KEMBAR

Kayla keluar hotel bersama Tristan, sebelah tangannya menyeret sebuah koper. Tanpa dia sadari gerak-geriknya diperhatikan oleh seseorang.

"Rian, bagaimana penyelidikannya? Kenapa dia tidak tinggal dirumah suaminya?" Tanya Radit yang sekarang bernama Melvin, nama saudara kembarnya yang meninggal.

"Bos, Anda baru saja mengingat masa lalu Anda beberapa bulan lalu. Apa tidak apa-apa sekarang Anda melakukan semua ini. Apa wanita itu begitu penting bagi Anda?" Balas Rian, asistennya.

"Rian, kau tau. Aku mengingat dengan jelas saat Ibu yang membesarkanku bilang, kalau Kayla tidak ingin melanjutkan pertunangan kami dan akan menikah dengan lelaki kaya. Aku menyetir dengan gila karena tak bisa menghubunginya. Membuatku tak berhati-hati dan menabrak pengendara lain. Aku berhutang banyak pada keluarga asliku, sudah menyebabkan saudara kembarku meninggal dan aku selama 4 tahun ini tanpa mengingat apapun dengan tenang hidup menggantikannya. Bagiku kini keluargaku yang terpenting, hanya saja Kayla selalu menjadi ganjalan dihatiku, aku tak bisa memaafkannya."

"Seperti yang tertulis dalam laporan Bos, Nona Kayla jarang pulang ke rumah suaminya. Nona Kayla juga tinggal disana bukan hanya dengan suaminya tapi bersama mertua dan Nona Anita."

"Aku tau itu, tapi apa tidak ada kejelasan kenapa dia tidak bersama suaminya dan dari informasi dikatakan jika Kayla tidak sedang pergi dinas, dia selalu tinggal di hotel?"

"Belum ada kejelasan Bos, jadi Anda akan meneruskan rencana Anda untuk mengetahuinya?" Tanya Rian penasaran.

"Ya, dimana Anita sekarang? Aku akan bertunangan dengannya saat Kayla kembali dari pekerjaannya. Kau atur lah!" Perintah Radit.

"Baik Bos, sesuai perintah Anda pertunangan ini hanya pura-pura jadi wartawan jangan sampai tau. Tapi apakah calon istri Anda di Jakarta tidak akan mengetahuinya?"

Mata Radit menerawang jauh, selama hilang ingatan dirinya merasa penasaran tak pernah bisa mencintai tunangannya Renata. Sekarang saat ingatannya kembali, ia tau penyebabnya. Karena dirinya bukan Melvin, bukan lelaki yang mencintai Renata, itu lah yang selalu mengganjal di dalam hatinya. Tapi sekarang ia harus bertanggung jawab menjaga kekasih Melvin, menikahi wanita saudara kembarnya itu.

"Aku selamanya tak akan menjadi Radit lagi, aku akan bertanggung jawab pada Renata. Renata dan saudara ku saling mencintai sejak lama, aku sudah merenggut kebahagian mereka."

Rian mengerti pemikiran Bos-nya, bahkan ia tau Ibu yang dianggap Ibu kandungnya yang membesarkannya ternyata menculik Bos nya dari Rumah Sakit, tanpa Orang Tua kandungnya tau kalau satu lagi anak kembarnya masih hidup.

Kedua Orang Tua kandungnya melihat sendiri anak kembar satunya saat dilahirkan tidak bernafas. Sampai saat ini mereka tidak tau jika bukan hanya Tuan Melvin anak mereka, tapi juga Tuan Radit. Tuan Radit juga adalah korban, Ibu yang menculiknya dulu adalah perawat di Rumah Sakit tempatnya dilahirkan. Dari informasi, Tuan Radit waktu itu diambil, karena Orang Tua yang membesarkannya tidak bisa mempunyai anak.

"Bos, apakah sekarang akan menemui Nona Anita?"

"Ya."

...****************...

Enam hari kemudian...

Kayla sedang berpesta dengan teman-teman sekantornya di Aula hotelnya menginap. Dirinya dan Tristan akhirnya berhasil mengambil proyek dan Investor bisa mereka gaet untuk proyek yang beberapa bulan ini sedang mereka kerjakan. Mendapatkan dobel kesuksesan, akhirnya Tristan memintanya mengadakan pesta kecil-kecilan bersama tim-nya.

"Tristan, apa ini yang kau sebut rahasia. Kau hanya ingin mengadakan pesta?" tanya Kayla.

"Haha... Tentu saja bukan. Tapi untuk saat ini bisakah permintaanku kusimpan. Jika suatu saat aku memintanya kau jangan menolak," Tristan menatap dalam wajah Kayla.

Kayla merasa canggung ditatap oleh Tristan, ia memalingkan wajahnya tanpa menjawab. "Hei! Kita tidak memesan minuman berakohol bukan?" Pandangan Kayla tiba-tiba menjadi tak jelas, kepalanya serasa berputar.

"Tentu saja tidak ada alkohol, ada apa Kay?" jawab Tristan merasa cemas.

"Tidak apa-apa, aku akan pergi ke toilet sebentar. Kau pergilah bergabung bersama yang lain, bersenang-senanglah. Kau adalah pemenangnya!" ucap Kayla seraya berjalan pergi keluar dari sana.

Tristan merasa aneh dengan cara berjalan Kayla yang sedikit bergoyang dan tubuhnya sedikit miring, tapi ia tak bisa mengantarnya ke toilet wanita.

Dengan sempoyongan Kayla masuk ke toilet, matanya sudah tak melihat jelas. Ia begitu saja masuk ke dalam, dengan cepat membasuh wajahnya. Tapi penglihatannya masih tetap tak jelas, tubuhnya seketika limbung ke samping. Seseorang menangkap tubuh limbungnya, ia mendongak menatap wajahnya.

"Ra-dit... mas Radit... i-ni kamu?" tangannya refleks mengelus wajah pria di depannya.

"Sayang... Kamu kembali" racaunya.

Radit hanya diam, ia ingin melihat reaksi Kayla padanya.

"Kamu benar-benar Mas Radit... " Kayla menopang tubuh limbungnya berpegangan pada pria di depannya lalu memanjat mencium bibirnya.

Radit menerimanya, ciuman Kayla membangkitan rasa yang dulu pernah ada diantara mereka berdua. Radit mendorong tubuh Kayla ke dinding, menekannya kuat. Memasukkan tangannya ke dalam rok pendek Kayla, mengelus kulitnya.

Kayla mendesah, ia mencium Radit lebih dalam. Memeluknya erat seakan takut itu hanya sebuah mimpi.

Radit melepaskan ciuman dan pelukannya, ia menjauh dari tubuh Kayla, berjalan membuka pintu toilet lalu memasang tanda toilet sedang dalam perbaikan. Ia kembali mendekati Kayla, menariknya dalam pelukannya dan menciumnya dengan brutal.

Setelah selesai menyalurkan hasratnya, Radit membopong tubuh Kayla yang setengah sadar. Radit membopong tubuh Kayla keluar toilet dan membawanya ke kamar hotel yang di tinggali Kayla, saat ia membaringkan nya di atas ranjang gejolak hasratnya kembali muncul dan ia tak kuasa menahan nya, ia kembali menikmati tubuh Kayla.

***

Esoknya Kayla terbangun dengan kepalanya yang berdenyut sakit, tangannya menggapai mencari air minum merasa tenggorokannya kering.

Kayla bangkit duduk, tangannya menemukan gelas yang terisi air lalu meneguknya.

"Ahhgg... Kepalaku... "

Kayla perlahan membuka matanya, ia melihat sekeliling ruangan. Itu adalah kamar hotelnya. Ia mengingat-ngingat apa yang terjadi kepadanya semalam, ingatan tentang dirinya bercinta dengan Radit di toilet dan di ranjang ini seketika menyerbunya.

"Aku sudah gila! Tidak mungkin Radit kembali!" Kayla memukul kepalanya sendiri.

Deringan di ponselnya mengagetkannya, ia mengambil ponselnya. Ibu mertuanya yang menelepon, "Iya Mah, ada apa?"

"Apa kamu sibuk nak, Anita akan bertunangan nanti malam. Kamu bisa datang, Mama akan berikan alamat hotelnya," jawab Ibu mertuanya.

"Baiklah Mah, aku akan datang."

"Baik nak, ah iya nama tunangan Anita adalah Melvin. Dia adalah seorang Pengusaha dari Jakarta. Kalau begitu Mama tutup," sambungan telepon terputus.

Kayla memeriksa ponselnya, terlihat 7 panggilan dari Tristan dan 15 panggilan dari Rico. Ia mengabaikannya, terkejut saat melihat wajahnya yang sangat mengerikan dari layar ponselnya.

"Ya ampun, apa yang sebenarnya terjadi semalam?"

*

Dengan mengenakan gaun yang pantas untuk acara pertunangan, Kayla datang ke alamat hotel yang diberikan Ibu Mertuanya.

Saat masuk ke dalam Aula, suasana terlihat sederhana tapi terkesan mewah. Ia hanya melihat bebarapa orang disana, mungkin tidak sampai 30 orang.

"Kayla," Rico menyambutnya, berperan sebagai suami yang baik, dia memberikan lengannya untuk digandeng.

Kayla mengerti, ia memasukkan tangannya ke lengkungan lengan Rico.

Mereka berdua berjalan mendekati keluarga inti, Anita melihat sinis ke arah Kayla. "Wah adik ipar yang sangat sibuk ternyata bisa hadir, aku sangat berterimakasih. Kemarilah, aku kenalkan dengan tunanganku, Melvin."

Kayla hanya tersenyum datar, tak menggubris perkataan sinis dari kakak iparnya. Ia sudah lama menutup telinganya, kehidupannya yang pahit sudah menjadi makanan sehari-harinya.

"Selamat Kak Anita, semoga langgeng dan bahagia," doanya.

"Tentu saja, tunanganku adalah Pria luar biasa. Dia sangat mencintaiku, iya kan sayang," menepuk lengan Melvin yang membelakanginya.

Melvin berbalik badan, menatap Anita dengan lembut, "Ya, tentu saja aku sangat mencintaimu."

Seketika tubuh Kayla bergetar dan akan terjatuh, Rico dengan sigap menahan tubuhnya. Ia tau Kayla akan seperti sekarang. Dirinya juga tadi sempat shock saat pertama kali bertemu Melvin, ia menyangka kalau Radit sudah bangkit dari kematiannya.

*

*

😍Hai para readersku tersayang, sekali lagi saya ingatkan, bacaan ini bukan untuk Panitia Surga dan Bocil ya 🤭 Jadi jika tidak suka dengan ceritanya, tolong komen yang bijak agar mental penulis tidak down 🙏😊 HAPPY READING 😍

Terpopuler

Comments

Ray Aza

Ray Aza

panitia surga jareee.... 🤣🤣🤣🤣

2024-05-14

1

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

Radit masih hidup ehh. auto oleng jg dg gerakan-gerakan meresahkan di toilet yg berakhir di kamar hotel yg ditempati Kayla. tentu masih ada hasrat cinta di antara mereka berdua. apalagi mereka sdh terpisah bgitu lama. tp ada kesalah pahaman yg terjadi. serasa dipermainkan keadaan tiba2 Radit muncul sbg calon tunangan kakak iparnya.. hancur hancur hatiku.. 😥😥😥

2022-10-20

0

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

penasaran ihhhh 🤗

2022-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!