“Li-Liu-ke, tolong lari sejauh mungkin….” Fang Yin agak menunduk mengatakannya, sedang Liu terdiam tak mengerti.
“Tapi kita sudah lari tadi….” Liu pikir mereka lari cukup jauh, kenapa harus lari lagi? Apa ada lomba?
“A-aku dicari… orang….” Suaranya bergetar.
“Bagus dong kalau begitu.” Siapa yang tidak mau dicari seseorang? Bukankah dengan begitu kita jadi orang penting?
Ini membuat Liu lega karena seorang gadis sepertinya tidak boleh berjalan sendirian.
“Sekte Pendekar Hóng gǒu….”
‘Sekte pendekar?’
‘Jadi Yin-jie seorang pendekar?’ Liu memikirkannya.
“Kenapa mereka mencarimu?” Liu tidak tahu apa itu Hong- apalah, yang pasti di dunia ini banyak cabang aliran pendekar yang tersebar.
Fang Yin mengambil nafas panjang, wajah paniknya tak kunjung reda juga. Kalau saja Liu belajar menganalisa ekspresi pasti mudah menebak apa yang terjadi padanya.
“Liu-ke tidak ditolong seorang pun?”
Liu terdiam. Ia tahu pasti Fang Yin tidak sadarkan diri selama ia berkeliling kota. Tapi kenapa dia bisa tahu kenyataan itu?
“Mungkin mereka tidak mau menolong orang asing… ahaha.” Liu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pada kenyataannya memang ia butuh uang agar bisa berobat. Tapi jika saja ada orang baik tentu mereka akan menolongnya.
“Me-mereka bukan tidak mau menolong… tapi aku ini … masuk DPO.”
“DPO?” Singkatan apa itu? Organisasi ‘kah?
“Bukannya bagus? Kamu bisa aman bersama mereka.” Liu meyakinkan Fang Yin.
“….” Fang Yin terdiam, pandangannya kosong tidak menyangka pemuda ini mengatakan itu.
“DPO artinya… aku jahat….” Fang Yin menatap ke arah lain dengan nada lemah.
“!”
‘Yang bener!?’
[Dia tidak jahat Tuan]
‘Tapi dia mengaku!’
[Dia tidak jahat Tuan]
“Ehm.” Liu batuk palsu, kenapa gadis ini mengaku orang jahat? Bukankah orang jahat tidak mengaku orang jahat?
‘Jadinya bukan orang baik yang mencarinya? Kalau begitu gawat sih….’
‘Mungkin saja dia berpindah-pindah tempat agar tidak terlacak? Menjadi tabib adalah kedoknya?’
“Jadi mereka tidak mau menolong orang jahat?” Liu memastikan lagi.
Fang Yin mengangguk pelan. Kini orang-orang kota sudah melihat keberadaannya di sini.
“Yin-jie, jika kamu jahat, tentu kita tidak akan di taman tapi di penjara.” Liu keliling kota juga tidak ada penjaga yang menangkapnya. Jangan-jangan dia bohong ya!?
“Liu-ke lihat selebaran di kota?”
“Yang gambar belati merah itu?” tebaknya.
Fang Yin mengangguk kecil dan kemudian mengambil sesuatu dari tas barangnya.
Sret.
‘BELATI YANG SAMA TADI!’
Liu memegang kepalanya, entah mengapa ingatannya malah makin kuat.
“I-ini yang dicari… mereka….”
‘Tenang Liu… belati itu tidak SAMA! Tenang dulu….’ Liu berusaha menenangkan hatinya. Pikirannya tidak boleh liar!
Tapi entah mengapa ingatannya terus memaksanya mengingatnya. Membuatnya tidak tahan.
“Yin-jie, aku mengerti… Maaf tapi aku alergi sama belati itu.” Liu memijat kepalanya agar rileks.
“Ah? Ma-maaf….” Dengan segera Fang Yin memasukkan lagi barang miliknya itu. Sementara ia heran baru kali ini menemui orang alergi belati.
