'Hmph.' Liu mendengus dalam hatinya, ia dengan senang hati menjawab tantangan sistem. Dia pikir tuannya nggak berguna? Heh lihat saja nanti.
Dan untuk beberapa saat berikutnya Liu masih memeriksa TKP dan berbagai asumsi pun ada padanya. Dan pada akhirnya satu kesimpulan pun menyangkut di kepalanya.
"Pasti mereka berkendara sambil mabuk, jatuh, kudanya kabur dan voila, beginilah hasilnya, HA!" Liu puas dengan kesimpulan yang diambilnya. Ia menolak pinggang bangga dengan hasil pemikirannya.
[Bukan begitu Tuan]
"Hah?"
[Menganalisis... terdeteksi kekuatan lain yang menyebabkan terjadinya hal ini]
"Hah?"
"Jadi bukan karena mabuk?" Liu pikir mereka mabuk tanpa bebauan dan akhirnya kecelakaan. Ternyata bukan begitu toh?
[Kemungkinan mereka diserang seseorang Tuan]
"Diserang!?" Liu terkejut, prediksinya jauh sekali dari pendapat sistemnya.
'Hmmm....' Jelas-jelas ia tidak melihat adanya luka pertarungan apapun pada mereka.
"Hmh. Aku bodoh, tapi tidak bisa dibodohi!" Liu menjawab tantangan sistem lagi. Dia jelas-jelas sedang mengujinya!
Liu sudah memeriksa bagian tubuh kedua orang itu, mau diperiksa sampai kapanpun tetap saja tidak ada yang berubah. Ia sampai memeriksa mereka lagi lho.
[Bukan pertarungan berdarah Tuan, ini mirip dengan yang Tuan lakukan pada pria besar dulu]
‘Yang kulakukan?’ Liu memproses apa yang dimaksud sistemnya itu. Apa yang dia maksud itu Tuan Rhart, Ther, dan Cleus?
Yang dimana ia memukul salah satu diantaranya dan membuatnya tidak sadarkan diri?
[Benar Tuan, energi Qi mereka tertahan yang akhirnya jadi tidak sadarkan diri]
“Oohh….” Ternyata alasannya sesederhana itu. Liu malah berpikir kemana-mana.
Terkadang hal sederhana jadi jawaban, tidak perlu memusingkan diri dengan hal alin
Memang jelas-jelas ia tidak merasakan energi Qi dari mereka sih. Biasanya seorang yang terluka atau mabuk pun harusnya masih ada energi Qi yang terdeteksi.
Siapa gerangan yang sudah melakukan hal ini? Liu kembali berpikir, tidak perlu waktu lama ia dapat dugaan yang baru.
Belum selesai dengan pemikirannya, Liu baru sadar ada secarik kertas di antara kayu yang berserakan. Mungkinkah barang yang dibawa kedua prajurit itu?
Dengan cepat Liu mengambil secarik kertas itu, di sana ada tulisan yang berbunyi, ‘Bawakan belati merah itu, atau Fang Yin mati.’
“….”
“Yin-jie….” Liu terbelalak. Benar saja dugaannya, namun lebih parah lagi.
‘Pasti orang dari sekte Hóng gǒu.’ Tidak ada dugaan yang lebih kuat lagi dari ini.
Belum cukup dengan tindakan pemerintah, kini sekte itu sendiri yang mengambil tindakan. Liu masih terdiam berpikir.
Kenyataan rekan seperjalanannya itu akan dihukum berat memanglah tidak bagus, dan ditambah lagi dengan campur tangan sekte lain.
‘Duh, rumit begini.’ Liu memegang kepalanya. Ia tidak tahu sisi mana yang lebih baik, pemerintah yang akan menghukum atau sekte sesat yang mengejar Fang Yin.
Tidak perlu berpikir panjang pun Liu sudah tahu jawabannya. Kedua-duanya sama buruk, tidak ada pilihan yang baik.
Dirinya sudah mendeklarasikan akan membantu gadis itu aman dulu sebelum ia melanjutkan misi besarnya. Namun Liu tidak menyangka bakal serumit ini.
Apakah ini yang dikatakan orang sebagai misi sampingan besar? Xiao Liu merenung.
Ia tidak pernah berpikir akan berjalan bersama orang lain. Yang ada dalam benaknya ialah petualangan pembalasan dendam epik yang membuat siapapun yang mendengarnya terkagum.
Bukan penyelamatan orang diculik begini.
Plak!
‘LIU SADARLAH!’
Bagian lain dalam diri pemuda itu bergejolak. Tidak, ia bukan orang dengan kepribadian ganda, ini hanya respon alamiah batinnya sendiri.
