Malam itu Kayla pulang dan langsung berbicara pada Rico tentang perceraian mereka, juga mengenai perkataan Melvin tentang Perusahaannya.
"Jadi, ini semua ulahnya? Bedebah! Kamu benar-benar akan pergi kepadanya setelah bercerai denganku Kay!"
"Rico, menurutmu aku harus bagaimana? Lagipula kehidupan pernikahan kita memang sudah hancur meskipun tanpa kehadiran Melvin. Bukankah dengan kita bercerai, Perusahaanmu akan baik-baik saja. Melvin sudah berjanji padaku, dia akan mengembalikan Perusahaanmu seperti semula."
"Tidak! Jangan mimpi Kay! Meskipun aku bangkrut dan menjadi miskin, aku takkan pernah melepaskanmu! Selamanya!" Rico menolak, ia berjalan pergi dengan marah meninggalkan kamar mereka.
Kayla membiarkannya, ia ingin memberi waktu untuk Rico memikirkannya, sampai menjelang pagi Rico tak kembali ke kamar mereka. Kayla tahu Rico tak pergi keluar rumah, karena tak terdengar mobil menyala, artinya Rico tak pergi kemana mana.
Kayla turun ke lantai bawah ingin memeriksa keadaan rico, ia berjalan ke ruang kerjanya mendorong pintu yang memang sudah terbuka. Ruangannya temaram, hanya ada sedikit cahaya dari lampu kerja di atas meja.
Kayla memberanikan diri melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan, matanya mencari sosok Rico dalam cahaya remang-remang.
Terdengar suara seseorang meracau di sudut ruangan, Kayla melihat botol-botol minuman keras berserakan di lantai. Ia melihat juga Rico sedang duduk di lantai, tubuhnya bersandar pada dinding, tangannya memegang sebuah botol.
Kayla dengan pelan mendekatinya, kakinya menghindari beberapa botol yang sudah berserakan.
"Rico? Kau mabuk?" tanya Kayla hati-hati.
Rico mengangkat kepalanya yang menunduk, tatapannya pada Kayla terlihat tak fokus.
"Kamu kah itu Kay? Kenapa kamu memperlakukan aku begini? Apakah kamu tau? Aku sangat mencintaimu sejak dulu. Aku bahkan rela menunggumu melupakan Radit. Ah... bahkan ketika aku menyentuh wanita lain, aku selalu menganggap itu adalah kamu. Kau tau, mereka semua hanya pelampiasanku. Tak pernah sekalipun kedudukanmu di hatiku bisa tergantikan oleh mereka, bahkan saat mereka mengandung anakku... aku menyuruh mereka menggugurkannya. Aku hanya menginginkan anak darimu. Haha... tapi lihatlah, sekarang aku terlihat konyol bukan?" racau Rico.
Rico berdiri dengan susah payah, ia berjalan sempoyonganan ke arah Kayla berdiri.
"Kay... sejak awal menikah, aku tidak serius dengan semua perkataanku padamu! Dulu Saat aku tau Radit mati, aku bahagia. Aku pikir itu kesempatanku bisa memilikimu. Tapi Ayahmu bilang kau sudah keluar negeri untuk melanjutkan kuliah. Aku bersabar... aku menunggumu. Saat akhirnya kamu kembali, aku dengan cepat melamarmu. Disaat lamaranku kamu terima, aku merasa aku adalah laki-laki paling bahagia di dunia, aku akhirnya bisa bersama wanita yang kucintai."
"Aku pikir kamu sudah melupakan laki-laki itu. Tapi sayang... itu semua hanya angan-anganku saja! Aku terlalu berharap kalau kamu menerima lamaranku karena menyukaiku. Tapi saat kita sudah menikah, kamu malah bilang padaku kalau kamu menikah hanya untuk anakmu dan laki-laki itu! Sebagai laki-laki yang mencintaimu menurutmu bagaimana aku harus menerimanya! Aku bahkan tak bisa memaksamu untuk melayaniku, aku terlalu mencintaimu." Rico menarik lengan Kayla, ia mengeluarkan seluruh isi hatinya.
Kayla kesakitan tapi ia tak mampu berteriak. Merasa shock menerima semua pengakuan dari Rico. Dirinya benar-benar tidak tahu Rico menikahinya karena mencintainya, bahkan saat ia bersama Radit mereka hanya beberapa kali bertemu.
"Rico, kamu mabuk. Lepaskan dulu tanganmu padaku, kita bicara lagi nanti saat kamu sudah sadar," Kayla berusaha melepaskan cekalan Rico.
"Tidak! Aku tidak mabuk! Kenapa Kay? Tidak cukup dengan Radit, sekarang Melvin! Apakah sedikitpun kamu tidak pernah menyukaiku? Aku selalu menunggumu membuka hatimu padaku sejak dulu, bahkan meskipun aku tau kamu sudah punya laki-laki yang kamu cintai! Apakah kamu pikir sekarang aku akan melepaskanmu? Bahkan sampai aku mati, aku takkan pernah melepaskanmu! Aku mencintaimu Kay... aku mohon jangan tinggalkan aku. Beri aku kesempatan sekali lagi, aku janji akan menjadi suami yang menerimamu apa adanya. Meskipun aku tau, kamu takkan pernah bisa mencintaiku." Radit melepaskan cekalannya, tubuhnya dengan perlahan jatuh kebawah, berakhir memeluk kaki Kayla.
Kayla tak kuasa menahan isak tangisnya, ia merasa bersalah pada Rico. Ternyata dirinya lah yang membuat Rico menjadi seperti sekarang.
Kayla menurunkan tubuhnya, mendekap kepala Rico yang memeluk kakinya.
"Bagaimana ini... aku harus bagaimana? Kita harus bagaimana Rico? Andai saja sejak awal kita saling jujur, apakah akhir kita takkan seperti ini?"
Tak ada jawaban dari Rico, Kayla tahu Rico sudah kehilangan kesadaran sepenuhnya. Ia memeluk tubuh Rico yang tidur selama beberapa waktu, tak menghiraukan tubuhnya sendiri yang kesemutan. Lalu Membaringkan kepala Rico diatas kakinya, menunggu Rico tersadar.
Mereka berdua begitu sampai pagi, saat sinar matahari pagi menerobos jendela dan menyoroti wajah Rico, akhirnya dia membuka kedua matanya.
Rico mengerjapkan matanya, silau terkena sinar matahari. Dengan perlahan Ia mengedarkan padangannya ke sekeliling, akhirnya tatapannya berhenti di wajah Kayla yang matanya terpejam.
Rico bangkit dengan pelan, ia mengingat kelakuannya semalam. Ia juga tahu jika semua perkataannya hanyalah omongan yang tidak berguna. Ia tahu dirinya sudah tak bisa mempertahankan pernikahan tak sehatnya dengan Kayla. Ia akhirnya sadar, cinta yang sejak awal dipaksakan tidak akan pernah bisa berakhir dengan bahagia.
Rico mengangkat tubuh Kayla dari lantai, membawanya ke kamar tidur mereka, Membaringkannya di atas ranjang lalu menyelimutinya.
"Maafkan atas semua perbuatanku kepadamu selama ini Kay. Tapi aku harap kamu tidak bersama Melvin setelah berpisah dariku. Dia bukan laki-laki baik, kamu tidak akan pernah bisa bahagia dengannya," Rico lalu mengecup bibir Kayla.
Setelah mengatakannya Rico berjalan ke kamar mandi, menutup pintunya.
Kayla membuka kedua matanya, sebenarnya ia sudah terbangun saat Rico membaringkannya diatas ranjang. Mendengar perkataan Rico hatinya begitu sakit, sebenarnya dimana letak kebahagiaannya itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𝑨͢𝒔𝒌𝒂
antara cinta dan obsesi hingga akhir nya membuat Rico terpuruk juga
2022-10-25
0
🤍
Haruskah berkata cinta?
2022-10-23
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
akupun bingung harus komen apa klo sdh bgini keadaannya.. kuserahkan semuanya ke othor dh.. mau dibikin jungkir balik babak belur hancur berkeping-keping atau apalah.. yg pasti aku tau othor punya solusi.. lanjut dh nyimak.. 😋🏃🏻🏃🏻💨💨
2022-10-23
0