Pak Arman mengerenyitkan dahinya, memejam kan mata sejenak lalu memberi jawaban yang menurutnya lembut. Agar Daksa yang tersinggung ketika Ia menolak semua tawaran nya.
"Saya hanya tak yakin, dengan apa yang anda tawarkan. Kia itu gadis yang keras kepala dan tak mau hidupnya di kekang." Meski terkesan otoriter, tapi Pak Arman rupanya begitu memahami putrinya itu. Ia tak ingin memaksa Kia, terutama mengenai sebuah pernikahan yang sakral dihidupnya.
"Apalagi, saya dengar jika Bos Anda itu. Maaf, tak bisa melihat, betul?" tanya Pak Arman secara perlahan agar tak juga menyakiti hati Daksa dan Liana yang ada di dekatnya.
Daksa hanya tertunduk dan mengangguk. Tapi segera lagi mengangkat kepala nya dan tersenyum dengan ramah. Meng'iyakan apa yang diucap Pak Arman mengenai Bisma, Bos dan sahabatnya.
"Beliau kecelakaan, dan matanya terluka hingga kehilangan cahanya nya. Maka dari itu, saya sedang mencarikan sosok pendamping untuk Bos saya itu. Yang saya harap bisa menjadi cahaya pengganti untuknya."
"Pengganti?" Pak Arman lagi-lagi mengerenyitkan dahinya.
"Bu-bukan pengganti itu maksudnya. Tapi.... Bos saya butuh seseorang yang...."
"Ya, saya paham. Pasti Ia kesepian di saat seperti ini. Kasihan," Pak Arman meraih minuman dan menyeruputnya beberapa kali. Ia tampak tengah berfikir, apalagi jika mungkin Ia akan menjadi jalan perubahan sikap untuk Akia agar menjadi lebih sabar dan baik dalam bersikap.
"Tapi,... Jika Bapak tak bersedia, itu tak apa. Saya mengerti,"
"Saya akan usahakan... Saya akan berbicara dengan Kia mengenai ini. Apalagi, jika pihak kalian mau...."
"Saya mengerti. Mari kita sama-sama berusaha," Daksa mengulurkan tangan, dan Pak Arman menyambutnya dengan baik. Walau berat, jika putri kandung yang Ia cintai akan menikah dengan seorang pria buta, yang bahkan sama sekali belum mengenalnya.
Semua terasa gamang. Apalagi ketika Pak Arman mengajukan sebuah persyaratan. Seperti, Ia akan menggadaikan anak nya sendiri untui merawat seorang pria buta yang malang.
"Tapi tidak... Ayah lakukan semua, untuk mengajarkan mu apa artinya hidup, Kia. Yang ketika kau harus menerima, meski kau sama sekali tak menyukainya." fikir Pak Arman, yang berjalan lambat menuju ruangan pribadinya.
"Papa kok lemes? Papa kenapa?" Nanda tampak cemas, ketika wajah Papanya pucat ketika datang. Kebetulan, Ia pun tengah menunggu untuk pulang bersama dengan sang Papa.
"Papa... Papa, baik-baik saja, sayang. Kamu sudah siap untuk pulang?"
"Ya, Nanda siap. Tapi, Nanda yang bawa mobil, ya? Papa ngga boleh," tegasnya. Pak Arman pun mengangguk, tampak bersyukur dengan perhatian putri sambungnya itu.
Keduanya keluar bersamaan, dan Nanda dengan mesra menggandeng tangan Papanya. Ia yang kehilangan sosok Ayah sejak usia Sepuluh tahun, merasa rindunya terobati dengan kehadiran Papa Arman nya itu. Sosok yang baik, perhatian dan tegas meski kadang terdengar begitu ganas. Tapi Nanda suka, karena itu mencerminkan sosok lelaki yang memang harusnya seperti itu baginya.
Mobil telah terparkir. Nanda membukakan pintu untuk Papa nya, dan mengajaknya masuk bersama. Di depan pintu, Kia sudah menunggu dengan tatapan nya yang tajam dan membunuh. Terutama pada Adik sambungnya itu.
"Kak Kia? Kak Kia udah-..."
"Haish, Stop! Jangan sok manis deh sama aku. Aku ngga mempan hanya sekedar di beri senyum palsu kamu itu. Bikin jijik, tau ngga?" sergah Kia pada nya. Membuat Nanda seketikw tertunduk dengan wajah layu dan sedih. Pertemuan ini, tak sesuai dengan ekspetasinya selama ini.
"Kak, maaf kalau ngga suka. Aku, cuma mau sapa Kakak aja, karena ini pertemuan pertama kita sejak menjadi..."
"No! Kamu bukan adik aku, ya? Aku anak tunggal disini. Ayah boleh menikah lagi, tapi bukan berarti kamu jadi saudaraku. Camkan itu!" tunjuk Kia, tepat di depan wajah cantik Nanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
Akia blm bisa membuka mata hatinya untuk Lina dan Nanda....😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
2022-12-24
0
Arsuni Gustaf
Di bab awal ...perasaan pernah ditulis kalau Nanda itu kakak kelasnya ya....apa aku yg lupa ya....
2022-11-17
1
Cicih Sophiana
ya harap maklum aja lah...krn Akia terlalu kecewa dgn padanya yg terlalu cepat menikah...kuburan mama nya aja blm kering...
2022-11-13
1