Melvin dengan cepat kembali ke rumah yang ditinggali Kayla, saat dia menerima panggilan dari salah satu Bodyguard yang menjaga Kayla mengatakan seorang wanita muda datang dan diijinkan masuk oleh Kayla.
Dengan langkah lebarnya, dia naik ke atas kamar membuka pintunya lalu masuk ke dalam kamar.
Melvin malah melihat Kayla sedang menggigil di atas ranjang, "Kayla!"
Melvin memeriksa kening Kayla dan ternyata sangat panas.
"Bibi!"
Bi Titin naik ke atas mendengar suara teriakan majikannya, "Iya den... "
"Telepon Dokter pribadiku! Cepat!"
Tak selang berapa lama, tangan Kayla sudah di infus.
"Rima, bagaimana keadaannya sekarang?"
"Dia keletihan, tubuhnya sangat lemah. Sepertinya dia terlalu memaksakan tubuhnya beraktivitas dan terdapat luka-luka lecet di sekitar 'itu' nya. Apa kamu melakukan aktivitas pasangan yang terlalu berlebihan dengannya?" Dokter Rima menatap tak suka pada Melvin. Dia seorang wanita, melihat wanita lain dibuat seperti itu membuatnya kesal.
"Hm." Melvin tak ingin menjawabnya.
"Kamu berbuat seperti ini padanya, sama saja kamu membunuhnya dengan perlahan. Tahan hasratmu sedikit Melvin, aku tak menyangka kamu bisa setega ini pada wanita!" Dokter Rima menggeleng, dia adalah teman Melvin sejak masa kuliah dulu.
"Baiklah, pergilah. Terimakasih." Melvin tak ingin mendengar ceramah darinya.
"Aku pergi dan berikan obat itu saat dia sadar nanti. Tapi sebagai teman aku akan memberikanmu nasihat satu hal lagi. Aku lihat kamu sangat mengkhawatirkannya dan dari caramu menatapnya aku yakin kamu mencintainya. Melvin, jangan membuat wanita yang kamu cintai seperti ini atau kamu akan kehilangannya."
Setelah Dokter Rima pergi, Melvin mengambil tangan Kayla yang di infus. Memegang tangannya, menempelkannya di pipinya.
"Kay, bangunlah."
Tapi tak ada jawaban.
Melvin tertidur di samping ranjang Kayla, sampai malam tiba dia terbangun.
Memeriksa dahi Kayla, tapi demamnya belum juga turun. Kayla bahkan belum sadar juga.
Melvin panik, dia menelepon langsung Dokter Rima. "Kenapa panasnya belum turun juga bahkan dia belum sadar!"
"Carilah handuk kecil rendam air hangat dan cobalah kompres tubuhnya. Carilah cara untuk memberikan obat ke dalam mulutnya agar tertelan, kau bisa memberikan dengan mulutmu."
Melvin mematikan teleponnya, mencoba cara yang dibilang Dokter Rima.
Melvin menghancurkan obatnya, lalu memasukkan ke mulutnya sendiri. Dia membuka mulut Kayla dan memindahkan obat dari dalam mulutnya ke mulut Kayla. Lalu meminumkan air dari mulutnya agar obat dalam mulut Kayla tertelan olehnya.
Melvin bangun dan mencari handuk kecil, mengambil air hangat dari shower lalu mulai mengompres tubuh Kayla. Dengan telaten Melvin mengurus Kayla yang sakit, sampai akhirnya beberapa jam kemudian mata Kayla perlahan terbuka.
"Uhmm... "
Kayla bergumam, masih merasa lemas.
Melvin mendengar gumamannya, melihat mata Kayla sudah terbuka.
"Kay, akhirnya kamu sadar."
Kayla menatap wajah Melvin yang kusut, janggut dan kumis tipisnya yang baru tumbuh, baru pertama kali Kayla melihatnya. Apa Melvin mengurusnya tanpa mengurus dirinya sendiri?
"Berapa lama aku tak sadar?"
"Satu hari dua malam, aku sangat mencemaskanmu."
Kayla mencoba bangun, melihat infus di tangannya. Sepertinya infusnya baru.
Melvin membantu Kayla bangun dan membantunya bersender di bantal di atas kepala ranjang.
"Aku sudah baikan, kamu pergilah urus dirimu."
Melvin ingin minta maaf, tapi jika ia melakukannya dirinya harus mengakui kesalahannya dan harus melepaskan Kayla. Ia masih belum mampu melepaskan Kayla.
"Aku akan memanggil bi titin untuk merawatmu, aku akan pulang ke rumah orang tuaku."
Melvin bangkit dari duduknya, tapi tangannya dicekal Kayla.
"Tapi sebelum kamu pergi, bisakah kita bicara sebentar."
Melvin tau apa yang ingin Kayla bicarakan, pasti tentang Renata dan tentang mereka berdua.
"Nanti Kay, kau sembuhlah dulu. Nanti kita bicarakan lagi." Melvin melepaskan cekalan Kayla lalu pergi keluar kamar.
Dengan wajah dan pakaian kusutnya Melvin pulang ke Rumah orangtuanya. Kini Renata sudah tau tentang Kayla, dia terus menghubunginya. Melvin tau sudah waktunya membicarakan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Yunia Afida
renata ama adik melvin, melvin jangan sakiti Kayla sebelum kamu nyesel
2022-10-27
0
™
makanya jangan maruk abang🤐
2022-10-26
0
OFF🍭ͪ ͩჁօsղαⁿᶦᵏᵒ🏀👻ᴸᴷ
dengar tu melvin.... kata dokter sekaligus teman mu.. jangan terulang lagi.
2022-10-26
0