Liu berusaha menyimpulkan perbincangan ini. Dari yang ia tangkap, gadis ini kabur dari kejaran sekte pendekar yang mengincar belati miliknya.
Tapi kenapa sampai orang umum pun tahu mengenai ini?
“Be-belati ini memancarkan energi khusus… yang di mana akan membuat orang sadar akan keberadaannya….” Fang Yin menjelaskan sesederhana mungkin.
‘Oooh….’ Jadi itu sebabnya orang-orang begitu anti menolongnya? Karena mereka tahu ada belati?
Memang tidak dapat dipungkiri, aura benda yang terpancar ini cukup kuat. Meski Liu lambat menyadari pada awalnya.
“Kalau begitu serahkan saja belatinya.” Liu menawarkan solusi praktis. Dengan begitu dia tidak perlu takut dikejar lagi bukan?
“… Tidak… bisa….”
“Kalau begitu kamu akan terus dikejar, mau begitu?” Liu heran kenapa dia tidak setuju dengan ide briliannya?
Jikalau ada sekte pendekar yang butuh belati itu, mungkin mereka punya tujuan mulia yang harus dilakukan.
“Sekte Hóng gǒu itu aliran sesat Liu-ke….”
“Oooh… APA!?”
Sekte sesat!?
“Anggap saja aku tidak mengatakan apapun Yin-jie….”
“Ja- jadi kuberikan saja benda ini?” Entah mengapa Fang Yin terdengar serius.
“JANGAN!”
“Jagalah benda itu dengan segenap hatimu.”
“Ta-tapi….”
“JANGAN TAPI-TAPI!” Liu memegang bahu Fang Yin, ia tahu belati itu bukan sembarang senjata (dilihat dari energinya tentunya) maka jangan sampai jatuh ke tangan yang salah.
“Yin-jie, kamu sudah bertobat?”
“Eh?” Fang Yin terdiam.
“Maksudku… kamu bukan lagi bagian dari mereka?” Xiao Liu harus memastikan ini.
Ketakutan Liu malah jadi kenyataan. Belati gadis ini malah ada hubungannya dengan pendekar sesat.
“Bukan….” Fang Yin menekankan nada dalam ucapannya itu.
‘Baiklah…’
Liu tidak tahu hubungan apa belati yang membuatnya tidur dan belati yang sekarang diincar sekte pendekar jahat.
Yang pasti belati merah masa lalu sudah hancur. Dan sekarang muncul yang mirip.
Ada apa dengan belati merah ini?
Liu sekarang paham kenapa Fang Yin tidak mau menyerahkan benda itu.
‘Mungkin pendekar sesat mulai sadar keberadaan Yin-jie.’ Tidak ada alasan yang lebih masuk akal lagi dari ini.
Orang-orang kota yang Liu temui sebelumnya pun tidak mau berurusan dengan hal ini. Mereka main aman, cukup cerdik.
“Ka-karena itu… Liu-ke pergilah sejauh mungkin….”
Fang Yin tahu belati yang dibawanya itu mengundang banyak perhatian. Bukan tidak mungkin mereka mengincar siapapun yang berhubungan dengan belati ini.
“Liu-ke… ma- maaf atas kesulitan yang kubuat….” Fang Yin terdengar terbeban. Ia menunduk dalam menyampaikan kesungguhan hatinya.
Seorang yang sudah menyelamatkannya kini dalam bahaya. Fang Yin tahu ia tidak bisa melindunginya karena itu lari adalah jalan yang tepat.
Liu terdiam. Tadinya ia ingin pergi makan malam dan tidur, namun ketika mendengar cerita serius begini, ia jadi melek parah.
Liu tahu ini bukanlah masalahnya, Liu ingin pergi dan mencari pendekar wanita, memberinya pelajaran dan memastikan Kakek An tersenyum di atas sana.
‘Aku tidak bisa….’ Liu serius, ia benar-benar serius. Ia kurang suka menunda sesuatu, apalagi menyangkut misi utamanya ini.
‘Aduh sial… apa Kakek An bisa sabar menungguku ya?’ Liu khawatir kakeknya bosan menunggunya di alam sana.
‘HADUH!’
“Yin-jie, mari lari bersama.” Liu menatap tajam dengan nada penuh keyakinan.
“… ah?” Yin menatapnya tidak percaya.
“Setidaknya sampai kamu dapat sosok pelindung….”
Fang Yin terdiam. Ia bisa melihat keseriusan pada Xiao Liu. Sontak banyak pertanyaan dalam batinnya.
“Liu-ke, tidak apa… a-aku bisa sendiri….” Fang Yin berubah serius, Liu bisa melihat raut wajahnya itu. Namun pada akhirnya tubuhnya bergetar pelan.
“Katakan, apa yang terjadi kalau kamu ditangkap?”
“… belatinya di- diambil….”
“Ya itu sudah pasti sih, maksudku apa yang terjadi padamu nanti?” Jalur meyakinkan gagal, kalau begitu saatnya diskusi.
Fang Yin terdiam, sementara di benaknya tergambar jelas apa yang terjadi, namun ia belum mengatakan apapun.
Liu tahu benar perkara ini. Pengetahuan umum tentang pendekar sudah bukan rahasia lagi di antara orang. Yang pasti sisi jahat tidak akan memberi ampun bahkan setelah tujuannya tercapai.
Liu tahu apa yang ia lakukan sia-sia saja jika akhirnya Fang Yin tidak hidup bebas dan malah terus diburu.
Lagipula ini adalah kesempatannya untuk masuk ke misteri ini lebih dalam. Siapa itu Sekte Hóng gǒu dan mengapa mereka mengincar Fang Yin.
Yang pada akhirnya cepat atau lambat Liu juga akan masuk ke ranah ini sih. Mengingat ia akan berurusan dengan sekte pendekar sesat, dan sekte Hóng gǒu termasuk ke dalamnya.
“Aku yakin mereka diam-diam. Maka kita juga harus diam-diam.” Liu mengatakan strateginya. Tidak salah meniru strategi musuh untuk keuntungannya.
Fang Yin terdiam, ia pikir pemuda ini sadar dan pergi begitu saja, namun dia malah mau berurusan dengan hal ini.
“Liu-ke… i- ini soal hidup dan mati….” Fang Yin bersikeras menyadarkan Liu. Ia yang selama ini berkelana juga tak kunjung lepas dari incaran sekte itu.
“Oke.” Xiao Liu berbalik dan meninggalkan Fang Yin begitu saja. Dia berjalan lurus menyusuri gang sempit itu, makin lama makin jauh.
“….” Fang Yin terdiam dan bernafas lega. Ia tidak perlu membawa orang lain dalam masalahnya.
HUSSHHH!
Sementara udara malam makin dingin. Fang Yin masih belum beranjak dari gang sempit itu, ia mengarahkan pandangannya ke sisi dinding, di sana ada selebaran lambang belati juga.
“Di hutan lebih aman,” gumam Yin. Ia tidak perlu takut dilacak orang, tidak seperti di kota.
Fang Yin akhirnya berbalik hendak bersembunyi lagi, setidaknya sampai situasi kondusif lagi.
Tap.
“Fang Yin….” Suara berat seorang pria terdengar dan seorang berbaju serba hitam tiba-tiba ada di depannya.
“!” Fang Yin terbelalak, ia tidak merasakan kehadiran siapapun, tapi kenapa?
“Kami sudah lama mencarimu.”
Alis mata Fang Yin menurun tajam. “Aku tidak mau.”
Sorot mata merah pria bersetelan hitam itu bersinar terang, seketika itu juga Fang Yin terpaku di tempat.
Fang Yin berusaha mengendalikan dirinya. Ia tidak boleh kalah oleh perasaannya sendiri.
Bukan kali pertama ia diincar begini. Namun kali ini sudah jelas-jelas ia tidak diuntungkan.
Perlahan namun pasti Fang Yin membuka tasnya perlahan, sayang sekali senjatanya itu tidak langsung ditangannya.
HUSH!
Namun sebelum ia melakukannya pria bersetelan hitam itu melesat ke depan sangat cepat.
“!” Fang Yin reflek menyilangkan kedua tangannya, ia tidak sempat menghindar!
BUAGH!
Tak ada angin tak ada hujan Xiao Liu tiba-tiba saja datang dari atas dan menendang pria itu.
[Qi dikumpulkan….]
“Ah!?” Yin terkejut sekaligus tidak menyangka.
SYUT!
Pria bersetelan hitam itu dengan cekatan menghilang dari pijakan Liu dan agak menjauh.
[Dia berbahaya Tuan… tidak direkomendasikan melawannya]
‘….’ Sistem tidak membual, Liu juga bisa merasakan aura kekuatan yang hebat dari seorang berpakaian hitam itu.
Tidak heran kenapa sistem tidak menampilkan statusnya. Mungkin tidak mau membuat Liu insecure.
“TUAN ANDA SESAT!” Liu tidak tahan dengan semua ini. Namun di sisi lain ia tidak boleh gegabah.
Seperti Kakek An, yang bisa menyembunyikan hawa keberadaan bukanlah orang biasa.
‘Gagal?’ Liu padahal sudah menyerang bagian titik Qi orang misterius itu, namun hawa kekuatan besar masih terpancar dari padanya.
“Liu-ke!?” Fang Yin telat sadar.
Kepalan tangan Liu bersinar biru, dan pria misterius itu sadar.
“Liu… berarti kau.” Suara berat pria itu lagi-lagi terdengar serius.
“APA!?” Liu heran kenapa pria itu bertingkah seolah mengenalnya?
“Fang Yin, kesabaran kami sudah habis.”
SYUT!
Pria berpakaian serba hitam itu menghilang.
‘….’ Liu terdiam, orang tadi orang yang sama yang ia lihat di taman.
Ini bukan kebetulan, Fang Yin ternyata benar-benar dikejar.
“Yin-jie, kamu tak apa?” Liu berbalik melihat gadis itu terdiam tak percaya.
“Ta-tapi Liu-ke tadi sudah….”
“Pergi? MANA MUNGKIN DONG! HAHA!” Liu menaruh kedua tangannya di pinggang.
“Jadi kita lari ke mana?”
“….” Fang Yin masih terdiam, ia tidak menyangka Liu yang sudah pergi itu malah balik lagi, terlebih lagi dengan diam-diam.
Siapa sebenarnya pemuda ini? Kenapa dia bisa menyamarkan aura kekuatan dan bahkan memukul mundur orang yang mengejarnya?
“Ehm, lari sepertinya tidak menarik, gimana kalau kita cari saja orang yang mencarimu?” Ide yang lebih brilian muncul di kepala pemuda itu.
“E- eh?”
“Yin-jie tenang saja, aku akan bersamamu.” Liu sadar, tidak ada gunanya terus lari, ada saatnya di mana harus menghadapi kenyataan yang ada.
Fang Yin terdiam, ia masih tidak percaya pemuda ini mau ikut campur urusan yang berbahaya seperti ini.
“Lari tidak akan menyelesaikan masalah Yin-jie.” Liu berusaha meyakinkan Fang Yin. Tidak ada jaminan jika terus lari, orang-orang akan berhenti mengejarnya.
[Menganalisa… Nona Yin… ketakutan….]
Liu mendekat dan memegang bahu gadis itu, sementara Fang Yin terlihat kaget. “Tidak usah takut. Aku di sini.”
“….” Tidak pernah terpikir olehnya bertemu dengan seorang yang mau bersama pemegang senjata terkutuk sepertinya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Erwan Apriyanto
Terlalu berbelit belit thor..
2023-03-24
0