Fang Yin

Suara angin berhembus pelan, mentari pagi bersinar menghangati bumi. Terlihat seorang perempuan cantik sedang menyentuh dahi seorang pemuda yang tertidur pulas.

Pemuda itu tergeletak di tanah begitu saja dan tidak bergerak sedikitpun.

“Hangat….” Nada suaranya begitu lembut dan pelan, namun terdengar jelas. Gadis itu bisa merasakan hangatnya tubuh pemuda ini.

Yang berarti dia tidak mati, namun hanya tidak sadarkan diri.

“….” Gadis berambut coklat pendek yang seumuran dengan pemuda itu memasang wajah penuh pertanyaan.

“Kenapa ada orang sini?” Gadis itu tahu benar ini adalah wilayah hutan terlarang yang seharusnya tidak ada seorang pun.

Namun malah ada seorang pemuda yang tergeletak di tanah seperti ini, entah sudah berapa lama.

“Detak jantungnya ada… namun tidak bernafas….” Gadis itu terus memeriksa bagian tubuh pemuda itu, barangkali ada sesuatu yang bisa ia lakukan.

Pasalnya semua makhluk hidup perlu nafas bukan? Lantas kenapa pemuda ini tidak?

Kejadian ini membuatnya bingung, ia sudah sering membaca banyak buku tentang ilmu pengobatan dan penyakit manusia, namun baru kali ini melihatnya langsung.

Gadis muda ini adalah seorang yang sering berkelana mencari tanaman obat, mempelajarinya, dan berusaha membuat penemuan baru yang bisa membantu sesama.

Karena kecintaannya terhadap dunia herbal dan penyembuhan penyakit, ia mengabaikan larangan dan tetap masuk hutan sebelum akhirnya menemukan seseorang.

Ada pemuda tergeletak di tengah hutan terlarang ketika mencari tanaman obat. Aneh tapi nyata.

Sontak beragam pertanyaan muncul di benaknya: Siapa pemuda ini? Kenapa dia ada di sini? Apa dia masih hidup?

Yah meski pertanyaan ketiga sudah bisa dijawab, namun ia harus menemukan cara agar orang itu sadar.

Apakah dia menderita penyakit? Sudah berapa lama dia di sini? Beragam pertanyaan baru terus bermunculan, sedang tidak ada yang bisa menjawabnya kecuali pemuda itu.

“A- ah.” Dengan segera gadis itu membuka tas punggungnya dan mengambil sebotol ramuan berwarna hijau terang.

Warna hijau cerah yang mencolok. “Quányù” lirihnya, ia membuka botol obat itu dan meminumkannya perlahan ke mulut pemuda itu. “

Glek.

Ramuan hijau terang itu adalah satu-satunya obat terbaik yang ia punya. Butuh waktu dan tidak mudah untuk membuatnya.

Meski gadis itu yakin khasiatnya tidak semujarab tabib terkemuka, namun setidaknya ia sudah berusaha keras membuatnya.

Setelah beberapa saat belum terjadi apapun juga, gadis itu terlihat tidak puas. “Belum selesai… aku harus membuat ramuan lagi.”

Meski ia sudah menggunakan satu-satunya ramuan terbaik yang dimiliki, namun ia masih bisa membuat ramuan obat lain yang mungkin saja bisa menolong pemuda itu.

Dengan semangat baru, gadis itu mempersiapkan beberapa ramuan obat dari tasnya. Ia sedikit menjauh dan mengambil beberapa ranting kayu, menyalakan perapian sederhana dan mulai mencampur tanaman dan bahan obat yang sudah ia dapat sebelumnya.

Gadis ini tertantang untuk melakukan hal yang tidak ia pikirkan sebelumnya, padahal ia bisa saja meninggalkan pemuda ini dan lanjut mencari tanaman obat.

Namun mimpinya sebagai tabib terhebat tidak akan terwujud jika ia tidak menolong orang yang membutuhkan.

Inilah kondisi lapangan yang selama ini dicarinya, menemukan hal yang harus dipecahkan. Ini adalah urusannya dan ia tidak akan berhenti sebelum pemuda yang ditemuinya bangun.

“Dia masih hidup….” Suara pelan nan penuh tekad terdengar padanya. Ia begitu serius mencampur bahan herbal sembari melihat Kitab Herbal agar pekerjaannya tidak meleset.

