampak, kesadaran Ikoma mulai menghilang. "Graaa"
"Baru kemarin kamu berubah menjadi kabaneri. Dan sampai sekarang, kamu belum minum darah sekalipun. Pasti tubuhmu sekarang terasa tidak enak kan? Kamu pasti sekarang berusaha mengincar leherku karena terlihat lezat …" ucap Ryan seakan memprovokasi Ikoma. Perlahan, mata Ryan berubah menjadi biru es.
"Aku akan segera pergi. Tujuanku tinggal di sini hanyalah untuk membayar hutang-hutangku pada kalian. Dan sekarang, hutang-hutangku sudah lunas. Jadi, anggap saja apa yang aku lakukan sekarang adalah after sales service, hehehe …"
"Graa" Ikoma langsung menyerang Ryan. Dengan pisau di tangannya, Ryan langsung menusuk jantungnya.
10 menit berlalu setelah kejadian di dalam gerbong. Kini, Ryan telah berada di dalam hutan. Ryan terus berjalan masuk ke bagian terdalam hutan untuk berburu kabane.
"Graa"
Setelah mendengar suara kabane, Ryan segera bersembunyi di semak-semak. "Sudah ku duga, di sini ada banyak kabane. Berdasarkan plot yang ada, mereka sebentar lagi akan menyerang Koutetsujou. Maka dari itu, aku harus membunuh mereka semua di sini!"
Dengan mata birunya, Ryan terus mengawasi gerak-gerik kabane. "Saatnya berburu …"
~***~
Di saat Ryan berada di bagian terdalam hutan, Mumei kembali ke Koutetsujou. "Ini menarik sekali! Aku benar-benar tidak merasakan hawa keberadaan kabane lagi!"
Mumei kemudian mengunjungi wanita hamil itu. Setelah memeriksa keadaannya, ia pun yakin bahwa wanita ini tidak akan berubah menjadi kabane.
Saat sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara Ikoma berteriak dari luar. "Wuhuuu! Aku telah menjadi manusia lagi! Aku telah menjadi manusia lagi~"
Mendengar ucapan Ikoma, ekspresi wajah para warga dan juga samurai berubah. Mereka semua terkejut sekaligus tidak percaya.
"Ini tidak mungkin!"
"Bagaimana mungkin kabane bisa berubah menjadi manusia lagi!?"
"Ini pasti bohong!"
"Jika semudah itu kabane kembali menjadi manusia, maka sudah pasti kabane akan punah!"
Orang-orang pun gaduh membicarakan klaim Ikoma. Namun begitu mereka melihat kondisi tubuh Ikoma, mau tidak mau mereka harus percaya.
Mumei yang juga tidak merasakan hawa keberadaan kabane dari tubuh Ikoma, langsung bergegas menghampirinya. "Ikoma! Apakah ini perbuatan orang itu?"
"Orang itu?" Ikoma pun terkejut mendengar pertanyaan Mumei. Samar-samar, Ikoma mulai mengingat kejadian sebelum ia kembali menjadi manusia. "Ryan?"
"Sudah ku duga, hanya orang itu yang dapat melakukan semua ini!"
Setelah melihat kondisi wanita hamil itu dan juga Ikoma, Mumei akhirnya benar-benar percaya ucapan Ryan. 'Orang itu benar-benar bisa membunuh virus kabane! Pertanyaannya sekarang, apakah orang yang telah berubah sepenuhnya menjadi kabane, bisa Ryan bunuh juga virusnya?'
"Karena Ikoma juga bisa kembali, itu artinya aku juga …" Ide ini mendadak muncul dari hati Mumei. "Tidak! Jika aku kembali menjadi manusia, maka aku tidak bisa bertarung lagi."
"Jika aku tidak bisa bertarung lagi, maka aku pasti akan dibuang …" Hati Mumei benar-benar bergejolak. Di satu sisi ia ingin kembali normal, di sisi lain ia tidak mau kehilangan kekuatannya.
"Ini semua salah Ryan! Jika orang itu tidak melakukan semua ini, pasti aku tidak akan memiliki pikiran seperti ini! Aku harus menemukan orang itu dan menghajarnya!" gumam Mumei.
Kemudian, Mumei meremas bahu Ikoma. "Mu-Mumei, tolong jangan lakukan i-ini … aku sudah bukan kabaneri lagi …"
Tanpa memperdulikan permintaan Ikoma, Mumei bertanya padanya. "Ikoma! Di mana Ryan sekarang!?"
Ikoma mau menjawabnya, namun begitu ia ingat ucapan Ryan, ia pun terdiam.
"Hei, cepat jawab! Jangan berani-berani kamu menyembunyikannya! Atau aku akan memakanmu!"
Walau mendapat ancaman, Ikoma tetap terdiam membisu. Melihat ekspresi Ikoma seperti ini, orang-orang pun penasaran dengan apa yang terjadi pada Ryan.
"Ikoma, apakah terjadi sesuatu pada Ryan?" tanya Ayame.
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Ikoma mulai bercerita. "Ingatanku sedikit samar-samar tentang kejadian ini. Saat itu, aku merasa tubuhku sangat lemah. Kemudian, Ryan yang baru masuk ke gerbong berkata sesuatu padaku. Mendadak, rasa lapar menyerangku. Aku pun mulai kehilangan akal dan menyerang Ryan. Saat aku menyerangnya, pandanganku tiba-tiba menjadi kabur dan tak sadarkan diri. Setelah aku bangun, ternyata tubuhku sudah berubah menjadi manusia lagi."
"Tapi ada satu hal yang aku ingat sebelum aku pingsan. Ryan berkata bahwa ia akan pergi …"
Semua orang terkejut dengan cerita Ikoma. Mumei pun langsung berlari menuju hutan untuk mencari Ryan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Ayano
Aku keknya harus jadi readers golput 😅
Sebel ama Ryan tapi mikir kadang dia berguna juga. Mumei ama Ikoma juga beberapa momen agak terlalu kritis tapi.... ah sudahlah
2023-05-02
1
Ayano
Kan. Kukira aku doang yang mikir Ryan nyebelin di sini
2023-05-02
0
Ayano
Ryan tuh gayanya agak liar ya. Beberapa sisi agak sebel sebenernya 😓
Mantau dulu deh
2023-05-02
0