Siang hari, di tengah kota Liuzhou.
Sebuah pertandingan terbuka sedang digelar di area lapang kota. Acara seperti ini dihadiri banyak orang, entah itu peserta ataupun penonton.
‘Ramai sekali….’
[Di sinilah Tuan bisa mendapat uang]
Berdasarkan arahan sistemnya Xiao Liu akhirnya bergabung di antara keramaian orang-orang.
Sebuah turnamen pertarungan tangan kosong sedang digelar di sini. Acara rutin yang diadakan di kota. Dan tentunya dengan hadiah yang menggiurkan.
Berdasarkan dari yang ia dengar dari orang, pertandingan ini hanya dilakukan satu kali saja setiap tahun.
Ia beruntung datang di saat yang tepat, sudah mendaftar dan siap untuk menghadapi siapapun!
‘Hadiahnya lima puluh koin emas… itu sangat besar’ Liu tidak tahu di mana ia bisa mendapat uang sebesar itu dengan cepat, mengingat harga satu kuda saja hanya lima koin emas.
Meski hadiahnya masih separuh dari harga belati incarannya, tapi tak masalah, untuk DP saja dulu sisanya bisa dilunasi nanti.
Kompetisi terbuka ini tidak main-main, meski tidak diadakan di tempat pertarungan khusus yang mewah, tapi tetap saja hadiahnya itu lho! Liu kagum dengan siapapun yang mau mendanai acara ini.
“Penantang dari luar! Kita sambut Xiao Liu!” Setelah pertarungan sebelumnya berakhir, sang pembawa acara berbadan kurus memanggil namanya, dengan segera Liu berjalan ke tengah area pertarungan.
Area lapang pertarungan sudah diberikan batas khusus dengan cat khusus, dan pula dipasang pembatas keamanan dari besi untuk memisahkan pemain dan penonton.
Pertarungan tangan kosong ini seperti pertarungan biasa, hanya saja memakai tangan kosong. Liu tahu aturan mainnya. Ia bahkan sampai diberi buku panduan pertarungan yang saking tebalnya tidak mungkin selesai baca sekali duduk.
Lagipula isinya membosankan, tapi untunglah ada ilustrasi, jadinya Liu dengan semangat membaca buku ini, dan sebagai tambahan disertakan tips juga di sana.
[Memproses informasi… lawan pertama….]
Liu sudah bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek. Itulah salah satu peraturannya, ia melihat musuh yang lebih besar darinya, bahkan lebih besar dari Tuan Thart, Ther, dan Cleus.
Akhir-akhir ini ia banyak bertemu orang besar. Tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi.
Badannya kekar berisi, melihatnya saja membuat siapapun yang berbadan kurus jadi minder, tapi ia tidak punya waktu untuk minder!
[ Zi Xin
Jenis: Manusia
Status: Nelayan
Level kekuatan: 10
Tingkat bahaya: Menengah
Kemampuan Khusus:
1.Kekuatan fisik besar
2.Kecepatan menghindar bagus
3.Kemampuan berpikir bagus
Catatan: -]
‘Duh….’ Entah kenapa lebih baik ia tidak melihat status lawannya. Tapi ya sudahlah, semuanya sudah terjadi juga.
Di sisi lain repot juga jika ia tidak tahu apa-apa soal musuhnya.
‘Dia nelayan?’ Sejujurnya lebih masuk akal bilamana dia adalah guru kebugaran di kota ini. Lah malah nelayan? Dia dapat tubuh besar dari mana?
Liu memerhatikan dengan seksama lawannya. Raut wajahnya tegas namun tak garang, masih muda. Dia tipe orang yang mudah membuat orang takut hanya dengan mengancamnya.
‘Punya badan kekar boleh juga!’ Liu jadi tertarik berlatih, ia bisa punya kemampuan menakuti orang nantinya!
Membuat mental musuh goyah, itu adalah strategi yang mantap. Namun sayangnya sekarang ia yang dalam posisi tergoyahkan mentalnya.
HUSH!
Tak pikir panjang lagi Zi Xin maju dengan cepat, dan Liu dengan cepat pula menjaga jarak.
‘Ups!’
Liu berusaha tidak terlalu dekat, musuhnya besar namun gerakannya cepat. Perlu strategi untuk menaklukkannya!
HUSH!
Pukulan tangan besar pun melayang, dan untungnya hanya lewat pipi Liu saja. Serangannya cepat sekali, bahkan ia tidak sadar!
‘HARUSNYA AKU SPARING DULU!’ Liu datang tanpa persiapan matang, beginilah jadinya.
Seketika itu juga pipi Liu memerah, saking cepatnya serangannya sampai muncul tanda begitu.
‘Dia over power!’ Liu sulit menerima kenyataan mereka beda sembilan level! Perbedaan yang cukup berarti.
Kenapa lawan pertamanya orang kuat begini!? Tidakkah si pembawa acara itu kasihan padanya dan memberinya lawan yang mudah?
[Mendistribusikan Qi….]
Shhhh….
Seketika itu juga tubuhnya terasa ringan, Liu jadi lebih cepat dari yang sebelumnya.
“AYO KALAHKAN DIA!”
“PATAHKAN TULANG EKORNYA!”
“WOOHUU!”
Orang-orang meramaikan jalannya pertarungan, mereka tidak sabar melihat aksi yang lebih seru lagi.
Zi Xin, seorang nelayan bertubuh besar yang suka ikut acara rutin ini setiap tahunnya, dia tangguh, kekar, dan besar. Tidak heran penampilannya itu menarik banyak wanita muda untuk ikut melihatnya.
“Kyaa! Dia keren sekaliiii!”
“Pesta ikan bakaar setelah menang yaaa!” Para perempuan muda menunjukkan dukungan mereka, membuat Liu sedikit terganggu.
‘Hmmm… dia populer….’
[Jangan iri Tuan]
“….” Liu menggelengkan kepalanya, ia sudah menjaga jarak, memasang kuda-kuda siap untuk melancarkan teknik.
[Meng-eksekusi Qi….]
“TENDANGAN RODA BERPUTAR!” Seketika itu juga Liu loncat tinggi dan berputar akrobatik, sangat lincah dan hempasan kuat tercipta seketika itu juga.
‘Lihatlah tendangan hebat yang dari kitab tendangan aliran kereta!’
Liu 99,9 % yakin musuhnya tidak mampu bertahan, gerakan tendakan berputar akan membuat musuh bingung dan kalah seketika!
BUAGHH!
“!”
‘APA!?’
Zi Xin menyilangkan kedua tangannya ke atas berhasil menahan serangan tendangan Liu. Matanya melotot tajam, dia cekatan dan mampu memprediksi arah serangan musuhnya!
Grep.
Liu masih di udara tapi Zi Xin sudah memegang kakinya. Kakinya diremas keras dan tidak ada celah untuk melepaskan diri!
‘Waduh!’
[Mentransfer Qi ke punggung….]
BUAAAGH!
Liu dihempasakan ke bawah tanah seketika itu juga. Hempasan udara yang kuat tercipta, sementara orang-orang bersorak gembira.
‘UH!’
“EH?” Tidak sakit sama sekali! Padahal ia tahu tubuhnya kena tanah dengan keras!
[Mentransfer Qi ke wajah]
“HM! TAMPARAN SERIBU IKAN!”
PLAK! PLAK! PLAKK!
Seketika itu juga Zi Xin menghadiahkan tamparan beruntun pada wajah musuhnya yang masih terbaring. Teknik andalannya yang lebih efektif dari pukulan biasa.
Pukulan biasa hanya menyakiti, namun tamparan beruntun akan lebih menyiksa lawannya! Jangan remehkan tamparan orang berbadan kekar!
Gerakannya terkunci,Zi Xin sudah menahan lawannya dengan berat tubuhnya. Ini adalah waktunya bersinar, tamparan brutal sudah mendarat di wajah musuhnya itu!
Tidak ada yang lebih memuaskan selain melihat wajah pria tampan jadi jelek. Zi Xin tidak akan membiarkan pemuda yang dilawannya ini mengalahkan kharismanya!
PLAAKK!
“Hah?” Zi Xin terheran, ia menghentikan serangan andalannya, kenapa musuhnya malah tersenyum padanya?
Mengapa dia tidak tersiksa dan minta ampun? Padahal setiap orang yang ia kalahkan sudah pasti begitu.
“Heh.” Liu masih tersenyum kecil, di saat terdesak begini ia tidak boleh menunjukkan sisi lemahnya. Malahan ia harus menatap lawannya dengan percaya diri!
[Energi Qi di kepala terkumpul….]
“SUNDULAN KEPALA BATU!”
BRRAAAGGG!
Seketika itu juga Liu mengangkat badannya, kedua kepala yang beradu pun tidak terhindarkan.
“Urg!” Zi Xin terhempas ke belakang dan ambruk, ia tidak siap dengan serangan balik pemuda itu.
Sret.
Xiao Liu perlahan berdiri, wajahnya memerah dan terasa panas, bahkan setelah dilindungi energi Qi pun serangan lawannya masih berefek.
‘Tamparan mengerikan.’ Liu cukup tersiksa tadi, kalau bukan karena ia mengumpulkan energi Qi di dahinya, ogah sekali dapat tamparan dari lelaki.
