Enzio menutup layar laptop nya, lalu Viona mengambil laptop itu untuk di letakkan di meja nakas.
" Tolong basuh tubuh saya! tubuh saya sudah berkeringat dan lengket."
" Baik Tuan." Viona mengangguk.
Enzio sudah kembali dengan wajah karakternya, dingin. Namun bola mata Enzio masih terus menatap Viona sampai keluar dari pintu itu. Tak lama berselang waktu Viona sudah kembali dengan meja roda rak itu membawa 2 baskom air dingin, termos isi air panas handuk kecil washlap sabun cair dan peralatan sikat gigi serta obat kumur dan popok.
Setelah meja dorong itu dekat di sisi ranjang Enzio, tangan Viona langsung melepaskan baju pasien Enzio, namun Viona mencium bau yang tidak sedap saat Viona melepaskan baju pasien Enzio.
" Tuan sedang buang air besar?"
Enzio hanya mengangguk. Ia sangat malu mengakui nya karena memang baru hari ke 5 ia bisa buang air besar ia sudah sangat tidak nyaman di bagian bokongnya.
" Apa sudah selesai, Tuan?"
Enzio mengangguk.
Viona lalu menggunakan masker nya juga sarung tangan karet, ia nampak biasa saja Enzio perhatikan Viona tidak menampakan wajah jijiknya sedang kan Enzio sendiri sudah mau muntah.
Viona tahu Enzio tidak tahan dengan bau kotoran nya sendiri. Viona lalu memberi masker pada Enzio serta menyemprot pengharum ruangan agar pasien nyaman.
Viona mulai melepaskan popok khusus lansia itu.
" Tuan angkat kaki nya bisa? biar saya mudah membersihkan kotoran Tuan."
Enzio kemudian mengangkat kedua kakinya sambil menahan sakit pada bekas operasi nya. Enzio menahan nafasnya.
Viona mulai membersihkan kotoran Enzio nampak terlihat kotoran Enzio sangat banyak Viona sekalipun tidak merasa jijik. Disitulah Enzio benar benar salut pada Viona bayangkan saja Viona mau membersihkan kotorannya, bahkan istrinya sendiri yang sebentar lagi akan di ceraikannya tidak pernah membantu dirinya membersihkan diri nya saat sakit dulu istrinya lebih menyerahkan pada pelayan ia tidak sanggup dengan bau tubuh nya saat sedang sakit bahkan makan pun istrinya tidak mau menyuapinya.
Viona sangat telaten dan tenang membersihkan kotoran Enzio, Viona membersihkan bagian anus dan bokong Enzio sampai benar benar bersih agar pasien nyaman dan tidak gatal. Selesai membersihkan Viona memakai kembali popok bersih pada Enzio. Viona lalu membawa popok yang sudah kotor itu pada bagian pembuangan kotoran di rumah sakit.
" Tuan tunggu sebentar ya!, saya mau buang kotoran ini dulu."
Enzio mengangguk.
Viona sudah kembali, ia langsung mengerjakan pekerjaan selanjutnya membersihkan tubuh Enzio. Enzio menatap wajah Viona saat Viona mulai mengelap wajah Enzio, Wajah Enzio memang sangat tampan hanya saja dingin. Saat Viona dekat dengan wajah Enzio, Viona sadari sedari tadi Enzio masih terus menatap nya.
" Tuan kenapa menatap ku terus?" Viona tersenyum padahal hati nya sangat jengkel dengan tatapan Enzio.
" Kau sadar rupanya kalau aku menatap mu terus?"
" Memang nya apa yang Tuan lihat pada wajah ku?" tangannya sambil mengelap bagian leher Enzio.
" Kau sangat cantik dan aku menyukai mu."
Viona tetap memasang wajah nya biasa saja tidak mau menampakan ekspresi bahagianya padahal hati nya senang dengan pujian Enzio. Namun Enzio tahu Viona malu terlihat raut wajah Viona merah tomat.
" Terimakasih atas sanjungan nyaTuan." Viona tersenyum.
Manis sekali senyuman Viona, bathin Enzio.
Setelah bagian leher tangan Viona pindah mengelap bagian dada Enzio yang bidang dan berotot bulu bulu Enzio sudah mulai tumbuh karena di cukur oleh Viona saat Enzio operasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Erna Susanti
bayangin Viona lagi bersihkan pub Enzio🤮🤮🤮
2024-02-09
1