Karena telah mengetahui akan rencana Fu Wang dan Hun Lang, Fang Xian akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal beberapa hari lagi di kota Chang Lan hingga situasi menjadi sedikit lebih baik, tentu saja hal itu membuat Feng Huang merasa senang karena dia bisa memiliki banyak kesempatan untuk melatih Fang An di air terjun.
Setelah sehari acara pelelangan selesai, Fang Xian langsung membayangkan wajah Fu Wang yang sedang menunggu dirinya di jalan, pastinya terbayang wajah kesalnya karena ternyata dirinya tidak jadi pulang.
"Sepertinya ucapan wanita itu ada benarnya juga, sebaiknya aku segera mengasingkan Fang An sejauh mungkin agar dia aman!" kata Fang Xian.
Menurutnya Fang An akan lebih aman jika dikirim ke Akademi Puncak Angin Surga, jika tetap berada di sampingnya, Fang Xian khawatir jika suatu saat Hun Lang dan Fu Wang nekat mencari masalah sehingga dapat membahayakan keselamatan Fang An.
"Saudara Fang Xian, apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Fang Zui seraya menghampiri Fang Xian yang sedang melamun.
Fang Xian segera menceritakan akan kegelisahannya kepada Fang Zui, serta pikirannya akan keselamatan Fang An.
Fang Zui terdiam sejenak, dia juga memikirkan solusi terbaiknya mengingat saat ini keberadaan Klan nya sepertinya sedang terancam.
"Mungkin benar, sebaiknya kamu mengirim Fang An ke Akademi Puncak Angin Surga, hanya saja saat ini Fang An terlalu dini untuk menjadi murid disana, karena menurut kabar, rata-rata murid disana berusia paling muda 14 tahun, sedangkan Fang An baru berusia 12 tahun!" kata Fang Zui.
Tentu saja mengenai latihan di Akademi Puncak Angin Surga sangatlah berat, belum lagi para murid diberi kebebasan untuk bersaing dengan murid-murid lainnya untuk menjadi kuat, bahkan sistem saling buly pun juga berlaku.
Murid senior akan membuly para junior hingga banyak junior yang putus asa, bahkan banyak murid muda yang mati akibat persaingan ketat disana.
Memang ini sangatlah buruk, hanya saja semua itu dibiarkan agar para murid bisa lebih waspada dan rajin berlatih supaya lebih kuat dan tidak lagi di tindas.
"Aku ada sedikit rencana, apakah kamu bisa membantuku?" kata Fang Xian.
"Apa itu?" tanya Fang Zui.
"Aku ingin mengumpulkan seluruh anggota Klan Fang yang tersebar di Benua Daratan Hijau ini, kita lebih baik bersatu dari pada menyebar karena akan sangat berisiko jika tidak bersama-sama, apakah kamu bisa menghubungi seluruh anggota kita agar berkumpul?" tanya Fang Xian.
"Hem sepertinya bisa namun agak sulit dan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan semuanya, tapi aku akan meminta jasa Para Kelompok Pisau Terbang, sebab mereka sangat ahli dalam bepergian jarak jauh!" kata Fang Zui.
"Kira-kira butuh berapa lama untuk mengumpulkan seluruh Anggota kita?" tanya Fang Xian.
"Paling cepat dua bulan, dan paling lambat satu tahun lebih, itu karena Benua Daratan Hijau ini yang sangat luas, belum lagi perjalanan mereka yang berada sangat jauh di kota lain!" jawab Fang Zui.
"Satu Tahun! Ini memang sangatlah lama, tapi tidak ada cara lain lagi! Kalau begitu aku mengandalkan mu saudara Fang Zui," kata Fang Xian.
"Baiklah, besok aku akan pergi ke Hutan Barat untuk menemui Kelompok Pisau Terbang!" kata Fang Zui.
"Terima kasih, sekarang aku akan membuat Kertas Mantra Sihir Ling pesanan Ketua Mu Yuan!" kata Fang Xian kemudian dia segera pergi ke kamarnya untuk membuat Kertas Mantra pesanan Mu Yuan.
Fang Zui menghela nafas panjang, dia sendiri juga tidak mengerti kenapa Klan Fang selalu ditimpa masalah, sejak dirinya terlahir dari orang tua yang berada, dia sudah mengalami tekanan karena Klan Fang selalu mendapatkan ancaman belum lagi dari Klan Hun yang menjadi saingan bisnis.
Sedangkan Fang An sedang pergi latihan, namun latihan kali ini bukan di Air Terjun, melainkan dia berlatih berlari di jalanan sepi yang jalurnya berada di luar Kota Chang Lan.
Semua itu untuk melatih kekuatan kaki serta kecepatan berlari Fang An, hanya saja setelah berlari cukup jauh di dalam kawasan yang sangat sepi, tiba-tiba saja Feng Huang menampakkan diri.
"Berhenti Fang An, sepertinya ada beberapa orang kuat di arah sana, sebaiknya kita sembunyi," kata Feng Huang.
Fang An segera mengangguk dan kemudian dia berlari ke salah satu rumput gambut liar untuk bersembunyi, dan setelah itu dia melihat belasan orang dari arah samping.
"Itu orang-orang yang kemarin berada di ruangan sebelah!" kata Fang An.
Fang An melihat ke arah lain dan dia melihat wanita misterius yang sebelumnya pernah bertemu dengannya, "Bibi itu…!?" Fang An memperhatikan baik-baik dan memang benar itu adalah wanita misterius yang menemuinya kemarin.
Ternyata belasan orang itu rupanya menghadang wanita itu, dan dari kelihatannya akan segera terjadi pertarungan.
"Sebaiknya kamu tidak bergerak agar tidak diketahui oleh mereka!" kata Feng Huang.
Fang An mengangguk kemudian dia memperhatikan Kelompok Lembah Hantu yang mencegah wanita misterius di jalanan sepi.
***
"Nona, sebaiknya kamu serahkan baik-baik Kertas Mantra Sihir Zhi itu, dan kami akan membiarkanmu pergi!" kata Xi Zian.
Wanita cantik itu tertawa kecil mendengar permintaan Xi Zian kemudian dia mengeluarkan Kertas Mantra Sihir yang telah ia beli.
"Kertas ini sudah aku beli, bukankah tidak bijak meminta barang yang bukan milik kalian, apalagi mencegat seorang wanita di tengah jalan seperti ini, apakah kalian tidak tahu malu?" kata Wanita tersebut.
"Mulutmu sangat beracun Nona, aku takut senjataku ini akan menggores wajah cantikmu itu, aku ini orangnya tidak pilih-pilih, dan aku tidak peduli apakah kamu seorang wanita atau bukan, jika kamu sayang nyawa, maka serahkan saja Kertas itu padaku!" kata Xi Zian.
"Kalian ini sungguh bodoh, sebagai salah satu Organisasi terbesar di Benua Daratan Hijau ini, ternyata otak kalian seperti otak udang! Tapi baiklah, bagaimana kalau kalian menggunakan cara lama saja? Rebutlah Kertas Mantra Sihir ini dari tanganku, itupun jika kalian mampu!" kata Wanita tersebut.
Mata Xi Zian menjadi merah setelah mendengar tentangan dari wanita misterius itu, dia melepaskan aura yang sangat kuat dan besar sehingga menciptakan gelombang kejut yang menerbangkan dedaunan serta kerikil-kerikil kecil ke segala arah.
"Hem.. ternyata kamu berada di Tahap Yu Zha Tingkat 2," kata Wanita itu sekaligus memperhatikan aura hitam yang menyala-nyala di tubuh Xi Zian.
Xi Zian mengeluarkan senjata berupa pedang yang bisa di pecah menjadi tiga mata pedang, namun di ujung gagangnya tetap menyatu sehingga pedangnya hampir menyerupai Kipas pedang.
"Semuanya serang dan rebut Kertas Mantra di tangannya!" seru Xi Zian kepada para anggotanya.
Belasan anggota Lembah Hantu segera maju menyerang wanita itu yang masih terlihat tenang, bahkan dia bermain-main dengan Kertas Mantra Sihir di tangannya.
Serangan belasan orang yang rata-rata menyerang dengan menggunakan pedang langsung melepaskan tebasan ganas ke tubuh wanita misterius itu, namun wanita itu dengan mudahnya menghindari semua serangan dari berbagai arah dengan sangat mudah, bahkan wanita itu sama sekali tidak memberikan serangan balasan.
Xi Zian terus memperhatikan gerakan wanita tersebut sekaligus ingin mengetahui seberapa kuat sebenarnya wanita yang telah berani menyinggungnya, namun semua pengamatannya sia-sia karena dirinya bukan tipe Sensor, terlebih lagi wanita misterius itu seperti menggunakan gerakan dasar dalam menghindari belasan serangan itu.
"Cih..!"
Xi Zian mengumpat lalu mengeluarkan Kertas Mantra Sihir Ling Kelas 1 dan menempelkan kertas tersebut ke pedangnya setelah itu dia membuka segelnya.
Pedang yang mirip kipas itu langsung bercahaya merah setelah segel Kertas Mantra Sihir nya di buka dan kemudian Xi Zian melapisi seluruh tubuhnya dengan Qi lalu dengan kecepatan hampir seperti kilat, dia melepaskan serangannya.
"Tebasan Tiga Pedang Api Kembar."
Xi Zian mengayunkan pedangnya sekaligus bergerak maju dengan kecepatan yang mampu membuat debu beterbangan akibat terkena gelombang angin dari kecepatan kakinya.
Tiga energi pedang api merah segera melesat ke arah tubuh wanita itu yang sibuk menghindari serangan lainnya, begitu dia melihat serangan yang memiliki kecepatan luar biasa serta energi yang bisa melukainya, wanita itu mulai menggerakkan tangannya dan kemudian Qi berwarna putih di telapak tangannya segera dilepaskan.
"Tapak Dewi Salju."
Wanita itu dengan pelan mendorong telapak tangannya dan kemudian sebuah energi Qi berubah menjadi bentuk telapak tangan es besar dan menahan serangan energi pedang api milik Xi Zian.
Xi Zian terkejut melihat itu, dia langsung melompat mundur setelah serangannya berhasil dipatahkan.
"Tapak Dewi Salju?"
Xi Zian seperti mengingat sesuatu lalu setelah berusaha mengingatnya akhirnya dia tahu akan identitas wanita misterius itu.
"Berhenti menyerang..!" seru Xi Zian kepada para anggotanya.
Semuanya segera berhenti menyerang sedangkan Xi Zian maju secara perlahan menghampiri wanita itu.
"Maaf atas kelancangan saya Nona, saya tidak melihat besarnya gunung di depan mata!" kata Xi Zian yang langsung berubahnya sikap.
"Hem.. Ada apa?" tanya Wanita itu.
"A.. anu begini, ini semua hanyalah salah paham saja, dan maaf jika saya lancang berbicara, jika saya tidak salah tebak, apakah Nona ini adalah cucu dari Penatua Sekte Teratai Bunga Es Bing Chen?" tanya Xi Zian.
Wanita itu menghela nafas panjang kemudian wajahnya yang cantik melirik ke arah semak-semak seraya tersenyum lalu kembali menatap Xi Zian.
"Tebakan mu memang benar!" jawabnya.
"Ja…jadi benar, Nona ini adalah Bing Rong Cucu Bing Chen sang Penguasa Wilayah Utara? Maafkan atas kelancangan saya, semoga Nona tidak tersinggung atas kesalahpahaman ini!" kata Xi Zian dengan tubuh bergetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
BaronMhk
hantu hantu
2023-09-03
2
BaronMhk
hmmmm.... padahal bisa minta buatin sama fang Xian. harganya pun bisa harga kawan. malah cara lama. 🤦🤦🤦
2023-09-03
0
Xiao Nan
cerita yg terinsipirasi dari LPN? nama tempat dan karakter hampir sama. bahkan jurusnya aja mengingatkan ke karakter yg ada di LPN
2023-07-09
0