Melvin dalam perjalan ke Rumah keluarganya, keluarga aslinya yang berpisah dengannya selama lebih dari 30 tahun. Ia baru merasakan kehidupan barunya itu selama 4 tahun ini.
Dia mempunyai 2 orang adik, seorang lelaki lajang dan perempuan yang sudah menikah tapi tinggal di luar negeri.
Mobilnya sampai di Rumah Orang Tuanya, ia melihat Ibunya sedang menyiram bunga di taman depan.
Ayana tersenyum sumringah bahagia melihat putranya yang sudah beberapa bulan ini tak mengunjunginya.
"Putra kesayanganku, akhirnya kamu datang. Kau tau Mama akan menceraikan Ayahmu jika kamu tak kembali beberapa hari lagi. Aku lebih memilih mencarimu dan meninggalkan Ayahmu itu," ucap Ayana sambil berjalan cepat ke arah Putranya.
Ayana memeluk Putranya rindu. "Kau semakin hari semakin nakal, kenapa tak pernah mengangkat panggilan dari Mama." Ia melepaskan pelukan pada anaknya itu lalu menjewer telinganya.
"Ok ok... lepasin dulu tangan Mama. Aku salah, aku salah... "
Mahendra Ayah Melvin keluar dari dalam, saat dia mendengar keributan diluar Rumah.
Melvin melihat Ayahnya. "Papa, lihat kelakuan wanitamu. Dia menyiksaku, tolong aku... "
"Kau bilang apa! Wanitanya... panggil Mama begitu sekali lagi, Mama tidak akan bicara denganmu lagi!"
Mahendra hanya tersenyum melihat kelakuan Putra sulungnya bersama istrinya. Sejak kecelakaan itu, ia merasakan Melvin sudah berubah menjadi orang lain. Dulu sebelum kecelakaan Melvin sosok yang kurang mengekspresikan wajah dan tindakannya. Meskipun tidak semua berubah, tapi dirinya memakluminya karena Dokter bilang Melvin mengalami Amnesia.
Saat tahun pertama setelah kecelakaan putranya itu di Surabaya, semua sangat berat untuk semua keluarga. Perlahan ia dan semua keluarga membantu pemulihan ingatan Melvin meskipun belum ada hasilnya. Melvin tetap belum bisa mengingat hidupnya selama 30 tahun terakhir, tapi setidaknya Melvin selama 2 tahun ini sudah bisa bekerja mengurus Perusahaannya kembali.
Mahendra masuk kembali ke dalam Rumah, diikuti istrinya dan Melvin.
"Bang, hei kemana aja sih?" Tanya Jarvis adik laki-laki Melvin, dia berbeda 5 tahun lebih muda darinya.
"Kau tau jika aku sudah bekerja, tak ada yang lebih penting," jawab Melvin seraya mengangkat bahu.
"Luangkan waktumu minggu depan, orang tua Renata akan pulang dari Singapura. Mereka ingin membicarakan tentang pernikahanmu dengan Renata. Mama juga merasa, kamu sudah waktunya menikah Melvin."
Melvin hanya mengangguk, ia mendekati Ayahnya yang sedang duduk.
"Pah..." sapanya.
"Kamu masih tau pulang ternyata." Balas Mahendra sambil anteng membaca koran di tangannya.
"Ternyata pekerjaannya lebih lama selesai Pah. Tapi Perusahaan kita berhasil mengakuisisinya."
"Hem, bagus. Sekarang istirahatlah, kau terlihat lelah."
"Iya Pah."
"Mah, aku istirahat dulu."
"Masuklah ke kamarmu, nanti Mama suruh bibi memasak cumi asam pedas kesukaanmu."
Melvin hanya mengangguk, ia berjalan ke arah kamarnya.
Jarvis langsung menelepon Renata. "Abang sudah pulang, kau tak mau kesini?"
Renata yang sedang perawatan di spa seketika berteriak senang, "Benarkah, aku datang sekarang. Hei Jarvis... thanks."
Setelah panggilan terputus, wajah Jarvis muram. Ia mendengar Ibunya berkata pernikahan Kakaknya dengan Renata akan segera dipastikan. Sepertinya ini saatnya baginya mengakhiri cinta bertepuk sebelah tangannya pada Renata.
"Ren... kau begitu mencintai Kakakku. Aku mendoakanmu dan Kak Melvin bahagia. Tapi saat kau membutuhkanku, aku akan selalu ada untukmu. Selamat tinggal cinta pertamaku."
Tak selang berapa lama, Renata datang. Wajahnya sangat cantik, kulitnya berwarna putih pucat kontras dengan gaunnya yang berwarna biru, warna kesukaannya. Usianya 25 tahun, rambut hitam lurus panjangnya bergerak-gerak mengikuti gerakan Renata yang berlari masuk ke dalam Rumah.
"Jangan berlari sayang, nanti kamu jatuh." Khawatir Ayana pada Renata.
"Tante... dimana Kak Melvin?"
"Dikamarnya, sepertinya dia lelah."
Renata tak menunggu lama, segera berlari ke kamar Melvin.
Ayana hanya tertawa melihat kelakuan calon menantunya itu, ia sudah menganggap Renata putrinya sendiri. Dua keluarga sudah saling mengenal sejak lama. Renata sudah menjadi bagian keluarga Mahendra sejak lahir.
Renata perlahan membuka pintu yang tak terkunci, dia melihat mata Melvin terpejam dengan sebelah tangan Melvin berada di atas keningnya.
Renata mendekati ranjang Melvin, dengan cepat mengecup pipinya.
Seketika mata Melvin terbuka, menatap wajah Renata yang hanya berjarak beberapa senti di dekatnya.
Melvin memandang wajah cantik dan polos Renata, lalu wajah Renata berubah menjadi wajah Kayla. "Sial!"
Melvin mengumpat sambil bangkit dari baringannya.
Renata tersentak, menatap tak percaya pada Melvin. "Kak... kamu bilang apa barusan?"
Saat mendengar suara lembut Renata, Melvin tersadar. "Renata... maaf. Barusan aku hanya terkejut, wajahmu terlalu dekat denganku."
"Apa wajahku semengerikan itu, sampai kamu mengumpat?" Renata menaruh kedua tangannya di pinggang sambil menahan tawanya.
Melvin tau Renata sedang bercanda, ia turun dari ranjangnya. "Meskipun wajahmu seperti badut, aku tetap akan menikahimu."
Renata tersentuh, ia memeluk erat Melvin. "Aku merindukanmu, aku mencintaimu."
Melvin balas memeluk Renata, mengelus sayang kepalanya.
Maafkan aku Renata, aku sudah merenggut Melvin darimu. Aku akan menebus semuanya, meskipun aku tau, sampai kapanpun aku takkan pernah bisa mencintaimu.
*
Sedangkan di Surabaya, Anita sedang melemparkan barang-barang di kamarnya. Dia menerima chat dari Melvin yang memutuskan pertunangan mereka berdua begitu saja tanpa ada penjelasan apapun.
Rico masuk ke dalam kamar Kakak perempuannya itu, Ayah Ibunya tak bisa berbuat apapun.
Saat Anita melihat Rico, ia mengamuk padanya.
"Dimana mantan istri p3lacurmu itu! Aku sudah menebak perlakuan Melvin padanya yang tak semestinya, tapi aku tau Melvin pasti digoda oleh Kayla bukan! Buktinya Kayla meminta cerai darimu!"
"Tutup mulutmu Kak! Jangan merendahkan Kayla! Dalam pernikahanku, aku yang salah. Jangan pernah menghina Kayla lagi! Melvin lah yang bajingan! Dia menipu Kak Anita, lihatlah ini!" Rico melempar sebuah amplop map.
Anita dengan cepat membukanya, berkas-berkas itu terjatuh dari tangannya. Ia tak percaya Melvin sudah menipunya, teryata selama ini dia masih mempunyai seorang tunangan di Jakarta.
"Tidak! Ini tidak benar! Melvin adalah milikku! Tidak!"
Anita histeris tak bisa menerima kenyataanya, dia mengambil pisau buah di meja. Dengan pisau itu, dia memotong pergelangan tangannya.
"Kakak!" Rico berteriak histeris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𝑨͢𝒔𝒌𝒂
jujur lebih baik dari pada terus kamu simpan ke bohongan itu
2022-10-28
0
Yunia Afida
seharusnya kamu jujur, kasihan kayla
2022-10-27
0
™
ya ampun🥲🥲🥲
2022-10-26
0