Gadis itu tahu ia akan membuat ramuan yang tidak kalah khasiatnya dari yang tadi dan akan memakan waktu, tapi tak apa! Selama pemuda itu bisa kembali sadar ia tidak keberatan.

***

Sementara itu di sisi lain, sore hari hampir malam…

Suasana hutan makin gelap, namun ada bulan yang menggantikannya.

Sebuah tanda tengkorak biru bersinar muncul dan meredup di telapak tangan pemuda itu, dan perlahan ia mulai membuka matanya.

[Ramuan obat terdeteksi… memulai pemulihan ekstra]

[Akselerasi pemulihan berhasil….]

[Menetralisir racun… selesai]

“Uuh….”

Pemuda itu membuka matanya, sementara ia bisa melihat bulan bersinar terang, terlihat indah.

[Selamat datang kembali Tuan Liu]

‘Aduduh….’

Xiao Liu bangun perlahan sembari memegang kepalanya, entah mengapa kepalanya jadi terasa lebih besar.

Kepalanya terasa berat, tipikal orang yang tidur nyenyak namun dipaksa bangun.

Pandangan Liu pun masih agak buram, namun ia berusaha bangkit dan beberapa saat kemudian jelas juga.

‘Ada orang?’ Liu melihat ada seorang yang berjongkok melakukan sesuatu dengan api yang dibuatnya.

‘MUSUH!?’

Liu bersiaga dan mengendap-endap mendekat ke seorang yang mencurigakan itu.

‘Perempuan? Apa jangan-jangan!?’ Liu langsung ingat akan pendekar perempuan aliran sesat yang membuatnya tumbang. Apa jangan-jangan dia datang lagi untuk membunuhnya?

Api yang dibuatnya itu mungkin saja untuk menyiksanya selagi tidak sadarkan diri!

Wah ini tidak bisa dibiarkan dong!

Liu melihat dengan seksama sebelum akhirnya perempuan itu berbalik.

“Eh?” Perempuan berambut pendek coklat dengan warna mata senada rambutnya terdiam.

‘Bukan! Dia bukan pendekar sekte sesat!’

Liu heran pandangannya lebih tinggi dari perempuan yang ada di depannya.

“Lho… lho?”

Liu melihat kedua tangannya, meraba wajahnya, memegang kakinya. Semuanya berbeda dari yang terakhir.

‘Aku harusnya masih anak-anak!’

“Ehhmm…” Liu batuk palsu. Suaranya juga berubah jadi lebih berat dan lantang!

Kok bisa begitu ya?

Liu berusaha tenang, di saat seperti ini ia harus tenang.

Padahal ia tidak sadarkan diri sebagai anak-anak, namun kenapa ketika bangun sudah dewasa!?

Gadis itu terdiam, ramuan selanjutnya hampir saja selesai, namun pemuda itu sudah sadar.

“Nona bawa cermin?” Liu minta tolong dengan nada yang sopan.

“No- nona!?” Gadis itu terkejut dipanggil seperti itu, namun dengan segera ia mengambil cermin kecil dan memberikannya.

Yah, mau bagaimanapun juga Liu harus memastikannya sendiri, apa yang terjadi pada dirinya? Dan soal cermin Liu yakin para gadis membawanya ketika bepergian.

Liu dengan seksama melihat wajahnya sendiri, dan memang benar-benar berbeda!

“Terima kasih.” Liu mengembalikan cermin itu, sementara ia jadi termenung.

Terbangun dan melihat gadis yang sedang memasak. Apakah artinya?

“Tuan sudah sadar.” Gadis cantik rambut pendek itu terlihat lega.

“Oh….” Lamunan Liu terbuyarkan.

Sementara ini yang ia tahu ia tidak sadarkan diri karena racun.

Liu memegang kepalanya yang agak terasa berat, sementara gadis itu sepertinya menyadari sesuatu.

Gadis itu pergi ke belakang lagi, mengangkat panci khusus, menyeduh ramuan herbal yang sudah diolahnya ke cangkir kecil dan kembali ke hadapan pemuda itu.

Butuh waktu dari pagi sampai menjelang malam demi menyiapkan obat ini, ia harap ramuan tambahan ini bisa membantu pemuda itu.

“Tuan… ramuan ini bisa membuat tenang.”

“Hm?”

‘Nona ini seorang tabib?’ Liu baru tahu, ia melihat cangkir kecil berisi cairan hitam pekat dengan aroma tajam.

