Akia dan Nanda

"Welcome, Kia. Senang rasanya,  kamu kembali kerumah ini. Ayo, Mama antar ke kamar. Kamar kamu masih seperti pertama kali kamu tinggalkan. Tak ada yang Mama rubah sedikitpun." Mama Lisa begitu manis meyambut anak sambung nya itu. Bahkan Ia membawa sendiri kopernya yang berat itu sendiri untuk naik ke kamarnya.

"Apa ini? Katanya ngga ada yang dirubah?" Kia menemukan beberapa foto tertempel di kaca meja riasnya.

"I-itu foto yang Nanda tempelkan. Diambil ketika kejutan hari ulang tahun Ayah. Sayangnya kamu ngga ada." ucap Mama Lisa, tampak gugup dan canggung dengan tatapan marah Kia padanya.

Kia sendiri memang begitu marah agaknya. Dengan segala emosinya mencabut foto mereka bertiga yang mesra dan tampak bahagia itu tanpa dirinya.

" Ini kamar Kia. Ngga ada seorang pun yang boleh masuk dan melakukan apapun sembarangan disini." Kia membuang foto itu ditempat sampah, tanpa perduli perasaan Mama Lisa yang bahkan tampak jelas tengah menahan air matanya. Ia berusaha kuat, membuka koper Kia dan mengambil satu persatu pakaian untuk Ia susun dilemari.

" Kia bisa. Keluar,"

" Mama hanya...."

"Keluar! Iiih, dibilangin, juga." kesalnya mendorong wanita itu keluar dari kamarnya. Bahkan, Ia menutup pintu dengan kuat dan mengagetkan Mama Lisa yang akan berusaha membujuknya.

"Astaga," Mama Kia mengelus dada, akibat tingkah Akia yang masih saja keras kepala itu.

"Apaan, segala macem foto Ulang tahun di pamerin. Emang belum cukup pamernya di story wa? Happy birthday ayah tercinta. Meski bukan ayah kandung, dan bla bla bla bla bla." Kia meracau, sembari terus membereskan isi lemari yang telah lama Ia tinggal itu. Memang tak ada yang berubah sama sekali, hanya foto itu yang merusak pemandangan dan menyakiti matanya.

"Mas..." sapa Mama Lisa yang turun menghampiri suaminya..

"Ya, sayang? Akia sudah tenang? Dia tak macam-macam, bukan?"

Ingin menceritakan padal foto itu. Tapi Mama Lisa memilih diam agar tak memancing keributan antar keduanya.

"Ngga papa. Kia lagi beberes kamar, dan istirahat."

"Terimakasih. Aku pergi dulu, karena banyak pekerjaan yang menunggu. Jaga diri baik-baik," kecupnya dikening sang istri.

Mama Lisa mengantar suaminya ke depan. Ia baru masuk setelah suaminya benar-benar pergi meninggalkan rumah. Meski hari telah sore, tapi pekerjaan itu selalu menuntut untuk selesai tepat pada waktunya.

" Masak ah... Sebentar lagi Nanda pulang, mau ajak dia ngobrol sama Kia." harapan tertinggi Mama Lisa, akan kedua putrinya yang dapat damai seperti layaknya saudara kandung.

Pak Arman telah tiba di kantornya. Memasuki lobi hotel dengan beberapa sambutan ramah dari para karyawan yang ada. Nanda yang kebetulan tengah melakukan pengawasan, langsung memanggil dan menghampiri dengan segala ceria nya.

"Ayah! Kok baru dateng?" ciumnya pada tangan sang ayah sambung.

"Ayah ada urusan. Dan Ayah, berhasil bawa Kia pulang pada akhirnya."

"Aah, benar? Yeeeeey! Nanda ada temen dirumah." senyumnya begitu merekah, membayangkan Ia dan Nanda akan bermain dan bahkan tidur bersama dalam satu kamar seperti layaknya saudara pada umumnya.

Nanda tipikal gadis ceria. Meski begitu banyak duka di dalam hidupnya, tapi Ia tetap pada sikapnya yang ramah. Tak rugi, Pak Arman mempercayakan hotelnya pada gadis itu. Apalagi Kia nyaris tak dapat diharapkan untuk menjadi pengurusnya.

"Ayah selesaikan pekerjaan dulu. Nanti, kita pulang sama-sama. Okey?"

"He-emmmh." angguk Nanda dengan begitu semangat.

Nanda baru sekali bertemu dengan Kia. Kala itu, Nanda masih remaja dan Kia masih dalam masa kuliahnya. Mereka bertemu, ketika Ibu Kia tengah mengadakan pertemuan dengan beberapa direksi hotelnya. Dan disana, Mama Lisa hadir dan masih aktif sebagai jajaran direksi yang peran nya cukup penting. Keduanya pun akrab, hingga bayang-bayang ramahnya Kia lah yang melekat dalam ingatan Nanda kala itu.

