Kau Tak Bisa Lari Dariku
6 bulan kemudian...
Michelle baru saja menidurkan sang putri yang baru berusia 2 bulan yang di beri nama Sherin Swan..bayi mungil yang menjadi sumber kebahagiaan bagi Michelle dan Dimi itu tampak tumbuh dengan sehat dan menggemaskan sehingga membuat siapapun yang melihatnya jatuh cinta..
Michelle menurun tangga dan langsung melangkah menuju taman di depan rumahnya, ritual pagi Michelle adalah ia selalu mendatangi taman ketika pagi hari dan mengirup udara dari sana, wanita cantik itu melangkah mendekati bunga-bunga indah itu dan kemudian berdiri disana dengan tatapan beku..
Ada sesuatu di hatinya yang mengganjal selama 6 bulan ini. bagaimana ketika sikap Dimi terasa berbeda bukan seperti dia sedang berselingkuh tidak, tapi suaminya terlihat kurang sehat..memang dia tak pernah melihat penyakit serius yang ditunjukkan oleh sang suami namun di beberapa kesempatan ia melihat jelas kalau Dimi menyembunyikan sesuatu darinya tentang kesehatannya. namun Michelle berusaha untuk berpikir positif bahwa semua baik-baik saja.
''Nyonya Michelle.......ada telp untuk nyonya...''
Suara Ayuna terdengar hati-hati dibelakangnya, Michelle menoleh....
''Siapa yang menelfon sepagi ini.'' tanya Michelle dengan kerutan di dahinya.....
Memang Dimi tak pulang semalam....apakah dia yang menelfon....?
''Siapa yang menelfon..''tanya Michelle masih menunggu jawabannya.
''Rumah sakit...'' ucap Ayuna pelan..
Deg!!!!
"Rumah sakit."ulang Michelle kali ini dengan wajah serius..
Ayuna menatap Michelle dengan tatapan iba yang tak terbaca, sesungguhnya ia tak bisa membayangkan kalau sang nyonya apa yang terjadi.
Ayuna kembali menundukan kepalanya..
"Nyonya...."
"Rumah sakit..sepagi ini, ada apa Ayuna..."
Jantung Michele berdebar tak kuasa menahan rasa takut yang mulai menguasainya..Michelle mencoba kuat...
"Tuan Dimi......."
Michelle mendekat dan langsung mencengkram bahu Ayuna dengan sedikit kuat..matanya menjadi panas...
"Apa maksudmu Ayuna katakan..."
Airmata Ayuna menetes di wajahnya..
"Nyonya......"
************
Seperti ia kehilangan sebagian jiwanya, Michele melangkah menuju lorong rumah sakit dengan langkah yang cukup tegar..
Maaf Nyonya Michelle, Leukemia itu sudah menyebar dan ia tak bisa tertolong lagi, sudah lama tuan Dimi melakukan. berbagai cara untuk pengobatan namun semua terlambat..tak ada yang bisa kami lakukan lagi nyonya ...
Kata-kata sang dokter begitu terngiang di dalam kepalanya dan membuat Michelle merasa hancur, bagaimana bisa Dimi menyembunyikan penyakit ini darinya selama hampir 6 bulan dia sampai di negara ini..bagaimana bisa Dimi begitu kejam kepadanya? bukankah dia seorang istri, bukanlah dia seorang yang begitu dekat dengan Dimi selama ini,mengapa justru dia tak tau apapun.
Michelle menghentikan langkahnya sebentar.....ketika ia memegang dadanya yang terasa nyeri luar biasa...tidak mungkin Dimi melakukan ini kepadanya kan...?
Jemari Michelle terkepal menahan ras sakit di dadanya...airmatanya mengalir tanpa mampu dicegah. Michelle baru saja dari ruangan dokter dan semua terjawab sekarang, bagaimana ketika pria itu mengeluh sakit kepala tiba-tiba namun ketika Michele bertanya ada apa...Dimi hanya berkata dia terlalu lelah dan Michelle tak usah menghiraukan dirinya, dan hanya menenangkan dirinya kalau semua baik-baik saja, bahwa dia tidak apa-apa dan hanya sakit kepala biasa. tentu saja semua itu terasa begitu menyakitkan bagi Michelle sekarang karna semua tidak baik-baik saja...Dimi sedang sekarat sekarang..?
Michelle akhirnya berhenti di depan sebuah kamar yang tertutup rapat dan membeku disana..
Nyonya Michelle inilah waktunya, tuan Dimi sudah tak memiliki kesempatan untuk hidup jadi bisakah Nyonya mengatakan selamat tinggal pada tuan Dimi tanpa membuatnya merasa bersalah...?
