Kia sayang sama Ayah.

Kia duduk di taman, usai Ia memeriksa dan memberi obat pada pasien nya sesuau jadwal dan catatan yang harus di berikan. Ia merenung, bersandar di bahu kursi dengan satu tangan di saku nya.

"Hhhh! Kenapa sampai kemari? Ku fikir ini sudah sangat jauh, dan tak tersentuh." Kia kembali merutuki nasibnya yang malang. Apalagi, ketika Ia selalu melihat kemesraan keluarga baru itu tanpa dirinya.

Keakraban sang Ayah dengan putri sambungnya yang begitu menyakitkan hati. Ketika Nanda tanpa segan memberi kejutan ulang tahun Ayah kia, dengan doa terbaik yang Ia post di wall pribadinya. Sang Ayah tersenyum dan tertawa lepas, dengan segala harapan yang Nanda tulis dalam caption story itu. Padahal sang Ayah tak pernah sebahagia itu dengan nya. Hanua terus menuntut dan menuntut agar Kia sempurna dimatanya.

Ketenangan tak serta merta Ia dapatkan setelah pergi. Justru seperti nya akan semakin terusik karena sang Ayah akan terus mencari  bahkan hingga ke sarang semut sekali pun. Pernikahan Ayah nya pun terlah berlangsung, meski tanpa kehadiran putri semata wayangnya kala itu. Kia tak menonton siaran nya, hanya mendengar dari kehebohan ibu kompleks tempatnya kost  beberapa bulan ini.

"Kia!" panggil seorang teman padanya. Namanya Edha, dan Ia juga teman satu Kost Kia.

"Kok udah dateng?"

"Lah, emang udah jam dinas. Kamu tuh, yang harus nya pulang."

Kia seketika menatap jam tangan nya, dan memang sudah waktunya untuk segera pulang dan berganti jam dinas dengan yang lain.

"Walah, aku ngga sadar kalu udah jam setengah Tiga."

"Kamu ngapain aja disini? Ngelamun?"

"Iya," Angguk Kia. Ia tak mau berdebat lagi, karena memang sudah terlalu lelah. Hanya mengusap pundal Edha dan pamit pergi dari hadapan gadis manis bermata sipit itu.

"Ish, dasar aneh." cicit Edha, selepas kepergian Kia dari hadapannya.

Kia berjalan menuju ruangan. Ia meminta maaf karena tak dapat mengikuti oper dinas siang ini, dan Ia segera pamit pulang pada yang lain. Tampak tergesa-gesa, dan kurang fokus dengan apa yang Ia lakukan. Itu lah tangkapan dari para rekan di hadapannya.

Bruuugh! Kia langsung menghempaskan tubuhnya diatas kasur yang empuk itu. Matanya terpejam, tapi Ia tak tidur seperti yang Ia inginkan. Bayang-bayang sang Ayah kembali menghantuinya ketika sepi. Apalagi dengan wajahnya yang penuh harap untuk segera bertemu dengan nya.

"Kia tuh, sayang sama Ayah. Tapi Ayahnya gitu. Ayah ngga sayang sama Ibu, sama Kia. Aargh!" geramnya, ketika kembali teringat akan kejadian malam itu. Meski sudah berbulan-bulan, tapi tetap lekat dalam ingatan nya.

Kia menatap foto keluarganya. Foto ketika Ia wisuda tahun lalu, yang menambahkan sebuah gelar dibelakang namanya. Meski di foto itu Ayahnya tak menampak kan senyum bangga seperti kebanyakan Ayah ketika mengantar putrinya wisuda.

Baru saja ingin kembali memejam kan mata dari segala rasa lelahnya. Pintu kost nya diketuk dengan sedikit kuat, dan memekak kan telinga hingga Kia harus kembali bangun dan menghampirinya. Tapi langkahnya berhenti di depan pintu, dan menunda untuk membuka. Ia memilih mengintip sejenak dari balik gorden jendelanya..

"Jangan-jangan, Ayah atau anak buahnya." curiga Kia, pada pria berjas hitam rapi di depan pintunya. Mengetuk berulang kali dengan ritme yang sama. Agaknya, pria itu memiliki etitide yang baik dan berusaha tak menganggu si pemilik kamar saat itu.

Gleeek! Kia menelan saliva nya dengan kasar. Pria itu tiba-tiba mengarahkan pandangan tepat ke arahnya yang tengah mengintip di balik jendela. Kia segera berlari dan kembali ke kasur empuknya menutup tubuh dengan selimut untuk menyembunyikan diri.

"Parah, kalau Ayah sampai mengirim orang seperti itu buat aku. Astaga, kenapa jadi begini?" racaunya dalam hati.

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

apakah Bisma🤔

2022-12-24

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Dasar tuh Kia bkn ayah...

2022-11-13

2

Naviah

Naviah

semangat thor
Kia kayak buronan aja😂

2022-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Akia si Pembangkang
2 Bisma Abdi Prayoga
3 Bukan Dia, yang ku cari
4 Tak ada yang dapat ku percaya.
5 Ketegasan Bisma
6 Tabrakan maut.
7 Kau kira, aku berbohong?
8 Kalau mau teriak, teriaklah
9 Aku harus mendapatkan mu
10 Kia sayang sama Ayah.
11 Di balik kegelapan
12 Apa ini Karma ku?
13 Papa bohongin Kia?
14 Tolooong, saya mohon
15 Calon istri?
16 Maaf, sudah merepotkan.
17 Aku sangat tertarik padanya.
18 Akia dan Nanda
19 Perjuangan Daksa untuk Bisma
20 Kamu bukan adik ku.
21 Egoisnya Ayah.
22 Diem! Kamu ngga di ajak.
23 Gantikan aku dalam pertemuan itu.
24 Bisma, Serius?
25 Kau, bukan Dia.
26 Kamu?
27 Kapan kita menikah?
28 Maaf, Kia.
29 Nining mengundurkan diri
30 Akan tetap pada pendirianku.
31 Omelan mu yang merdu
32 Kenapa ngga ada yang bener?
33 Hallo, Akia?
34 Sayang? Apaan sayang!
35 Tabrakan lagi?
36 Ayah mu lagi?
37 Masih mau, jadi calon suamiku?
38 Kia akan bersama saya
39 Waktu 2hari untuk menikah
40 Mau apa setelah menikah?
41 Celotehan Jinan
42 Mantan pacarnya Surya
43 Panggilan baru untuk Bisma
44 Perkenalan Oma dan Ayah Kia
45 Ancaman Bisma untuk Jinan
46 Hadiah mewah dari Bisma
47 Masa lalu Kia dan Surya
48 Keluar kandang singa, masuk kandang buaya
49 SAH!!
50 Apaan sih?
51 Cukup kau genggam tanganku, aku akan tahu itu kamu
52 Selamat datang kerumah baru, Kia
53 Kau fikir, Istriku pelayanmu?
54 Semua salah dimata Jinan
55 Astaga! Aku harus apa?
56 Makan malam bersama
57 Kau siap menggodaku?
58 Surya gabut.
59 Cieee, keramasan.
60 Cantik,
61 Oma jahat sama Jinan
62 Ayah belum Ikhlas, Kia.
63 Iiih, gombal
64 Ancaman Kia
65 Masih tajem kata-katanya
66 Jangan mencoba menjadi Kia
67 Pusing Oma mikirnya
68 Bukan perhatian, tapi kewajiban
69 Bisma akan berusaha
70 Harus minta penjelasan!
71 Setidaknya sudah memanggil Mama.
72 Kembalikan kunci mobilku
73 Tidak mudah jadi Kakak, Jinan
74 Jadi rindu ayah
75 Buat sendiri, kalau mau atur.
76 Manager, atai Direktur?
77 Mencari pembenaran
78 Kau masih gugup denganku?
79 Suryaaaa!
80 Keras kepala
81 Kenapa begitu nyaman berdua?
82 Agar tetap diam beberapa saat
83 Kalau sayang, kenapa dibuang?
84 Kepergok
85 Makin lama makin ngawur.
86 Aku tahu kau wanita kuat
87 Tangan nackal
88 Satu pelajaran untuk Jinan
89 Daksa dan Nanda
90 Nala tanpa Prada
91 Antara lebih lama dan lebih hebat
92 Astaga! Senna!
93 Doa untuk Sena
94 Peringatan untuk pembelajaran
95 Semoga Jinan berubah
96 Kamu darimana aja?
97 Kau nakal, Kia!
98 Kamu terlalu meremehkan aku
99 Undangan kapal pesiar
100 Aku tak yakin membiarkanmu pergi
101 Surya terobsesi pada Kia
102 Pesta yang indah
103 Aku ingin bertemu denganmu
104 Kenapa kau yang datang?
105 Mas Bisma!
106 Jaga Kia disana
107 Ngga bisa gitu, Kia!
108 Semua ditangan Daksa
109 Itu bukan urusan ayah
110 Kau kira suamiku mati?
111 Cahaya dalam kedinginan itu
112 Masa berkabung
113 Kau memang cahayaku
114 Mengalihkan diri sejenak
115 Pengalihan kuasa
116 Karena kau perempuan, Kia!
117 Menjauhkan surya dari Jinan
118 Surya yang terhebat
119 Dokumenter to surya geblek
120 Siapa yang sedih?
121 Rencana itu, bagaimana?
122 Kepergok Pak Arman
123 Kenyataan dan ancaman
124 Kia sebagai penebus dosa
125 Ketakutan surya
126 Pemutaran video dokumenter
127 Cahaya untuk Tuan Bisma, End.
128 Promo karya baru."Scandal With Mr. Mafia"
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Akia si Pembangkang
2
Bisma Abdi Prayoga
3
Bukan Dia, yang ku cari
4
Tak ada yang dapat ku percaya.
5
Ketegasan Bisma
6
Tabrakan maut.
7
Kau kira, aku berbohong?
8
Kalau mau teriak, teriaklah
9
Aku harus mendapatkan mu
10
Kia sayang sama Ayah.
11
Di balik kegelapan
12
Apa ini Karma ku?
13
Papa bohongin Kia?
14
Tolooong, saya mohon
15
Calon istri?
16
Maaf, sudah merepotkan.
17
Aku sangat tertarik padanya.
18
Akia dan Nanda
19
Perjuangan Daksa untuk Bisma
20
Kamu bukan adik ku.
21
Egoisnya Ayah.
22
Diem! Kamu ngga di ajak.
23
Gantikan aku dalam pertemuan itu.
24
Bisma, Serius?
25
Kau, bukan Dia.
26
Kamu?
27
Kapan kita menikah?
28
Maaf, Kia.
29
Nining mengundurkan diri
30
Akan tetap pada pendirianku.
31
Omelan mu yang merdu
32
Kenapa ngga ada yang bener?
33
Hallo, Akia?
34
Sayang? Apaan sayang!
35
Tabrakan lagi?
36
Ayah mu lagi?
37
Masih mau, jadi calon suamiku?
38
Kia akan bersama saya
39
Waktu 2hari untuk menikah
40
Mau apa setelah menikah?
41
Celotehan Jinan
42
Mantan pacarnya Surya
43
Panggilan baru untuk Bisma
44
Perkenalan Oma dan Ayah Kia
45
Ancaman Bisma untuk Jinan
46
Hadiah mewah dari Bisma
47
Masa lalu Kia dan Surya
48
Keluar kandang singa, masuk kandang buaya
49
SAH!!
50
Apaan sih?
51
Cukup kau genggam tanganku, aku akan tahu itu kamu
52
Selamat datang kerumah baru, Kia
53
Kau fikir, Istriku pelayanmu?
54
Semua salah dimata Jinan
55
Astaga! Aku harus apa?
56
Makan malam bersama
57
Kau siap menggodaku?
58
Surya gabut.
59
Cieee, keramasan.
60
Cantik,
61
Oma jahat sama Jinan
62
Ayah belum Ikhlas, Kia.
63
Iiih, gombal
64
Ancaman Kia
65
Masih tajem kata-katanya
66
Jangan mencoba menjadi Kia
67
Pusing Oma mikirnya
68
Bukan perhatian, tapi kewajiban
69
Bisma akan berusaha
70
Harus minta penjelasan!
71
Setidaknya sudah memanggil Mama.
72
Kembalikan kunci mobilku
73
Tidak mudah jadi Kakak, Jinan
74
Jadi rindu ayah
75
Buat sendiri, kalau mau atur.
76
Manager, atai Direktur?
77
Mencari pembenaran
78
Kau masih gugup denganku?
79
Suryaaaa!
80
Keras kepala
81
Kenapa begitu nyaman berdua?
82
Agar tetap diam beberapa saat
83
Kalau sayang, kenapa dibuang?
84
Kepergok
85
Makin lama makin ngawur.
86
Aku tahu kau wanita kuat
87
Tangan nackal
88
Satu pelajaran untuk Jinan
89
Daksa dan Nanda
90
Nala tanpa Prada
91
Antara lebih lama dan lebih hebat
92
Astaga! Senna!
93
Doa untuk Sena
94
Peringatan untuk pembelajaran
95
Semoga Jinan berubah
96
Kamu darimana aja?
97
Kau nakal, Kia!
98
Kamu terlalu meremehkan aku
99
Undangan kapal pesiar
100
Aku tak yakin membiarkanmu pergi
101
Surya terobsesi pada Kia
102
Pesta yang indah
103
Aku ingin bertemu denganmu
104
Kenapa kau yang datang?
105
Mas Bisma!
106
Jaga Kia disana
107
Ngga bisa gitu, Kia!
108
Semua ditangan Daksa
109
Itu bukan urusan ayah
110
Kau kira suamiku mati?
111
Cahaya dalam kedinginan itu
112
Masa berkabung
113
Kau memang cahayaku
114
Mengalihkan diri sejenak
115
Pengalihan kuasa
116
Karena kau perempuan, Kia!
117
Menjauhkan surya dari Jinan
118
Surya yang terhebat
119
Dokumenter to surya geblek
120
Siapa yang sedih?
121
Rencana itu, bagaimana?
122
Kepergok Pak Arman
123
Kenyataan dan ancaman
124
Kia sebagai penebus dosa
125
Ketakutan surya
126
Pemutaran video dokumenter
127
Cahaya untuk Tuan Bisma, End.
128
Promo karya baru."Scandal With Mr. Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!