Melvin menciumi bahu telanjang Kayla, ia menggulingkan tubuhnya ke samping menarik tubuh Kayla ke dalam pelukannya.
"Melvin... "
"Hm."
Kayla ingin mengatakan sesuatu tapi ia urungkan kembali, tak ingin memancing kemarahan Melvin. "Tidak."
Melvin menyipitkan matanya, menatap wajah Kayla. Tapi ia tak bisa menebak wajah Kayla yang terlihat datar.
"Tidurlah, aku akan pergi setelah kamu tidur."
Kayla menggigit bibirnya, ia hanya mengangguk.
"Penurut, aku suka."
Melvin mengeratkan pelukannya, tak elak membuat Kayla merasa nyaman di pelukannya.
Mas Radit, apakah kamu marah jika aku nyaman dengan lelaki ini?
Tak lama kemudian Melvin mendengar nafas teratur Kayla, yang sepertinya sudah tertidur pulas.
Melvin mengecup dahi Kayla, lalu perlahan turun dari ranjang. Dia membenarkan selimut yang terjatuh dari bahu Kayla, menatap wajah Kayla dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
Melvin masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya, kemudian memakai kaos t-shirt dan celana rumah.
Tadinya ia akan pulang ke Rumah Orang Tuanya, tapi entah kenapa ia merasa enggan meninggalkan Kayla.
Melvin turun ke bawah, mencari Pengurus Rumahnya.
"Bi Titin, kesini."
Bi Titin tergopoh-gopoh berlari menghampirimya.
"Ya Den."
"Suruh pelayan hangatkan masakan yang dibuat Kayla, aku akan makan."
"Baik Den."
Baru saja Bi Titin berbalik akan bersiap pergi ke dapur, tapi berhenti saat Melvin berbicara kepadanya lagi.
"Suruh juga pelayan membeli pil kontrasepsi."
Bi Titin hanya manut dan segera pergi untuk melaksanakan perintah majikannya.
Melvin mulai makan beberapa masakan yang berhasil dimasak Kayla, masakan yang berhasil dibuat sebelum dirinya datang dan mengganggu dengan memakan tubuh Kayla lebih dulu.
Sudah lama ia tak merasakan makanan Kayla, dulu saat mereka berdua berpacaran hampir setiap kali dirinya mengajar di Kampus, Kayla akan membawakan bekal makanan untuknya.
Setelah selesai makan, Melvin masuk kembali ke kamar, ia memegang pil kontrasepsi di tangannya dan segelas air. Ia menaruhnya di nakas samping ranjang, lalu duduk di samping ranjang membangunkan Kayla.
"Kay, bangun. Minum dulu obat."
Kayla yang masih mengantuk memaksakan membuka matanya, ia sedikit tak mengerti obat apa yang dibicarakan Melvin.
Kayla bangun dan melihat obat yang dimaksud oleh Melvin, ternyata itu pil kontrasepsi.
Melvin mengambilnya dan memberikannya pada Kayla. "Minumlah."
Kayla menatap tak mengerti, bukankah beberapa waktu lalu Melvin marah padanya karena sudah menggugurkan anaknya.
"Kau tidak ingin aku hamil?"
"Ya, belum saatnya. Kamu juga baru keguguran kan, tidak baik untuk tubuhmu. Aku tau mungkin sudah telat untuk pencegahan karena kita sudah melakukannya di hotel terakhir kali. Tapi minumlah dulu, selanjutnya kita lihat nanti."
Melvin tetap memaksa agar Kayla meminumnya.
Kayla tak ingin membuat keributan, dia menuruti kemauan Melvin. Mengambil pil itu dan meminumnya.
Melvin tersenyum puas, ia tidak ingin Kayla hamil disaat sebentar lagi dirinya akan menikah. Seandainya nanti Kayla hamil pun, mungkin setelah ia sudah menikah dengan Renata.
Melvin tak bisa memberikan status istri pada Kayla, sampai kapanpun prioritas utamanya adalah kelurganya dan Renata. Ia tak ingin mengecewakan wanita yang dicintai kembarannya yang sudah meninggal.
Setelah meminumnya Kayla ingin tidur kembali, tapi Melvin malah mengajaknya bercinta lagi, ia tak bisa menolaknya.
Melvin menyuruh Kayla untuk menungging membelakanginya, ia merasa malu karena belum pernah melakukan posisi itu bahkan saat dulu bersama Radit.
"Aku malu," Kayla menggeleng.
Melvin menciumi telinga Kayla, "Aku akan membantumu, berbaliklah."
Kayla menurut, dia membelakangi Melvin dengan posisi tengkurep. Melvin membuka selimut yang menutup tubuh Kayla lalu mulai membuka pakaian dirinya sendiri.
Melvin mulai menciumi setiap jengkal punggung mulus Kayla dari pundak lalu turun ke pinggangnya. Tangan Kayla mencengkram seprai menahan kenikmatan yang diberikan Melvin, tapi Kayla tak bisa menahan erangannya.
"Ahhh... "
Melvin tau Kayla sudah sangat terangsang, dia lalu mengangkat tubuh Kayla menjadi posisi menungging. Dengan perlahan Mervin memasukkan juniornya ke dalam milik Kayla, memenuhi milik Kayla sepenuhnya hingga membuat Kayla berteriak kecil.
Melvin mulai menggempur Kayla dari belakang, menciumi setiap jengkal kulit belakang tubuh Kayla. Tak lama akhirnya mereka berdua mencapai puncaknya, keduanya terbaring lemas saling berpelukan dengan peluh di sekujur tubuh mereka berdua.
Ponsel Melvin di nakas bergetar, dia membiarkanya. Setelah beberapa kali getaran, akhirnya berhenti.
Melvin memeluk tubuh telanjang Kayla, memejamkan matanya merasakan kepuasaan baru yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𝑨͢𝒔𝒌𝒂
kamu belum sadar aja kay kalau dia adalah mas Radit mu
2022-10-28
0
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
karena sebenarnya dia adalah mas Radit mu makanya kamu nyaman dalam pelukannya Kay
2022-10-27
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ᖇ!ᖇ!ᗴ🦩💜⃞⃟𝓛 E𝆯⃟🚀
lepasin kayla mel, knp tega bgt km kurung kayla pdhal km tau gak akan ada ujungnya untuk hubungan kalian. km gak tau seberapa beratnya hdp kayla
2022-10-27
1