Kayla menegakkan tubuhnya yang sempat bergoyang karena shock.
Radit mendekati Kayla, mengulurkan tangannya. "Halo, aku Melvin. Senang bertemu dengan calon adik ipar."
Dengan tangan yang gemetar, Kayla menyambut uluran tangan Pria asing di hadapannya tapi juga tak asing di ingatannya.
Rico menarik tubuh Kayla menempel padanya, menyadarkan pikirannya. "Kay, dia Melvin. Namanya Melvin, bukan orang itu. Orang itu takkan pernah kembali Kay."
Kayla melepaskan pegangan tangannya, dengan cepat menyadarkan dirinya jika pria di depannya bukan Radit-nya.
Tak lama acara pertukaran cincin dilakukan, Anita merasa bangga sudah menjadi tunangan Melvin seorang Pengusaha, yang namanya sudah masuk jajaran Pengusaha muda.
"Aku akan pergi sekarang, kau yang beritahu Ayah Ibumu," Kayla tau lelaki yang bertunangan dengan kakak iparnya bukanlah Radit, tapi tetap saja memandang wajah yang sama membuat hatinya sakit.
Baru saja ia akan pergi, Ibu mertuanya memanggilnya. "Kayla, mau kemana nak? Kita baru saja menyambut anggota baru. kita harus lebih lama berkumpul, pulanglah demi aku dan ayah mertuamu. Mama tau semua kelakuan Rico, tapi Mama lebih sayang sama kamu nak. Masih ingin kamu menjadi menantu mama. Kamu tau kan, Almarhum Mamamu adalah sahabat mama, kamu sudah mama anggap putri mama sendiri."
Mendengar nama Ibunya disebut, membuatnya merasa tak enak.
"Baiklah mah, Kayla akan ikut pulang kerumah," ucap Kayla.
Malam itu semua orang sudah lelah dengan acara pesta. Kayla melihat Rico sudah tertidur pulas di ranjang tidur mereka, ia menutupi tubuhnya dengan selimut lalu berjalan ke balkon kamarnya. Ia memandang langit yang gelap tanpa bintang, air mata mengalir disudut matanya mengingat Radit.
"Kalau kau menangis seperti itu, kau terlihat semakin cantik," Radit membuka suara.
Radit sebenarnya sudah lebih dulu berada di balkon kamarnya di sebelah kamar Kayla dan Rico, ia sengaja meminta tidur dikamar itu. Ia sedang menghilangkan penat dengan merokok di balkon, tak disangka Kayla akan berada disana juga.
Kayla memalingkan wajahnya ke arah Melvin, ia menatapnya benci. Lelaki itu masih punya nyali merayunya, bukankah dia berpura-pura tak mengenalnya tadi di pesta?
"Aku masih ingat perbuatanmu semalam padaku Tuan Melvin, aku merasa bersalah pada kak Anita. Jadi sekarang karena aku sudah tersadar, tolong jangan bicara padaku disaat kita berdua!" Kayla segera masuk ke dalam kamar, menutup pintu kaca balkon.
Radit menatap kepergian Kayla, menyesap rokoknya lalu meniup asapnya asal. Ia merasa kesal dengan nada Kayla padanya, tak ingin lagi melanjutkan kegiatan merokoknya, ia masuk ke dalam kamarnya.
Esok paginya saat Kayla turun untuk makan, semua anggota keluarga sudah berada di meja makan termasuk Melvin yang meminta ijin untuk tinggal beberapa hari disana.
"Nak, duduklah." Ibu mertuanya memanggilnya.
Kayla berjalan turun dari atas tangga, menuruni beberapa anak tangga yang lumayan banyak.
Kayla tak ingin menatap Melvin yang duduk tepat di depannya, ia segera mengambil roti panggang lalu mengolesinya dengan mentega dan selai.
"Sayang, aku harus pergi melihat cabang butikku, ada sedikit masalah disana. Jadi mungkin aku akan pulang malam. Kamu tidak apa-apa hari ini aku tinggalkan?" Ucap Anita sambil menempelkan tubuhnya manja pada tunangannya.
Melvin tersenyum, "Tidak apa-apa. Pergilah."
"Terimakasih, kau sangat pengertian." Anita mengecup pipi Melvin.
"Ehm... jaga sikapmu Anita. Cepat makan sarapanmu," Ayahnya yang selalu diam, akhirnya angkat bicara.
Setelah selesai sarapan, Kayla masuk ke dalam kamarnya. Menelepon Tristan sebentar membahas pekerjaan karena ia mengambil cuti selama 3 hari. Meminta maaf karena sudah merepotkan Tristan.