Nasihat sang dokter kembali mengingatkan Michelle namun bagaimana bisa dia bisa menjaga sikapnya..?
Wanita muda itu menyusut airmatanya ketika dia mulai membuka pintu namun langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara percakapan dari dalam.....
Michelle membeku di tempatnya sambil mendengar semua percakapan dari dalam..terdengar kalau itu adalah suara Dimi dan juga Arga...?
Michelle mulai menguping di balik pintu....
❤️❤️❤️❤️
Dimi menatap Arga yang berdiri di hadapannya dengan wajahnya yang dingin...
''Mengapa kau memanggilku Dimi ..''
''Aku lelah.....Arga...dan aku rasa inilah waktunya.''ucap Dimi sehingga mengejutkan Arga ...
Arga mendekati ranjang tempat Dimi terbaring...dan menyentuh bahunya..ia tersenyum...
''Tidak.....kau harus berjuang Dimi...karna Michelle adalah milikmu aku bahkan sudah merelakannya...kau harus kuat.. ''
Dimi tersenyum walau matanya basah....
''Kau tau mengapa selama 6 bulan ini aku memintamu tetap disisihku dan aku mengajarimu banyak hal Arga..itu untuk mempersiapkan dirimu menggantikan aku...''ucap Dimi dengan suara lemah...
''Dimi tidak....meski aku tau vonis dokter,meski aku tau kau sudah mengajariku banyak hal tapi itu semua tak berarti aku akan menggantikan tempatmu..''ucap Arga terdiam..
Dimi tersenyum lirih....
''Kau tau waktuku tidak banyak Arga....waktuku tidak banyak tolong jaga Michelle dan Sherin untukku...Arga aku mohon...'' suara Dimi bergetar menahan rasa sedih..
Mata Arga seketika menjadi panas......ia mencoba untuk menahan dirinya dan mulai mengusap wajahnya.... lalu menatap Dimi yang terlihat pucat....
''Dimi maaf aku tak bisa.....''
''Bagaimana dengan Sherin...''
Deg!!!
Arga menurunkan pandangan pada sosok Dimi yang memandangnya dengan tajam..
"Sherin....."
"Bukanlah kita sama-sama tau hasil tes DNA menunjukan dia putrimu..?'' ucap Dimi dengan mata yang basah...
Arga memalingkan wajahnya dengan kuat dan tersenyum....
''Bukankah aku sudah bilang kita jangan membicarakan soal itu lagi Dimi....aku sudah merelakannya..''
''Tapi aku tidak punya banyak waktu Arga.....kau tau itu bahkan sejak lama....bagaimana hidup Michelle dan Sherin tanpa dirimu...kau ayah kandungnya dan saat ini kau harus merawatnya Arga....''
Deg!!!!
Pertahanan seorang Arga runtuh airmatanya menetes ketika mengingat bayi kecil Sherin yang begitu cantik dan sangat mirip dirinya bahkan sampai sekarang dia belum pernah sekalipun menggendong anaknya ..dan hal itu membuatnya begitu hancur namun demi Dimi dan juga Michelle ia sanggup menahan rasa sakit selama ini..karna memang pada awalnya dialah orang ketiga..
Dimi memahami airmata di wajah Arga....
"Aku tak bisa mempercayai orang lain selain dirimu untuk menjaga Michelle dan Sherin.....dia putri kandungmu Arga...lakukan tugasmu sekarang dan aku akan menjadi tenang walau harus pergi...."
Arga pun menatap Dimi dengan pasrah lalu ia pun mengangguk...
Namun tepat disaat yang sama ..ada gerakan pintu terbuka dan. sosok Michelle melangkah masuk ke dalam kamar dan memandang kedua pria itu dengan penuh airmata..
Bagaimana bisa dia menjadi seperti wanita bodoh ketika Dimi dan Arga membohonginya?
"Michelle,......" teriak Dimi dan Arga bersamaan...
Michelle berdiri dengan tatapan hancur....
"Kalian berdua....teganya membohongiku.." tangis Michelle pecah saat itu juga....
Hingga Dimi dan Arga hanya saling memandang dengan tatapan takut......
❤️❤️❤️❤️
Visual di group ya....🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Novianti Ratnasari
baru baca udah sedih
2022-12-21
0
HARTIN MARLIN
Assalamualaikum hai 🖐🖐salam kenal dari ku
2022-10-13
0
🍁𝐘𝐖❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
Yeee,Karya Baru Adeq lagi 🥳🎉💃 ... Lnjtkn,De,kka mndukungmu 👍🌹❤️🤗😘
2022-10-07
0