Star Light
Yuna melangkah ke dalam kantor agensi sambil membalas teguran-teguran para staff dan teman-teman satu agensinya. Yuna memang salah satu visual idola diagensi Star Light yang terkenal ramah dan sangat dikagumi oleh sebagian besar staff, teman-teman seagensi dan bahkan para fansnya.
Pagi ini Yuna ada jadwal pemotretan mewakili grup bandnya untuk sebuah brand ambassador salah satu merk terkenal perusahaan fashion. Dia dipasangkan dengan David. David adalah salah satu visual boyband diagensinya juga yang lebih senior darinya. Ketika Yuna masuk ke dalam, Dilihatnya David sedang berbincang-bincang dengan salah satu artis yang tidak kalah cantik darinya. Bianca nama artis tersebut. Dia seorang penyanyi dan penari yang cukup senior dan bahkan jadi andalan untuk agensinya Star Light juga.
" Pagi Unnie. " Sapa Yuna.
" Pagi Yuna. Kamu sangat cantik." Puji Bianca.
" Oh tidak, Unnie lebih cantik." Elak Yuna.
" Pagi Yuna." Sapa David tidak mau ketinggalan.
" Pagi juga Oppa." Sapa Yuna penuh hormat.
David tersenyum. David membalas dengan sesimpul senyuman.
"Ayo." Salah satu staff make up artis datang menghampirinya.
" Duluan." Pamit David dengan rasa hormat ke seniornya tersebut.
Tahap demi tahap, proses make up dilakukan.
" Bagaimana ? Apa riasan simple dan natural ini cocok buatmu?" Lia meminta pendapat Yuna tentang riasannya.
" Yes, I like It. Ini kelihatan natural tapi tetap cantik." Puji Yuna terhadap salah satu staff make upnya tersebut.
Mereka sibuk dengan para staffnya masing-masing, sebelum memulai pemotretan. Setelah siap, Yuna dan David memulai pemotretan. Hampir dua jam Mereka pemotretan, hingga akhirnya selesai.
" Ok. Good job." Ucap Pak Leo selaku pengarah dalam pemotretan tersebut.
" Terima kasih atas kerjasamanya." Ucap Yuna begitu juga David.
" David, apa sudah beres pekerjaanmu?" Tiba-tiba Manajer Tae, selaku manajer David langsung datang menghampirinya.
Seorang wanita cantik muncul dari balik pintu. ia tidak lain adalah Silla. Ia mantan salah satu grup Yuna juga. Ia mengundurkan diri sebelum Mereka debut. Silla langsung menghampiri David, Namun tidak lupa menyapa Yuna.
" Hai, Bagaimana kabarmu?" Tanya Silla.
" Baik Sil, Bagaimana kabarmu juga?"
" Ya beginilah, Sekarang lebih enjoy dan tidak terlalu tertekan." Ucap Silla.
Silla keluar dengan alasan ingin melanjutkan pendidikannya di New York. Namun Yuna mengetahui betul alasan itu hanya sebuah alasan klasik. Faktanya Silla merasa banyak tekanan selama mengikuti training sebelum Mereka debut. Namun sebagai sahabat, tentu Silla dan sahabat-sahabatnya menghargai keputusannya itu.
" Ok. Sampai jumpa. Aku ada urusan dengan Dav." Pamit Silla.
"Ok." Ucap Yuna seraya beranjak meninggalkan ruangan pemotretan.
" Yuna! " Teriak Sani salah satu sahabatnya dalam grup.
" Hei San. Waeyo?"
" Buruan! Ayo! " Ajak Sani langsung menggandeng tangan Yuna.
" Aku baru selesai pemotretan San, mau makan dulu dikantin. Lapar." Keluh Yuna.
" Aiish nanti dulu saja."
Sani tetap menggandeng tangan Yuna melewati lorong agensi, dan lalu belok kanan menuju ruangan grup Mereka.
" Selamat ulang tahun." Ucap semua member begitu pintu terbuka.
Yuna terkejut dan langsung menutup mulutnya, sebagai tanda Ia tidak menyangka sahabat-sahabatnya begitu perhatian terhadap dirinya. Lalu Sani menarik lengan Yuna masuk.
Mereka merayakan ulang tahun Yuna ditempat kerja. Karena waktu Mereka benar-benar terbatas untuk itu. Mereka sangat sibuk akhir-akhir ini. Banyak syuting, konser dan juga talks show.
Tidak selang lama, pintu terbuka. Mereka kakak-kakak senior yang sudah Mereka anggap seperti saudara bagi Mereka. Ruangan jadi sangat ramai. Terkecuali David, Ia sibuk dengan hpnya.
Setelah satu jam berlalu. Ruangan itu terlihat sepi kembali. Satu per satu keluar, melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
Yuna mengayunkan langkahnya menuju keluar agensi. Ia ada jadwal syuting sebuah drama.
" Oya setelah jadwal syuting selesai. Ada acara talk show." Ucap Marsel selaku manajernya untuk saat ini.
Yuna mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. Jarak dari agensi ke lokasi syuting dramanya cukup memakan waktu. Ia tertidur untuk sesaat. Namun tiba-tiba mobil terhenti mendadak membuat Yuna terbangun.
" Ada apa Kak? " Tanya Yuna ke manajernya.
" Sepertinya ada yang menghentikan Kita."
" What! " Yuna bingung.
Mau tidak mau, Mereka menepikan mobilnya. Tidak selang lama terlihat Silla datang menghampiri mobil Mereka. Yuna terlihat bingung dan heran. Secara Silla terlihat begitu marah terhadapnya.
Dia mengetuk mobil Yuna. Yuna menurunkan kaca jendelanya.
" Ada apa Sil?"
" Aku ada perlu. Turunlah sebentar." Pinta Silla.
Mau tidak mau, Yuna turun menghampiri Silla.
Yuna membenarkan topi, kaca mata hitam, masker dan tutup kepala jaketnya agar tidak begitu terlihat dipublik.
" Apa hubunganmu dengan Dav?" Pertanyaan Silla membuat Yuna sangat terkejut.
" What! Apa Aku tidak salah dengar?" Tanya Yuna bingung.
" Tidak. " Silla menggeleng.
" Ok. Aku jelaskan Sil, Aku dan Dav hanya sebatas rekan satu agensi. Dia sudah kuanggap seorang Kakak. Jadi tidak ada hubungan apa-apa Kita." Jelas Yuna panjang lebar.
" Tapi kenapa Dav memutuskan hubungan denganku. Dan Dia bilangnya mencintai wanita lain." Jelas Silla setengah berbisik.
" Yang jelas bukan Aku penyebabnya. Kau tahu sendiri, begitu Aku tahu Kau menjalin hubungan dengannya. Aku jarak buat menghargaimu sebagai seorang sahabat. Walaupun Aku dan Kak Dav sering bekerja disatu project yang sama." Tambah Yuna tidak mau Silla salah paham terhadapnya, Karena jelas-jelas Yuna menganggap David hanya sebagai Kakak saja.
" Ok. Kalau begitu siapa yang Dav cintai." Silla masih bingung.
" Aku tidak tahu Sil. Kau bisa tanya dengan teman-teman Kita lainnya yang lebih dekat dengannya seperti Fani atau Siska. Mereka lebih dekat dengan Kak Dav daripada Aku." Elak Yuna dengan jelas.
" Ok. Maafkan Aku telah mengganggu perjalananmu dan langsung salah paham terhadapmu." Silla mengaku salah.
"Ok No problem. Aku memakluminya." Ucap Yuna.
" Ya sudah. Maaf Aku buru-buru. Sampai jumpa lain waktu." Pamit Yuna sambil memeluk Silla sebelum beranjak ke mobilnya kembali.
Yuna menghela nafas panjang begitu sampai di dalam mobil. Marsel melihat penuh selidik.
" Ada apa?"
" Entahlah. Sepertinya alarm tidur siangku." Jawab Yuna seenaknya.
" Aiish."
Mereka langsung melanjutkan perjalanan kembali. Sedangkan Yuna langsung meraih ponselnya didalam tas kecilnya.
Dia langsung membuka chat grup. Berharap dapat penjelasan dari semua kejadian tadi.
Hello guys...
^^^Hai hello, ada apa?~Sani^^^
...Hello juga kembaranku ada apa?~Yuri...
Sebenarnya Silla dan Kak Dav kenapa?
Kenapa Aku yang disalahkan
dalam hubungan Mereka?
Dimana Fani dan Siska?
Keluar Kalian!!!
^^^Sabar,sabar Bu~Siska^^^
^^^Chatmu kukira koran siang hari 🤣~Sovia^^^
^^^Kenapa? Aku lagi ngecat kuku nih~Fani^^^
^^^Aku lagi tidur siang~Taeni^^^
^^^Aku lagi latihan~Hani^^^
Siska, Fani, Itu kenapa
Kak Dav memutuskan Silla
^^^???Mana kutahu, Gue bukan mamaknya~Siska^^^
^^^Apalagi gue?Gue bukan bokapnya juga~Fani^^^
Tapi dari semua member.
Kalian yang paling
dekat dengan Kak Dav.
^^^Aku lagi latihan~Sasa^^^
^^^Kita dekat, bukan berarti tahu^^^
^^^semuanya kales~Fani^^^
^^^Benar banget. Kak Dav jarang^^^
^^^cerita tentang^^^
^^^Silla juga ke Aku~Siska^^^
^^^Coba tanya Endi,Dodo^^^
^^^atau Kenzo.^^^
^^^Mereka kan paling^^^
^^^dekat tuh sama Kak Dav.~Yuri^^^
Aiish malas tanya Mereka.
Bisa-bisa digombalin
mulu ma Mereka. 🤮
^^^🤣🤣🤣~Yuri^^^
Ya sudah. Maaf ganggu Kalian.
Yuna langsung mengakhiri percakapannya digrup. Dia termenung sejenak. Karena semua ini sangat membingungkan baginya. Sedangkan Dia tidak tahu apa-apa tentang hubungan David dan Silla. Namun kenapa Silla malah menuduh dirinya sebagai penyebab putusnya hubungan Mereka. Sedangkan Yuna sama sekali tidak begitu dekat dengan David. Ia hanya sering sekedar bercanda dalam pekerjaan, Itupun banyak member lainnya. Tidak seperti Fani dan Siska. Mereka jauh lebih dekat dengan David. Semua ini membuat Yuna berpikir keras.
...To be continued...
...Jangan lupa supportnya dengan like dan koment. Semoga menyukai ceritanya. Salam persahabatan☺️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments