6 Petaka

"Sekali lagi! Abah mohon maaf. dan kalau tidak ada urusan lagi, abah mau pamit, takut pulangnya keburu sore." ujar Bah Abun yang tidak mau memperpanjang masalah.

"Sebentar bah! saya ingin memegang tanduknya dulu sebentar. soalnya saya sangat menyesal tidak jadi memiliki kerbau sebagus ini. Padahal kemarin saya bukan tidak berani harga segitu, tapi uang saya kurang. namun tidak apa-apa, lah! namanya juga bukan rezeki, mau bagaimana lagi." ujar Bandar cisuren sambil mengelus-ngelus tanduk kerbau itu.

Namun selain mengelus-ngelus tanduk kerbau, dia mulai membaca mantra-mantra yang iya pelajari dulu. entah apa maksud dan tujuannya, dia melakukan hal seperti itu. "Ini nih! yang membuat siapa saja yang melihatnya akan tertarik, tanduknya yang begitu bagus, bisa-bisa kebawa ke dalam mimpi." ujar pria itu sambil menunjukkan raut wajah penyesalan, untuk menutupi segala niat jahatnya.

"Ya sudah! kalau semuanya sudah beres, saya pamit pulang terlebih dahulu." ujar Mbah Abun yang sudah merasa tidak nyaman berlama-lama tinggal di situ. Mbah Abun pun menyalami mereka berdua, kemudian dia menuntun kerbau yang baru saja ia beli.

"Bagaimana sih, Mang? kalau Janji itu harus ditepati." ujar bandar cisuren menyalahkan Mang Marwi. Setelah Mbah Abun tidak terlihat lagi.

"Maaf Kang. kirain Akang nggak jadi membeli kerbau saya, makanya Akang tidak datang kemarin." ujar Mang Marwi.

"Orang itu, yang dipegang adalah ucapannya. jadi ketika orang itu mengingkari Apa yang diucapkan, maka Celakalah!" dengus bandar cisuren.

"Iya Kang! Tapi tidak seharusnya menyalakan saya. Saya hanya penjual, Jadi siapa saja yang mau membeli kerbau saya. maka akang tidak berhak untuk melarang saya, karena kerbau itu milik saya." ujar Mang Marwi, yang mulai terpancing emosi. karena memang benar itu bukan sepenuhnya kesalahan Mang Marwi, karena Bandar Ci suren itu telat atau bahkan dia yang mengingkari janjinya.

"Ya sudah! saya pamit dulu. Saya mau mencari hewan ternak ke warga yang lainnya. ingat ya! lain kali jangan seperti itu." ancam Bandar cisuren sambil berlalu pergi tanpa memperdulikan Bang marwi.

Kita tunda cerita Bang Marwi sama bandar cisuren yang sudah pergi dari kandang kerbau. kita ikuti perjalanan Mbah Abun yang pulang sambil menuntun kerbaunya.

Setelah sampai di tegalan bukit. hati Bah Abun yang sangat gembira, setelah mendapatkan hewan ternak yang begitu besar, dengan harga yang begitu murah. membuatnya tersenyum berseri-seri, bahkan di perjalanannya itu, sesekali dia bersiul seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta.

Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, sesaat setelah kerbau yang ya tuntun, tidak mau mengikutinya. kerbau itu mundur ke belakang menahan tarikan Mbah Abun.

"Kenapa kamu Jalu. Ayo pulang!" ujar Bah Abun sambil melihat ke arah kerbau, yang tidak mau jalan.

Namun Yang membuat Bah Abun merasa heran, mata kerbau itu berubah menjadi kemerahan, nafasnya yang memburu seperti hewan yang hilang kendali.

"Kamu kenapa?" tanya Mbah Abun ke kerbau. seolah kerbau itu seorang manusia. sambil terus menarik-narik tambang yang dia pegang, agar kerbau itu mau berjalan mengikutinya.

Namun kerbau itu tidak menjawab, kerbau itu malah menundukkan kepala, seperti banteng yang hendak menyerang. membuat hati bahabun merasa Getir, melihat kejadian yang tiba-tiba seperti itu.

Kerbau itu mulai menarik tambang yang dipegang oleh bah Abun, dengan cara mundur beberapa langkah ke belakang. seperti hendak mengambil ancang- ancang mau menyerang. benar saja, setelah mundur kerbau itu dengan cepat menerjang ke arah Mbah Abun. namun Mbah Abun yang sudah melihat gelagat aneh kerbau miliknya, dia dari tadi sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan menimpanya. Jadi ketika kerbau itu hendak menyeruduk menyerangnya, dengan cepat dia berlari menjauh, menghindari serangan kerbau yang sudah berubah menjadi gil4.

