HAMIL

Kayla mengendarai mobilnya menuju ke rumah orang tuanya, ingin mencoba sekali lagi meminta info tentang keberadaan anaknya. Dirinya benar-benar tidak bisa merayu Rico dan tidak bisa mempertahankan pernikahannya lebih lama lagi.

"Papa, aku datang," Kayla mengetuk pintu lalu masuk ke ruang kerja Ayahnya.

"Bagaimana? Kau sudah mendapatkan dana itu dari suamimu?" Tanya Ayahnya langsung.

Kayla sudah terbiasa, di mata Ayahnya keberadaan dirinya bahkan tak pernah dianggap. Bahkan setelah lama tak bertemu, yang pertama ditanyakan adalah uang.

"Belum Pah, maaf. Bisakah Kayla saja yang membantu, meskipun simpanan uang Kayla tak banyak tapi setidaknya tidak usah bergantung pada Rico. Lagipula dulu saat Papa memaksaku menikah dengan Rico, Papa sudah mendapatkan investasi yang banyak darinya."

"Dasar anak tak tau diri! Kau berani membangkangku! Lakukan sesuai perintahku! Aku butuh dana yang besar! Jika kau gagal, jangan harap bisa bertemu anakmu untuk selamanya!" Ancam Ayahnya.

"Pah... jangan. Kayla mohon katakan dimana anak Kayla. Hanya anak itu yang tersisa di hidupku, dia buah cinta Kayla dan Radit," Kayla ketakutan, ia bersimpuh di lantai memohon pada Ayahnya.

"Cinta! Dari saat kau berpacaran dengan lelaki itu, aku tak setuju! Kau bahkan nekat bertunangan dengannya. Sudah bagus aku membesarkanmu yang bukan anak kandungku! Harusnya kau membalas budi padaku!"

Kayla terhenyak, apa yang baru saja didengarnya? Ia bukan anak kandung Ayahnya?

"Pah... apa yang Papa katakan? Aku apa? Apa maksud Papa aku bukan anak kandungmu?"

Ibu tiri Kayla yang sedang menguping diluar segera masuk saat mendengar perkataan suaminya.

"Aku yang akan jawab. Benar, kau bukan anak kandung suamiku. Ibumu adalah cinta pertama suamiku, tapi Ibumu lebih memilih Ayah kandungmu. Saat mereka berdua bertemu kembali, Ibumu sedang mengandungmu tanpa suami. Suamiku yang masih menyukai Ibumu bersedia bertanggung jawab dan menikahi Ibumu," jelasnya.

Kayla awalnya tak percaya, tapi saat dirinya mengingat kembali perlakuan Ayahnya yang tak pernah sayang padanya dari saat kecil, akhirnya sekarang dirinya mengerti alasannya.

"Lalu siapa Ayah kandungku?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibirnya.

"Entahlah, Ibumu tidak pernah menceritakannya," balas Ayah Kayla bohong.

Kayla tak mampu berkata-kata lagi, perasaannya terasa sangat kosong. Ingin sekali menyerah akan hidup, tapi bagaimana dengan anaknya?

Kayla berdiri, menatap Pria yang ternyata bukan Ayah kandungnya. " Baiklah, anggap aku membalas budimu karena mau membesarkanku yang bukan siapa-siapa untukmu. Tapi kali ini jangan bohongi aku lagi, berikan anakku."

Kayla lalu pergi keluar dari rumah itu, menuju rumah Rico.

Ia masuk ke dalam rumah dan segera masuk ke dalam kamar. Melihat Rico baru saja selesai mandi, ia berjalan mendekatinya.

"Tidurlah denganku, aku akan melakukan keinginanmu. Tapi buat surat perjanjian, bahwa kau akan memberikan dana pada Perusahaan Ayahku." Ucap Kayla tanpa berbasa basi.

Rico tersenyum sinis, "Kau seperti seorang p3lacur yang menawarkan tubuh untuk uang. Apa ini tentang anakmu lagi? Keluargamu mengatakan akan mengembalikannya?"

"Panggil aku sesukamu, p3lacur atau apapun. Tapi persoalan anakku jangan kau sepelekan, bahkan dulu demi anakku bahkan aku bersedia menikah denganmu."

Tak ingin bicara lagi Kayla maju mendekati Rico, menjijit tubuhnya mendekatkan bibir mereka berdua.

Tapi saat bibirnya akan menempel, tiba-tiba ia merasa mual.

"Oekkk... umpphh... " Kayla berlari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya, Ia muntah-muntah.

Kepalanya terasa pusing, dadanya merasa mual, ia lalu muntah kembali dan berulang beberapa kali.

Rico terkejut tapi ia seketika curiga, pernah salah satu wanitanya meminta tanggung jawabnya karena menghamilinya. Tapi ia berhasil membujuknya untuk mengugurkannya.

Rico tersulut amarahnya, mengingat lagi Kayla sudah tidur bersama Melvin.

Kayla keluar kamar mandi dengan memegang dadanya yang mual.

"Apa kau hamil?!" Rico meraung marah.

Kayla tertegun mendengar perkataan Rico, hamil? Dirinya? Tunggu! Sebulan lalu ia tidur dengan Melvin tapi itu hanya satu kali. Tidak mungkin kan?

Kayla menatap Rico, merasa heran darimana pemikirannya datang. "Apa maksudmu Rico? Kita bahkan tak pernah tidur bersama, bagaimana aku bisa hamil?"

Rico mendekati Kayla, mencengkram dagunya kasar. "Bahkan sekarang kau berpura-pura polos. Bukankah kau sudah benar-benar menjadi seorang p3lacur! Kau sudah tidur dengan Melvin!"

Kayla melepaskan diri, mundur ke belakang. Ia tak menyangka Rico akan tahu.

"Darimana kau tau?"

"Bajingan itu yang mengatakannya sendiri padaku!"

Kayla merasa marah, Melvin benar-benar laki-laki bajingan.

"Aku tidak mungkin hamil. Itu hanya sekali dan hanya sebuah kesalahan. Aku... saat it--" Kayla mencoba menjelaskan.

"Cukup! Aku tak ingin mendengar penjelasanmu. Buktikan kalau kau tidak sedang hamil, tunggu disini!"

Rico lalu keluar mencari pambantunya membeli alat test kehamilan, tak menunggu lama Rico kembali ke kamarnya.

"Periksalah!" Rico memberikan alat test kehamilan itu pada Kayla.

Kayla terpaksa mengambilnya, ia yakin dirinya tidak sedang mengandung.

Tapi 2 garis merah mengkhianati keyakinannya, ia benar-benar sedang hamil.

"Tidak!" Tubuh Kayla seketika lemas.

Rico masuk ke dalam kamar mandi, melihat alat test kehamilan di tangan Kayla lalu merebutnya.

Ternyata dugaannya benar, Kayla mengandung anak Melvin.

"Sialan kalian berdua!" Marahnya, Rico melempar testpack di tangannya.

"Berlututlah, mohon ampun padaku! Gugurkan bayinya! Aku akan menandatangani perjanjian sesuai kemauanmu. Bukan hanya itu, aku yang akan langsung menanyakan keberadaan anakmu bersama Radit pada orang tuamu."

Kayla merasa tertekan, disatu sisi ia harus menemukan anaknya bersama Radit, satu-satunya Pria yang dicintainya. Lalu memikirkan anak yang dikandungnya sekarang adalah anak Melvin, pria bajingan yang tidak dicintainya tapi anak ini juga tak berdosa. Tapi akhirnya ia mengambil keputusan.

Kayla mendekati kaki Rico, memohon ampun padanya. "Maafkan aku. Aku akan menurutimu dan mengugurkan anak ini. Tapi jangan ingkari janji, bantu aku mendapatkan anakku dan Radit."

Rico menepiskan kakinya, "Bangunlah."

Kayla berdiri dengan gemetar, kakinya tak bisa menopang tubuhnya tapi ia tak ingin meminta bantuan pada Rico. Dengan tegar ia memaksakan dirinya berdiri tegap, ia menatap Rico. "Aku janji akan menurutimu."

"Sebentar lagi makan malam, semua orang ada disini. Kau tau kan bagaimana harus bersikap, kau harus memperlakukanku seperti istri yang mencintai suaminya."

Aku ingin lihat apa yang akan Melvin perbuat!

Kayla keluar kamar bersama Rico yang merangkulnya mesra, mereka berdua berhenti di undakan tangga atas.

Kayla melihat Melvin sudah duduk di meja makan bersama yang lain, ia menggigit bibirnya merasa bimbang.

Rico melihat keraguan dalam sikap Kayla, ia membisikkan sesuatu di telinganya. "Lebih cepat anak dalam kandunganmu tidak ada, lebih cepat juga kau akan mendapatkan kabar tentang keberadaan anakmu bersama Radit. Ingat Kayla, anakmu bersama Radit."

Tangan Kayla mencengkram pegangan tangga dengan erat, baginya Melvin bukan siapa-siapa. Ia bahkan membenci laki-laki bajingan sepertinya, Radit adalah segalanya baginya, anak mereka adalah yang paling penting.

Kayla menguatkan tekadnya, ia melepaskan pegangan tangannya di tangga, menjatuhkan tubuhnya sendiri.

Tubuh Kayla berguling jatuh dari atas tangga, melewati banyak anak tangga sampai akhirnya berakhir di lantai bawah tangga dengan darah mengalir dari bawah tubuhnya.

Rico tertegun, seketika tubuhnya lemas. Ia tak pernah menyangka Kayla menggunakan cara ekstrem untuk menghilangkan bayi di perutnya. Bagaimana jika Kayla mati?!

Melvin berlari ke arah Kayla, ia melihat banyak darah di tubuhnya, mata Kayla tertutup sudah tak sadarkan diri. "Tidak!" Melvin mengangkat tubuh Kayla dengan hati-hati dan memeluknya dipangkuannya.

"Tidak Kayla! Bangun! Buka matamu!" Melvin menepuk pelan pipi Kayla.

Sedikitpun tak ada respon, ia dengan cepat memangkunya dalam pelukan. Dengan cepat berlari membawanya keluar, masuk ke dalam mobilnya dan tidak memperdulikan apapun.

"Melvin, buka pintunya! Aku ikut denganmu!" teriak Anita diluar mobil, mengetuk jendela mobilnya.

"Rian! Cepat pergi ke Rumah Sakit!"

"Nona Anita bagaimana Bos?"

"Jalan!" Bentak Melvin.

Rian dengan cepat menginjak pedal gas, segera melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit.

Melvin melihat wajah Kayla semakin pucat, tubuh Kayla semakin dingin.

"Rian lebih cepat lagi!" Suara Melvin bergetar, airmata bergenang di matanya.

"Kay! Bertahanlah! Aku tak akan membiarkanmu mati!"

Setelah mobil sampai, dengan cepat Melvin berteriak memanggil dokter. Kayla segera ditangani oleh pihak Medis.

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

astaghfirullah Kayla.. knp nekat sihhh??? pasti semua karena dirinya sdh sangat sakit diperlakukan sangat tdk manusia oleh semua orang. keluarga yg ternyata bukan siapa-siapa nya. suaminya yg tdk kalah baj*ngan. ditambah lg dg kedatangan Radit yg mjd Melvin. pasti kepalanya berasa mau pecah.. yg dipikirkan hanyalah ingin anaknya kembali dlm pelukan. .. apapun akan dijalani demi buah cinta nya dg Radit.. tanpa sadar cara yg ditempuh membahayakan dirinya jg kandungannya.. anak ke 2 Radit dgnnya... abot dh.. angel.. 😥😩🚶🚶🚶🚶

2022-10-23

0

𝑨͢𝒔𝒌𝒂

𝑨͢𝒔𝒌𝒂

ayah macam apa ini ko tega banget sama anak nya

2022-10-19

3

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

poor for u Kay 😢😢

2022-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!