Sepertinya Rico langsung pergi ke Perusahaan setelah sarapan, Kayla tak mendengar suaranya lagi.
Siang itu Ibu mertuanya pergi berbelanja, Ayahnya sudah pergi bekerja bersama Rico. Ia merasa tak tenang hanya berdua dirumah bersama Melvin. Berjaga-jaga ia mengunci pintu kamarnya.
Siang itu Kayla sedang berendam di kamar mandi, seharian ini hanya berada di kamarnya tak ingin keluar.
Merasa cukup berendam, ia bangun dari bathtub. Saat sudah berdiri dan ingin memakai jubah mandinya, ia menjerit kecil karena Rico sedang memandanginya dengan bernafsu.
Dengan cepat Kayla menyambar handuk yang dekat, melilit tubuhnya yang telanjang.
Rico mendekatinya, membuat Kayla sedikit ketakutan.
"Mau apa kamu!?" Kayla keluar dari bathtub mencoba melewati tubuh Rico agar bisa kabur keluar.
"Ada apa Kay? Aku suamimu, aku berhak melakukan apapun padamu bukan?" Suara Rico terdengar serak.
Kayla menggeleng, "Kau pernah bilang tak ingin menyentuhku sampai kapanpun, kau bilang aku kotor! Jadi jangan mencoba berubah pikiran!" Bentaknya.
"Aku mengatakannya karena egoku, saat menikah denganku kau masih tidak bisa melepaskan Radit. Aku kira kau bisa berubah, tapi sejak aku mengatakannya kau malah tidak pernah berusaha menjadi istriku!"
"Tapi kau sudah banyak wanita, lepaskan aku Rico... aku mohon... "
"Wanita-wanita itu hanya alat pemuas nafsuku! Aku adalah seorang pria sehat Kay! Aku juga butuh melampiaskan kebutuhan biologisku! Kau tidak pernah melayaniku! Sekarang layani aku, ayo kita jalani pernikahan kita dari awal lagi Kay... "
Kayla menggeleng, membuat Rico marah. Ia menarik tubuh Kayla, mencoba menarik handuknya.
Kayla tetap memegang handuknya dengan kuat, ia menendang kaki Rico membuat dirinya akhirnya terlepas. Dengan cepat ia keluar dari kamar mandi, mencari benda yang bisa menjadi senjata.
Kayla mengambil tongkat bisbol yang berada di pojok ruangan, saat Rico mendekat ia mengancugkannya. "Stop Rico! Jangan dekati aku lagi!"
Rico sudah kehilangan akalnya, ia tak perduli dirinya terluka hanya ingin menikmati tubuh Kayla. Rico berjalan pelan mendekati Kayla.
Tangan Kayla yang memegang tongkat bergetar, tak sanggup menyakiti siapapun.
Rico melihat ada keraguan di mata Kayla, dengan cepat ia menubruknya dan mengambil tongkat di tangan Kayla dan membuangnya jauh.
Rico langsung mencium bibir Kayla, terasa bau amis darah. "Sialan kau Kay! Kau berani menggigitku!" Dengan marah Rico mendorong tubuh Kayla ke atas karpet lantai. Ia menindih tubuh Kayla yang sudah jatuh kebawah.
Rico mengukung tubuh Kayla.
Kayla mencoba melepaskan diri, kakinya dijepit dan tangannya ditahan diatas kepalanya. Ia meronta melepaskan diri, lalu tiba-tiba cekalan ditangannya dan jepitan di kakinya melonggar.
Tubuh Rico yang berada diatasnya ambruk ke samping.
Kedua mata Kayla membelalak, tak percaya melihat Melvin sedang berdiri memegang pemukul di tangannya.
"Apa yang kau lakukan pada Rico?!" Kayla histeris.
Radit tak menjawabnya, ia hanya berjalan ke arah ranjang mengambil selimut lalu menutupi tubuh Kayla yang hampir telanjang.
"Bangunlah dulu," Radit membungkus tubuh Kayla lalu membopongnya keluar kamar dan membawanya ke kamarnya di sebelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Yuyun
ikur tegang..
2022-12-23
2
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh waduh.. Rico..parah ishh. untung Radit cpt nolongin Kayla. klo gk ada Radit gaswat dh.. bisa2 Kayla dinganu2 secara paksa oleh suami bejatnya itu... hadeehhh tegang euyyy..
2022-10-23
0
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
lucu juga, hampir diperkosa suami sendiri ya Kay 🙈 untung Radit datang tepat waktu..
2022-10-19
0