Enzio Kembali Demam

Enzio masih memperhatikan gerak Viona, setelah mengeringkan rambutnya Viona duduk di sofa itu lapisan luar busana tidur nya Viona lepas ia hanya memakai bagian dalam nya saja dengan tali satu namun tidak tipis atau tembus pandang menampakan lengan dan bahunya yang putih bersih kemudian Viona merebahkan tubuhnya kedua tangan melebarkan lipatan selimut lalu menarik selimut itu sampai dada nya. Hanya hitungan menit Viona sudah masuk ke alam mimpinya.

Enzio tidak mau mengganggu Viona, ia sudah terlihat sangat lelah merawat dirinya. Enzio sendiri belum bisa memejamkan matanya ia tak dapat tidur kembali, malam yang hening itu pikiran nya melayang banyak hal hal yang dia pikirkan masalah pekerjaan perusahaan nya juga masalah dengan istrinya. Ia sendiri belum sembuh dari sakit operasi karena mengalami kecelakaan yang parah hingga menyebabkan tulang pada kaki nya patah

Sakit yang di derita nya karena kecelakaan masih bisa ditahan dan diobati, tapi sakit nya hati Enzio yang di khianati oleh istrinya, sangat dalam dan sangat menyayat hatinya, ia tidak percaya istri yang dia cintainya itu telah bercumbu mesra dengan sahabat nya sendiri di depan mata nya.

Hati Enzio sangat hancur berkeping keping bagaimana bisa sahabat nya sendiri menusuk nya dari belakang, rasa sakit dan kecewa nya pada kedua orang itu yaitu istri dan sahabat Enzio sekaligus bagaikan pil pahit yang harus Enzio telan karena mendengar pengakuan keduanya sudah lama saling mencintai.

Enzio kurang apa pada istrinya itu, ia sudah berusaha membuat agar istrinya bahagia bahkan rela berkorban segalanya namun di balas nya dengan penghianatan. Enzio masih berharap agar istrinya bisa kembali walau ia sudah merencanakan akan menceraikan istri nya. Enzio hanya mau istri nya datang kepadanya dan meminta maaf supaya Enzio akan perbaiki kesalahan kesalahan nya kalau memang ia belum bisa membuat istri nya bahagia.

Hingga menjelang pukul 3 pagi, kondisi kesehatan Enzio tiba tiba menurun tubuh nya terasa menggigil terserang demam dan panas tinggi. Bagian anggota kaki tangan nya terasa sangat sakit dan ngilu, Enzio tak ingin membangunkan Viona ia menunggu waktu Viona bangun pukul 5 pagi. Enzio terbaring lemah dan gelisah. Viona mengerjapkan mata insting nya yang membangunkannya ia ingin memeriksa Enzio Viona bangun dan melangkah menghampiri Enzio.

Viona menatap Enzio masih dengan jarak dekat sofa Viona berdiri Enzio terlihat tubuhnya menggigil.

" Tuan" tangan nya sambil meraih lapisan luar busana tidurnya dan dengan cepat memakai lapisan itu.

Viona dengan langkah cepat mendekat ranjang Enzio dan memeriksa kondisi Enzio, rupanya Enzio kesehatan nya kembali menurun. Enzio meringis pelan Manahan sakit.

" Tuan, kenapa?" telapak nya langsung menyentuh kening dan pipi Enzio.

Terasa di telapak tangan Viona kening Enzio sangat panas.

" Tuan kembali demam."

Viona bergerak cepat, ranjang itu Viona stel agar terangkat badan Enzio tangan nya meraih air minum hangat untuk Enzio.

" Tuan minum yaa!"

Viona memapah kepala Enzio dan memberi minum untuk Enzio. Setelah Enzio minum Viona mengecek suhu badan Enzio.

" Tuan demam panas nya tinggi sekali."

Viona tahu gejala seperti ini pasti terasa sakit dan ngilu otot dan bekas operasinya. Viona tidak mungkin lagi memberi biusan karena luka operasi Enzio sudah mengering. Ia hanya memberi obat penurun panas saja.

" Tuan makan dulu yaa!, setelah itu minum obat."

Viona mengecek infusan, infusan itu sudah tersisa lebih dari setengah ia pun mengganti botol infusan itu.

" Semua otot otot ku sakit, Viona."

" Iya Tuan, otot tuan terasa ngilu dan sakit karena dari demam anda."

Viona sudah membawa makanan lembut untuk Enzio lalu ia menyuapi Enzio. Viona terasa lega Enzio masih sanggup menghabiskan makanan lembut itu.

" Tuan minum obat ya."

Enzio meminum obat itu, setelah nya ia langsung merebahkan tubuh nya, Viona mengurangi suhu AC di ruangan. Karena Enzio terlihat sangat menggigil kedinginan. Viona menyelimuti tubuh Enzio, obat yang di berikan Viona langsung bekerja hanya 5 menit Enzio tertidur.

Viona masih terjaga ia tak mungkin tidur kembali karena harus menjaga kondisi Enzio. Viona memikirkan pasien nya kenapa tiba tiba saja Enzio kembali terserang demam tinggi. Padahal sudah 2 hari ini kesehatan Enzio sudah membaik hanya saja Enzio belum bisa turun dari tempat tidur karena operasi pasang implan pada kaki nya butuh waktu penyambungan pada tulangnya. yang berkisar 3 bulan agar bisa berjalan itu pun harus menggunakan tongkat. Viona berharap agar Enzio harus sabar dalam proses penyambungan tulang nya.

Episodes
1 Hari Pertama Enzio Sadar.
2 Bentakan Pertama Enzio
3 Sarapan Bubur
4 Diam Saja
5 Viona Menyimpan Kekaguman
6 Menahan Hasrat Gejolak
7 Viona Mendapat Makian dari Enzio
8 Enzio Mengerjai Viona
9 Hukuman Viona
10 Enzio Hanya Mau di Suapi Viona
11 Kontrak Kerja Viona
12 Riwayat Viona
13 Menyesal Menyelamatkan Enzio
14 Viona Melawan Enzio
15 Enzio Menahan Malu
16 Sentuhan Tangan Wanita Cantik
17 Harus Menjaga 24 jam
18 Enzio Kembali Demam
19 Enzio Ngamuk
20 Nasehat Dr. Smith
21 Jadwal Enzio Berjemur
22 Kabar Buruk
23 Viona Lancang
24 Seperti Menggendong Bayi
25 Pertama Kali Enzio Mandi Duduk Di Kursi Roda
26 Lagi Lagi Viona di Lempari Dengan Botol Mineral.
27 Tidak Membosankan
28 Sama Sama Pengkhianat
29 Peringatan Viona
30 Belum Saat nya
31 Enzio Kembali
32 Foto Istri Tuan Enzio
33 Enzio Minum
34 Tidurlah Bersama Ku, Viona!
35 Kepakan Sayap Enzio
36 Viona Minta Libur
37 Viona Mencium Pipi Enzio
38 Viona Menerima Ajakan Josh
39 Ijinkan Aku Mencintai Mu
40 Tak Ada Anggukan Dan Sahutan
41 Kau Mendengar Ku, Viona
42 Mau Muntah
43 Kau Tetap Di Sini
44 Meluangkan Waktu
45 Viona Tak Lagi Memunggungi Enzio
46 Caroline Kembali Pada Enzio
47 Viona Sudah Pergi
48 Benar Kata Viona
49 Lewat jam 9 Malam
50 Salah Menilai
51 Tuan Alexander
52 Viona Nama Ku
53 Kenal Dengan Enzio
54 Makan Malam
55 Kau Berbohong Viona
56 Sahabat Keparat.
57 Kencan Pertama Enzio dan Viona
58 Menggenggam Tangan Mu
59 Untuk Kali ini Tidak Viona
60 Kagum Pada Viona
61 Maaf!
62 Zio dan Nick ke Club
63 Selalu Terngiang Ucapan Enzio
64 Viona Tidak Peka
65 Testpack
66 Enzio Kehausan dan Kelaparan
67 Di Balik Arogan Ku, Aku Sayang Pada Mu
68 Kau Mencintai Ku Viona?
69 Jangan Panggil Aku Tuan.
70 Smith Geram Pada Enzio
71 Wanita Yang Spesial
72 Baru Sadar Aku Tampan
73 Sebut Nama Ku
74 Berharap Viona Mengandung
75 Smith Menangis.
76 Smith Langsung Jatuh Cinta
77 Tabrak Lari
78 Tepati Janji Mu Viona
79 Viona Siuman
80 Nicholas Curiga
81 Enzio Menyuapi Viona
82 Smith Modus
83 Menyesal Menyapa
84 Pejamkan Mata Mu
85 Aku Ingin Menjadi Seorang Ayah
86 Visual Tokoh
87 Zio Menantikan Kedatangan Nick
88 Jangan Di Rubah
89 Kehamilan Caroline
90 Apa Syaratnya Nick?
91 Uang Pelicin
92 Quinn Renan Hugo
93 Jam Jam Rawan
94 Carol Berubah
95 Viona Menggoda Enzio
96 Like Father Like Son
97 Mencium harum Tubuh Enzio
98 Pengharum Mobil
99 Foto Tespack
100 Dokter Cinta
101 Pillow Talk
102 Wajah Hangat Enzio Pada Caroline
103 Rumah Baru Nicholas
104 Teriakan Caroline
105 Mengantar Ke Sekolah
106 Drama anak anak Viona dan Caroline
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Hari Pertama Enzio Sadar.
2
Bentakan Pertama Enzio
3
Sarapan Bubur
4
Diam Saja
5
Viona Menyimpan Kekaguman
6
Menahan Hasrat Gejolak
7
Viona Mendapat Makian dari Enzio
8
Enzio Mengerjai Viona
9
Hukuman Viona
10
Enzio Hanya Mau di Suapi Viona
11
Kontrak Kerja Viona
12
Riwayat Viona
13
Menyesal Menyelamatkan Enzio
14
Viona Melawan Enzio
15
Enzio Menahan Malu
16
Sentuhan Tangan Wanita Cantik
17
Harus Menjaga 24 jam
18
Enzio Kembali Demam
19
Enzio Ngamuk
20
Nasehat Dr. Smith
21
Jadwal Enzio Berjemur
22
Kabar Buruk
23
Viona Lancang
24
Seperti Menggendong Bayi
25
Pertama Kali Enzio Mandi Duduk Di Kursi Roda
26
Lagi Lagi Viona di Lempari Dengan Botol Mineral.
27
Tidak Membosankan
28
Sama Sama Pengkhianat
29
Peringatan Viona
30
Belum Saat nya
31
Enzio Kembali
32
Foto Istri Tuan Enzio
33
Enzio Minum
34
Tidurlah Bersama Ku, Viona!
35
Kepakan Sayap Enzio
36
Viona Minta Libur
37
Viona Mencium Pipi Enzio
38
Viona Menerima Ajakan Josh
39
Ijinkan Aku Mencintai Mu
40
Tak Ada Anggukan Dan Sahutan
41
Kau Mendengar Ku, Viona
42
Mau Muntah
43
Kau Tetap Di Sini
44
Meluangkan Waktu
45
Viona Tak Lagi Memunggungi Enzio
46
Caroline Kembali Pada Enzio
47
Viona Sudah Pergi
48
Benar Kata Viona
49
Lewat jam 9 Malam
50
Salah Menilai
51
Tuan Alexander
52
Viona Nama Ku
53
Kenal Dengan Enzio
54
Makan Malam
55
Kau Berbohong Viona
56
Sahabat Keparat.
57
Kencan Pertama Enzio dan Viona
58
Menggenggam Tangan Mu
59
Untuk Kali ini Tidak Viona
60
Kagum Pada Viona
61
Maaf!
62
Zio dan Nick ke Club
63
Selalu Terngiang Ucapan Enzio
64
Viona Tidak Peka
65
Testpack
66
Enzio Kehausan dan Kelaparan
67
Di Balik Arogan Ku, Aku Sayang Pada Mu
68
Kau Mencintai Ku Viona?
69
Jangan Panggil Aku Tuan.
70
Smith Geram Pada Enzio
71
Wanita Yang Spesial
72
Baru Sadar Aku Tampan
73
Sebut Nama Ku
74
Berharap Viona Mengandung
75
Smith Menangis.
76
Smith Langsung Jatuh Cinta
77
Tabrak Lari
78
Tepati Janji Mu Viona
79
Viona Siuman
80
Nicholas Curiga
81
Enzio Menyuapi Viona
82
Smith Modus
83
Menyesal Menyapa
84
Pejamkan Mata Mu
85
Aku Ingin Menjadi Seorang Ayah
86
Visual Tokoh
87
Zio Menantikan Kedatangan Nick
88
Jangan Di Rubah
89
Kehamilan Caroline
90
Apa Syaratnya Nick?
91
Uang Pelicin
92
Quinn Renan Hugo
93
Jam Jam Rawan
94
Carol Berubah
95
Viona Menggoda Enzio
96
Like Father Like Son
97
Mencium harum Tubuh Enzio
98
Pengharum Mobil
99
Foto Tespack
100
Dokter Cinta
101
Pillow Talk
102
Wajah Hangat Enzio Pada Caroline
103
Rumah Baru Nicholas
104
Teriakan Caroline
105
Mengantar Ke Sekolah
106
Drama anak anak Viona dan Caroline

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!