Chapter 6 Steyfano Marcues

Aku hanya bersembunyi di dalam rumah wangi Tania. Bersih dan begitu amat rapi yang memang sangat menggambarkan tentang sosoknya. Aku duduk di sebuah kasur yang empuk di antara bantal-bantal dan boneka yang tertumpuk rapi. Tersusun bagus dari yang besar sampai yang kecil. Aku sungguhan takjub.

Gadis itu pun masuk kedalam kamar tempat keberadaan aku saat ini. Dengan membawa sekotak obat-obatan untuk menyembuhkan luka di tangan ku yang infeksi karna rantai yang berkarat itu. Perlahan tangan nya yang halus dan mungil itu mengambil obat merah dan perban dari tempatnya. Dan mulai mengobati luka yang timbul dari gejolak kebodohan manusia.

" Apa kau selalu tinggal sendirian di rumah?"

Tania mulai bertanya berusaha memadamkan rasa penasaran nya tentang hidupku. Aku tidak menjawabnya karena aku bimbang tentang keseharusan aku untuk bercerita. Karena aku yang terus-terusan diam tak menjawab dia membanjiri aku dengan pertanyaan lagi.

" Kau sungguhan tidak punya keluarga? Apa kau selalu di perlakukan seperti itu sejak kau masih kecil? Maaf jika aku menguping pembicaraan kalian di hari itu. Aku diancam oleh Leo. Aku takut. Aku tidak dapat melakukan apapun. Aku melihatnya dengan jelas. Bagaimana dia begitu nafsu membunuh mereka saat memergoki nya akan masuk ke dalam rumah mu dengan mengendap-endap. Maaf jika aku terlambat, Steyf. "

" Wajar jika kau takut. Kami bukan lah keluarga dari manusia yang biasa hidup normal. Kami tumbuh di keluarga yang penuh hawa nafsu dan dendam. Tak ada yang namanya kasih sayang. Tak ada yang dapat di sebut dengan cinta. Kami sangat memprioritaskan kepintaran dan derajat. Kami bukanlah orang yang punya rasa takut hanya dengan membunuh seseorang. Dan bisa-bisa nya aku tidak tau akan hal itu. "

Tania menatapku dengan raut wajah yang tak mengerti. Dia melihatku seperti seorang yang penuh dengan misteri. Aku pula dapat melihat kepalanya yang seakan-akan masih di kelilingi tanda tanya. Dan tatapan itu lah yang membuat aku merasa bahwa dia akan dengan setia mendengarkan tentang perasaan ku yang selama ini tak pernah aku utarakan kepada siapapun.

" Saat itu umurku 10 tahun. Adik ku berusia 7 bulan. Dia masih tidur di ranjang bayi. Aku berjalan pulang dari sekolah dengan membawa sebuah piala kemenangan ku di lomba memainkan alat musik klasik biola itu. Niat ku yang tak sabar ingin menunjukkan nya kepada ayahku. Dengan perasaan yang begitu bangga untuk diriku sendiri tentang pencapaian itu. Dan membayangkan dengan penuh rasa bahagia tentang apa saja bentuk kata-kata pujian indah dari mulutnya. Aku begitu senang hingga aku terkejut aku menginjak dengan keras jalan itu dan darah menyiprat ke seragam ku. Aku membeku. Aku ketakutan. Dan berpikir aku berjalan di area pembunuhan. Tapi aku melihat darah itu yang berasal dari gerbang rumah ku. Dan aku berlari memasuki rumah itu. Itu adalah pertama kalinya aku melihat mayat-mayat dalam sosok nyata dengan mata kepala ku sendiri. Keringat dingin dan panas mengalir begitu deras. Aku hanya terdiam. Aku memberanikan diri masuk ke dalam rumah. Rumah ku sangat berantakan waktu itu. Dan aku merasa semakin takut dan khawatir. Tempat pertama yang aku tuju adalah kamar ayah dan ibu dan aku mendapati ibuku bersama adik ku menangis di bawah kasur. Dan aku masih tetap terdiam menggambarkan tanda tanya. Ibuku menyeret aku untuk masuk ke dalam lobi dengan tangisan yang tidak mau berhenti. Aku masuk ke dalam kamar lobi dan ibu ku masih di ambang pintu. Bersama dengan adik ku. Tapi tanaman maut itu bergerak cepat menghisap mereka seperti asap rokok. Memakan otak mereka berdua seperti zombie. Dan aku segera menutup pintu. Dan saat itu lah aku tau. Ibuku memang berencana menunggu ku sampai aku pulang dari sekolah dan kembali ke rumah. Dia bahkan sudah menyiapkan terlebih dahulu berbagai persediaan makanan dan alat masak sampai alat tidur untuk bisa ku pakai. Dia menyuruh aku untuk tetap diam disana walau aku sebenarnya tidak mengerti. Dan aku tetap diam disana hingga 5 tahun lamanya. Menghemat persediaan makanan ku sedikit demi sedikit. Hingga bantuan datang kepadaku. Saat itu aku sakit. Karena begitu banyak nya makanan kadaluwarsa yang aku makan. Aku di larikan ke rumah sakit oleh petugas keamanan yang datang. Tapi aku tak suka dengan pertanyaan mereka. Segala puji dan penyalahan mereka kepada keluargaku. Dan aku kabur tanpa sepengetahuan mereka. Mereka datang ke rumah ku namun aku bersembunyi. Aku tak menyukai manusia sejak saat itu."

