Suara monitor di sebuah ruangan terdengar begitu nyaring, dengan layar bergerak naik turun sesuai ritme dan pola yang dibentuk. Suara itu tengah memonitor detak jantung seorang Pria bernama Bisma. Pria yang baru saja mengalami kecelakaan fatal hingga motornya hancur tak berbentuk karena menabrak sebuah truk besar yang lewat tepat di hadapannya..
"Bagaimana keadaan Bisma saat ini?" Mata Oma sekar masih sembab, karena kondisi sang cucu yang tengah terbaring tek berdaya disana. Apalagi, titik cahaya dalam tubuhnya lah yang menjadi korban. Mata indah itu, terpercik ceceran kaca hingga membuatnya tak dapat melihat lagi.
"Belum ada perubahan. Padahal, sudah Enam bulan. Kenapa masih seperti ini?" Surya, Adik ipar Bisma berusaha menenangkan sang nenek mertua. Dipeluknya dengan erat, sembari mengusap bahunya untuk saling menguatkan satu sama lain.
Ya, sudah enam bulan Ia terbaring disana dengan segala peralatan yang melekat ditubuhnya. Tak ada tanda-tanda apapun untuk perkembangan kesehatannya. Tampak stuck, dan nyaris membuat semua menyerah dan ikhlas dengan kemungkinan terburuk yang ada.
Para dokter saling bekerja sama menangani kasus Bisma. Operasi, dan bahkan berbagai terapi di lakukan agar tak terjadi Dislokasi yang lebih parah karena pengapuran tulang yang sempat cidera. Semua telah berjuang demi kesembuhan Bisma, bahman tak sedikit yang telah di gelontorkan demi menunjang semua proses yang ada. Andai dapat dirawat dirumah dengan perawat pribadi, pasti itu akan mereka lakukan juga untuk saat ini. Semua agar mereka juga dapat mengawasi Bisma dengan sebaik mungkin di sela segala kesibukan masing-masing.
"Permisi, dengan Tuan Bisma?" seorang perawat wanita datang, dan akan memberikan beberapa tindakan padanya.
"Ya, ini Bisma. Silahkah, Sus." ucap Oma sekar dengan ramah, duduk kembali di atas sofa nya yang nyaman. Sedangkan Surya, telah pamit kembali ke kantornya. Ia mengambil alih sementara perusahaan sementara Bisma tak aktif.
Infus diganti, obat pun diberikan lewat selang yang ada. Tampak sedikit, ketika tangan Bisma menegang ketika menerima suntikan yang sedikit perih merasuk ke dalam aliran darahnya. Perawat itu mengusap dengan lembut jalan obat itu mengalir, sesuai dengan jarum infus yang terpasang di Vena Bisma saat ini.
"Sudah, Bu. Kalau ada apa-apa, silahkan panggil saya, atau perawat yang lain."
Oma Sekar hanya mengangguk, dan tampak Ia memijati kepalanya. Tapi Ia sadar, itu adalah perawat baru yang memang baru kali ini menangani Bisma, putranya.
Tampak oleh nya, Bisma yang masih amat tenang dalam tidur dan mimpi indahnya. Andai bisa berdoa, ingin rasanya Oma sekar meminta agar Bisma bermimpi buruk agar Ia segera sadar dari lelapnya yang tampak indah. Membuatnya amat nyaman hingga enggan bergerak.
"Bangun, sayang. Bagaimana pun keadaan kamu, Oma ikhlas. Oma akan usahakan bagaimana caranya kamu sembuh," harapnya begitu tinggi. Ia pun lama kelamaan terlelap dengan sendirinya, karena semua rasa lelah di tubuh dan isi kepalanya.
Tiiit.... Titttt.....! Beberapa kali monitor berbunyi dengan sangat kuat. Mama sekar terbangun dan menatap gerakan pada monitor itu. Naik turun tak stabil dan tampak mengerikan baginya. Bahkan, Bisma tampak kejang dengan kondisi yang ada.
Oma Sekar seketika cemas, dan memencet bel yang ada. Namun, begitu lamban respon yang Ia terima. Hingga akhirnya Ia berlari untuk mencari bantuan.
"Kemana saja kalian? Cucu saya hampir mati disana. Apa kalian Tuli?!" sergah Oma Sekar, dalam segala emosinya.
Dokter dan beberapa perawat pun datang. Mereka segera menangani Bisma dengan baik, hingga akhirnya tertolong dan kembali normal. Semua menghela nafas lega setelahnya. Hanya saja, Oma sekar tampak amat rengam dengan kejadian hari ini.
"Siapa perawat yang baru saja masuk? Dia yang menangani dan menyuntik obat untuk Bisma." tatap Oma sekar pada semua perawat dengan penuh amarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Fitriyah Hwi
sebenarnya Oma atau mama Sekar Yaa ,😁 kdng Oma kdng mama
2023-01-17
1
Winarti 151
omaa ..jgn marah nti darah tingi naik 😀😀
2022-11-23
3
Sarini Sadjam
mampir
2022-11-15
0