Yah, lebih baik dapat tamparan dari gadis cantik daripada pria kekar sepertinya. Tapi Liu tidak bisa memilih sih.
Sret.
Tanpa perlu waktu lama Zi Xin kembali bangkit, terlihat jelas luka lebam pada dahinya bekas aduan dua kepala tadi.
Krek.
Liu memainkan lehernya, bukannya sok keren tapi ia takut peredaran darahnya tersumbat gara-gara mengadu kepala seperti tadi.
Serangan seperti itu tidak cukup membuat musuhnya tumbang. Ia harus cari cara lain!
Tidak ada sesuatu yang mudah, atau setidaknya ada pun maka itu tidak akan memberikan banyak pelajaran. Liu tahu tantangan di hadapannya ini adalah awal baginya untuk jadi pendekar terhebat!
Sementara orang-orang mulai terlihat serius, mereka tidak menyangka pendatang baru ini bisa membuat sang nelayan kekar kewalahan.
“Hah!” Seketika itu juga Liu maju mengarahkan tinjuannya.
Syut!
Zi Xin menghindarinya dengan mudah, hanya menggerakkan kepalanya ke samping saja.
HUUSH!
BUAGH!
Tangan kekar Zi Xin mendarat di perut Liu, ia melancarkan serangan balik yang cepat juga.
“Ugh!” Liu tersungkur ke belakang, pukulannya keras bak batu! Dia punya otot kawat tulang besi ‘kah!?
Liu terpaksa menunjukkan ekspresi yang memalukan. Memang terlihat kuat setiap saat sepertinya bagus, tapi kenyataannya ia harus jujur pada dirinya sendiri!
Hidup dalam kepura-puraan? Bisa melelahkan juga lho!
Liu mengatur pernafasannya, wajar saja ini adalah pertarungan perdananya (setelah mendapat kekuatan sistem tentunya) kena serangan musuh adalah hal yang wajar!
‘Duh mules….’
Liu tidak ingat dia makan apa di kampung sebelumnya, makanannya gratis tapi sayangnya berwarna merah cerah. Ia bahkan mengira sedang lihat sup darah. Mengerikan bukan?
Apa boleh buat, demi bertahan hidup ia tidak mungkin mengabaikan kebaikan orang lain. Malahan harusnya bersyukur karena tidak mati kelaparan di jalan.
“Huek.” Liu menutup mulutnya, perutnya panas, tapi ia harus bertahan. Tidak lucu ia bilang kalau harus ke toilet di tengah pertarungan.
‘Aku harus menyelesaikan apa yang kumulai….’ Liu menguatkan tekadnya, ia bukan tipe orang yang meninggalkan hal di tengah jalan. Kakek An sudah menasehatinya agar punya komitmen kuat!
Zi Xin sedikit tersenyum, serangan pukulannya tidak sia-sia, tidak banyak orang yang bertahan setelah menerima pukulan darinya.
Strategi menyiksa lawannya dengan tamparan gagal, masih ada cara lain, yakni membuat lawannya kalah dengan cepat.
“….” Xiao Liu tetap berdiri meski raut wajah percaya dirinya sirna. Dan ini menimbulkan pertanyaan bagi sang nelayan kekar, kenapa pemuda itu masih bisa berdiri?
[Memperbaiki jalur Qi yang tertutup… memproses….]
[…Proses selesai….]
Liu sedikit tersenyum, ia mengerti apa yang dilakukan musuhnya. “Tuan, pertarungan masih berlangsung….” Ia mengangkat tangan ke depan dan menantang Zi Xin untuk maju.
Sementara orang-orang terlihat makin serius saja, tidak sedikit diantara mereka yang heran.
Siapapun tahu serangan yang ditujukan tadi mengarah pada pusat Qi, yang sudah pasti membuat lawannya tumbang.
Teknik yang sama yang Liu lakukan di awal pertemuannya dengan ketiga tuan yang punya nama unik.
Orang biasa pasti terkena efeknya, lantas kenapa pemuda itu masih bisa berdiri? Begitulah pemikiran para penonton.
Zi Xin yakin ia sudah mengerahkan pukulan termantapnya, seharusnya lawannya sudah kejang dan tidak sadar diri, aliran Qi-nya harusnya terhenti!
“Hmph, kau menang anak muda.” Zi Xin tersenyum kecil.
“Hah?” Liu tidak mengerti.
Zi Xin mengarahkan kedua tangannya ke depan, dan seketika itu juga orang-orang kaget melihatnya.
Kedua lengannya membiru, bahkan mulai mengeluarkan darah, itu bukan luka ringan tentunya!
“Kenapa bisa?” Liu menatap penuh pertanyaan.
[Hehe]
Dan kenapa sistemnya tertawa begitu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments