Chapter 3

Setelah sekian lamanya aku berjalan di koridor ini, selama ini tidak pernah ada pintu itu.

"Seven World of Fantasy".

Tulisan itu terus terngiang-ngiang di kepalaku, sewaktu aku melihatnya di atas pintu baru tersebut.

Pintunya terlihat seperti pintu masuk kastil yang mewah, putih gading dengan ukiran cantik yang terpahat, garis emas pada beberapa motif, di dalam ukuran sebuah pintu biasa. Pintu itu juga mengeluarkan aura keemasan seperti item paling langka di sebuah game.

Aku memang baru saja berniat untuk men-download dan menginstalnya. Tetapi game itu sudah terpasang di perangkat tanpa sepengetahuanku.

Baiklah, kecurigaanku semakin menjadi.

Ini jebakan. Aku yakin ini jebakan.

Seorang hacker handal berhasil menerobos masuk keamanan GameStation, dan memasang game itu di perangkatku. Dia juga mengirim pesan dengan kedok CBT dan kalimat provokatif agar aku mau mencobanya.

Setelah itu aku akan masuk dan terjebak di dunia itu, lalu mereka mengancam keluargaku untuk menebus dengan jumlah uang yang gak ngotak. Kemudian mereka tidak pernah membebaskanku dan meminta tebusan yang lebih lagi.

Aku sangat yakin hal itu akan terjadi, lalu aku masuk.

Pintu itu terlalu indah dan membuatku tidak memikirkan lagi seperti apa dunia baru yang menantiku di dalam sana.

Meski dunianya sangat bagus namun alur ceritanya membosankan, aku akan tetap pergi untuk berpetualang saja, dan memburu semua bos untuk melihat kemampuannya. Begitupun juga sebaliknya.

Aku sungguh sangat tidak sabar menjadi yang terbaik di dunia game itu begitu sudah rilis nantinya. Sekilas aku terlupa tentang pesan yang aku terima tadi. Siapa pengirimnya? Fafa? Bodolah.

Setelah melangkah masuk dari pintu itu, aku mengambang di sebuah ruang hampa yang gelap nan gulita. Kemudian sebuah cahaya datang menyambutku dan menampilkan nama permainannya dengan sangat besar dan bercahaya. "Welcome to the Seven World of Fantasy".

Setelah itu di sekitarku muncul layar-layar transparan yang berisikan banyak sekali kustomisasi karakter.

Aku menggunakan preset karakter yang sama dengan karakterku di dunia game lainnya.

Tubuhku ramping, dengan rambut pirang panjang kecoklatan di kuncir twin-tail. Mata merah terang, dan ukuran dada sedang. No papan cucian, no mantul-mantul. Medium is premium!

Baiklah. Selanjutnya memilih kelas.

Di dunia RPG sebelumnya, aku sudah pernah menjadi Knight, Mage, dan juga Assassin. Namun aku belum pernah mencoba menjadi Marksman.

Sepertinya akan menarik jika aku menggunakan senjata jarak jauh di dalam dunia game RPG. Apalagi jika ada pistol, pasti akan lebih menarik kerena aku sudah sangat mahir menembak pada game sebelumnya.

Ketika aku baru membuka layar untuk memilih kelas, layar pertama yang muncul sangat membuatku heran.

"I-ini!? Ini adalah karakter-karakterku di game-game sebelumnya!"

Tidak salah lagi. Ada empat layar di depanku, dan masing-masingnya menampilkan karakter yang pernah aku buat dan mainkan di game RPG lain.

Karakterku yang seorang Knight, dengan spesialisasi Paladin berlevel 70. Itu adalah level tertinggi saat itu di dalam game Dragon Knight: Chronicle. Ini adalah karakter favoritku dari semua game RPG.

Kemudian karakter lain dengan kelas Assassin, dengan spesialisasi Stalker berlevel 60. Game berjudul The Necrotic Emperor masih baru rilis saat aku mainkan dengan karakter Assassin. Pada saat itu, game tersebut sangat terkenal dan banyak pemain yang memainkannya.

Kemudian masih di game yang sama, aku juga sempat membuat karakter baru dengan kelas Mage. Tetapi aku sangat tidak tertarik sewaktu memainkan Class Mage tersebut. Merapal mantranya lama, tidak cocok untuk solo player sepertiku.

Ini benar-benar sebuah kejutan! Ketiga karakter itu dapat aku gunakan lagi di dalam CBT game ini?

Memangnya developer gamenya sama ya, sehingga karakter yang pernah aku mainkan sebelumnya di game lain dapat kugunakan kembali?

Di layar keempat, sebenarnya ada pilihan untuk membuat Class baru.

Sebenarnya aku berniat untuk membuat karakter baru dengan kelas Marksman. Tapi bagaimana dengan akunku yang sebelumnya? Sayang-sayang dong.

Senjata, item, dan zirah yang telah susah payah aku cari, buat, dan beli itu semuanya sudah aku jual saat pensiun. Hanya tersisa skill-nya saja yang akan tetap ada sesuai levelnya. Itu dapat menjadi alasan untuk membuat sebuah karakter dengan Job Class baru.

Tidak apa-apalah. Aku akan tetap membuat yang baru saja, lalu memulai petualanganku dari awal. Tidak seru jika memulai petualang baru dengan karakter yang sudah sangat kuat. Bisa dibilang seperti cheater.

Aku ini adalah tipe orang yang suka merasakan perjuangan dari lemah sampai akhirnya menjadi yang terkuat.

Aku menekan layar untuk membuat kelas baru, kemudian berpindah pada pilihan-pilihan berikutnya.

Disini namanya bukanlah Marksman, tetapi menjadi Ranger. Meskipun berbeda penyebutan, tapi tetap saja sama.

Layar berikutnya menampilkan detail terkait kelas tersebut. Ya, ya, aku sudah paham.

Jenis senjata, spesialisasi yang dapat dipilih sesuai dengan kelas utama, lalu kemampuan-kemampuan khusus yang beragam. Aku dapat memahaminya dengan mudah.

Berdasarkan kelas utama Ranger, spesialisasi yang dapat diperoleh diantaranya; Archer, Hunter, Gunner, dan masih banyak lagi.

Gunner? Apa aku bisa main tembak-tembakan lagi di dunia RPG?

Sekilas aku melihat detail kemampuan yang dimiliki oleh kelas tersebut. Persyaratan, atribut, keahlian, dan kekurangan.

"Yosh! Aku pilih kelas Ranger!"

Layar di depanku menjauh, lalu muncul sesuatu dari sebuah partikel cahaya di tempat layar tadi berada.

"Sebuah pistol ganda! Kereeeen!!!"

Banyak senjata lain yang berhubungan dengan kelas Ranger, seperti panah atau crossbow. Tapi yang satu ini benar-benar membuatku jatuh cinta. Seakan game ini dapat mengetahui apa yang sedang aku rasakan.

Aku menggapai kedua pistol itu dan melihatnya dari dekat. Lantas sebuah partikel cahaya muncul dan bergerak dari depan tubuhku hingga ke belakang, lalu mengubah pakaianku sesuai dengan kelas yang aku pilih.

Sepatu kulit tinggi, celana pendek, sabuk dengan sarung pistol dan tas kecil di bagian belakang. Kaos pendek setengah badan, sarung tangan, dan rompi berkerah tanpa lengan. Aku terlihat seperti seorang pemburu yang kekinian.

Warnanya kusesuaikan dengan warna mataku, dipadu dengan warna hitam dan sedikit warna alami yang sesuai untuk sarung pistol.

Sip, ganteng. eh, cantik!

Di depanku, sebuah layar kembali menghampiri. Layar itu menunjukan status awalku sebagai pemain.

[Name : Riel

Level : 1

Race : Human

Class : Ranger

STR: 26

VIT: 32

DEX: 38

AGY: 29

INT: 20

MAG: 0

Weapon: Twin Tivon (Tier Common)

Weapon Ability

Twin gun: Lv. 1

Weapon Skill

Piercing Shot: Lv. 1 (Active)

Eagle Eye: Lv. 1 (Passive)]

"Hmm, standar ukuran statusnya kecil banget. Tapi tidak apa. Suatu saat nanti, Character power milikku akan mencapai lebih dari 10 juta! Muahahaha! Uhek-uhek, uhek!"

Ehem.

Berikutnya adalah konfirmasi karakter. Apakah karakter yang kau buat sudah sesuai keinginanmu? Meskipun aku dapat mengganti kelas di dalam permainan, tapi tidak jika membuat kelas tetap harus dari awal.

Aku menekan, "Setuju"!

Semua layar menghilang ke dalam gelap. Tulisan "Welcome to Seven World of Fantasy" kembali datang dengan cahaya putih yang mulai menyelimuti penglihatanku.

Perlahan aku dapat mencium udara segar khas dunia fantasy, serta perasaan hangat dari terpaan sinar mentari. Kakiku mulai dapat menapak pada suatu pijakan. Dan...

"Selamat datang di dunia game fantasi! Ehe!"

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1: GameStation
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4: Guild dan Petualang
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 9: Quest Menuju Desa Bagian 2
14 Chapter 10: Quest Menuju Desa Bagian 2
15 Chapter 11: Perburuan Dimulai
16 Chapter 12: Ketemu Kau, Kucing?
17 Chapter 13: Nekomimi!
18 Chapter 14: Pilihan
19 Chapter 15: Mengejar Kereta
20 Chapter 16: Menuju Kota Deedalee
21 Chapter 17: Cek Status 1
22 Chapter 18: Mencari Informasi
23 Chapter 19: Jurnalis Juan
24 Chapter 20: Kembali Membentuk Party
25 Chapter 21: Pencarian dan Pengejaran
26 Chapter 22: Terlalu Mustahil
27 Chapter 23: Rencana Penyerangan
28 Chapter 24: Penyergapan
29 Chapter 25: Di Dalam Jeruji Besi
30 Chapter 26: Tangkapan Baru
31 Chapter 27: Kabur dari Penjara
32 Chapter 28: Pertarungan Melawan Bandit
33 Chapter 29: Sebelum Itu
34 Chapter 30: Pertarungan Pengguna Artefak
35 Chapter 30.5: Keadaan di Guild
36 Chapter 31: Kantor Kesatria
37 Chapter 32: Perayaan kecil
38 Chapter 33: Perbincangan Singkat
39 Chapter 34: Berpisah dengan Kakak-Beradik
40 Chapter 35: Cerita Clara
41 Chapter 36: Pergi Sendiri
42 Chapter 37: Lagi, dan Lagi
43 Chapter 38: Desa Ras Kucing
44 Chapter 39: Masa Lalu Momo
45 Chapter 40: Masa Lalu Momo Bagian 2
46 Chapter 41: Hari Terakhir Bersama Mereka
47 Chapter 42: Keributan di Kaki Gunung
48 Chapter 43: Mereka Sudah Kembali
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1: GameStation
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4: Guild dan Petualang
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 9: Quest Menuju Desa Bagian 2
14
Chapter 10: Quest Menuju Desa Bagian 2
15
Chapter 11: Perburuan Dimulai
16
Chapter 12: Ketemu Kau, Kucing?
17
Chapter 13: Nekomimi!
18
Chapter 14: Pilihan
19
Chapter 15: Mengejar Kereta
20
Chapter 16: Menuju Kota Deedalee
21
Chapter 17: Cek Status 1
22
Chapter 18: Mencari Informasi
23
Chapter 19: Jurnalis Juan
24
Chapter 20: Kembali Membentuk Party
25
Chapter 21: Pencarian dan Pengejaran
26
Chapter 22: Terlalu Mustahil
27
Chapter 23: Rencana Penyerangan
28
Chapter 24: Penyergapan
29
Chapter 25: Di Dalam Jeruji Besi
30
Chapter 26: Tangkapan Baru
31
Chapter 27: Kabur dari Penjara
32
Chapter 28: Pertarungan Melawan Bandit
33
Chapter 29: Sebelum Itu
34
Chapter 30: Pertarungan Pengguna Artefak
35
Chapter 30.5: Keadaan di Guild
36
Chapter 31: Kantor Kesatria
37
Chapter 32: Perayaan kecil
38
Chapter 33: Perbincangan Singkat
39
Chapter 34: Berpisah dengan Kakak-Beradik
40
Chapter 35: Cerita Clara
41
Chapter 36: Pergi Sendiri
42
Chapter 37: Lagi, dan Lagi
43
Chapter 38: Desa Ras Kucing
44
Chapter 39: Masa Lalu Momo
45
Chapter 40: Masa Lalu Momo Bagian 2
46
Chapter 41: Hari Terakhir Bersama Mereka
47
Chapter 42: Keributan di Kaki Gunung
48
Chapter 43: Mereka Sudah Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!