Serangan Mu Yuan yang membentuk energi pedang hitam mengandung aura kematian yang begitu kuat, saat melewati beberapa Anggota Pembunuh Kepala Ular, mereka langsung terlempar hanya karena terkena gelombang energi yang melewati mereka.
Merasa mustahil untuk menyambut serangan besar Mu Yuan, sosok pria itu langsung menarik salah satu anggotanya yang sedang melepaskan anak panah.
Tentu saja orang yang sedang memanah kaget saat tetuanya menarik dirinya, begitu melihat energi pedang yang datang, dia baru paham jika dirinya akan dijadikan tameng.
"Te….tetua…!"
Dengan wajah penuh ketakutan, pria paruh baya itu hanya bisa memanggil tetuanya yang tega menjadikan dirinya sebagai tameng pelindung, dan alhasil tubuhnya langsung terbelah menjadi dua ketika energi itu mengenainya.
"Hem.. jadi begini cara bertarung Kelompok Pembunuh Kepala Ular itu? Tidak kusangka ternyata mereka tidak akan segan-segan mengorbankan anggotanya demi keselamatan dirinya sendiri!" gumam Mu Yuan kemudian dia melepaskan aura yang sangat besar sehingga seluruh wilayah Klan Fang di tutupi oleh aura Mu Yuan yang berwarna kemerahan.
"Dia terlalu kuat untukku!" ucap sosok tersebut setelah berhasil selamat dari serangan Mu Yuan.
Di sisi lain Mu Sha dan lawannya juga terlihat seimbang, pertarungan sengit keduanya membuat orang-orang yang ada di sekitar mereka harus pindah dan bertarung di tempat yang sedikit jauh, sedangkan dua rekan Mu Sha lebih unggul dari lawannya.
Fang Xian dan Fang Yin masing-masing menghadapi tiga lawan sekaligus, karena lawan yang mereka hadapi hanya di Tahap Yu Zhe, tidak sulit bagi mereka untuk mengalahkan para Anggota Pembunuh Kepala Ular, hanya saja anak panah yang terus berdatangan membuat Fang Xian harus menggunakan Kertas Mantra Sihir Elemen Angin untuk menghalau anak panah yang terus menghujani mereka.
Jumlah musuh memang terlalu banyak dari pada para anggota Klan Fang yang memiliki keahlian, walau dari segi kekuatan Klan Fang lebih unggul, hanya saja menghadapi musuh sebanyak itu tidaklah mudah, saking banyaknya beberapa musuh berhasil masuk ke rumah Fang Xian tanpa ada yang memperhatikannya.
***
Empat orang Anggota Pembunuh Kepala Ular berhasil menerobos rumah Fang Xian, mereka mencari siapapun untuk dibunuh, dan ternyata tidak siapa-siapa di dalam rumah.
Di saat mereka merasa tidak menemukan siapapun, tiba-tiba saja sebuah guci terbang ke arah salah satu dari mereka dan mengenai kepala salah satunya hingga guci itu pecah.
"Siapa yang berani menyerang diam-diam? Cepat keluar jika tidak rumah ini akan kami bakar!" seru salah satu dari mereka saat melihat darah yang keluar dari kepala salah satu rekannya.
Walau sudah memberikan ancaman, nyatanya tidak ada satu orangpun yang keluar sehingga mereka bergegas ke arah lampu minyak untuk membakar rumah Fang Xian, namun sebelum mereka sampai, tiba-tiba saja ada benda lain lagi yang melesat ke arah pria yang berniat mengambil lampu minyak.
Sebuah balok kayu berukuran sedang melesat ke arah tangan pria tersebut, sedangkan pria yang berniat mengambil lampu segera menyadarinya lalu menarik pedangnya dan membelah balok itu dengan sekali tebas.
Saat balok itu berhasil terbelah, dia melihat seorang anak kecil berusia 13 tahun sedang mengarahkan telapak tangannya ke arah Vas bunga dan kemudian Vas bunga itu datang dengan sendirinya ke telapak tangan anak kecil itu.
"Kau anak kecil..!"
Baru saja pria itu berseru, Vas bunga yang ada tangan anak kecil tersebut kembali melesat ke arahnya sehingga secara refleks pria itu kembali menebasnya.
"Pukulan Inti Api dan Petir."
Saat berhasil menepis Vas bunga itu, anak laki-laki itu ternyata melepaskan serangan tak terduga, anak kecil itu melesat dengan kepalan tangan yang terbungkus oleh aura biru samar serta memiliki hawa panas.
Serangan tak terduga itu langsung menghantam perut pria tersebut hingga pria itu terseret mundur beberapa langkah dengan baju yang koyak di bagian perut seperti terkena bara api.
Pria tersebut merasakan panas di kulit perutnya, sedangkan anak kecil itu langsung melompat mundur dan bergerak berlari di sekitar ruangan.
"Tangkap dan habisi anak kecil itu..!" seru pria yang masih merasakan sakit di kulit perutnya yang memerah seperti terkena api.
Dua rekannya langsung mengejar anak kecil itu, sedangkan seorang lagi masih berusaha membungkus kepalanya yang bocor dengan robekan bajunya setelah itu dengan wajah kesal, dia ikut mengejar anak kecil itu yang tidak lain adalah Fang An.
Fang An memanfaatkan barang-barang yang ada di dalam ruang tamu untuk dilempar sekaligus berlari menghindari kejaran ketiga orang yang semuanya memegang pedang, sedangkan Mu Li Ying bersembunyi di dalam kamar Fang An, hanya saja dia mengintip Fang An yang berusaha menghindar dari kejaran serta menyerang dengan melempar barang-barang yang ada.
"Fang An, usahakan kamu menyerang orang itu dua kali lagi dengan Teknik yang sama, aku yakin dia pasti akan kalah jika menerima pukulan mu hingga sampai tiga kali!" kata Feng Huang.
Fang An menatap pria yang sebelumnya terkena pukulannya kemudian dia berlari secara acak sekaligus mendekati pria itu.
Fang An kembali menggenggam tangannya dan aura biru samar mulai menutupi kepalanya.
"Anak ini ingin menyerangku lagi? Kamu mencari kematian mu sendiri bocah..!" seru pria itu yang menyadari jika Fang An kembali mengincarnya.
"Larilah ke kanan dan lewati orang itu untuk mengecoh nya Fang An!" kata Feng Huang yang membimbing Fang An dari dalam kalungnya.
Fang An segera berbelok saat pria yang ingin diserangnya mengangkat pedangnya, dan benar saja, pria itu langsung kebingungan melihat Fang An yang berputar arah sehingga membuat pria itu berbalik untuk mengamati Fang An yang sudah berputar membelakanginya.
Namun naas karena Fang An lebih dulu melesat dan ketika pria itu berbalik, Fang An langsung memberikan satu pukulan lagi di tempat yang sama.
Pria itu kini terlempar ke arah kursi hingga kursi kayu itu hancur, dia mengerang kesakitan karena kulit perutnya terasa sangat panas setelah menerima serangan yang kedua.
Fang An tidak menunggu lebih lama lagi, dia kembali melesat ke arah pria itu lalu pria yang baru saja berdiri dengan memegangi kulit perutnya yang mulai melepuh kembali di serang di arah yang sama.
"Bajingan… Argh…!"
Pria itu mengutuk Fang An dengan keras setelah itu dia mengerang keras karena pukulan Fang An kembali mengenainya di titik yang sama sehingga dia terlempar sekali lagi hingga jatuh menabrak dinding hingga jebol.
Pria itu merasakan sakit yang amat sangat panas di seluruh organ perutnya, nafasnya tersengal-sengal dan setelah itu dia memuntahkan seteguk darah hingga aliran pernafasannya tersumbat oleh darah dan kemudian pria itu mati dengan mata terbuka dan kulit perutnya juga matang akibat terkena pukulan Fang An hingga tiga kali.
Dari segi kemampuan jelas beda, Fang An yang masih baru memasuki Tahap Yu Zhe Tingkat 1 harus menghadap empat Yu Zhe Tingkat 4 dan 7, sedangkan sosok yang berhasil Fang An habisi memiliki kemampuan Yu Zhe Tingkat Yu Zhe Tingkat 4, yang artinya sosok yang sudah dikalahkan itu memiliki kekuatan tiga kali lipat dari Fang An.
Namun dengan bimbingan dari Feng Huang, Fang An akhirnya berhasil mengalahkannya serta ini adalah pembunuhan pertama Fang An.
Fang An kembali lari menghindari ketiga orang yang tersisa yang masih berusaha untuk menangkapnya, namun tidak satupun dari mereka yang berhasil menangkap Fang An yang begitu gesit.
"Jangan mempermainkan kami bocah ingusan..!" seru salah satu dari mereka kemudian dia mengeluarkan beberapa biji jarum hitam yang sangat kecil lalu dia melemparkannya kepada Fang An.
Fang An dengan cepat berlindung di balik dinding sehingga jarum-jarum itu mengenai dinding saja.
Nafas Fang An mulai memburu, di samping dia yang memiliki Qi terbatas, Fang An juga mulai terlihat kelelahan.
"Fang An, kamu harus lebih waspada lagi sebab mereka memiliki senjata beracun!" kata Feng Huang.
Fang An mengamati ketiga orang yang tersisa kemudian dia mengamati jarum hitam yang menancap di dinding rumahnya.
"Bagaimana selanjutnya guru?" tanya Fang An walau dia sendiri perutnya mulai terasa mual karena bau amis darah yang mulai memenuhi ruangan itu, padahal orang-orang yang mati terbunuh berada di luar, namun aromanya terasa hingga ke dalam rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
BaronMhk
😊😊😊😊😊
2023-09-04
1
BaronMhk
💪💪💪💪
2023-09-04
0
Myoui
kenapa ga ke alat kelamin nya, pasti lngsung modar itu kena jurus inti api dan petir 😂
2023-04-25
1