‘Ingat Fang Yin adalah kunci agar bisa menuntaskan misi utamaku!’ Entah mengapa Liu bisa mendengar suara hatinya begitu jelas.
‘….’ Liu dengan pikiran pendek terdiam, kalau diingat-ingat lagi memang ada hubungannya.
Belati milik gadis itu jadi pertanyaan utama, dan ia masih tidak tahu apapun. Rasanya mudah sekali dengan menuduh Fang Yin juga dari sekte sesat.
Tapi kenyataannya tidak begitu. Liu tahu terlalu awal menyimpulkan begitu. Lebih baik menunggu kebenaran terungkap daripada salah menduga.
Liu sadar, mau seberapa ia ingin menjalani ini sendiri, pada akhirnya tidak akan tercapai jika semesta tidak merestuinya. Ia bisa mencari cara lain, tapi tentu tidak akan se-pasti yang sudah ia jalani.
Bagaimana kalau ia malah menderita karena berjuang sendiri? Ia tidak punya siapapun untuk dipercayai dan tidak punya petunjuk apapun, mau jadi apa kalau sudah begitu?
IA MALAH BISA-BISA MAKIN MENDERITA HIDUP DI DUNIA INI.
Bertemu gadis cantik yang punya hubungan tak langsung dengan senjata yang dibawanya adalah sebuah takdir yang harus dijalani!
Liu memperbarui lagi pola pikirnya. Pada akhirnya ada alasan kuat kenapa ia ingin berjalan sendiri.
Tak lain tak bukan adalah karena ia takut … benar ia takut. Siapa yang tidak pernah takut dalam hidupnya? Liu tidak tahu, namun ia percaya dalam kehidupan manusia ada kalanya seseorang mengalami ‘ketakutan’.
Wajarkah takut? Liu jadi ingat masa kecilnya. Dulu ia merasa sangat bebas dan bisa melakukan apapun. Ia tidak terikat pada apapun dan melakukan apa yang menurutnya baik.
Tapi sekarang memikirkan Nona Yin saja entah mengapa cukup memberinya beban.
Entah itu pikiran, ‘bagaimana kalau aku tidak bisa melindunginya?’ ‘apa aku cukup kuat melindungi orang lain?’ ‘enak solo leveling aja kayaknya’.
“Pergolakan batin macam apa ini!?” Liu merasa dadanya penuh sesak. Sulit dijelaskan dan malas menjelaskanya juga! Yang pasti tidak nyaman sekali!
APAKAH INI YANG DINAMAKAN BEBAN HIDUP!?
[Tuan khawatir?]
‘….’ Liu terdiam, bahkan sistemnya tahu apa yang dirasakannya. Jadi pada akhirnya ia tidak bisa terlihat keren lagi.
“Ya.” Dengan lapang dada Liu mengakui apa yang dirasakannya. Lebih enak menyangkal dan berlagak kuat sih, tapi Kakek An tidak pernah mengajarinya berbohong (kalau ngeles kakek juga sering sih).
[Perasaan itu manusiawi Tuan. Ambil waktu, dan tetaplah maju]
Sebuah nasihat sistem, kata-kata motivasi yang klasik, klise, dan sering dipakai. Tapi mendengarnya sekarang tidak buruk juga.
Serangan kepanikan ini tidak bisa dibiarkan, bagaimana pun juga harus diatasi!
Liu menerima perasaan yang muncul itu. Pada akhirnya ia masihlah manusia yang bisa merasakan berbagai hal.
Jika jalan yang ia ambil tidak sesuai harapannya, tidak apa. Ia harus tetap menjalaninya dengan sepenuh hati.
Jalan kehidupan… siapa yang tahu? Siapa yang bisa mengaturnya? Manusia bisa merencanakan sesuatu, tapi siapa yang menetapkannya?
Kalau bentangan takdir mengikatnya dengan gadis itu, maka tidak perlu ada yang dikhawatirkan!
“Status!”
[ Xiao Liu
Jenis: Manusia
Status: Pemilik Sistem Pendekar Terhebat
Level kekuatan: 1
Tingkat bahaya: Aman
Kemampuan Khusus:
1.Menganalisa Makhluk Lain
2.Speed Reading
Catatan: Penggunanya sering memarahi sistemnya]
‘Tuh ‘kan tidak perlu ada yang dikhawatirkan.’
“….”
“Mati aku.” Lagi-lagi levelnya cuman naik setengah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Wanz Balagadona
pemeran utama ko jadinya bloon
2023-02-19
0