Ia tidak yakin dengan ini.

“Tenang saja Tuan… meski baru bertemu saya tidak meracuni Tuan.”

Perkataan itu malah membuat Liu curiga. Tapi tidak enak menolak orang yang mau menolongnya, perlahan ia mengambil cangkir itu dan meneguk semua isinya.

‘Mungkin nona ini yang menolongku?’ pikir Liu, ia mengelap mulutnya.

“Percobaan pertama… tapi semoga berhasil.” Gadis itu tersenyum serius percaya diri.

“CUUUH- APANYA YANG BERHASIL!?” Sontak Liu tersedak hebat, minuman ini sudah dihabiskannya meski begitu pahit dan tidak enak.

“A- ah tidak, itu ramuan yang aman… hanya saja Tuan yang pertama mencobanya.” Gadis itu terlihat panik dan mengambil cangkir itu perlahan.

Gadis itu banyak bereksperimen dengan ramuannya, jadi ia juga butuh sukarelawan untuk mencobanya.

“….” Firasatnya benar, tidak seharusnya ia langsung percaya pada omongan seorang gadis.

Nasihat Kakek An harus ia terapkan. Ia harus berhati-hati dan tidak boleh terjebak permainan musuh!

Tapi Liu yakin dia ini bukan musuh.

Lagipula untuk apa musuh memberinya obat?

“Kenapa aku bisa?” gumam Liu. Ia begitu penasaran apa yang terjadi di sini.

“Apa Tuan baik-baik saja?” Gadis itu terlihat khawatir melihat seorang yang ditolong masih saja linglung seperti itu.

“Nona yang menolong saya?” Liu memastikan.

Gadis itu mengangguk kecil. “Pagi tadi saya menemukan Tuan tergeletak di sini.”

“PAGI TADI?”

Liu tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Padahal ketika baru sadar tadi, ia pikir baru beberapa saat setelah malam di mana ia tidak sadarkan diri!

“Sistem, sudah berapa lama aku tidak sadar?”

[Lima belas tahun Tuan]

“SELAMA ITU!?”

[Tenang saja Tuan, sistem sudah mengurus pakaian Tuan agar tetap muat meski sudah lima belas tahun berlalu]

“Itu tidak penting!”

‘Astaga….’ Liu tidak habis pikir ia tidur selama itu. Jatah waktu hidupnya terpotong drastis.

Padahal ia sudah mendapat kesempatan kedua dari Dewi, malah ia sia-siakan begini!

[Penetralan efek racun… sulit]

‘Racun….’ Liu terdiam.

Sementara gadis itu menatap heran dan bingung, mengapa pemuda yang diselamatkannya itu makin bertingkah aneh?

“Rambutku begini-begini saja….” Liu terdengar lemas, meski perawakannya kini sudah besar, namun rambutnya tetap tidak panjang,

[Kesalahan sistem… rambut Tuan berhenti bertumbuh]

Apa boleh buat, kini Liu harus menghadapi kenyataan hidup dengan rambut pendek.

“Oh hangat.” Setelah beberapa saat Liu meminum segelas ramuan itu, badannya terasa hangat dan ia lebih bersemangat lagi!

“… W- wah…” Fang Yin melipat tangannya tersenyum melihat hasil pekerjaannya membuahkan hasil bagus.

“Kalau boleh tahu nama Nona?” Liu pikir akan lebih mudah apabila ia mengetahui nama gadis yang menolongnya ini.

“….” Gadis itu terdiam seolah ragu. Berkenalan dengan orang asing bukanlah hal pertama yang ada di pikirannya.

Liu terdiam juga, ia langsung sadar nona itu tidak mau memberitahukan identitasnya.

Sudah jadi hal lumrah di mana seorang memutuskan merahasiakan identitasnya. Liu mengerti dan menghormatinya.

“Aku Xiao Liu. Salam kenal Nona.” Liu membungkuk hormat. Kalau dia tidak mau, ya sudah.

“E-eh?” Gadis rambut pendek itu tidak menyangka pemuda itu duluan yang mengatakan namanya.

“Fa- Fang Yin.” Kini giliran gadis itu yang membungkukkan badannya.

[Nona itulah yang membantu menyadarkan Tuan]

Bahkan sang sistem mengakuinya. Liu sangat beruntung bertemu dengan Nona Yin.

