Sementara itu, di sebuah kereta kuda besar di perjalanan.
Fang Yin terbaring di sebuah kereta barang, mulutnya di sumpal kain, tangan dan kakinya diikat tali sampai-sampai berbekas pada kulitnya, memastikan dirinya tidak bisa kabur.
‘Li- liu-ke,’ batin gadis itu, ia kepikiran pemuda yang berusaha membelanya. Mengingatnya membuatnya merasa bersalah.
Keberadaannya berkontribusi besar akan kenapa pemuda itu ditangkap. Dan dia masih sempat-sempatnya membelanya tidak peduli kenyataan yang terjadi.
Kini ia tidak tahu apa-apa, ia tidak tahu apa yang terjadi pada Xiao Liu dan tidak tahu akan dibawa ke mana.
Bagaimana ia bisa menebus kesalahannya kalau begini?
Fang Yin mengarahkan pandangannya, barangkali ada sesuatu yang bisa dilakukan.
Tapi apa daya. Tepat di atasnya hanyalah lubang kecil, tempat masuk cahaya dan udara. Ia berusaha mengangkat pintu kayu di atasnya, namun hasilnya nihil. Ia juga tidak menemukan benda apapun untuk melepaskan diri.
Fang Yin terdiam, ia pikir bisa menemukan cara lari, ternyata tidak.
“?” Meski ia dikurung di kereta barang, ia bisa mendengar jelas apa yang terjadi di luar sana.
Sementara yang mengemudikan kereta kuda itu tak lain tak bukan adalah dua orang prajurit kota, yang memang ditugaskan membawanya.
Terdengar mereka mengobrol satu sama lain. Ada yang senior dan masih muda.
Yang tua berkata pada yang muda. “Kalau aku jadi dia aku pasti nangis.”
Prajurit yang lebih muda menatap dengan heran. ‘Itu tidak laki pak.”
Prajurit senior itu menundukkan kepalanya. “Ada kalanya laki-laki tidak perlu selalu terlihat kuat.”
Perkataan sang prajurit tua itu terasa penuh makna, meski sedikit kata yang terdengar dari ucapannya.
Sementara prajurit muda yang mengendalikan kuda melihat ke arah matahari terik di atasnya. Menyadari bahwa selalu bersikap kuat adalah pilihan, dan orang melalui apapun dalam hidupnya dengan caranya masing-masing.
Apakah seorang yang lebih tua lebih senang membahas filosofi kehidupan? Prajurit muda itu tidak tahu. Tapi ia tidak keberatan dengan topik begini.
“Melihat sepasang kekasih terpisah, memang menyedihkan.” Suara berat prajurit senior kembali terdengar.
Prajurit muda mengangguk kecil. Ia juga tidak suka cerita sad ending seperti itu.
Fang Yin terdiam, kenapa orang menganggap mereka sepasang kekasih? Memang ia suka baca-baca kisah romantis, tapi ketika dianggap langsung, rasanya maluu jugaa.
‘Uwu’ Entah mengapa Fang Yin terpikir akan cerita soal pangeran yang membela gadis biasa. Rasanya mirip dengan yang ia alami, jadi malu deh.
***
“SISTEM! KAMU KEMANA AJA!?” Liu dalam mode speed running. Mengendap-endap tidak efektif dan membuang waktu! Jika ia bisa bergerak cepat kenapa tidak?
[Sistem dalam mode pemeliharaan Tuan]
'MANA ADA MODE PEMELIHARAAN!'
“BOHONG! KAMU MARAH ‘KAN!?” Liu tidak menerima alasan semacam itu. Membingungkan saja, sudah pasti sistemnya itu pundung!
[Sistem tidak punya perasaan Tuan]
“Oh.”
“Jadi kenapa?” Liu bertanya baik-baik sekarang. Meski ia tengah lari cepat, namun ia harus segera berbaikan dengan sistemnya.
[Hal seperti ini wajar terjadi Tuan. Tidak ada yang sempurna di dunia]
“….” Entah mengapa Liu mendengar filosofis di sini. Jadi ia harus gimana?
[Energi belati mengacaukan sistem]
“KATAKAN ITU DARI AWAL DONG.” Liu heran apa susahnya menjawab pertanyaannya di awal tanpa perlu mengatakan kalimat bijak?
Tidak dapat dipungkiri kalimat bijak memang berperan penting sih. Liu berusaha menerima fakta ini.
‘Energi belati….’ Harus diakui Liu memegang benda itu, tapi hanya sebentar saja, demi menakut-nakuti kucing besar.
Strateginya berhasil, dan akhirnya bisa selesaikan misi bahaya ini. Tapi ia tidak menyangka bakal begini.
Energi sesat benda itu penyebab renggangnya hubungannya dengan sistem? Bahaya banget kalau begitu.
Senjata yang bisa mengacaukan kekuatan sistem, pasti bukan senjata biasa
Liu makin curiga dengan belati merah itu. Dulu juga ia tidur bareng sistemnya lama sekali, gara-gara belati merah juga.
Padahal jelas-jelas belati merah Fang Yin hanya mirip saja dengan belati yang ia lihat di masa lalu. Liu yakin pasti ada penjelasannya!
“Tapi kamu ngomong di sidang, hayo loh?” Liu melihat kontradiksi di sini. Sebuah kenyataan yang tidak terelakkan!
[Sistem bisa bicara, namun tidak beraksi Tuan]
‘Ooh…’ Jadi sistemnya memilih bungkam selama ini? Agar dirinya tidak berharap lebih?
Cerdik juga, lagipula lebih baik begitu daripada ia kelebihan berharap. Lebih baik diam dibanding memberi harapan palsu.
‘Aku harus bertemu Yin-jie!’ Liu belum dapat petunjuk apapun. Namun setidaknya ia perlu keluar dari sini dahulu.
Untungnya tak ada hambatan berarti ketika ia sedang lari. Tak ada pasukan, penjaga, atau apapun. Semuanya mulus sampai ia pergi ke gerbang keluar kota.
Andai saja hidup bisa semulus ini, tapi tidak mungkin juga sih. Liu meneruskan perjalanannya, melewati gua tempat misi pertamanya, ada kenangan buruk, tapi setidaknya mengingat kucing besar imut mengobati lukanya.
‘Aku berhasil keluar kota! Haah haah!’ Setelah lari beberapa waktu, tidak heran jika ia capek. Liu masih tidak percaya ia bisa lari dengan mudah.
Entah karena orang sekitar dan para penjaga fokus pada acara utama itu, atau karena hal lain. Keberuntungan masih ada di pihaknya!
Sejauh mata memandang dataran rerumputan saja yang diilihatnya. Memangnya jarak satu kota ke kota lain banyak terpisah begini ya?
Yah itu jadi keuntungannya juga, ia tidak mau diciduk di kota sebelah yang jaraknya dekat, mau tidak mau ia harus lari sejauh mungkin!
Liu akhirnya beristirahat di bawah pohon besar di jalan setapak. Menggunakan Qi terus menerus melelahkan juga.
‘Tuan-tuan tadi datang dari mana ya?’ Alasan utama Liu bisa melarikan diri tidak lain tidak bukan karena kedatangan mereka. Entah bagaimana jadinya jika mereka tidak merusuh tadi.
Liu jadi kepikiran, bagaimana kalau tuan-tuan yang menolongnya tadi malah dihukum akibat kekacauan yang terjadi?
‘Yah, mereka besar pasti bisa mengatasinya.’ Seketika itu juga Liu positif thinking akan apa yang terjadi.
Liu memegang lehernya, tidak luka dan sakit sama sekali. Padahal jelas-jelas ia sempat terkena tali keras-menakutkan itu!
Sistemnya muncul di saat yang tepat. Rasanya ia harus mengatakan sesuatu.
“Sistem, terima kasih bantuanmu.” Mau bagaimanapun juga ia bisa ada di sini karena sistemnya itu.
[Tidak masalah tuan, tidak usah dipikirkan]
“Ehm.” Liu jadi agak canggung, selama ini ia memarahi sistemnya, jadi ada baiknya ia menghargainya juga.
Xiao Liu mengarahkan pandangannya ke langit cerah. Perjalanannya ini sudah berlangsung beberapa waktu, memang tidak seperti dugaannya. Tapi setidaknya ia melakukan yang terbaik.
Dirinya sudah selamat, tapi bagaimana dengan Fang Yin? Kemana prajurit membawanya pergi? Dapatkah ia bertemu dengannya lagi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments