Chapter 11

Saat matahari mulai terbenam di langit, aku dan Shin sudah menyelesaikan pekerjaan kami dan kembali menuju Guild Petualang.

"Kami kembalii..."

Suasana guild di sore hari tidak begitu sepi seperti apa yang aku pikirkan. Masih terdapat beberapa petualang yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, atau mereka yang sedang makan bersama kelompoknya di bagian bar.

"Hei lihat itu, si bocah baru."

"Apakah si bocah baru yang sombong mengambil permintaan mencari herbal? Hahaha!"

Cih! Mereka masih saja dendam kepadaku sejak kemarin.

Sebenarnya bukan aku yang mengambil permintaan ini. Tentu saja aku pasti akan memilih mengambil permintaan memburu monster atau yang lebih menantang. Hanya saja tiba-tiba aku memiliki babysitter di sini.

"Selamat datang kembali, kalian berdua." Clara menyambut kami di meja resepsionisnya. Tidak ada petualang yang sedang mengantri karena rata-rata mereka semua sudah kembali lebih dulu dariku, atau mungkin belum selesai hingga besok.

"Ini, herbal yang sudah kami kumpulkan." Shin menyerahkan beberapa karung berisi tumbuhan herbal kepada Clara di mejanya.

"Hei! Kami?! Bukankah aku yang mengumpulkan semua tumbuhan meyebalkan itu?" Sanggahku. Enak saja dia ikut-ikut menaruh namanya padahal dia hanya memperhatikan saja.

"Tanpaku, kau hanya akan mengambil rumput untuk makanan hewan ternak."

"Lagipula sejak awal siapa yang setuju mengambil permintaan itu."

"Itu semua agar kau bisa belajar dari dasar tentang berpetualang."

"Haah?!" Asal kau tahu ya, aku ini sudah berpetualang hingga mengalahkan Aldebaran dan juga Fomalhaut di game lain. Lalu kau sekarang menyuruhku untuk mencabuti rumput?!

"Sudah, sudah. Selama kau sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, suatu saat nanti kau akan mengambil permintaan yang menantang kok." Clara menenangkanku.

Setelah merapihkan setumpuk karung di mejanya, Clara memberikan kepada kami selembar kertas dan juga alat tulisnya. "Silahkan buat laporan kalian."

Shin mengambil lembaran itu lalu menyerahkannya kepadaku. "Sekarang, adalah latihan untuk membuat laporanmu."

"Apa?! Kenapa aku juga yang harus membuat laporan untuk hal sepele mencabuti rumput?"

"Ini bukan masalah tentang mencabuti rumput, tapi ini adalah perihal tentang membuat laporan pertamamu. Maka lakukanlah."

Haaa!! Aku benar-benar sebal dengan orang yang sok mengguruiku ini!

Aku mengambil selembar kertas itu lalu mulai menulis laporan di atasnya. Sekali lagi ini bukanlah game, melainkan dunia lain yang aneh dan masih belum kuketahui asal-usulnya.

Shin sialan mengajakku ke hutan yang sialan, kemudian berhenti di tengah-tengah hutan sialan itu. Dia menyuruhku mencari tumbuhan herbal yang berupa rumput sialan biasa, hingga sore hari aku terus mencari tumbuhan-tumbuhan sialan yang berbeda hingga 4 karung sialan.

"Ini." Aku menyerahkan hasil laporanku kepada Clara. Setelah kelinci itu membacanya sesaat, dia tersenyum heran melihat hasil tulisanku.

"Ahaha... baiklah, Riel. Terima kasih karena sudah menyelesaikan permintaannya, dan ini upah untuk pekerjaanmu." Clara memberikanku sekantung kecil uang.

Di atasnya, ada sebuah layar yang menunjukkan isi dari kantung tersebut. Jumlahnya 10.000 nira.

Sangat kecil jika dibandingkan dengan uang yang kudapatkan dari hasil taruhan kemarin. Aku mengambil uang tersebut, kemudian menunjukkannya kepada Shin.

"Ini. Ambil separuhnya untukmu."

"Tidak perlu. Gunakan saja untuk keperluanmu atau menabung untuk membayar pistol itu nanti."

"Oh, baiklah. Aku akan menyimpannya sendiri kalau begitu." Menurutku, bocah itu sebenarnya memiliki banyak uang.

Setelah selesai membari laporan kepada guild dan menerima upahnya, kami berdua akan pulang kembali menuju penginapan untuk beristirahat.

Tidak kusangka mencabuti rumput seharian itu cukup melelahkan. Aku baru menyadarinya sejak saat aku kembali mengingat kalau ini bukanlah dunia game seperti yang kukenal. Meskipun ada layar sistem seperti di dalam dunia game, semua orang di sini jelas sekali bukan seorang NPC.

Sejauh ini aku masih belum menemukan jawaban tentang apa yang sebenarnya terjadi padaku di sini. Pesan terakhir yang diberikan oleh Aff kepadaku adalah untuk terus berlatih agar menjadi lebih kuat. Tapi aku belum mengerti apa tujuan sebenarnya dari orang itu.

Malam ini Shin kembali tidur di luar ruangan. Aku tidak tahu dia menyewa tempat lain di luar sana, atau dia diam-diam berlatih di waktu malam.

Aku merasa tidak enak jika dia harus menyewa tempat lain hanya karena diriku. Mungkin mulai besok aku akan mulai menyewa kamar sendiri.

Lanjut keesokan harinya, aku terbangun saat Shin mengetuk pintu kamar. Kami kembali sarapan bersama, membersihkan diri, lalu kembali berangkat menuju Guild Petualang.

Hari ketigaku di dunia ini, aku akan langsung mengambil permintaan memburu monster agar bisa naik level dengan cepat dan mendapatkan jawaban.

"Ini." Shin memberikan padaku selembar kertas permintaan yang baru diambilnya. "Hari ini kita akan mengambil permintaan ini."

Aku mengambil kertas itu, kemudian melihat permintaan apa yang tertulis di sana. Harapan pertama yang terlintas di pikiranku memang tidak sejauh langsung menjelajahi dungeon, mungkin sekadar memburu hewan buas sudah cukup.

"Kenapa harus mencari hewan yang hilang?" Aku memasang wajah cemberut kesal kepada Shin.

"Kemarin kau sudah mempelajari tentang membedakan tanaman dan tumbuhan, herba dan juga herbal. Maka sekarang adalah waktunya untuk belajar mencari jejak hewan." Shin menjawab dengan seadanya. Dia memberikan penjelasan padaku selayaknya seorang guru yang memberiku dasar-dasar dari petualangan.

Beberapa petualang memperhatikanku dan melempar tawanya mengetahui permintaan yang aku terima. Mereka petualang yang sejak kemarin sudah tidak menyukaiku.

Aku tidak terlalu ingat bagaimana cara menangani orang-orang seperti mereka saat di duniaku sebelumnya. Tetapi, aku memilih untuk mengacuhkan mereka saja.

"Selamat pagi, Riel, Shin. Apa kalian sudah menemukan permintaan yang tepat untuk kalian?" Sapa Clara dengan senyumannya yang manis. Sudah sepatutnya bagi resepsionis guild untuk menyambut para petualang dengan ramah.

Meskipun...

"Aku akan mengambil permintaan ini!" Jawabku, meletakkan lembaran permintaan itu sambil memukul meja. 

Clara tersenyum pasrah. Dia mengkonfirmasi permintaan yang aku ambil, lalu menyilahkan kami berdua untuk berangkat menuju tempat pembuat permintaan itu.

Begitulah hari-hari pertamaku sebagai petualang setelah sekian lama. Mulai dari mencari tumbuhan herbal, kucing yang hilang, mengawal seorang pedagang, hingga yang terakhir yaitu memburu babi hutan.

Ya. seekor babi hutan. Bukan serigala yang dapat menerkammu, atau ular besar yang bisa memakanmu. Tapi hanya seekor babi hutan yang menyeruduk atau kabur dari kejaran kami.

Kemudian setelah itu, terbesit sebuah alasan yang dapat mengeluarkanku dari guru dadakan yang tidak seru sama sekali ini.

"Hei Shin." Panggilku dengan nada berat.

Shin mendengar dan melihat ke arahku. Wajahnya datar seperti biasa, tapi dia tetap mendengarkan panggilanku. "kenapa?"

"Mulai hari ini, aku akan memilih sendiri permintaan yang aku ambil!"

"Hmm? Terserah saja." Setelah menjawab, dia kembali berjalan ke arah guild seperti biasanya. 

Dia menyetujuinya? Dia sama sekali tidak membantah ucapanku dengan alasan-alasan aneh lagi? Kalau begitu kenapa aku tidak sejak kemarin mengatakannya?!

"Baiklah." Setibanya kami di guild petualang, aku langsung pergi menuju papan permintaan lalu mulai mencari permintaan yang menarik bagiku.

Karena kami berangkat cukup pagi, masih banyak petualang-petualang lain yang berkerumun untuk mencari permintaan juga. Aku harus berdesak-desakkan dan bergerak cepat untuk mencari permintaan agar tidak keduluan. 

Namun, karena tinggi badanku bisa dibilang di bawah rata-rata petualang di sini, aku cukup kesulitan untuk mencari permintaan di papan tersebut. Alhasil aku hanya mendapatkan sisa dari yang sebelumnya.

Sungguh kurang beruntung. Tersisa 3 permintaan yang masih belum diambil dari papan tersebut. Salah satunya terlalu jauh, yang satunya membutuhkan sebuah party 4 orang lebih, dan yang satunya memiliki jumlah imbalan yang cukup kecil.

Permintaan ketiga itu berasal dari salah satu pemburu di sebuah desa, dan rekomendasi petualang untuk permintaan ini adalah seorang penyerang jarak jauh. Aku memenuhi rekomendasi itu, tapi hadiahnya masuk akal untuk membuat para petualang lain tidak tertarik.

Aku tidak peduli. Selama itu bukanlah pekerjaan yang membosankan seperti yang kemarin-kemarin. Aku akan tetap mengambilnya untuk memulai langkah baru.

"Sudah mendapatkan apa yang kau cari?" Tanya Shin menghampiriku.

"Kita akan pergi ke desa untuk berburu!" Jawabku dengan penuh semangat.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1: GameStation
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4: Guild dan Petualang
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 9: Quest Menuju Desa Bagian 2
14 Chapter 10: Quest Menuju Desa Bagian 2
15 Chapter 11: Perburuan Dimulai
16 Chapter 12: Ketemu Kau, Kucing?
17 Chapter 13: Nekomimi!
18 Chapter 14: Pilihan
19 Chapter 15: Mengejar Kereta
20 Chapter 16: Menuju Kota Deedalee
21 Chapter 17: Cek Status 1
22 Chapter 18: Mencari Informasi
23 Chapter 19: Jurnalis Juan
24 Chapter 20: Kembali Membentuk Party
25 Chapter 21: Pencarian dan Pengejaran
26 Chapter 22: Terlalu Mustahil
27 Chapter 23: Rencana Penyerangan
28 Chapter 24: Penyergapan
29 Chapter 25: Di Dalam Jeruji Besi
30 Chapter 26: Tangkapan Baru
31 Chapter 27: Kabur dari Penjara
32 Chapter 28: Pertarungan Melawan Bandit
33 Chapter 29: Sebelum Itu
34 Chapter 30: Pertarungan Pengguna Artefak
35 Chapter 30.5: Keadaan di Guild
36 Chapter 31: Kantor Kesatria
37 Chapter 32: Perayaan kecil
38 Chapter 33: Perbincangan Singkat
39 Chapter 34: Berpisah dengan Kakak-Beradik
40 Chapter 35: Cerita Clara
41 Chapter 36: Pergi Sendiri
42 Chapter 37: Lagi, dan Lagi
43 Chapter 38: Desa Ras Kucing
44 Chapter 39: Masa Lalu Momo
45 Chapter 40: Masa Lalu Momo Bagian 2
46 Chapter 41: Hari Terakhir Bersama Mereka
47 Chapter 42: Keributan di Kaki Gunung
48 Chapter 43: Mereka Sudah Kembali
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1: GameStation
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4: Guild dan Petualang
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 9: Quest Menuju Desa Bagian 2
14
Chapter 10: Quest Menuju Desa Bagian 2
15
Chapter 11: Perburuan Dimulai
16
Chapter 12: Ketemu Kau, Kucing?
17
Chapter 13: Nekomimi!
18
Chapter 14: Pilihan
19
Chapter 15: Mengejar Kereta
20
Chapter 16: Menuju Kota Deedalee
21
Chapter 17: Cek Status 1
22
Chapter 18: Mencari Informasi
23
Chapter 19: Jurnalis Juan
24
Chapter 20: Kembali Membentuk Party
25
Chapter 21: Pencarian dan Pengejaran
26
Chapter 22: Terlalu Mustahil
27
Chapter 23: Rencana Penyerangan
28
Chapter 24: Penyergapan
29
Chapter 25: Di Dalam Jeruji Besi
30
Chapter 26: Tangkapan Baru
31
Chapter 27: Kabur dari Penjara
32
Chapter 28: Pertarungan Melawan Bandit
33
Chapter 29: Sebelum Itu
34
Chapter 30: Pertarungan Pengguna Artefak
35
Chapter 30.5: Keadaan di Guild
36
Chapter 31: Kantor Kesatria
37
Chapter 32: Perayaan kecil
38
Chapter 33: Perbincangan Singkat
39
Chapter 34: Berpisah dengan Kakak-Beradik
40
Chapter 35: Cerita Clara
41
Chapter 36: Pergi Sendiri
42
Chapter 37: Lagi, dan Lagi
43
Chapter 38: Desa Ras Kucing
44
Chapter 39: Masa Lalu Momo
45
Chapter 40: Masa Lalu Momo Bagian 2
46
Chapter 41: Hari Terakhir Bersama Mereka
47
Chapter 42: Keributan di Kaki Gunung
48
Chapter 43: Mereka Sudah Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!