Yuna melangkah ke dalam kantor agensi sambil membalas teguran-teguran para staff dan teman-teman satu agensinya. Yuna memang salah satu visual idola diagensi Star Light yang terkenal ramah dan sangat dikagumi oleh sebagian besar staff, teman-teman seagensi dan bahkan para fansnya.
Pagi ini Yuna ada jadwal pemotretan mewakili grup bandnya untuk sebuah brand ambassador salah satu merk terkenal perusahaan fashion. Dia dipasangkan dengan David. David adalah salah satu visual boyband diagensinya juga yang lebih senior darinya. Ketika Yuna masuk ke dalam, Dilihatnya David sedang berbincang-bincang dengan salah satu artis yang tidak kalah cantik darinya. Bianca nama artis tersebut. Dia seorang penyanyi dan penari yang cukup senior dan bahkan jadi andalan untuk agensinya Star Light juga.
" Pagi Unnie. " Sapa Yuna.
" Pagi Yuna. Kamu sangat cantik." Puji Bianca.
" Oh tidak, Unnie lebih cantik." Elak Yuna.
" Pagi Yuna." Sapa David tidak mau ketinggalan.
" Pagi juga Oppa." Sapa Yuna penuh hormat.
David tersenyum. David membalas dengan sesimpul senyuman.
"Ayo." Salah satu staff make up artis datang menghampirinya.
" Duluan." Pamit David dengan rasa hormat ke seniornya tersebut.
Tahap demi tahap, proses make up dilakukan.
" Bagaimana ? Apa riasan simple dan natural ini cocok buatmu?" Lia meminta pendapat Yuna tentang riasannya.
" Yes, I like It. Ini kelihatan natural tapi tetap cantik." Puji Yuna terhadap salah satu staff make upnya tersebut.
Mereka sibuk dengan para staffnya masing-masing, sebelum memulai pemotretan. Setelah siap, Yuna dan David memulai pemotretan. Hampir dua jam Mereka pemotretan, hingga akhirnya selesai.
" Ok. Good job." Ucap Pak Leo selaku pengarah dalam pemotretan tersebut.
" Terima kasih atas kerjasamanya." Ucap Yuna begitu juga David.
" David, apa sudah beres pekerjaanmu?" Tiba-tiba Manajer Tae, selaku manajer David langsung datang menghampirinya.
Seorang wanita cantik muncul dari balik pintu. ia tidak lain adalah Silla. Ia mantan salah satu grup Yuna juga. Ia mengundurkan diri sebelum Mereka debut. Silla langsung menghampiri David, Namun tidak lupa menyapa Yuna.
" Hai, Bagaimana kabarmu?" Tanya Silla.
" Baik Sil, Bagaimana kabarmu juga?"
" Ya beginilah, Sekarang lebih enjoy dan tidak terlalu tertekan." Ucap Silla.
Silla keluar dengan alasan ingin melanjutkan pendidikannya di New York. Namun Yuna mengetahui betul alasan itu hanya sebuah alasan klasik. Faktanya Silla merasa banyak tekanan selama mengikuti training sebelum Mereka debut. Namun sebagai sahabat, tentu Silla dan sahabat-sahabatnya menghargai keputusannya itu.
" Ok. Sampai jumpa. Aku ada urusan dengan Dav." Pamit Silla.
"Ok." Ucap Yuna seraya beranjak meninggalkan ruangan pemotretan.
" Yuna! " Teriak Sani salah satu sahabatnya dalam grup.
" Hei San. Waeyo?"
" Buruan! Ayo! " Ajak Sani langsung menggandeng tangan Yuna.
" Aku baru selesai pemotretan San, mau makan dulu dikantin. Lapar." Keluh Yuna.
" Aiish nanti dulu saja."
Sani tetap menggandeng tangan Yuna melewati lorong agensi, dan lalu belok kanan menuju ruangan grup Mereka.
" Selamat ulang tahun." Ucap semua member begitu pintu terbuka.
Yuna terkejut dan langsung menutup mulutnya, sebagai tanda Ia tidak menyangka sahabat-sahabatnya begitu perhatian terhadap dirinya. Lalu Sani menarik lengan Yuna masuk.
Mereka merayakan ulang tahun Yuna ditempat kerja. Karena waktu Mereka benar-benar terbatas untuk itu. Mereka sangat sibuk akhir-akhir ini. Banyak syuting, konser dan juga talks show.
Tidak selang lama, pintu terbuka. Mereka kakak-kakak senior yang sudah Mereka anggap seperti saudara bagi Mereka. Ruangan jadi sangat ramai. Terkecuali David, Ia sibuk dengan hpnya.
Setelah satu jam berlalu. Ruangan itu terlihat sepi kembali. Satu per satu keluar, melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
Yuna mengayunkan langkahnya menuju keluar agensi. Ia ada jadwal syuting sebuah drama.
" Oya setelah jadwal syuting selesai. Ada acara talk show." Ucap Marsel selaku manajernya untuk saat ini.
Yuna mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. Jarak dari agensi ke lokasi syuting dramanya cukup memakan waktu. Ia tertidur untuk sesaat. Namun tiba-tiba mobil terhenti mendadak membuat Yuna terbangun.
" Ada apa Kak? " Tanya Yuna ke manajernya.
" Sepertinya ada yang menghentikan Kita."
" What! " Yuna bingung.
Mau tidak mau, Mereka menepikan mobilnya. Tidak selang lama terlihat Silla datang menghampiri mobil Mereka. Yuna terlihat bingung dan heran. Secara Silla terlihat begitu marah terhadapnya.
Dia mengetuk mobil Yuna. Yuna menurunkan kaca jendelanya.
" Ada apa Sil?"
" Aku ada perlu. Turunlah sebentar." Pinta Silla.
Mau tidak mau, Yuna turun menghampiri Silla.
Yuna membenarkan topi, kaca mata hitam, masker dan tutup kepala jaketnya agar tidak begitu terlihat dipublik.
" Apa hubunganmu dengan Dav?" Pertanyaan Silla membuat Yuna sangat terkejut.
" What! Apa Aku tidak salah dengar?" Tanya Yuna bingung.
" Tidak. " Silla menggeleng.
" Ok. Aku jelaskan Sil, Aku dan Dav hanya sebatas rekan satu agensi. Dia sudah kuanggap seorang Kakak. Jadi tidak ada hubungan apa-apa Kita." Jelas Yuna panjang lebar.
" Tapi kenapa Dav memutuskan hubungan denganku. Dan Dia bilangnya mencintai wanita lain." Jelas Silla setengah berbisik.
" Yang jelas bukan Aku penyebabnya. Kau tahu sendiri, begitu Aku tahu Kau menjalin hubungan dengannya. Aku jarak buat menghargaimu sebagai seorang sahabat. Walaupun Aku dan Kak Dav sering bekerja disatu project yang sama." Tambah Yuna tidak mau Silla salah paham terhadapnya, Karena jelas-jelas Yuna menganggap David hanya sebagai Kakak saja.
" Ok. Kalau begitu siapa yang Dav cintai." Silla masih bingung.
" Aku tidak tahu Sil. Kau bisa tanya dengan teman-teman Kita lainnya yang lebih dekat dengannya seperti Fani atau Siska. Mereka lebih dekat dengan Kak Dav daripada Aku." Elak Yuna dengan jelas.
" Ok. Maafkan Aku telah mengganggu perjalananmu dan langsung salah paham terhadapmu." Silla mengaku salah.
"Ok No problem. Aku memakluminya." Ucap Yuna.
" Ya sudah. Maaf Aku buru-buru. Sampai jumpa lain waktu." Pamit Yuna sambil memeluk Silla sebelum beranjak ke mobilnya kembali.
Yuna menghela nafas panjang begitu sampai di dalam mobil. Marsel melihat penuh selidik.
" Ada apa?"
" Entahlah. Sepertinya alarm tidur siangku." Jawab Yuna seenaknya.
" Aiish."
Mereka langsung melanjutkan perjalanan kembali. Sedangkan Yuna langsung meraih ponselnya didalam tas kecilnya.
Dia langsung membuka chat grup. Berharap dapat penjelasan dari semua kejadian tadi.
Hello guys...
^^^Hai hello, ada apa?~Sani^^^
...Hello juga kembaranku ada apa?~Yuri...
Sebenarnya Silla dan Kak Dav kenapa?
Kenapa Aku yang disalahkan
dalam hubungan Mereka?
Dimana Fani dan Siska?
Keluar Kalian!!!
^^^Sabar,sabar Bu~Siska^^^
^^^Chatmu kukira koran siang hari 🤣~Sovia^^^
^^^Kenapa? Aku lagi ngecat kuku nih~Fani^^^
^^^Aku lagi tidur siang~Taeni^^^
^^^Aku lagi latihan~Hani^^^
Siska, Fani, Itu kenapa
Kak Dav memutuskan Silla
^^^???Mana kutahu, Gue bukan mamaknya~Siska^^^
^^^Apalagi gue?Gue bukan bokapnya juga~Fani^^^
Tapi dari semua member.
Kalian yang paling
dekat dengan Kak Dav.
^^^Aku lagi latihan~Sasa^^^
^^^Kita dekat, bukan berarti tahu^^^
^^^semuanya kales~Fani^^^
^^^Benar banget. Kak Dav jarang^^^
^^^cerita tentang^^^
^^^Silla juga ke Aku~Siska^^^
^^^Coba tanya Endi,Dodo^^^
^^^atau Kenzo.^^^
^^^Mereka kan paling^^^
^^^dekat tuh sama Kak Dav.~Yuri^^^
Aiish malas tanya Mereka.
Bisa-bisa digombalin
mulu ma Mereka. 🤮
^^^🤣🤣🤣~Yuri^^^
Ya sudah. Maaf ganggu Kalian.
Yuna langsung mengakhiri percakapannya digrup. Dia termenung sejenak. Karena semua ini sangat membingungkan baginya. Sedangkan Dia tidak tahu apa-apa tentang hubungan David dan Silla. Namun kenapa Silla malah menuduh dirinya sebagai penyebab putusnya hubungan Mereka. Sedangkan Yuna sama sekali tidak begitu dekat dengan David. Ia hanya sering sekedar bercanda dalam pekerjaan, Itupun banyak member lainnya. Tidak seperti Fani dan Siska. Mereka jauh lebih dekat dengan David. Semua ini membuat Yuna berpikir keras.
...To be continued...
...Jangan lupa supportnya dengan like dan koment. Semoga menyukai ceritanya. Salam persahabatan☺️...
Seminggu kemudian.
Yuna melihat wajahnya dicermin. Tidak seperti biasanya, Sedikit polesan staff make up artis membuat wajahnya yang sudah cantik natural semakin mempesona. Sifat tomboy yang dimilikinya tak terpancar lagi diwajahnya. Support dari kakaknya dulu yang membuat Yuna semakin bertekad kuat meraih impiannya sebagai idola. Dan membuatnya kuat bertahan dan sukses menjalani trainingnya selama ini. Hingga akhirnya bisa debut bersama anggota grupnya sampai detik ini.
Yuna lolos audisi casting dari sebuah agensi. Sekarang Dia jalani kehidupan di bawah naungan salah satu agensi terbesar. Pendidikan dan karir Dia jalani bersamaan. Mencoba keseimbangan hidup? tentunya. Tapi Yuna yakin semua jenih payahnya itu tak akan sia-sia. Dan Dia harus bertanggung jawab atas keputusannya itu, tentunya dengan kekuatan lebih ekstra.
Yuna melihat hp. Satu pesan masuk. Terlihat sebuah pesan dari salah satu fans boynya.
" Awali aktivitasmu dengan senyuman. Jangan lupa berdoa. Hwaiting!!!"
"Apa maksudnya?" Yuna menggeleng -gelengkan kepala seraya tersenyum.
Entahlah, yang pasti sekarang Yuna mulai dekat dengan Soni. Seorang aktor dan penyanyi terkenal. Semenjak seorang senior memperkenalkannya. Lebih tepatnya Leo sang leader dari grup boy band seniornya yang satu agensi. Tapi Yuna sendiri juga tidak bisa membedakan apa ini teman? cinta? atau bahkan hanya sebatas fans boynya.
Dari dulu Yuna bahkan hanya menganggap semua sebagai sahabatnya, seperti senior-seniornya juga. Tapi entah mengapa sikap Yuna yang tidak bisa diam, ingin tahu dan juga suka usil kadang membuat Mereka salah paham. Seperti senior-seniornya yang pernah mengira Yuna suka padanya, hanya karena Yuna sering telepon dan tanya sesuatu padanya.
Padahal Yuna belum berpikir untuk kesitu. Dalam pikiran Yuna saat masih tentang karir dan pendidikannya.
"Ok. Thanks."
Yuna membalas pesan.
" Ayo! " Suara Riri mengejutkannya.
Lalu Yuna beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti langkah Riri. Hari ini mereka akan performance bersama di family Star Light. Begitu banyak Fans datang.
Setelah selesai performance akhirnya mereka bisa istirahat di belakang stage kembali . Riri berdiri disamping Yuna tetapi mengikuti irama musik distadion. Dan biasa mereka berkumpul dan bercanda ria dengan personil-personil group lainnya, salah satunya grup seniornya. Melihat Yeye datang kejahilan Yuna pun muncul.
Yuna bercanda menonjokkan tangan ke wajahnya Yeye. Yeye pura-pura terkena dan mengelak.Tetapi Yeye berbalik mengganggu Yuna dengan bercanda menyentuhkan tangannya ke pipi Yuna. Tanpa Yuna sadari David berada di belakangnya dan spontan menampik tangannya Yeye.
"Jangan begitu ! "ucap David sambil bermuka masam.
Yuna terkejut.
Yeye langsung menghindar.
"Simba Kau bukan cowoknya, kenapa protektif?" Tanya Yeye langsung tertawa dan menjauh dari David.
David hanya menanggapinya dengan bermuka masam. Sedangkan Leader Mereka yang lagi sibuk berbicara didepan kamera terlihat tertawa mendengarnya.
Lalu Yuna menjaga jarak dari David. Waspada terhadap kamera dan penilaian netizen yang mencari berita. Apalagi sejak project couple Mereka, banyak yang menghubung-hubungkan Yuna sebagai penyebab kandasnya hubungan David dengan Silla. Dan jujur Yuna tak ingin ada salah paham seakan menjadi orang ketiga yang menyebabkan kandasnya hubungan mereka.
Yuna berjalan ke arah Sasa dengan Kenzo yang terlihat sedang latihan bernyanyi bersama dengan satu headset berdua. Mereka kelihatan romantis sekali. Lalu Yuna pun merekam Mereka dengan hpnya. Yeye terlihat datang menghampirinya, berniat mengganggu Mereka, namun akhirnya merekam juga dengan kamera hpnya. Diikuti Dodo yang ikutan merekam juga.
Sadar banyak yang merekam akhirnya Sasa dan Kenzo berbicara di depan kamera. Mereka semua benar-benar bercanda ria dibelakang stage layaknya sebuah keluarga.
Dan Yuna benar-benar menjaga jarak dengan David saat ada kamera live yang menyorot.
Namun Yuna celingak celinguk dan sadar David tak ada di sekitaran member-member seniornya.
Akhirnya mereka berada di akhir acara dan menyanyikan lagu kebersamaan. Yuna terlihat melirik David dari sudut matanya. Tak disangka David sedang memandangnya. Dan Yuna langsung menunduk, berpura-pura tidak melihatnya.
Selesai konser, Yuna benar-benar menjaga jarak. Namun David malah usil memegang kuciran rambut Yuna. Spontan Yuna membalasnya.
" Kalian benar-benar cocok." Celetuk Kenzo tiba-tiba dibelakangnya.
" Tidak!" Bantah Yuna.
Sedangkan David hanya tertawa dan menggandeng tangan Kenzo. Yuna mau tidak mau berjalan dibelakang Mereka.
" Jadi Kau benar-benar berakhir dengannya?" Tanya Kenzo ke David.
" Maksudmu Silla?"
" Iya, Siapa lagi."
" Hmm. Begitulah."
" Kenapa?"
" Dia benar-benar tidak mengerti kesibukanku."
" Tapi Dia jadi menyalahkan Yuna."
" What? Benarkah?"
David langsung menoleh ke belakang.
Dan membuat Yuna hampir menabraknya.
" Benarkah kata Kenzo?"
" Apa?" Yuna tidak begitu mendengarkan pembicaraan Mereka.
" Sella menyalahkanmu?"
" Oya. Benar itu. Katanya Kau mencintai wanita lain sehingga Kalian putus.Dan Dia menganggap wanita itu Aku." Jelas Yuna langsung konek dengan pertanyaan David.
" Jadi Kau jawab apa?"
" Tentu Aku mengelak. Dan bilang Aku tidak sedekat itu denganmu, Kubilang Kau lebih dekat dengan fani dan siska daripada Aku."
" Good Job!"
" Jadi Kenapa Kau berbohong untuk memutuskan Dia?" Yuna kepo juga.
" Dia tidak mau Aku putuskan."
" Jadi Kau berbohong?"
" Dasar bodoh." Olok Yuna.
" Apa Kau bilang?" David tidak terima.
" Bodoh!!!" Ucap Yuna langsung berlari dan bersembunyi dibalik Kenzo.
" Sini Kau!"
" Sudah, sudah, Aku tidak mau jadi korban Kalian!" Teriak Kenzo membuat semua staff memandang Mereka bertiga.
" Maaf. " Ucap Mereka bertiga serempak seperti paduan suara.
Akhirnya Mereka berjalan menuju ruangan grup masing-masing.
" Yuna! Yuna! " Panggil Yuri.
" Waeyo?"
" Kau dicari seseorang." Jelas Yuri.
" Nuguya?"
" Soni." Jelas Yuri
" Soni?" Yuna terkejut.
" Iya tuh! Sepertinya Dia datang untuk mendukung penampilanmu." Tunjuk Yuri.
Soni terlihat sedang berbicara dengan Leo.
Soni menoleh dan melihat Yuna. Dia pun berlari menghampiri Yuna.
" Selamat malam"
" Selamat malam juga Kak Soni." Sapa Yuna.
" Penampilanmu sungguh mempesona." Pujinya.
" Thanks."
" Oya apa Kau ada acara malam ini?"
" Aku ada syuting." Jawab Yuna.
" Oh maaf. Berarti lain kali saja."
" Ok. Maaf juga." Ucap Yuna dan menundukkan kepala lalu beranjak melangkah kembali keruangan grupnya.
Riri dan Yuyun sudah menunggu Yuna.
" Gimana? Gimana? Apa yang Dia katakan?" Yuyun heboh sendiri.
" Dia mengajak makan malam sepertinya. Terus Kau jawab apa?"
" Aku jawab tidak bisa lah, Aku ada syuting drama habis ini."
" Yah sayang sekali." Keluh Yuri.
" Kenapa Kalian yang baper? Udah ah, Aku ada jadwal syuting. Duluan." Pamit Yuna.
Riri dan Yuyun malah heboh sendiri dan tertawa. Mereka menarik perhatian Leo. Leo pun terlihat menghampiri Mereka.
" Kalian asyik sekali. "
" Bagaimana tidak, Kau benar-benar berhasil mengenalkan Soni ke Yuna."
" Benarkah? Kalau begitu berhasil dong Aku jadi ma comblang."
" Iya berhasil banget. Jangan lupa member-membermu tuh comblangin juga biar ngga ganggu kita-kita." Celetuk Sovia membuat Mereka tertawa.
Tawa Mereka membuat David, Endi, Dodo dan Kenzo menoleh ke arah Mereka.
" Apalagi tuh yang abis mutusin ceweknya sepihak." Sindir Sovia ke David.
" Iya meresahkan." Tambah Yuri.
Mereka berempat pun datang menghampiri.
" Kalian tuh ghibah apaan sih? Rame banget?" Tanya Endi penasaran.
" Ada deh, Mau tau aja kepo."
" Eh Yuna dimana?" Tanya Dodo membuat David meliriknya dan ikut celingak celinguk.
" Tadi bilangnya mau syuting drama, jadi duluan Dia."
To be continued
Disebuah ruangan make up terlihat banyak member. Satu per satu keluar. Mereka terlibat satu project kembali, namun melibatkan semua member.
Sebuah kamera menyorot ke Yuna dan Dodo.
" Kau terlihat sangat cantik." Ucap Dodo malu-malu ke Yuna.
" Thanks." Jawab Yuna.
Dan tiba-tiba David menyela percakapan Mereka.
" Oh jadi begini Kau dibelakangku." Ucap David menunjuk-nunjuk Yuna.
" Apaan sih." Ucap Yuna.
" Ingat! Kau milikku." Tambah David sambil berlalu.
" Aku menginginkanmu Oppa!" Teriak Yuna menambah-nambah drama candaan Mereka sambil tertawa.