Tania menatapku lamat-lamat. Dia mendengarkan ceritaku dengan cermat. Dia tersentak mendengar berbagai kata dari mulutku.

" Jadi begitu. Dulunya, nama Marcues amat terkenal. Tapi suatu hari dia di kabarkan meninggal. Jadi itu hanyalah sebuah kebohongan?"

" Berita itu bohong. Marcues tidak mati. Dia hanya bersembunyi dibalik hutan. Dia tengah merencanakan suatu hal untuk mengembalikan derajat nya sebagai seorang tersohor."

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 Steyfano Marcues
3 Chapter 2 Steyfano Marcues
4 Chapter 3 Steyfano Marcues
5 Chapter 4 Steyfano Marcues
6 Chapter 5 Steyfano Marcues
7 Chapter 6 Steyfano Marcues
8 Chapter 7 Steyfano Marcues
9 Chapter 8 Steyfano Marcues
10 Chapter 9 Steyfano Marcues
11 Chapter 10 Steyfano Marcues
12 Chapter 11 Maria Aggy
13 Chapter 12 Maria Aggy
14 Chapter 13 Steyfano Marcues
15 Chapter 14 Maria Aggy
16 Chapter 15 Steyfano Marcues
17 Chapter 16 Maria Aggy
18 Chapter 17 Steyfano Marcues
19 Chapter 18 Maria Aggy
20 Chapter 19 Steyfano Marcues
21 Chapter 20 Maria Aggy
22 Chapter 21 Steyfano Marcues
23 Chapter 22 Maria Aggy
24 Chapter 23 Steyfano Marcues
25 Chapter 24 Maria Aggy
26 Chapter 25 Steyfano Marcues
27 Chapter 26 Maria Aggy
28 Chapter 27 Steyfano Marcues
29 Chapter 28 Maria Aggy
30 Chapter 29 Steyfano Marcues
31 Chapter 30 Maria Aggy
32 Chapter 31 Steyfano Marcues
33 Chapter 32 Maria Aggy
34 Chapter 33 Steyfano Marcues
35 Chapter 34 Maria Aggy
36 Chapter 35 Steyfano Marcues
37 Chapter 36 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
38 Chapter 37 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
39 Chapter 38 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
40 Chapter 39 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
41 Chapter 40 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
42 Chapter 41 Maria Aggy
43 Chapter 42 Steyfano Marcues
44 Chapter 43 Maria Aggy
45 Chapter 44 Steyfano Marcues
46 Chapter 45 Maria Aggy.
47 Chapter 46 Steyfano Marcues
48 Chapter 47 Maria Aggy
49 Chapter 48 Steyfano Marcues
50 Chapter 49 Maria Aggy
51 Chapter 50 Steyfano Marcues
52 Chapter 51 Maria Aggy
53 Chapter 52 Steyfano Marcues
54 Chapter 53 Maria Aggy
55 Chapter 54 Steyfano Marcues
56 Chapter 55 Maria Aggy
57 Chapter 56 Steyfano Marcues
58 Chapter 57 Maria Aggy
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 Steyfano Marcues
3
Chapter 2 Steyfano Marcues
4
Chapter 3 Steyfano Marcues
5
Chapter 4 Steyfano Marcues
6
Chapter 5 Steyfano Marcues
7
Chapter 6 Steyfano Marcues
8
Chapter 7 Steyfano Marcues
9
Chapter 8 Steyfano Marcues
10
Chapter 9 Steyfano Marcues
11
Chapter 10 Steyfano Marcues
12
Chapter 11 Maria Aggy
13
Chapter 12 Maria Aggy
14
Chapter 13 Steyfano Marcues
15
Chapter 14 Maria Aggy
16
Chapter 15 Steyfano Marcues
17
Chapter 16 Maria Aggy
18
Chapter 17 Steyfano Marcues
19
Chapter 18 Maria Aggy
20
Chapter 19 Steyfano Marcues
21
Chapter 20 Maria Aggy
22
Chapter 21 Steyfano Marcues
23
Chapter 22 Maria Aggy
24
Chapter 23 Steyfano Marcues
25
Chapter 24 Maria Aggy
26
Chapter 25 Steyfano Marcues
27
Chapter 26 Maria Aggy
28
Chapter 27 Steyfano Marcues
29
Chapter 28 Maria Aggy
30
Chapter 29 Steyfano Marcues
31
Chapter 30 Maria Aggy
32
Chapter 31 Steyfano Marcues
33
Chapter 32 Maria Aggy
34
Chapter 33 Steyfano Marcues
35
Chapter 34 Maria Aggy
36
Chapter 35 Steyfano Marcues
37
Chapter 36 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
38
Chapter 37 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
39
Chapter 38 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
40
Chapter 39 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
41
Chapter 40 (Special Chapter/ Catrina Beatrice)
42
Chapter 41 Maria Aggy
43
Chapter 42 Steyfano Marcues
44
Chapter 43 Maria Aggy
45
Chapter 44 Steyfano Marcues
46
Chapter 45 Maria Aggy.
47
Chapter 46 Steyfano Marcues
48
Chapter 47 Maria Aggy
49
Chapter 48 Steyfano Marcues
50
Chapter 49 Maria Aggy
51
Chapter 50 Steyfano Marcues
52
Chapter 51 Maria Aggy
53
Chapter 52 Steyfano Marcues
54
Chapter 53 Maria Aggy
55
Chapter 54 Steyfano Marcues
56
Chapter 55 Maria Aggy
57
Chapter 56 Steyfano Marcues
58
Chapter 57 Maria Aggy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!