Menjelang malam. Xiao Liu akhirnya singgah di sebuah perkampungan kecil. Dia diterima dengan baik oleh orang-orang di sana.
Bukan tidak mungkin ia dicari oleh pihak kota. Ini adalah masalahnya dan ia berusaha agar tidak banyak orang terlibat lagi.
“Nak, Kota Yanzin memang ketat. Larilah kemanapun kakimu membawamu.” Seorang tetua desa memberinya saran di malam dingin dekat perapian.
Entah mengapa Liu berani menceritakan sedikit masalahnya pada orang tua. Tidak peduli mungkin saja ada yang mensabotasenya dan menangkapnya, tapi ia tetap curhat juga.
Liu tahu menceritakan masalah pada orang asing bukanlah pilihan tepat tapi ada kalanya ketika tidak ada jalan lain, ya mau bagaimana lagi.
Tetua dari perkampungan ini juga begitu memperhatikan unek-uneknya dan menjawab pertanyaannya. Lagi-lagi Liu melihat tidak sedikit orang baik yang ada di dunia ini.
Setelah menggali informasi dan saling bertukar pendapat Liu kembali melanjutkan perjalanannya. Dari yang ia tahu kota terdekat dari sini adalah sebuah kota besar yang jaraknya cukup jauh.
Akan memakan waktu lama bilamana ia berlari biasa, menggunakan Qi bisa jadi pilihan, namun itu terlalu melelahkan, bahkan mengambil rehat sejenak di kampung juga tidak banyak membantu.
Liu berdiri di area luar kampung. Menatap jalan panjang yang ada di depannya. Kini ia tahu ke mana harus melangkah. Dan di saat bersamaan ia tidak bisa menghabiskan waktu begini.
“Hmmmmh….” Liu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi.
Fang Yin dalam bahaya, Liu tahu akan hal itu. Berkaca dari hukuman yang dijatuhkan padanya. Pastinya dia juga akan dihukum berat.
Liu tidak mengerti kenapa mereka dipisahkan begitu. Padahal bisa saja mereka dihukum bersama bukan? Kenapa harus repot-repot dipindahkan segala? Apa orang-orang lebih suka kerumitan daripada kemudahan?
Liu memandang ke depan dengan serius. Ia harus bertanggung jawab akan masalah ini!
[Mengumpulkan Qi….]
Energi Qi mulai terkumpul di kedua kakinya. Kedua kakinya kemerahan, bahkan hampir membiru dan diiringi rasa sakit. Ia tidak punya waktu terus berpikir! Waktunya beraksi yah!
NGGGGIIIKKKHHH!
“Hoh!” Liu kaget ada suara binatang keras yang tiba-tiba terdengar. Padahal sebelumnya tidak ada lho!
Liu segera melihat ke arah suara itu, dan ia bisa melihat seekor kuda coklat gagah berlari ke arahnya.
“Tidak mungkin! Speedy!?” Liu mengucek matanya seraya masih belum percaya apa yang dilihatnya.
Liu yang agak ngantuk itu mencubit-cubit lengannya, barangkali ia berimajinasi, namun tetap saja tidak berubah.
Speedy kembali! Sulit dipercaya tapi begitulah kenyataannya!
“Uwwwuu!” Liu mengelus-elus kudanya itu, ia banyak pertanyaan, tapi tak mungkin mengobrol dengan kuda juga sih.
Sret.
“Hm?” Liu melihat adanya secarik kertas tepat di bawah tempat duduk kuda itu.
Dengan perlahan Liu membuka kertas itu dan memang ada kata-kata tertulis di dalamnya….
-Nak, terima kasih atas bantuanmu. Kami bertiga sudah berdagang kecil-kecilan dan dapat untung, meski baru mulai tapi kami tidak di jalan setan lagi sekarang. Dengan keuntungan yang ada kami bisa membeli kuda baru….-
‘Wah panjang….’ Liu mengumpulkan kembali fokusnya. Maklum saja, ia tipe orang yang suka meresapi bacaan dibanding membaca dengan cepat.
-Jadi kami kembalikan kuda kesayanganmu, dia kuda yang baik dan mengenal tuannya. Kami yakin dia bisa menemukanmu di mana pun. Soal yang terjadi di kota, kami lebih percaya padamu. Tertanda, Rhart, Ther, Cleus.-
‘Aku baru tahu nama tuan-tuan itu!’ Meski tahu juga ia harus tetap memastikannya langsung sih.
Nama yang tidak biasa. Liu memakluminya karena tuan-tuan itu sepertinya bukan warga lokal. Dilihat dari postur tubuhnya, cara berpakaian dan raut wajahnya memang bukan ciri khas warga lokal.
‘Terima kasih tuan-tuan yang baik!’ Liu tersenyum kecil. Ia tidak hanya ditolong sekali. Dan pertolongannya datang di saat yang tepat.
Tidak salah mempercayai orang untuk berubah. Ia mendapatkan balasan yang baik juga.
Tanpa berlama lagi Liu segera naik ke atas kudanya, dan seketika itu juga memacu jalanan, menembus kegelapan malam yang sunyi.
***
DRAP! DRAP!
“Wuuhuuu!” Speedy lari cepat sekali, sangat memacu adrenalin. Liu bahkan tidak tahu apa yang ada di depannya saking cepatnya mereka bergerak.
Kalau begini ia pasti bisa sampai ke kota besar dengan cepat. Ia hanya tinggal mengikuti jalan utama saja. Untunglah rute ke kota besar tidak sesulit yang ia kira.
‘Duh nggak kelihatan apa-apa….’ Liu heran kenapa kudanya ini bisa bergerak selincah ini di kegelapan. Dia ini bukan kuda biasa ya!?
Liu membuka matanya lebar dan memicingkannya, tapi tetap saja buram dan gelap mengingat tidak ada penerangan sedikit pun di sekitarnya.
‘Apa aku kurang banyak makan wortel ya?’ Patut diakui Liu memang bukan penggila sayur di masa kecilnya.
[Mengaktifkan mode malam….]
Sring!
“Waw.” Seketika itu juga pandangan Liu jadi terang. Ia bisa melihat sekitarnya sekarang! Saking jelasnya malah seperti melihat di siang hari!
‘Bisa begini ya?’ Liu tidak tahu sistem bisa menerangi jalan yang gelap.
[Sistem memfokuskan Qi ke mata. Jadi Tuan bisa lebih fokus melihat]
“NGGGHHH!”
DUAG!
Liu terlempar dari kudanya seketika itu juga, Speedy mengerem begitu kencang sampai ia tidak sanggup menahan beban tubuhnya sendiri.
“Adduduh….” Liu memegang kepalanya, rasanya ingin emosi tapi ya sudahlah sudah terjadi juga.
Liu bangun dan membersihkan bajunya, sementara Speedy berjalan-berjalan di belakangnya.
“….” Liu terdiam melihat apa yang di depannya. Sebuah kereta barang yang hancur dan ada dua orang tergeletak di sana.
Tanpa pikir panjang Liu langsung mendekati temuannya itu. Dan apa yang dilihatnya ini memang benar.
Dua orang berseragam lengkap dan satu kereta barang yang hancur. Ada apakah gerangan?
Liu melihat dengan seksama dua orang berseragam itu, dan seketika itu juga tahu mereka dari kota sebelumnya. ‘Kecelakaan ‘kah?’ duganya.
Bukan tidak mungkin ada kecelakaan di tengah jalan begini. Tapi Liu merasa ada yang tidak beres.
Bilamana yang ia temui orang biasa tentu masuk akal terjadi hal seperti ini. Tapi dua orang prajurit?
Liu masih ingat ketegasan orang berseragam Kota Yanzin, mereka sangat disiplin dan bertindak sesuai SOP. Jadi sulit dipercaya mereka ceroboh sampai kecelakaan begini.
‘Kudanya mana?' Liu memeriksa sekeliling lokasi kecelakaan, tapi ia tak menemukan kuda seekor pun. Padahal jika kecelakaan harusnya masih ada kuda bukan?
Kecuali kalau kereta mereka bertenaga mesin, namun Liu tidak melihat besi atau metal apapun, hanya sebongkah kereta kayu biasa.
"Hmmmm...." Liu menaruh tangannya di dahu, ciri khas orang berpikir.
Liu memeriksa tubuh dua orang prajurit itu, ada yang lanjut umur dan juga yang muda. Pakaian mereka hanya sedikit kotor dan selebihnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
'Mereka tidak terluka... hmm.... ' Liu menemui kejanggalan lain, mengapa korban kecelakaan tak mengalami luka sama sekali?
Dilihat dari hancurnya kereta barang, nampaknya terjadi benturan keras yang jadi penyebabnya. Tidak mungkin kereta barang dari kayu kokoh itu hancur sendiri bukan?
Liu memasang wajah serius. Baru pertama kalinya ia menginvestigasi begini.
'Seru juga boy....' Bibir pemuda itu naik ke atas. Ini adalah kasus yang harus dipecahkan, dan tidak ada orang lain yang bisa diandalkan kecuali dirinya ... dan sistemnya.
Sedang Liu heran kenapa sistemnya diam saja. Apa dia sedang mengetesnya berpikir?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments