Yuna lalu mulai menyelami karakter Clara, dimana disekitarnya banyak orang yang melihatnya.
Dia memencet bel berulang-ulang kemudian sembunyi agar orang-orang disekitarnya tidak curiga.
Setelah pintu dibuka Yuna sebagai Clara
“Malam Pak Felix, "Sapa Clara.
Yuna melihat ekspresi David sebagai Felix. Hal itu benar-benar membuatnya merasa untuk apa Dia disini.
“Kenapa Kamu disini?” Tanya Felix.
Yuna merasa suara David berubah seperti hidup sebagai Felix. Yuna lalu berakting lagi.
“ Karena Bapak tidak ada dikampus selama seminggu. Saya sangat khawatir, jadi Saya datang untuk menjenguk." Jelas Clara.
" Jadi dosen tidak datang kekampus dan menyebabkan masalah untuk mahasiswinya?”
Tanya Felix terkesan mengejek perhatian Clara.
“ Tidak hanya Saya, Semuanya sangat mengkhawatirkan Bapak." Jelas Clara.
Felix melihat sekitar rumah lalu bilang,
" Jangan khawatir, keadaan Saya sekarang lebih baik, demamnya sudah turun. Saya akan datang ke kampus besok, sudah malam Kamu harus pulang."
Yuna sebagai Clara juga merasa, tidak seharusnya Dia berdiri didepan rumah dosennya seperti ini.
Lalu Felix berkata,
"Terima kasih sudah menjenguk Saya hari ini, Kita akan bertemu besok dikampus."Felix mau menutup pintunya, namun Clara dengan sengaja menjepitkan kakinya dipintu.
Tentu saja yang Dia lakukan membuat kakinya kesakitan.
Felix membuka pintunya dan Clara bilang,
“Pak Felix, Apa Anda tidak lapar?”
" Kakiku sakit karena terjepit pintu." Tambah Clara.
Felix melihat sekeliling dan memasukkan Clara kerumahnya.
Felix membawa kotak obat untuk mengobati kaki Clara.
Clara merasa taktiknya untuk masuk kerumah Felix berhasil, Felix tidak percaya Clara menggunakan taktik seperti ini. Clara melihat sekeliling rumah Felix. Felix yang melihatnya berkata, "Kenapa?Aneh?”
"Tidak, Saya hanya merasa rumah Bapak persis dengan yang sudah dijelaskan,sangat rapi.”
"Apa yang kau harapkan?Kau pikir Saya tinggal ditempat yang kotor dan berantakan?”
“Tidak, Saya hanya merasa tidak ada ruangan yang seperti ini, bolehkah Saya melihat sekeliling?”
“Tentu saja tidak. Setelah mengobati lukamu
Kamu harus pergi." Titah Felix.
Felix menjelaskan kalau dosen laki-laki tidak boleh bersama dengan mahasiswinya malam-malam berdua saja.
"Lain kali Kamu kalau mau datang walaupun menjenguk, harus bersama dengan seluruh mahasiswa dan mahasiswi lainnya." Jelas Felix seraya hendak meneteskan obat ke lukanya.
Namun Clara menolak dengan bilang,
“Begini, Jika Kau tidak membiarkan Saya memasak makan malam untukmu, maka Saya tidak akan membiarkanmu merawat lukaku."
Felix tetap menyuruh Clara pergi walaupun tanpa mengobati lukanya. Clara menolak dan bilang Dia hanya bercanda dan kakinya benar-benar sakit, sampai Dia tidak bisa jalan lalu meminta untuk diobati lagi.
" Saya tahu kalau seorang dosen laki-laki bersama dengan mahasiswinya akan menimbulkan gossip, tapi bagaimana jika Saya datang kesini tidak memakai identitas sebagai mahasiswi?" Tanya Clara membuat Felux tidak mengerti.
" Apa maksud ucapanmu?"
" Saya bisa memakai identitas sebagai wanita yang menyukai Anda, Seperti yang Anda inginkan. Anggap saja ini sebagai pendekatan untuk kedepannya."
David berkata dalam hati, "Kenapa perut terasa seperti ditusuk, nyeri dan terasa sakit mendengar gadis yang disuka menyatakan kata menyukai seperti itu, apakah ini perasaan Felix atau perasaanku sendiri?"
" Mau atas nama mahasiswi atau orang yang menyukaiku, Itu sama saja. Wanita datang kerumah seorang laki-laki apalagi dosennya itu tabu. Dan bisa membuat salah paham pihak kampus kalau sampai ada yang mengetahuinya." Jelas David sebagai Felix.
Namun tiba-tiba David merasakan pusing dan seperti akan terjatuh. Yuna tidak tahu apakah David sekarang hanya akting atau benar-benar kesakitan?
Yunamencoba untuk memegang David, namun dengan cepat David menolak dan berkata,
“Apa yang Kau lakukan?”
" Pak Felix, Kau bilang panasmu sudah turun dan badanmu sudah enakan, semuanya bohongkan.” Ucap Yuna masih berakting sebagai Clara.
“Aku benar-benar baik-baik saja."
“Mana mungkin, melihat Bapak sakit seperti ini,
Saya tidak bisa pergi dengan tenang. Saya tidak akan membiarkan Pak Felix sendirian dirumah. Apa yang harus Saya lakukan agar Pak Felix percaya pada Saya?”
Felix tetap kekeh kalau Dia sudah baikan. Namun Clara memaksa masak agar Felix makan. Lalu Clara membantu Felix kekamar.
Membantu David menuju kamarnya,membuat hati Yuna jadi merasa tidak karuan.
Sesampainya Mereka dikamar.
" Saya akan istirahat sebentar. Dan masak bubur saja untuk Saya. Saya masih belum berselera makan." Jelas Felix.
Yuna melihat tempat tidur David berantakan. Dia heran karena itu bukan gaya David yang membiarkan barang berantakan.
Yuna terus melihat ke ranjang David yang membuat Felix bertanya,
”Apa Kamu mendengar yang Saya katakan?” Tanya David berakting sebagai Felix.
" Saya tidak bisa memasak bubur." Jawab Clara.
"Namun tidak apa, Saya akan berusaha sebisanya.Tapi berhentilah menyuruh Saya pergi Pak." Tambah Clara begitu mengetahui Felix masih sakit.
Yuna sebagai Clara didapur memulai persiapan membuat bubur.
Sedangkan David dikamarnya berpikir,
“Aku hampir membiarkan perasaanku sebenarnya keluar.”
Lalu Dia teringat saat Yuna memberikan bekal makanan untuknya. Dia awalnya merasa yakin dapat menyembunyikan perasaannya. Namun Dia masih gagal. Dan David ingat betul masa-masa awal mengenal Yuna. Dia sempat tertarik Seperti sahabat-sahabat satu grupnya yang menganggap Yuna paling cantik. Namun seiring waktu, Dia menekan perasaan itu. Apalagi Bianca terang-terangan menceramahinya, tentang posisi Dia dan Yuna untuk masa depan agensinya. Dari situ Dia benar-benar mengubur dalam-dalam perasaannya sendiri. Namun tiba-tiba Sella menyatakan perasaannya didepan semua orang yang membuatnya tidak bisa menolak sama sekali.
Ditengah lamunannya, David mendengar suara dari dapur. Suara itu membuat David bangun dan beranjak dari tempat tidurnya.
Saat David muncul.
" Maaf Pak, Saya akan membuat bubur dan perabotannya ada diatas. Saya tidak mau mengganggu Anda yang sedang istirahat. Saya meraihnya dan jatuh hingga membuat suara. " Jelas Clara.
" Turunlah!" Felix menyuruhnya untuk turun dan akan membantunya. Namun Yuna terpeleset dan hampir jatuh. Tanpa pikir panjang David mau menangkapnya. Namun Mereka malah berdua jatuh kelantai.
Yuna masih memejamkan mata, Dia merasa aneh. Karena Dia jatuh, tapi tidak merasakan sakit. Setelah Dia membuka mata, Dia mencium bau parfum David yang tidak asing baginya.
Dalam hatinya Yuna berkata,
“David sudah menyelamatkanku. Tidak! David sekarang berakting sebagai Felix. Berarti Dia menyelamatkan Clara, bukan Aku.”
Mereka masih dalam posisi terjatuhnya.
David berpikir, "Aneh, Ada apa denganku. Sebelumnya Aku berakting adegan mesra dengan banyak wanita. Tapi Aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini.Aku benar-benar ingin memilikinya.”
Tanpa sadar David memeluk erat Yuna dari belakang. Hal itu membuat Yuna kaget dan sangat terkejut. Dia berpikir harusnya Felix tidak memeluk Clara begitu erat. Mengingat Felix adalah seorang dosen dan Clara mahasiswinya.Seharusnya reaksi Felix, saat Dia mendapati dirinya dengan Clara, Dia langsung menghindar. Tapi kenapa ini malah memeluknya?Apa sebenarnya yang terjadi sekarang?Sebelumnya Felix bilang tidak ingin sendirian berdua dengan Clara. Jadi kenapa sekarang malah memeluknya?Bagaimana seharusnya Clara bereaksi? Yuna menjadi bingung.
" Pak Felix, Apa Anda tidak apa-apa?" Suara Yuna sebagai Clara memanggilnya dan bertanya apakah Dia tidak apa-apa.
Mendengar panggilan Yuna yang masih berakting. Hal itu membuat David sadar dan mencoba menekan perasaannya yang sebenarnya. David buru-buru melepaskan pelukannya dan bangun. Lalu seakan berakting kembali sebagi Felix.
David duduk memandang Yuna. Membuat Yuna benar-benar tersipu malu. Lalu David mulai mendekatkan wajahnya ke Yuna. Kali ini Dia benar-benar tidak bisa mengontrol perasaan sebenarnya. Tatapan David membuat hati Yuna tiba-tiba berdebar tidak karuan. Detak jantungnya terasa begitu cepat.
" Aku berakting mesra dengan lawan main pria sebelumnya. Tidak pernah hatiku sangat berdebar-debar Seperti ini." Pikir Yuna benar-benar membuat Yuna bingung sendiri.
David menyentuh wajah Yuna dan memegang dagunya. Lalu Dia berkata,
“Maafkan Aku, Aku benar-benar menyukaimu. Maukah Kau berkencan denganku?" Tanya David membuat Yuna terdiam.
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments