HANYA ISTRI DIATAS KERTAS

Kayla melajukan mobilnya dari tempat pemakaman menuju hotelnya tempat dirinya selalu tinggal. Pekerjaan membuat dirinya selalu sibuk, bahkan jika ada hari libur pun ia enggan pulang ke rumah suaminya.

Tapi kali ini ia harus mengambil dokumen penting, salah satu proyek yang sudah dipantaunya selama setahun ini, jadi mau tak mau dirinya harus pulang ke rumah suaminya.

Kayla segera masuk ke kamar hotelnya, mengganti pakaian hitamnya yang basah dengan blus dan celana panjang.

Kayla kembali keluar hotel, ia mengemudikan mobilnya menuju rumah suaminya. Saat sampai ia dengan cepat berjalan masuk ke dalam rumah, menaiki tangga menuju kamarnya bersama dengan suaminya di lantai dua.

Kayla membuka pintu kamar yang ternyata tidak dikunci, ia segera berjalan ke lemari rak tempat dirinya menyimpan map-map pekerjaan. Setelah mendapatkannya ia segera berjalan keluar, tapi saat akan keluar telinganya mendengar suara ******* dari arah kamar mandi. Seperti suara seseorang yang sedang bercumbu.

Dengan penasaran ia memaksakan kakinya melangkah ke arah kamar mandi, tangannya memegang handel pintu lalu mendorong pintu kamar mandi sampai terbuka lebar.

Pemandangan di depan matanya sudah tak asing lagi, suaminya sedang bercumbu dengan seorang wanita. Yang tidak disangkanya, beraninya suaminya membawa wanita luar ke dalam rumah.

"Maaf menganggu, silahkan lanjutkan," ucapnya pada Rico yang berstatus suaminya di atas kertas.

Rico yang sedang telanjang dengan cepat menyambar handuk dan dengan asal melilitkannya di pinggang. Ia dengan cepat melangkah mendekati Kayla, meraih lengan Kayla yang akan berbalik pergi.

"Kay tunggu!"

Dengan enggan Kayla menuruti Rico, membalikkan badan menghadapinya.

"Ada apa?" Kesal Kayla karena ingin segera pergi dari sana, merasa jijik melihat wanita lain memasuki kamar tidurnya, meskipun bukan benar-benar kamarnya.

"Hanya begitu saja! Kau sudah lama tak pulang dengan alasan sibuk bekerja! Sekarang kau akan pergi lagi! Bahkan melihatku bersama wanita lain kau tidak cemburu! Kayla!" Rico menarik kuat lengannya membuat tubuh Kayla menempel ke tubuh telanjangnya.

Kayla merasa jijik, ia dengan cepat melepaskan diri.

"Rico! Jangan keterlaluan! Sudah cukup kau selalu bergonta ganti wanita, sekarang kau ingin aku disini menyaksikan semuanya! Aku pernah bilang padamu, aku tak perduli apapun yang kau lakukan tapi jaga kehormatan keluargamu! Kasihan Ayah dan Ibumu! Satu lagi, aku bilang ceraikan aku!" Kayla membalas ucapan Rico dengan kasar.

Matanya tak menutupi rasa jijiknya, ia tak ingin menunggu jawaban Rico, dengan cepat keluar dari kamar, tak ingin berlama-lama disana.

Rico menonjok dinding, wanita yang ia suka pada pandangan pertama, bahkan dirinya tak menyerah saat mengetahui Kayla sudah mempunyai seorang kekasih. Tapi sampai sekarang bahkan Kayla tak pernah membalas cintanya, tak pernah memperdulikan dirinya. Ia selalu kalah oleh laki-laki yang sudah mati. "Sialan kau Radit! Sampai kapan kau akan melepaskan Kayla dan membiarkan dia menerimaku!"

Wanita di dalam kamar mandi mengenakan jubah kamar mandi lalu mendekati Rico. "Rico, kau tak apa-apa? Mau melanjutkannya?"

"Pergi!!!" Rico mengamuk, menarik lengan wanita itu lalu melemparnya keluar kamar.

"Bajuku! Rico! Setidaknya berikan padaku!" Teriak wanita itu.

Rico dengan cepat mengumpulkan semua barang dan pakaian wanita yang ia bawa ke kamarnya lalu melemparnya keluar.