" Aku lebih menginginkanmu!" Jawab David sambil menoleh kembali setelah beranjak lima meter dari Mereka.
" Ok. Ayo-ayo! Mulai!" Teriak Pak Kim selaku koordinator untuk projects kali ini.
Mereka langsung berkumpul.
Satu per satu member menempatkan diposisi masing-masing. Dan Yuna dipasangkan dengan David juga. Posisi pemotretan posisi David memeluk pinggang Yuna. Dengan profesional Mereka melaksanakan pose tersebut.
Jepretan demi jepretan begitu cepat menangkap foto Mereka. Dan akhirnya selesai.
" Lepaskan pelukanmu Dav, Sudah selesai." Ucap Handoko salah satu member yang terkenal dengan logat emak-emak itu, mengingatkan David yang masih saja tangannya dibelakang pinggang Yuna.
David langsung menyingkirkan tangannya dari pinggang Yuna.
" Maaf. " Ucap David sopan.
Yuna tersenyum malu dan langsung berlari menuju grupnya.
Setelah selesai pemotretan, Mereka kembali melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
...***...
Disebuah mess grup boyband terlihat para member sedang melakukan aktivitasnya. Dari yang makan, ngopi, ngeteh bahkan bercandaan sambil ngemil snack.
Leo menghampiri David, Endi dan Dodo yang kebetulan sedang asyik bercandaan.
" Soni benar-benar hebat. Dia berani mendekati Yuna." Celetukkan Leo membuat Mereka bertiga langsung menoleh.
" Jinjayo?" Dodo langsung menghampiri Leo.
Karena Dodo jelas terang-terangan menyukai Yuna. Bahkan Dia bilang begitu malu saat didepannya.
" Apa Kau tak salah bicara?" Tambah Endi.
" Iya waktu Kita show kemarin. Dia datang menunjukkan dukungannya ke Yuna. Dan bahkan mungkin benar-benar mau mengajaknya berkencan."
" Patah hatiku. " Dodo mengelus dadanya.
" Kau terlalu lambat." Tunjuk Leo.
" Terus bagaimana denganmu?"Tanya Dodo balik.
" Aku?" Leo menunjuk diri sendiri.
" Iya, Aku tahu. Kau juga menyukainya bahkan ingin menikahinya."
" Aku sudah terang-terangan. Tapi Dia sudah menolakku."
" Tapi matamu tidak bisa membohongiku. Kau jelas-jelas masih menyukainya."Dodo tetap yakin dengan perasaan sahabatnya itu.
" Stop! Stop! Stop! Yang mau kencan Soni dan Yuna kenapa Kalian malah yang ribut!" David menengahi keributan yang terjadi.
" Ingat! Tuhan tidak menyukai orang-orang yang berlebihan mencintai makhlukNYA." Ucap David berceramah dan langsung diusir keluar dari mess oleh Mereka bertiga.
Pintu mess pun langsung ditutup. David menggedor-gedor pintu.
" Kalian jangan berkelahi gara-gara seorang wanita yang jelas-jelas kamuflase dunia saja. Hei, bukan pintunya!" Teriak-teriak David masih berceramah.
Namun pintu tetap tertutup. Bahkan Mereka bertiga sengaja dibelakang pintu. Takut David bisa membuka pintunya dengan satu tendangan.
" Aiish Kalian benar-benar. Fix tak ada lagi traktiran buat Kalian!" Ucap David dan pintu langsung terbuka.
" Jangan! Jangan! Please!" Ucap Endi.
" Iya. Jangan lah! Damai saja Kita." Tambah Dodo.
" Iya, Jangan! Aku masih butuh biar tabunganku bertambah." Ucap Leo tidak mau ketinggalan.
David langsung tersenyum ga jelas dan mendorong Mereka keluar dari mess, kemudian mengunci pintu dari dalam.
" David!!!" Teriak Mereka bertiga serentak.
David langsung duduk disofa dan tersenyum puas telah mengerjain balik Mereka bertiga. Namun Reno tiba-tiba berteriak.
" Kalian berisiiiiiiiiik!!!" Suara lengkingannya sampai menembus dinding mess.
David buru-buru membuka pintu, daripada Ia harus mendengarkan teriakan Reno dengan nada tertinggi untuk kedua kalinya.
To be continued
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!