“Terima kasih Nona Yin atas kebaikannya.” Liu membungkuk dan bahkan sampai berlutut di tanah.

“Ah- tidak usah begitu….” Fang Yin merasa tidak enak.

Diabaikan saja selama lima belas tahun, dan hanya Nona Yin saja yang peduli. Bagaimana ia bisa membalas budi?

“Nona Yin, abaikan aku yang bicara sendiri, itu kebiasaanku dari kecil.” Liu bangkit kembali dan menggaruk kepalanya. Ia perlu memberi penjelasan langsung daripada membuatnya bingung.

“Ah… begitu ya.” Fang Yin mengangguk kecil. Ia memang sempat heran melihat kelakuan pemuda yang ditolongnya ini.

Yah, Liu tidak mau dianggap gila, tapi mau bagaimana lagi, itulah caranya untuk berkomunikasi dengan sistem.

Bangun setelah lima belas tahun berlalu… jika saja ia tidak gegabah sudah pasti ia bisa memanfaatkan waktu itu untuk memperluas pengalaman dan dunia pendekar.

Di tempa sejak kanak-kanak dan memantapkan mental jadi pendekar, semuanya sirna begitu saja.

Liu memegang kepalanya, kondisi tubuhnya memang membaik, tapi pikirannya masih melayang kemana-mana.

‘Apa Dewi marah melihatku begini?’ pikirnya

Mungkin saja sang dewi berharap banyak padanya dengan memberikannya sistem. Belajar hal baru dan menjalani hidup penuh makna.

Tapi apa yang ia lakukan? Tidur… selama lima belas tahun.

“Tuan… baik-baik saja?” Fang Yin melihat raut wajah pemuda itu yang semrawut. Apa dia berbohong soal ramuan obat itu?

“Ahaha, aku baik.” Tetesan air keluar dari pelupuk mata Liu.

“Ja- jangan menangis Tuan!” Fang Yin segera mengambil sapu tangan dan memberikannya.

“Terima kasi- SSRRRTTT!” Liu membuang ingusnya keras sekali, dengan segala emosi yang ada di jiwanya.

Fang Yin melihat Tuan Liu terlihat gagah dan tampan, namun sisi emosinya berkata lain.

‘Aku tidak boleh putus asa!’ Liu menguatkan batinnya lagi.

Liu sadar meski sudah tidur lima belas tahun tapi ia bangun sekarang! Masih ada kesempatan baginya untuk berkembang!

Sekarang ia harus memanfaatkan kesempatan ini! Ia masih punya tujuan yang belum selesai!

Liu melihat sekitar dan yang dilihatnya adalah pepohonan rindang. ‘Desa-ku….’

Setelah tidur lima belas tahun lamanya, desa tercintanya, Zhangkung sudah berubah jadi area hutan lebat.

‘Kakek An….’

Padahal Liu berniat mencari ibu pendekar sekte sesat yang menghancurkan desanya namun waktu sudah berlalu selama ini.

“Tuan, area ini terlarang, kenapa bisa ada di sini? Fang Yin penasaran.

Liu terdiam, bingung juga mau menjelaskannya bagaimana.

“Aku… sedang bersantai saja! Haha.. Ha….” jawab Liu seadanya dengan harapan Nona Yin bisa mengerti.

“Ah begitu….”

‘Area terlarang?’

Liu baru tahu dan di saat yang bersamaan sadar, tidak mungkin setelah lima belas tahun tidak ada yang berubah.

Tunggu….

Kalau tempat ini terlarang kenapa Nona Yin….?

“Ah, aku… mengumpulkan tanaman obat. Syukurlah usahaku tidak sia-sia.” Nona Yin tersenyum lembut, membuat Liu tidak berhenti menatapnya.

‘Jadi Nona Liu memang tabib…’ Liu tidak menyangka dedikasinya sungguh besar sampai-sampai mengabaikan fakta bahwa tempat ini adalah terlarang.

Tapi apa yang membuat tempat ini jadi terlarang? Yang Liu tahu Desa Zhangkung memang terletak di tempat terpencil yang sulit dilalui jalur kota. Tapi ketika kecil ia tidak banyak melihat kejadian besar di sini.

“Nona Yin pernah dengar Desa Zhangkung?”

“Ah… kalau tidak salah desa para pendekar.” Fang Yin menaruh tangan di dahinya berpikir.