Setelah sendirian, ia berteriak frustasi. "Kayla, sampai kapan kau akan mengabaikanku! Lupakan Radit, dia sudah mati. Aku yang kini ada di sampingmu," mencengkram kepalanya dengan kedua tangan, merasa frustasi dengan Kayla yang bahkan melihatnya bersama wanita lain tak membuat istrinya itu cemburu.

Kayla melajukan mobilnya menuju hotel kembali, ponselnya berdering terlihat ID pemanggil adalah Tristan rekan kerjanya di kantor.

"Ya Tristan, aku sedang menuju hotel. Tunggu aku 15 menit, aku akan sampai. Bukankah waktu keberangkatan kita dua jam lagi? Ah begitu, baiklah. Tristan aku sedang mengemudi, nanti kita bahas lagi saat aku sudah sampai. OK," Kayla lalu memutuskan panggilannya lebih dulu.

Kakinya menginjak pedal gas dengan kecepatan rata-rata, hal penting baginya sekarang adalah bekerja keras untuk menghasilkan banyak uang agar dirinya bisa membuka mulut orang tuanya, agar mau mengatakan kemana mereka membuang anaknya, buah cintanya dengan Radit.

Dulu ia dipaksa menikah dengan Rico, orang tuanya menjanjikan jika menuruti mereka anaknya akan mereka kembalikan padanya. Tapi sekarang sudah 3 tahun dirinya bahkan masih belum tau keberadaan anaknya.

Ia sudak muak dengan kelakuan Rico, bahkan dirinya selalu direndahkan. Rico selalu berkata, dia tak mau menyentuh tubuh dirinya yang kotor, karena sudah ternoda oleh pria lain bahkan mengandung anak pria lain dan melahirkannya. Tapi ia tak menyesalinya, mengandung anak dari pria yang dicintainya adalah kebahagian baginya. Ia bahkan sudah bertunangan, tapi kecelakaan itu merenggut nyawa kekasihnya.

Ia tak perduli jika Rico tak pernah menyentuhnya, hatinya malah merasa bersyukur akan hal itu. Meskipun seluruh dunia akan menghujatnya jika mengetahui dirinya tak pernah melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.

Dengan cepat mobilnya sampai, ia melangkah keluar dari mobil. Membawa map di tangannya, masuk ke dalam hotel.

Matanya menangkap sosok rekan kerjanya Tristan, ia tau Tristan menaruh hati padanya saat mengetahui bahwa dirinya hanyalah seorang istri diatas kertas. Tapi rasa suka Tristan pada dirinya tak pernah melewati batas, masih memperlakukan dirinya sebagai rekan kerja.

"Maaf, apa kau menunggu lama. Ini laporan tentang Perusahaan XlM selama satu tahun kita mengamatinya. Kau yakin kali ini mereka akan bekerja sama dengan kita?" Kayla menyerahkan map di tangannya ke Tristan.

Tristan mengangguk, "100% yakin, mau bertaruh," ia menaikkan sebelah alisnya menantang Kayla seraya tersenyum.

"Kau kira aku takut! Baiklah, apa yang dipertaruhkan?" Balas Kayla.

Tristan tersenyum dengan misterius, "Rahasia, jika waktunya sudah tiba jangan ingkari taruhannya. Ingat Kayla, aku pasti akan menang! Penuhi permintaanku nanti,"

Kayla hanya memberikan senyumannya tak menjawab perkataan Tristan.

"Sekarang pergilah kemasi barang-barangmu. Aku tunggu disini, kita akan pergi ke bandara lebih cepat," Ucap Tristan.

"Ok, tunggu. Aku hanya membawa sebuah koper kecil. Kali ini pekerjaan kita takkan lama, sepertinya hanya butuh 5 hari, termasuk untuk bertemu para investor," setelah mengatakannya Kayla pergi ke kamar hotelnya.

Tristan masih memandangi sosok Kayla meskipun sudah tak terlihat. Ia merasa sedih jika memikirkan kehidupan yang harus dijalani Kayla. Betapa dunia tidak adil padanya, dimana letak keadilan itu?

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

kisruh bner hidup Kayla. dipisahkan dr 2 orang yg dicintai dlm hidupnya. Radit kekasihnya & buah hati mereka berdua. bahkan dipaksa menikah lg oleh ortunya dg laki2 baj*ngan seperti Rico.sungguh miiris nasib Kayla..

2022-10-20

0

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

liku liku kehidupan yg harus d jalanin

2022-10-19

0

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

gila jgn kan istri mu, aku juga jijik pada mu Rico 😒😒 bukan nya dibaik2in istri malah dihina 😌

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!