Viona sama sekali tidak bicara, selama membersih kan tumpahan bubur yang berserakan itu. Rupanya Enzio sadar ia didiamkan oleh Viona.
" Saya akan ganti sarapan Tuan." Viona berlalu ia akan membawa sarapan untuk Enzio agar Enzio mau makan.
Setelah kembali terdengar suara langkah Viona, Enzio membuka matanya sempat terpejam. Viona rupanya membawa soup kaldu ayam jagung dan sedikit nasi namun yang lembut. Enzio terlihat lega asal jangan bubur tadi. Tapi penampilan Viona dengan seragam perawat sedikit berbeda ia sudah mengganti nya karena sudah terkena bubur Kaldu ayam tadi. Seragam Viona menampakkan pinggang nya yang ramping dan membentuk lekuk tubuh seperti gitar spanyol walau rok bawah nya tidak ketat.
" Tuan makan ya!" ucap Viona lembut.
Enzio mengangguk satu kali kepala nya terasa sakit karena demam.
Viona mulai menyuapi Enzio makan dengan telaten setiap suapan bibir Enzio di lap nya dengan tisu. Walau Enzio di suapi oleh Viona, tetap mata nya tak mau menoleh pada Viona atau pun soup itu. Selama makan Enzio tak bersuara hanya suara dentingan sendok di mangkok soup itu. Soup itu hanya sanggup di habiskan setengah saja.
" Sudah." jari tangan nya ia kibas.
" Baik Tuan." Viona meletakan mangkok soup itu pada baki.
" Sekarang Tuan harus minum obat."
Enzio hanya mengangguk satu kali.
Viona memberi obat dan segelas air putih dan Enzio meminum obat itu. Tak ada satu kata pun keluar dari mulut Enzio. Tatapan hanya lurus dan dingin.
Viona langsung membawa baki sisa makanan itu sebelum ia berpesan.
" Tuan istirahat kembali, nanti saya akan mengontrol satu jam kemudian. Permisi."
Tanpa menoleh tanpa anggukan dari Enzio, Viona keluar saja. Setalah Viona keluar Enzio mulai memejamkan mata sakit nya mulai terasa reda Viona memang sudah memberikan biusan pada Enzio. Enzio tertidur pulas.
Enzio terbangun merasa tubuh nya baikan walau pandangan mata masih belum cerah. Enzio tertidur 6 jam, Enzio melirik pada meja Ia haus dan ingin minum di raih nya air botol itu dan di minum nya sampai habis, keringat nya mulai bercucuran karena demam nya sudah turun namun ia masih saja lemah.
Viona masuk dan ingin melihat kondisi Enzio. Ia mengantongi alat cek suhu sebelum nya ia menyapa Enzio.
" Tuan sudah bangun?" ia melangkah mendekati ranjang punggung tangan nya di tempelkan ke kening Enzio.
Namun entah kenapa Enzio terpejam saat punggung tangan Viona di kening nya. Viona tidak beraksi apa apa ia hanya fokus dengan apa yang dikerjakan. Viona kemudian melihat baju pasien Enzio sudah sangat basah ia harus menggantinya di lihat air di botol itu sudah kosong. Viona tersenyum.
" Tuan minum sangat banyak itu membantu turun panas Tuan, suhu tubuh Tuan sudah hampir normal." ucap nya tersenyum.
Enzio melirik menatapi senyum Viona.
" Dia sangat manis bila tersenyum." dalam hati Enzio.
Sekarang Tuan harus ganti baju dulu ya!"
Viona langsung bergerak tangan nya mengganti baju pasien itu setelah itu Viona menyelimuti Enzio kembali. Ia melihat kantong air urine sudah penuh ia harus mengganti nya, air urine itu sangat banyak Enzio minum sangat banyak itu membuat demam nya turun.
" Tuan makan sekarang!"
Enzio hanya mengangguk ia tidak bicara namun bagi Viona Pasien itu tetap saja dingin tatapan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Erna Susanti
Enzio mulai terpesona😀😀
2024-02-09
1
Defi Gimbal
wah...mulai benih-benih bucin datang nih😂😂😂
2023-06-22
1
Fida
ntarrr bucinnn
2022-10-13
1