Itu tidak salah… malahan fakta selanjutnya adalah tetua desa sekaligus kakeknya adalah salah satu pendekar hebat yang ada!

Jadi cerita tentang desa asalnya sudah tersebar kemana-mana, dan seiring berjalan waktu pasti akan dilupakan.

Namun Nona Yin bisa tahu meski itu fakta lama lama. Beliau ini bukan hanya tabib biasa!

Sementara hawa malam dingin mulai merasuk ke tubuh, bahkan angin kencang sesekali berhembus dan hampir memadamkan perapian yang dibuat Fang Yin.

Masih banyak yang ingin Liu tanyakan, namun ini bukan waktu yang tepat.

“Tuan tahu arah pulang?” Fang Yin membereskan api dan peralatan memasak serta mencapur obat herbal.

Liu mengangguk. “Nona sendiri?”

“A- aku masih perlu mencari tanaman obat lain.” Fang Yin mengendong tasnya bersiap melanjutkan perjalanan.

“Kalau begitu… jaga diri anda Tuan.” Fang Yin meninggalkannya dan berjalan masuk ke arah hutan.

“Y-ya.” Liu terdiam, rasanya ada yang kurang deh.

***

Terpopuler

Comments

KuPenjahatUsil

KuPenjahatUsil

Sistem norak jalan cerita hambar bertele2. Emmm tukar novel la

2025-03-27

0

Queen

Queen

masa sistem ny gak bisa ngobatin racun pada mc🤣, apa fungsi sistem buat ngobrol doang

2023-09-27

0

forza 💫✨🎗️🪙👑

forza 💫✨🎗️🪙👑

20 tahun baru mau mulai kultifasi..ckckck..15 tahun sistemnya ga berguna..msa iya sistemnya ga mampu menetralisir racun..apa gunanya sistem..katanya sistem terkuat.. ckckckck

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Yang Mustahil
2 Takdir Menjemput
3 Bangkitnya Sistem
4 Fang Yin
5 Kucing
6 Ketemu Lagi
7 Tolong Dong
8 Berusaha saja lah
9 Benda Itu!
10 DPO
11 Belajar Dong
12 Debut
13 Misi Sukses?
14 Kamu Kemana?
15 Maintenance
16 Kasus!
17 Batin!
18 Mirip!
19 Tawaran Menarik!
20 Inilah Kekuatan!
21 Keberuntungan 100%
22 Xiao Ying
23 Fans?
24 Mana Pacarmu?
25 Mau Hidup Enak?
26 Kamu Cantik dan Aku Ganteng
27 Situasi Panas!
28 Nurut Dong!
29 Bernafas? Naik Level Yeah!
30 Ini Gayaku Mana Gayamu?
31 Ah Jadi Malu
32 Cacing
33 Xiao Ice
34 Seram
35 Jus
36 Kupu-kupu malam
37 Nyari
38 Deklarasi
39 Api
40 Shuwan
41 Lamaran hehe
42 Oke Serius
43 Oke Pergi
44 Jalan
45 Kelinci
46 PD
47 Ular
48 Eh Ular?
49 Bonus
50 Goyang
51 Tengkorak
52 Aku ngerti kok
53 Keabadian
54 Kelinci lagi haduh
55 Monster Kelinci
56 Wortel Abadi
57 Nyari Lagi
58 Burung
59 Dendam
60 Stt Rahasia
61 Kocheng
62 Meong
63 Meoong
64 Eh Cantik
65 Desa
66 Terima Kasih
67 Turu
68 Om Jangan Om
69 Lepasin
70 Kamu Berguna
71 Panas
72 Apa lagi ya?
73 Tidak Kenal Lelah
74 Melamar
75 Hidup Bersama
76 Tanya jawab
77 Terbongkar
78 Eh kok bisa nyala!?
79 Gadis Merah
80 Yang Yuhuan
81 Orang Sibuk
82 Salah Lawan
83 Ada yang baru
84 Penguasa Alam Monster
85 Prank
86 Tiga Besar
87 Dicariin
88 Reuni
89 Anjing
90 Sebuah Kebenaran
91 Xiuying
92 Calonnya Banyak
93 Repot
94 Putri Es
95 Kalah
96 Babak Akhir?
97 Kejar-kejaran
98 Baiklah
99 Curiga
100 Kenyataan
101 Hukuman
102 Warning
103 Marathon
104 Mencoba Mengerti
105 Menuju Alam Pertengahan
106 Pemburuan
107 Misi Penting
108 Terdesak
109 Beraksi
110 Sun
111 Malu
112 Speedrun Alam Dewa?
113 Persiapan
114 Lama
115 Semangat Dong!
116 Masuk
117 Pemanasan
118 Nonton
119 Dewa Penjaga Gladiator Alam Dewa Awal
120 Chat
121 Emosi Nih
122 Percaya
123 Berangkat!
124 Apaan Tuh?
125 Makhluk
126 Lengkap
127 Ada Udang
128 Bertemu
129 Konfrontasi
130 Pemanasan
131 Robek
132 Tekad
133 Kemunculan The Big Three
134 Pisah
135 Belum Selesai
136 Alam Dewa Tingkat Menengah Awal
137 Rantai
138 Demi Tujuan
139 Beruntung
140 Mengakui
141 Terdampar
142 Bantuan
143 Dewa Laut
144 Adu Senjata
145 Dewa Long
146 Sebuah Akhir
147 Tapi Boong
148 Dewi Bing
149 Dewi Es
150 Eh Ada Tamu
151 Dewa Zao
152 Ngilang Sebentar
153 Dewa Api
154 Heran Deh
155 Siapa Yang Terkuat?
156 Masih Berjalan
157 Dewi Cinta
158 Dewi Yinying
159 Melawan Bayangan
160 Keluar Karakter
161 Ruang Merah
162 Aku Ingin Mencicipinya
163 Kunci
164 Masukin
165 Alam Dewa Menengah Tingkat Akhir
166 Sambutan Hangat
167 Bunga
168 Terdesak
169 Sudah Cukup
170 Dewi Hua
171 Beruang
172 Cincin
173 Harta Karun
174 Gelang
175 Meteor
176 Gelang
177 Dewa Xing Yu
178 Batu
179 Dewi Xihe
180 Memanas
181 Momentum
182 Kekuatan Yang Sebenarnya
183 Dewi Chang'e
184 Padang Rumput
185 Dewi Rambut Hijau
186 Dewa Jue
187 Realita
188 Kenikmatan
189 Jujur
190 Kacamata
191 Dewi Xian
192 Golem
193 Alam Dewa Tingkat Atas Awal
194 Serigala Putih
195 Pengecut?
196 Comeback
197 Jam Tangan
198 Jubah Merah
199 Dewi Shijian
200 Main-main
201 Aslinya
202 Dewa Pantai
203 Dewi Feng
204 Surprise
205 Terpojok
206 Terhibur
207 Dewa Jiankang
208 Kebugaran
209 Akibatnya
210 Pria Pirang
211 Bertahan
212 Alam Dewa Akhir Tingkat Menengah
213 Tengkorak?
214 Mengakui
215 Dewi Lava
216 Kejutan
217 Mengira
218 Aneh
219 Ruangan Putih
220 Kedatangan
221 Inilah Kenyataan
222 Khawatir
223 Mengesankan
224 Mengejutkan
225 Tamatlah
226 Terima Kasih Untuk Semuanya
