Cemburu

Yuna menatap mata David yang terlihat begitu serius dengan kata-kata tersebut.

" Ini hanya akting." Pikir Yuna meyakinkan diri sendiri, agar tidak terbawa situasi dan perasaan saat ini.

" Pak Felix serius?" Tanya Yuna berakting sebagai Clara.

" Apa perlu Kubuktikan?" David masih memegang dagu Yuna dan mendekatkan wajahnya. Namun Yuna sebagai Clara langsung menjauhkan wajahnya kesamping.

" Maafkan Saya. Sepertinya kedatangan Saya membuat Bapak yang masih sakit menjadi kacau." Ucap Clara.

Mendengar penolakan itu, Membuat David yang lepas control dengan perasaannya menjadi sadar dan langsung menjauh.

" Maksud Saya, Itu bukan masalah. Saya tidak marah. Saya menyukai Anda juga. Tapi ini terlalu terburu-buru. Saya takut, karena Anda sedang demam, Jadi pikiran Anda menjadi kacau.”Jelas Clara takut membuat Felix tersinggung dengan sikapnya.

Namun David berkata dalam hati,

“Tadi bukan dirinya sebagai Felix. Tapi diri sendiri sebagai David yang lepas control. Seharusnya sekarang Dia berakting sebagai Felix bukan dirinya." Gejolak Hati David.

Yuna yang melihat David sedang berpikir. Merasa kalau sekarang David sedang menyalahkan dirinya sendiri.

David merasa sudah tidak bisa melanjutkannya aktingnya lagi. Dia pun mencoba menfokuskan pikirannya.

" Pak Felix," Clara memanggilnya.

Namun David masih mengendalikan pikirannya, setelah benar-benar sudah bisa mengontrol emosinya. Dia melihat Yuna dengan tersenyum.

" Apa Bapak sedang mempermainkan Saya sekarang?” Tanya Clara

" Saya hanya menghukummu karena Kamu tidak mendengarkanku untuk pulang.” Jelas Felix.

Lalu David mengambilkan perabotan yang akan dipakai Yuna.

“Saya ingin kamu tahu bagaimana bahayanya seorang mahasiswi datang sendiri kerumah dosen laki-lakinya yang tinggal sendiri juga.” Jelas Felix seraya memberikan panci.

Yuna yang berakting sebagai Clara masih terdiam, layaknya seorang anak yang mendengarkan ceramah Ayahnya.

“Jadi setelah Kau memasak bubur, cepatlah pulang!” Titah Felix memperingatkan Clara dan berjalan meninggalkan ruangan dapur.

Sambil jalan ke ruang tengah, David berfikir kalau tadi Dia sebenarnya lepas control. Dia juga merasa, sebelumnya tidak pernah merasa seperti saat ini, saat berakting mesra dengan wanita dalam drama-drama sebelumnya.

Tadi benar-benar dirinya sebenarnya,bukan Felix,bukan aktor David. Itu benar-benar dirinya yang telah terpikat oleh Yuna.

Yuna memasak bubur sambil memikirkan kejadian tadi.Bagaimanapun Dia memikirkannya. Kejadian tadi terlihat meyakinkan bukan akting.

Yuna ingin melupakannya dan menganggap itu hanya akting. Namun saat Dia ingat ekspresi David yang mengucapkan kata-kata secara serius bahkan ingin menciumnya. Itu tidak seperti ekspresi Felix dalam menghadapi Clara.

Yuna masih berakting sebagai Clara dan sudah menghidangkan hasil masakannya dimeja. Dan David duduk dihadapannya.

" Saya meminta maaf kalau buburnya gosong. Karena saat memasaknya tadi sambil memikirkan sesuatu." Jelas Clara jujur dan polos.

" Yuna sebenarnya, ” Ucapan David terhenti. Dia ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.

Yuna kaget karena David memanggilnya Yuna, bukankah Mereka sedang berakting.

" Terima kasih sudah membantuku dengan berlatih akting bersama malam ini.”

Mendengarnya, Yuna sadar kalau semuanya sudah selesai.

Yuna sedang pakai sepatunya, Dia mau pulang.

"Kau yakin tidak mau diantar? Ini sudah malam." Tutur David

“Tidak usah, Manajer Mark sudah otw menjemputku.” Jelas Yuna.

Sebelum membuka pintu, Yuna berbalik dan bertanya,

" Apakah akting bersama malam ini sudah benar-benar membantumu Oppa?"

David menganggukan kepala dan berkata,

“ Karakter Felix, sekarang Aku sudah bisa memerankannya.” 

Mendengar jawaban itu, tentu saja membuat Yuna senang.

Hari berikutnya, David sudah mulai berakting kembali di drama Love Prince.

David berakting dengan memainkan piano.

Semua merasa akting David sudah berbeda dari sebelumnya.

Felix mengajak Clara untuk memainkan piano bersama. David berakting berbeda dengan yang ada discript, Namun aktingnya membuat suasana menjadi lebih baik.

Permainan pianonya bersama Clara membuat semua ikut terhanyut dengan irama musiknya yang ceria. 

Sutradara juga tersenyum dengan acting David yang sudah benar-benar terlihat fokus dan menjiwai. Setelah memainkan piano, Felix dan Clara mengobrol layaknya kekasih.

Sebuah dering telepon membuat Clara harus meninggalkan Felix. Begitu Clara keluar, Felix berkata dengan dirinya sendiri,

“Apa yang Kulakukan? Sekarang jarak antara Kita semakin pudar, seharusnya Aku tidak membuatnya jatuh cinta padaku.”

" CUT! Perfect!" Ucap sutradara mengatakan cut dengan tepuk tangan.

" Aktingmu hari ini benar-benar sempurna! Tidak sia-sia Aku memberikanmu istirahat." Puji sutradara pada David.

Sutradara terlihat puas dengan akting David hari ini.

" Terima kasih karena Kau sudah membantuku mengikuti amting yang diluar script." Ucap David pada Yuna.

" Aku tidak melakukan apapun. Alasanku percaya diri dalam berakting tanpa script didrama ini karena partnerku adalah Kau Oppa." Jawab Yuna tersenyum.

" David! Aku benar-benar tersihir dengan aktingmu." Ucap Zena tiba-tiba menghampiri David.

" Apa selama istirahat Kau benar-benar berlatih dengan serius?" Tanya Zena sambil menggandeng tangan David.

Mereka berjalan bersama sambil ngobrol. Yuna hanya menghela nafas panjang melihatnya. Zena sepertinya sengaja membawa David menjauh darinya. Entah mengapa ada perasaan cemburu menguasai hati Yuna.

“Tidakkah Kau merasakannya? Zena tidak bisa menolak karisma David?" Tanya manajer Mark tiba-tiba disampingnya.

" Kenapa Oppa berkata begitu?”

“Aku hanya melihat sepertinya Zena dari awal mencari perhatian David. Mungkin Dia menyukai David." Jelas manajer Mark.

" Itu bukan urusanku." Jawab Yuna kesal.

" Apa Kau tidak cemburu?"

" Tidak." Teriak Yuna langsung melangkahkan kaki menuju tempatnya istirahat.

Sang manajer merasa sikap Yuna aneh.

"Kau benar-benar memperdulikannya.” Manajer Mark masih mengganggu Yuna.

Yuna tidak menjawab dan jalan duluan. Manajer Mark melihat kepergian Yuna, Dia semakin yakin kalau Yuna ada perasaan dengan David.

Yuna sambil jalan merasa hatinya kacau dan bicara dengan dirinya sendiri.

” Meskipun Aku sangat ingin mendapatkan penghargaan dalam dunia akting, tapi Aku tidak ingin berakting dengannya lagi. David sangat menakutkan.” 

Yuna ingat sikap David yang membuat masalah untuknya. Yaitu saat berlatih akting bersama dan David memeluknya bahkan mau menciumnya. Setelah mengingatnya,Yuna bersumpah dalam hatinya.

" Aku bersumpah tidak akan mengijinkan hatiku untuk tergetar seperti itu lagi dengan laki-laki manapun. Bahkan jika Aku berakting dengan David." Batin Yuna.

Dilokasi syuting, Yuna dan manajer Mark duduk berdua. Lalu manajer Tae menghampiri Mereka seraya membawa empat kotak makan.

"Yuna Apa Kau tidak lapar? " Tanya Manajer Mark khawatir. Karena biasanya Yuna makan banyak kalau sedang kesal.

" Tidak." Sahut Yuna.

Namun manajer memberikan kotak makan untuknya.

"Makanlah lebih dulu." Pinta Manajer.

Tapi Yuna tetap menolak, Dia menunggu David untuk makan sama-sama dengan Mereka.

“Kenapa Kau ingin sama-sama menunggu? Apa Kau ingin makan bersama David, baiklah kalau memang seperti itu.” Ucap Manajer Mark membuat Yuna menyangkal.

“Makan bersama apanya?ini karena Aku tahu sebagai junior harusnya menunggu senior untuk makan terlebih dahulu. Ini hanya bentuk kesopanan.”Jelas Yuna, mengingat David lebih senior darinya. Walau hanya beda beberapa tahun saja debut Mereka.

" Oppa hanya bercanda. Habis Kau benar-benar aneh akhir-akhir ini." Jelas Manajer Mark.

Yuna hanya diam. Dia juga merasa aneh pada dirinya sendiri. Tidak biasanya Dia jadi tiba-tiba bad mood Seperti sekarang, hanya karena kesal melihat David digandeng wanita lain didepannya.

To be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!