Hukuman Viona

Selama 2 jam Viona menunggu Enzio,. mengecek suhu tubuh Enzio seperti biasa Viona menyentuh kening dan pipi Enzio, ini yang ditunggu tunggu Enzio ia memejamkan mata merasakan kehalusan dan kelembutan tangan Viona.

" Tuan sudah turun demam nya."

" Iya."

" Saya harus mengganti baju Tuan, sudah basah."

Enzio mengangguk, Viona kemudian melepas baju Enzio dan mengganti baju Enzio yang baru setelah memakaikan baju Enzio, Viona ingin keluar untuk membawa baju kotor itu. Supaya Viona bisa menghirup udara segar saat ingin keluar Enzio menahan nya.

" Saya bawa baju kotor ini dulu Tuan."

" Tetap di situ, letakkan saja baju kotor itu di keranjang sini, kau hanya beralasan saja."

Viona menarik nafas nya, pasien ini benar benar membuat dirinya harus benar benar sangat sabar. Viona menunggu libur nya satu hari lagi.

" Baiklah Tuan."

" Kau bekerja menjadi perawat di rumah sakit sudah berapa lama?"

" Sudah 3 Tuan."

" Berapa usia mu?"

" 24 tahun, Tuan."

Viona sudah tahu data data Enzio,.Enzio berumur 35 tahun dan sudah menikah.

" Maaf Tuan..apa Tuan sudah punya anak?"

Enzio hanya menggeleng.

" Memang nya kemana istri Tuan? maaf..kalau saya lancang..kenapa istri Tuan tidak datang harus nya dia mengurus Tuan yang sedang saki-"

" CUKUP VIONA..kau tidak usah perlu tahu, itu masalah pribadi saya."

" Maaf..."

Kedua nya kembali terdiam, Viona melihat kantong urine itu sudah penuh ia lalu mengganti kantong urine itu. Setelah itu Viona ingin duduk di sofa saja namun di tahan oleh Enzio.

" Kenapa kau duduk di situ? kau sudah bosan?"

Baru saja Viona ingin menaruh bokong nya untuk duduk, ia kembali berdiri. Viona sudah bosan.

Enzio hanya memainkan ponsel nya saja, Tanpa sadar Viona tertidur di kursi jaga Enzio melirik ke Viona lalu meletakkan ponsel nya ia menatap wajah Viona terlihat sangat cantik saat tertidur tanpa sadar Enzio menarik kedua sudut bibir nya.

" Dia sangat cantik bibir nya terlihat sangat manis."

Enzio masih menatap wajah Viona,.Viona merias wajah hanya bedak yang tipis karena memang Viona memliki kulit yang putih bersih bibir nya sangat alami warna bibir asli warna buah Cherry. Viona menggeliat tubuh nya mencari posisi duduk yang enak, tapi pergerakan tubuh nya malah menampakan sedikit belahan dada nya terlihat membengkak daging nya seperti menyembul, terlihat di sela sela bagian kancing seragam yang terlepas kancing kedua.

" Ohh..shits!" gumam Enzio.

Sebagai laki laki normal apalagi ia sudah satu bulan lamanya ia belum mendapatkan kebutuhan biologis nya.

Lagi lagi junior nya menggeliat dan sudah berdiri tegak. Enzio harus menahan diri ingin rasa nya ia mencengkeram Tubun Viona saat ini juga. Ia membangunkan Viona.

" Viona bangun!"

Namun Viona tidak membuka matanya.

" VIONA BANGUN, PERAWAT DUNGU."

Viona langsung terbangun kerena bentakan dari suara Enzio, ia pun terlihat sangat bodoh bisa bisa nya ia tertidur harus nya tetap terjaga.

" Ma- maaf Tuan,.saya tertidur, sebentar saya ingin membuat kopi dulu."

Enzio memberikan air botol minum nya.

" MINUM INI..!" Enzio membentak sambil me nyodorkan botol itu ke Viona.

Viona agak ragu kerena itu minumnya Enzio. Viona menolak minum air botol itu. Enzio meminum nya tidak dengan sedotan ia lebih suka menenggak langsung dari botol.

" Tidak usah Tuan! saya sudah tidak ngantuk." Viona menatap geli kalau dirinya minum air botol itu sama saja ia menerima bekas bibir Enzio, Viona menggeleng.

Enzio tahu Viona tidak mau minum air botol itu bekas bibir nya, Enzio lagi lagi ingin mengerjai Viona.

" Mendekat lah" Perintah Enzio.

" Iya Tuan?"

" Mendekat pada ku!, kau tuli?"

Viona agak gelisah untuk apa Enzio menyuruh nya mendekat. Viona pun hanya menurut perintah Enzio.

Ranjang tempat tidur itu sudah dari tadi dengan posisi terangkat Viona belum mensetelnya lagi, Enzio menatap dingin pada Viona membuat Viona takut dengan tatapan Enzio. Viona mendekat tapi masih menyisakan jarak membuat Enzio sudah kehilangan kesabaran nya. Ia menggaruk kening nya.

" Kurang dekat, VIONA!'

Viona akhir nya mendekat tidak menyisakan jarak ia berdiri hingga bagian depan nya menempel pada sisi ranjang Enzio setelah posisi Viona berdiri tepat di hadapan Enzio. Tiba tiba Enzio menarik lengan tangan Viona kasar

" Akkhh.."

Viona teriak ia langsung terbungkuk tubuhnya, wajah Viona tepat pada wajah Enzio, tangan Enzio dengan cepat menahan kepala Viona. Enzio mencium bibir Viona membuat Viona kaget matanya langsung membulat. Enzio mencium bibir dan ******* bibir Viona. Viona berusaha bangun namun tangan Enzio menahan kepala Viona dengan kencang dan erat. Enzio masih ******* bibir Viona kasar.

" Mmmeumpp..Tu- tuan-"

Saat Viona memanggil Enzio kesempatan Enzio memasukan lidah nya kedalam rongga mulut Viona. Viona menangis ia terisak.

Tanpa perasaan Enzio masih memagut bibir Viona walau Viona sudah menangis tapi pagutan bibir Enzio di buatnya lembut, lama Enzio memagut menghisap bibir Viona dengan kelembutan Viona terbuai ia merasakan bibir Enzio karena ini ciuman pertama Viona tidak seorang pun laki laki yang belum pernah mencium bibir Viona. Enzio melirik wajah Viona ia tersenyum ia masih memainkan bibir Viona. Namun Viona sadar ia dengan sekuat tenaga melepas ciuman dari Enzio. Viona menangis.

" Tuan apa yang Tuan lakukan?" tangan nya sambil mengelap bibir dari Saliva Enzio.

lalu Viona ingin pergi, lagi lagi Enzio dengan cepat menahan lengan Viona.

" Kau seorang perawat tentunya sudah tidak jijik lagi terhadap kotoran..kau rupanya jijik dengan botol air minum ku, SIALAN."

" Ma-maaf Tuan, bukan seperti itu."

" Maksud kamu apa? SIALAN!'

" Tidak Tuan..ti-tidak ada." Viona menggeleng cepat dada nya terlihat naik turun.

" Itu hukuman dari ku, jangan menolak apa yang aku perintah kan, MENGERTI!"

Viona mengangguk anggukan kepala sambil terisak.

Terpopuler

Comments

Erna Susanti

Erna Susanti

dasar Kenzo resek😂😂🤣

2024-02-09

1

Aulia Siregar

Aulia Siregar

sadiss amat sih suami orang🤣🤣🤣🤣

2022-10-22

3

Fida

Fida

kejam

2022-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Enzio Sadar.
2 Bentakan Pertama Enzio
3 Sarapan Bubur
4 Diam Saja
5 Viona Menyimpan Kekaguman
6 Menahan Hasrat Gejolak
7 Viona Mendapat Makian dari Enzio
8 Enzio Mengerjai Viona
9 Hukuman Viona
10 Enzio Hanya Mau di Suapi Viona
11 Kontrak Kerja Viona
12 Riwayat Viona
13 Menyesal Menyelamatkan Enzio
14 Viona Melawan Enzio
15 Enzio Menahan Malu
16 Sentuhan Tangan Wanita Cantik
17 Harus Menjaga 24 jam
18 Enzio Kembali Demam
19 Enzio Ngamuk
20 Nasehat Dr. Smith
21 Jadwal Enzio Berjemur
22 Kabar Buruk
23 Viona Lancang
24 Seperti Menggendong Bayi
25 Pertama Kali Enzio Mandi Duduk Di Kursi Roda
26 Lagi Lagi Viona di Lempari Dengan Botol Mineral.
27 Tidak Membosankan
28 Sama Sama Pengkhianat
29 Peringatan Viona
30 Belum Saat nya
31 Enzio Kembali
32 Foto Istri Tuan Enzio
33 Enzio Minum
34 Tidurlah Bersama Ku, Viona!
35 Kepakan Sayap Enzio
36 Viona Minta Libur
37 Viona Mencium Pipi Enzio
38 Viona Menerima Ajakan Josh
39 Ijinkan Aku Mencintai Mu
40 Tak Ada Anggukan Dan Sahutan
41 Kau Mendengar Ku, Viona
42 Mau Muntah
43 Kau Tetap Di Sini
44 Meluangkan Waktu
45 Viona Tak Lagi Memunggungi Enzio
46 Caroline Kembali Pada Enzio
47 Viona Sudah Pergi
48 Benar Kata Viona
49 Lewat jam 9 Malam
50 Salah Menilai
51 Tuan Alexander
52 Viona Nama Ku
53 Kenal Dengan Enzio
54 Makan Malam
55 Kau Berbohong Viona
56 Sahabat Keparat.
57 Kencan Pertama Enzio dan Viona
58 Menggenggam Tangan Mu
59 Untuk Kali ini Tidak Viona
60 Kagum Pada Viona
61 Maaf!
62 Zio dan Nick ke Club
63 Selalu Terngiang Ucapan Enzio
64 Viona Tidak Peka
65 Testpack
66 Enzio Kehausan dan Kelaparan
67 Di Balik Arogan Ku, Aku Sayang Pada Mu
68 Kau Mencintai Ku Viona?
69 Jangan Panggil Aku Tuan.
70 Smith Geram Pada Enzio
71 Wanita Yang Spesial
72 Baru Sadar Aku Tampan
73 Sebut Nama Ku
74 Berharap Viona Mengandung
75 Smith Menangis.
76 Smith Langsung Jatuh Cinta
77 Tabrak Lari
78 Tepati Janji Mu Viona
79 Viona Siuman
80 Nicholas Curiga
81 Enzio Menyuapi Viona
82 Smith Modus
83 Menyesal Menyapa
84 Pejamkan Mata Mu
85 Aku Ingin Menjadi Seorang Ayah
86 Visual Tokoh
87 Zio Menantikan Kedatangan Nick
88 Jangan Di Rubah
89 Kehamilan Caroline
90 Apa Syaratnya Nick?
91 Uang Pelicin
92 Quinn Renan Hugo
93 Jam Jam Rawan
94 Carol Berubah
95 Viona Menggoda Enzio
96 Like Father Like Son
97 Mencium harum Tubuh Enzio
98 Pengharum Mobil
99 Foto Tespack
100 Dokter Cinta
101 Pillow Talk
102 Wajah Hangat Enzio Pada Caroline
103 Rumah Baru Nicholas
104 Teriakan Caroline
105 Mengantar Ke Sekolah
106 Drama anak anak Viona dan Caroline
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Hari Pertama Enzio Sadar.
2
Bentakan Pertama Enzio
3
Sarapan Bubur
4
Diam Saja
5
Viona Menyimpan Kekaguman
6
Menahan Hasrat Gejolak
7
Viona Mendapat Makian dari Enzio
8
Enzio Mengerjai Viona
9
Hukuman Viona
10
Enzio Hanya Mau di Suapi Viona
11
Kontrak Kerja Viona
12
Riwayat Viona
13
Menyesal Menyelamatkan Enzio
14
Viona Melawan Enzio
15
Enzio Menahan Malu
16
Sentuhan Tangan Wanita Cantik
17
Harus Menjaga 24 jam
18
Enzio Kembali Demam
19
Enzio Ngamuk
20
Nasehat Dr. Smith
21
Jadwal Enzio Berjemur
22
Kabar Buruk
23
Viona Lancang
24
Seperti Menggendong Bayi
25
Pertama Kali Enzio Mandi Duduk Di Kursi Roda
26
Lagi Lagi Viona di Lempari Dengan Botol Mineral.
27
Tidak Membosankan
28
Sama Sama Pengkhianat
29
Peringatan Viona
30
Belum Saat nya
31
Enzio Kembali
32
Foto Istri Tuan Enzio
33
Enzio Minum
34
Tidurlah Bersama Ku, Viona!
35
Kepakan Sayap Enzio
36
Viona Minta Libur
37
Viona Mencium Pipi Enzio
38
Viona Menerima Ajakan Josh
39
Ijinkan Aku Mencintai Mu
40
Tak Ada Anggukan Dan Sahutan
41
Kau Mendengar Ku, Viona
42
Mau Muntah
43
Kau Tetap Di Sini
44
Meluangkan Waktu
45
Viona Tak Lagi Memunggungi Enzio
46
Caroline Kembali Pada Enzio
47
Viona Sudah Pergi
48
Benar Kata Viona
49
Lewat jam 9 Malam
50
Salah Menilai
51
Tuan Alexander
52
Viona Nama Ku
53
Kenal Dengan Enzio
54
Makan Malam
55
Kau Berbohong Viona
56
Sahabat Keparat.
57
Kencan Pertama Enzio dan Viona
58
Menggenggam Tangan Mu
59
Untuk Kali ini Tidak Viona
60
Kagum Pada Viona
61
Maaf!
62
Zio dan Nick ke Club
63
Selalu Terngiang Ucapan Enzio
64
Viona Tidak Peka
65
Testpack
66
Enzio Kehausan dan Kelaparan
67
Di Balik Arogan Ku, Aku Sayang Pada Mu
68
Kau Mencintai Ku Viona?
69
Jangan Panggil Aku Tuan.
70
Smith Geram Pada Enzio
71
Wanita Yang Spesial
72
Baru Sadar Aku Tampan
73
Sebut Nama Ku
74
Berharap Viona Mengandung
75
Smith Menangis.
76
Smith Langsung Jatuh Cinta
77
Tabrak Lari
78
Tepati Janji Mu Viona
79
Viona Siuman
80
Nicholas Curiga
81
Enzio Menyuapi Viona
82
Smith Modus
83
Menyesal Menyapa
84
Pejamkan Mata Mu
85
Aku Ingin Menjadi Seorang Ayah
86
Visual Tokoh
87
Zio Menantikan Kedatangan Nick
88
Jangan Di Rubah
89
Kehamilan Caroline
90
Apa Syaratnya Nick?
91
Uang Pelicin
92
Quinn Renan Hugo
93
Jam Jam Rawan
94
Carol Berubah
95
Viona Menggoda Enzio
96
Like Father Like Son
97
Mencium harum Tubuh Enzio
98
Pengharum Mobil
99
Foto Tespack
100
Dokter Cinta
101
Pillow Talk
102
Wajah Hangat Enzio Pada Caroline
103
Rumah Baru Nicholas
104
Teriakan Caroline
105
Mengantar Ke Sekolah
106
Drama anak anak Viona dan Caroline

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!