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Mimpi Yang Mustahil
2
Takdir Menjemput
3
Bangkitnya Sistem
4
Fang Yin
5
Kucing
6
Ketemu Lagi
7
Tolong Dong
8
Berusaha saja lah
9
Benda Itu!
10
DPO
11
Belajar Dong
12
Debut
13
Misi Sukses?
14
Kamu Kemana?
15
Maintenance
16
Kasus!
17
Batin!
18
Mirip!
19
Tawaran Menarik!
20
Inilah Kekuatan!
21
Keberuntungan 100%
22
Xiao Ying
23
Fans?
24
Mana Pacarmu?
25
Mau Hidup Enak?
26
Kamu Cantik dan Aku Ganteng
27
Situasi Panas!
28
Nurut Dong!
29
Bernafas? Naik Level Yeah!
30
Ini Gayaku Mana Gayamu?
31
Ah Jadi Malu
32
Cacing
33
Xiao Ice
34
Seram
35
Jus
36
Kupu-kupu malam
37
Nyari
38
Deklarasi
39
Api
40
Shuwan
41
Lamaran hehe
42
Oke Serius
43
Oke Pergi
44
Jalan
45
Kelinci
46
PD
47
Ular
48
Eh Ular?
49
Bonus
50
Goyang
51
Tengkorak
52
Aku ngerti kok
53
Keabadian
54
Kelinci lagi haduh
55
Monster Kelinci
56
Wortel Abadi
57
Nyari Lagi
58
Burung
59
Dendam
60
Stt Rahasia
61
Kocheng
62
Meong
63
Meoong
64
Eh Cantik
65
Desa
66
Terima Kasih
67
Turu
68
Om Jangan Om
69
Lepasin
70
Kamu Berguna
71
Panas
72
Apa lagi ya?
73
Tidak Kenal Lelah
74
Melamar
75
Hidup Bersama
76
Tanya jawab
77
Terbongkar
78
Eh kok bisa nyala!?
79
Gadis Merah
80
Yang Yuhuan
81
Orang Sibuk
82
Salah Lawan
83
Ada yang baru
84
Penguasa Alam Monster
85
Prank
86
Tiga Besar
87
Dicariin
88
Reuni
89
Anjing
90
Sebuah Kebenaran
91
Xiuying
92
Calonnya Banyak
93
Repot
94
Putri Es
95
Kalah
96
Babak Akhir?
97
Kejar-kejaran
98
Baiklah
99
Curiga
100
Kenyataan
101
Hukuman
102
Warning
103
Marathon
104
Mencoba Mengerti
105
Menuju Alam Pertengahan
106
Pemburuan
107
Misi Penting
108
Terdesak
109
Beraksi
110
Sun
111
Malu
112
Speedrun Alam Dewa?
113
Persiapan
114
Lama
115
Semangat Dong!
116
Masuk
117
Pemanasan
118
Nonton
119
Dewa Penjaga Gladiator Alam Dewa Awal
120
Chat
121
Emosi Nih
122
Percaya
123
Berangkat!
124
Apaan Tuh?
125
Makhluk
126
Lengkap
127
Ada Udang
128
Bertemu
129
Konfrontasi
130
Pemanasan
131
Robek
132
Tekad
133
Kemunculan The Big Three
134
Pisah
135
Belum Selesai
136
Alam Dewa Tingkat Menengah Awal
137
Rantai
138
Demi Tujuan
139
Beruntung
140
Mengakui
141
Terdampar
142
Bantuan
143
Dewa Laut
144
Adu Senjata
145
Dewa Long
146
Sebuah Akhir
147
Tapi Boong
148
Dewi Bing
149
Dewi Es
150
Eh Ada Tamu
151
Dewa Zao
152
Ngilang Sebentar
153
Dewa Api
154
Heran Deh
155
Siapa Yang Terkuat?
156
Masih Berjalan
157
Dewi Cinta
158
Dewi Yinying
159
Melawan Bayangan
160
Keluar Karakter
161
Ruang Merah
162
Aku Ingin Mencicipinya
163
Kunci
164
Masukin
165
Alam Dewa Menengah Tingkat Akhir
166
Sambutan Hangat
167
Bunga
168
Terdesak
169
Sudah Cukup
170
Dewi Hua
171
Beruang
172
Cincin
173
Harta Karun
174
Gelang
175
Meteor
176
Gelang
177
Dewa Xing Yu
178
Batu
179
Dewi Xihe
180
Memanas
181
Momentum
182
Kekuatan Yang Sebenarnya
183
Dewi Chang'e
184
Padang Rumput
185
Dewi Rambut Hijau
186
Dewa Jue
187
Realita
188
Kenikmatan
189
Jujur
190
Kacamata
191
Dewi Xian
192
Golem
193
Alam Dewa Tingkat Atas Awal
194
Serigala Putih
195
Pengecut?
196
Comeback
197
Jam Tangan
198
Jubah Merah
199
Dewi Shijian
200
Main-main
201
Aslinya
202
Dewa Pantai
203
Dewi Feng
204
Surprise
205
Terpojok
206
Terhibur
207
Dewa Jiankang
208
Kebugaran
209
Akibatnya
210
Pria Pirang
211
Bertahan
212
Alam Dewa Akhir Tingkat Menengah
213
Tengkorak?
214
Mengakui
215
Dewi Lava
216
Kejutan
217
Mengira
218
Aneh
219
Ruangan Putih
220
Kedatangan
221
Inilah Kenyataan
222
Khawatir
223
Mengesankan
224
Mengejutkan
225
Tamatlah
226
Terima Kasih Untuk Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!