Terpopuler

Comments

Dahlia Anwar

Dahlia Anwar

engga masuk akal istri baru ninggal udah nikah secepat itu hanya dua hal satu mereka udah selingkuh kedua permintaan isteri, tapi egois menurut aku

2023-03-19

1

Rahma Q

Rahma Q

biar baik, tetap aja ga logis, masa belum kering kuburan istri, ko nikah lgi, secepat itukah melupakan istri pertama, dasar lelaki buaya buntung, atau kia bukan anak nya mungkin,

2022-11-13

6

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Kia jgn soudzon dl pada mama Lusa dan Nanda yaah...☺

2022-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Akia si Pembangkang
2 Bisma Abdi Prayoga
3 Bukan Dia, yang ku cari
4 Tak ada yang dapat ku percaya.
5 Ketegasan Bisma
6 Tabrakan maut.
7 Kau kira, aku berbohong?
8 Kalau mau teriak, teriaklah
9 Aku harus mendapatkan mu
10 Kia sayang sama Ayah.
11 Di balik kegelapan
12 Apa ini Karma ku?
13 Papa bohongin Kia?
14 Tolooong, saya mohon
15 Calon istri?
16 Maaf, sudah merepotkan.
17 Aku sangat tertarik padanya.
18 Akia dan Nanda
19 Perjuangan Daksa untuk Bisma
20 Kamu bukan adik ku.
21 Egoisnya Ayah.
22 Diem! Kamu ngga di ajak.
23 Gantikan aku dalam pertemuan itu.
24 Bisma, Serius?
25 Kau, bukan Dia.
26 Kamu?
27 Kapan kita menikah?
28 Maaf, Kia.
29 Nining mengundurkan diri
30 Akan tetap pada pendirianku.
31 Omelan mu yang merdu
32 Kenapa ngga ada yang bener?
33 Hallo, Akia?
34 Sayang? Apaan sayang!
35 Tabrakan lagi?
36 Ayah mu lagi?
37 Masih mau, jadi calon suamiku?
38 Kia akan bersama saya
39 Waktu 2hari untuk menikah
40 Mau apa setelah menikah?
41 Celotehan Jinan
42 Mantan pacarnya Surya
43 Panggilan baru untuk Bisma
44 Perkenalan Oma dan Ayah Kia
45 Ancaman Bisma untuk Jinan
46 Hadiah mewah dari Bisma
47 Masa lalu Kia dan Surya
48 Keluar kandang singa, masuk kandang buaya
49 SAH!!
50 Apaan sih?
51 Cukup kau genggam tanganku, aku akan tahu itu kamu
52 Selamat datang kerumah baru, Kia
53 Kau fikir, Istriku pelayanmu?
54 Semua salah dimata Jinan
55 Astaga! Aku harus apa?
56 Makan malam bersama
57 Kau siap menggodaku?
58 Surya gabut.
59 Cieee, keramasan.
60 Cantik,
61 Oma jahat sama Jinan
62 Ayah belum Ikhlas, Kia.
63 Iiih, gombal
64 Ancaman Kia
65 Masih tajem kata-katanya
66 Jangan mencoba menjadi Kia
67 Pusing Oma mikirnya
68 Bukan perhatian, tapi kewajiban
69 Bisma akan berusaha
70 Harus minta penjelasan!
71 Setidaknya sudah memanggil Mama.
72 Kembalikan kunci mobilku
73 Tidak mudah jadi Kakak, Jinan
74 Jadi rindu ayah
75 Buat sendiri, kalau mau atur.
76 Manager, atai Direktur?
77 Mencari pembenaran
78 Kau masih gugup denganku?
79 Suryaaaa!
80 Keras kepala
81 Kenapa begitu nyaman berdua?
82 Agar tetap diam beberapa saat
83 Kalau sayang, kenapa dibuang?
84 Kepergok
85 Makin lama makin ngawur.
86 Aku tahu kau wanita kuat
87 Tangan nackal
88 Satu pelajaran untuk Jinan
89 Daksa dan Nanda
90 Nala tanpa Prada
91 Antara lebih lama dan lebih hebat
92 Astaga! Senna!
93 Doa untuk Sena
94 Peringatan untuk pembelajaran
95 Semoga Jinan berubah
96 Kamu darimana aja?
97 Kau nakal, Kia!
98 Kamu terlalu meremehkan aku
99 Undangan kapal pesiar
100 Aku tak yakin membiarkanmu pergi
101 Surya terobsesi pada Kia
102 Pesta yang indah
103 Aku ingin bertemu denganmu
104 Kenapa kau yang datang?
105 Mas Bisma!
106 Jaga Kia disana
107 Ngga bisa gitu, Kia!
108 Semua ditangan Daksa
109 Itu bukan urusan ayah
110 Kau kira suamiku mati?
111 Cahaya dalam kedinginan itu
112 Masa berkabung
113 Kau memang cahayaku
114 Mengalihkan diri sejenak
115 Pengalihan kuasa
116 Karena kau perempuan, Kia!
117 Menjauhkan surya dari Jinan
118 Surya yang terhebat
119 Dokumenter to surya geblek
120 Siapa yang sedih?
121 Rencana itu, bagaimana?
122 Kepergok Pak Arman
123 Kenyataan dan ancaman
124 Kia sebagai penebus dosa
125 Ketakutan surya
126 Pemutaran video dokumenter
127 Cahaya untuk Tuan Bisma, End.
128 Promo karya baru."Scandal With Mr. Mafia"
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Akia si Pembangkang
2
Bisma Abdi Prayoga
3
Bukan Dia, yang ku cari
4
Tak ada yang dapat ku percaya.
5
Ketegasan Bisma
6
Tabrakan maut.
7
Kau kira, aku berbohong?
8
Kalau mau teriak, teriaklah
9
Aku harus mendapatkan mu
10
Kia sayang sama Ayah.
11
Di balik kegelapan
12
Apa ini Karma ku?
13
Papa bohongin Kia?
14
Tolooong, saya mohon
15
Calon istri?
16
Maaf, sudah merepotkan.
17
Aku sangat tertarik padanya.
18
Akia dan Nanda
19
Perjuangan Daksa untuk Bisma
20
Kamu bukan adik ku.
21
Egoisnya Ayah.
22
Diem! Kamu ngga di ajak.
23
Gantikan aku dalam pertemuan itu.
24
Bisma, Serius?
25
Kau, bukan Dia.
26
Kamu?
27
Kapan kita menikah?
28
Maaf, Kia.
29
Nining mengundurkan diri
30
Akan tetap pada pendirianku.
31
Omelan mu yang merdu
32
Kenapa ngga ada yang bener?
33
Hallo, Akia?
34
Sayang? Apaan sayang!
35
Tabrakan lagi?
36
Ayah mu lagi?
37
Masih mau, jadi calon suamiku?
38
Kia akan bersama saya
39
Waktu 2hari untuk menikah
40
Mau apa setelah menikah?
41
Celotehan Jinan
42
Mantan pacarnya Surya
43
Panggilan baru untuk Bisma
44
Perkenalan Oma dan Ayah Kia
45
Ancaman Bisma untuk Jinan
46
Hadiah mewah dari Bisma
47
Masa lalu Kia dan Surya
48
Keluar kandang singa, masuk kandang buaya
49
SAH!!
50
Apaan sih?
51
Cukup kau genggam tanganku, aku akan tahu itu kamu
52
Selamat datang kerumah baru, Kia
53
Kau fikir, Istriku pelayanmu?
54
Semua salah dimata Jinan
55
Astaga! Aku harus apa?
56
Makan malam bersama
57
Kau siap menggodaku?
58
Surya gabut.
59
Cieee, keramasan.
60
Cantik,
61
Oma jahat sama Jinan
62
Ayah belum Ikhlas, Kia.
63
Iiih, gombal
64
Ancaman Kia
65
Masih tajem kata-katanya
66
Jangan mencoba menjadi Kia
67
Pusing Oma mikirnya
68
Bukan perhatian, tapi kewajiban
69
Bisma akan berusaha
70
Harus minta penjelasan!
71
Setidaknya sudah memanggil Mama.
72
Kembalikan kunci mobilku
73
Tidak mudah jadi Kakak, Jinan
74
Jadi rindu ayah
75
Buat sendiri, kalau mau atur.
76
Manager, atai Direktur?
77
Mencari pembenaran
78
Kau masih gugup denganku?
79
Suryaaaa!
80
Keras kepala
81
Kenapa begitu nyaman berdua?
82
Agar tetap diam beberapa saat
83
Kalau sayang, kenapa dibuang?
84
Kepergok
85
Makin lama makin ngawur.
86
Aku tahu kau wanita kuat
87
Tangan nackal
88
Satu pelajaran untuk Jinan
89
Daksa dan Nanda
90
Nala tanpa Prada
91
Antara lebih lama dan lebih hebat
92
Astaga! Senna!
93
Doa untuk Sena
94
Peringatan untuk pembelajaran
95
Semoga Jinan berubah
96
Kamu darimana aja?
97
Kau nakal, Kia!
98
Kamu terlalu meremehkan aku
99
Undangan kapal pesiar
100
Aku tak yakin membiarkanmu pergi
101
Surya terobsesi pada Kia
102
Pesta yang indah
103
Aku ingin bertemu denganmu
104
Kenapa kau yang datang?
105
Mas Bisma!
106
Jaga Kia disana
107
Ngga bisa gitu, Kia!
108
Semua ditangan Daksa
109
Itu bukan urusan ayah
110
Kau kira suamiku mati?
111
Cahaya dalam kedinginan itu
112
Masa berkabung
113
Kau memang cahayaku
114
Mengalihkan diri sejenak
115
Pengalihan kuasa
116
Karena kau perempuan, Kia!
117
Menjauhkan surya dari Jinan
118
Surya yang terhebat
119
Dokumenter to surya geblek
120
Siapa yang sedih?
121
Rencana itu, bagaimana?
122
Kepergok Pak Arman
123
Kenyataan dan ancaman
124
Kia sebagai penebus dosa
125
Ketakutan surya
126
Pemutaran video dokumenter
127
Cahaya untuk Tuan Bisma, End.
128
Promo karya baru."Scandal With Mr. Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!