"Tolooooooooong! tolooooooooong!" ada kebo gil4!" teriak Mbah Abun meminta tolong sambil terus berlari. karena kerbau itu terus mengejarnya.

"Tolooooooooooong! tolooooooooong!" Mbah Abun terus berteriak, sambil mencari tempat untuk menyelamatkan diri.

Sekilas dia melihat pohon jambu batu, dengan cepat dia pun berlari menuju arah pohon itu. kemudian dengan tergesa-gesa Mbah Abun menaiki pohon jambu, untuk menyelamatkan diri, dari kejaraan kerbau gil4 yang hendak menyeruduknya.

Kerbau itu terus berlari menyeruduk pohon jambu yang dinaiki oleh Mbah Abun. sehingga tubuh Bah Abun yang ada di atas sedikit tergoyang, namun dia memegang pohon jambu itu dengan erat, sehingga dia tidak jatuh dari pohon itu.

Merasa kesal kerbau itu pun kembali mengambil ancang-ancang, matanya yang merah dan nafas yang memburu membuat nya terlihat semakin seram. Kerbau itu menyeruduk kembali pohon jambu untuk merobohkannya. Mungkin kerbau itu berharap agar Bah abun terjatuh dari pohon jambu atau pohon jambunya yang roboh.

Namanya juga hewan. Kerbau itu menyerang tanpa perhitungan. dia menyeruduk pohon jambu tempat berlindung Mbah Abun, dengan Tenaga penuh. Pohon jambu batu yang begitu kuat dan sangat elastis, sehingga ketika ditabrak pohon itu hanya bergetar. Apalagi serangan kerbau itu tidak tepat sasaran, serudukan kerbau itu hanya mengenai pinggir pohon jambu. sehingga kerbau itu terpeleset dan terpental ke arah samping. Namun yang membuat Mbah Abun semakin naas. 2 meter dari pohon jambu batu tempat dia berlindung, adalah jurang yang begitu dalam, yang di bawahnya terdapat batu-batu besar. Mengakibatkan kerbau yang tadi terpeleset, kerbau itu tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya, sehingga kerbau itu masuk terperosok ke dalam Jurang itu.

"Kerbaukuuuuuuuuu! kerbaukuuuuuuu!" teriak Mbah Abun yang melihat jelas jatuhnya kerbau miliknya masuk ke dalam jurang.

Bruk

Terdengar suara yang begitu keras dari arah bawah jurang, membuat bahabun merasa lemas.

Dengan tubuh bergetar, karena tidak menyangka akan mendapat kejadian mendadak seperti itu. dia mulai turun dari pohon jambu batu dengan perlahan. Dia hendak melihat kondisi kerbau yang jatuh ke dalam jurang, namun sesampainya di atas tanah, kakinya tidak mampu menahan tubuhnya.

Bruk!

Tubuh tua itu ambruk di atas tanah, merasa tidak kuat dengan cobaan yang terus menimpa kehidupannya.

"Mbah! Abah! Abah! nggak apa-apa?" ujar seorang pria yang berlari mendekati tubuh Mbah Abun, kemudian dia membangunkan tubuh tua itu agar duduk.

Tadi. ketika mendengar teriakan orang yang meminta tolong, pria yang sedang mencari rumput buat kambingnya, dengan cepat Ia berlari menuju ke arah datangnya suara. namun dia merasa kaget, ketika melihat ada seorang pria yang sedang dikejar-kejar oleh kerbau. Dia tidak berani mendekati kerbau yang sudah menjadi lepas kendali, karena itu sangat berbahaya.

"Kerbau Abah! kerbau Abah!" hanya kata itu yang keluar dari mulut pria paruh baya, dengan suara parau.

"Sudah, mbah! harta masih bisa dicari, beruntung Abah tidak terluka oleh kerbau gil4 itu." Ujar pria itu menenangkan

"Kerbaukuuuu! kerbaukuuuu!" Sambat Bah Abun seperti anak kecil yang kehilangan mainannya, dia tidak memperdulikan orang yang menolongnya.

"Kasih minum! biar sedikit tenang." Saran seorang pria yang baru datang. karena Mungkin dia juga merasa kaget dengan orang yang berteriak-teriak meminta tolong.

Pria yang menolong Mbah Abun pun mengangguk, kemudian dia membuka tote bag miliknya, yang terbuat dari karung. lalu mengeluarkan botol air minum, untuk diberikan ke Mbah Abun.

Setelah beberapa teguk meminum air. akhirnya Mbah Abun pun mulai tenang, dia mulai menguasai dirinya.

"Tolong lihat, Bagaimana keadaan kerbau Abah!" Pinta Mbah Abun dengan suara memelas, Mungkin dia belum sepenuhnya ikhlas dengan musibah yang menimpanya.

Pria yang menolong Mbah Abun pun bangkit, kemudian Dia mengintip ke dalam jurang. terlihat ada kerbau yang tersungkur dengan berlumuran darah. karena kepalanya pecah menimpa batu porselen.

"Mati Bah!" jelas pria itu.

Mendengar penjelasan seperti itu, mbah Abun, hanya menarik nafas dalam. kemudian terlihat ada cairan bening yang mengalir di pipinya, Mungkin dia tidak kuat menyembunyikan kesedihan yang begitu mendalam.

"Sudah jangan bersedih Mbah! harta masih bisa dicari, yang penting Abah sekarang selamat." ujar seorang pria yang merasa kasihan melihat kondisi Bah Abun.

Mbah Abun pun terus ditenangkan oleh orang-orang yang menolongnya, diberi motivasi agar dia tidak terus terpuruk dalam kesedihannya.

Setelah lama berusaha, akhirnya Bah Abun pun kembali Tegar. meski masih belum sepenuhnya menerima kenyataan. dia pun bangkit dari tempat duduknya, kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang menolongnya, dan meminta maaf kalau dia tidak bisa mengurus kerbau yang mati di dalam jurang.

Para warga yang merasa kasihan, Mereka pun tanpa diminta oleh Mbah Abun. mereka bersedia mengurus kerbau yang mati untuk dikubur, agar tidak menimbulkan bau yang tak sedap.

Setelah mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf, Mbah Abun pun berpamitan untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju rumahnya.

Dengan langkah gontai dan hati yang begitu hancur, pria paruh baya itu terus berjalan, sambil tertunduk. merasa bahwa Tuhan itu tidak adil, karena kenapa hanya dia yang terus mengalami kesialan dalam hidupnya. padahal uang yang dibayarkan buat membeli kerbau Mang Marwi, itu adalah uang segitu-gitunya, dia hanya menyisakan sedikit sebagai pegangan istrinya.

Perlahan namun pasti, akhirnya Mbah Abun pun sampai di rumahnya. ambu Yayah yang melihat perubahan sikap suaminya. dengan cepat dia menyediakan air minum, serta makanan seadanya.

"Celaka Ambu! kita celaka!" Ucap Mbah Abun setelah minum air yang di sediakan oleh istrinya, terlihat matanya yang udah sembab, sekarang basah kembali oleh cairan kesedihan.

"Sudah! jangan cerita terlebih dahulu! Abah tenangin diri dulu! minum dulu! ngemil dulu!" seru Ambu Yayah yang sudah paham, ketika ada perubahan yang signifikan seperti itu, dia tidak mau menambah beban suaminya.

Episodes
1 1 Mbah Abun
2 2. Semangat
3 3. Selalu Semangat
4 4. BERUBAH
5 5 MULAI BERMASALAH
6 6 Petaka
7 7 Merintis Kembali
8 8 Adu Babi
9 9. Nyaris
10 10 Mang Sarpu
11 11. Hantuuuuu!
12 12. Lagi Dan Lagi
13 13. Sambutan Mang Sarpu
14 14. Ada Rahasia
15 15. Keanehan
16 16. Berunding
17 17. Sepakat
18 18. Berangkat
19 19. Aturan
20 20. Masuk
21 21. Prabu UWUL-UWUL
22 22. baju hikmat
23 23. KEMBALI
24 24. Lentra
25 25. TAK MULUS
26 26. hampir
27 27. Ingin
28 28 mengungkapkan
29 29. diskusi
30 30. hasil Rapat
31 31. galih
32 32. pacar galih
33 33. Mita
34 34. fitnah mita
35 35. berlanjut
36 36. biang kerok
37 37. Amarah Sarman
38 38 NIAT SARMAN
39 39. Hasutan Sarman
40 40. GALIH DAN RANTI
41 41. Daus
42 42. Sarman Berulah
43 43. mulai beraksi
44 44. celaka
45 45. Rencana
46 46. penasaran
47 47. jadi babi hutan
48 48. kembali ke mbah Abun
49 49. kila-kila
50 50. Keputusan
51 51. Ranti Menghilang
52 52. Babi beranting
53 53 pedoman mencari Ranti
54 54. mulai mencari
55 55. sang Pemburu
56 56. pedoman
57 57. petunjuk
58 57. Bias
59 59. pencarian Daus
60 60. Saran Aki Makmun
61 61. Menjalankan
62 62. Menemui umi Erot
63 63. diserang Babi
64 64. Dilukai
65 65 belatung diluka Saraman
66 66. Rahasia Sarman
67 67. Prasangka
68 68. disudutkan
69 69. Sarman Dibawa
70 70. Sarman Kehujanan
71 71. malang
72 72. pilu
73 73. Pupus
74 74. Galih dan Daus
75 75. Retak
76 76. Susah
77 77. masalah terus
78 78. perjuangan
79 79. kabar Baik
80 80. bah Abun pulang
81 81. diskusi
82 82. diskusi
83 83. pengumuman
84 84. Kesedihan Ranti
85 85. Cobaan Bertubi-tubi
86 86. ketakutan Inah
87 87. akhirnya Bisa Makan
88 88. Bantuan
89 89. Mbah turo
90 90. sajen
91 91. berdamai dengan suasana
92 92. Terjebak
93 93. Diboyong
94 94. dikerjai
95 95. harapan
96 96. Memahami
97 97. menunggu kepastian
98 98. Surya Jaya
99 99. Penjelasan Sujiman
100 100. Persetujuan Hamidah
101 101. Antusiasme
102 102. diadukan
103 103. Ditawar
104 104. dijual
105 105. TAMAT
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1 Mbah Abun
2
2. Semangat
3
3. Selalu Semangat
4
4. BERUBAH
5
5 MULAI BERMASALAH
6
6 Petaka
7
7 Merintis Kembali
8
8 Adu Babi
9
9. Nyaris
10
10 Mang Sarpu
11
11. Hantuuuuu!
12
12. Lagi Dan Lagi
13
13. Sambutan Mang Sarpu
14
14. Ada Rahasia
15
15. Keanehan
16
16. Berunding
17
17. Sepakat
18
18. Berangkat
19
19. Aturan
20
20. Masuk
21
21. Prabu UWUL-UWUL
22
22. baju hikmat
23
23. KEMBALI
24
24. Lentra
25
25. TAK MULUS
26
26. hampir
27
27. Ingin
28
28 mengungkapkan
29
29. diskusi
30
30. hasil Rapat
31
31. galih
32
32. pacar galih
33
33. Mita
34
34. fitnah mita
35
35. berlanjut
36
36. biang kerok
37
37. Amarah Sarman
38
38 NIAT SARMAN
39
39. Hasutan Sarman
40
40. GALIH DAN RANTI
41
41. Daus
42
42. Sarman Berulah
43
43. mulai beraksi
44
44. celaka
45
45. Rencana
46
46. penasaran
47
47. jadi babi hutan
48
48. kembali ke mbah Abun
49
49. kila-kila
50
50. Keputusan
51
51. Ranti Menghilang
52
52. Babi beranting
53
53 pedoman mencari Ranti
54
54. mulai mencari
55
55. sang Pemburu
56
56. pedoman
57
57. petunjuk
58
57. Bias
59
59. pencarian Daus
60
60. Saran Aki Makmun
61
61. Menjalankan
62
62. Menemui umi Erot
63
63. diserang Babi
64
64. Dilukai
65
65 belatung diluka Saraman
66
66. Rahasia Sarman
67
67. Prasangka
68
68. disudutkan
69
69. Sarman Dibawa
70
70. Sarman Kehujanan
71
71. malang
72
72. pilu
73
73. Pupus
74
74. Galih dan Daus
75
75. Retak
76
76. Susah
77
77. masalah terus
78
78. perjuangan
79
79. kabar Baik
80
80. bah Abun pulang
81
81. diskusi
82
82. diskusi
83
83. pengumuman
84
84. Kesedihan Ranti
85
85. Cobaan Bertubi-tubi
86
86. ketakutan Inah
87
87. akhirnya Bisa Makan
88
88. Bantuan
89
89. Mbah turo
90
90. sajen
91
91. berdamai dengan suasana
92
92. Terjebak
93
93. Diboyong
94
94. dikerjai
95
95. harapan
96
96. Memahami
97
97. menunggu kepastian
98
98. Surya Jaya
99
99. Penjelasan Sujiman
100
100. Persetujuan Hamidah
101
101. Antusiasme
102
102. diadukan
103
103. Ditawar
104
104. dijual
105
105. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!