Rencana Raden

Kedatangan geng Anjay bertemu dengan Raden adalah ingin mengatakan jika Rara dihajar habis-habisan. Mendengar hal itu membuat Raden marah, siapa yang berani menghajar adiknya. Geng Anjay segera meminta Raden untuk pergi dengan mereka menemui Rara.

"Siapa yang lakukan ini pada mu Ra! Kasih tahu abang mu ini, biar ku hajar mereka." Ucap Raden saat menemui adiknya itu.

"Jika aku gak bisa membuat dia membayar semuanya, jangan panggil aku cowok." kata Ken.

" Siapa yang begitu bodoh sehingga berani berbuat seperti ini padamu?" tanya Jay.

Rara terdiam melihat mereka semua, hidungnya ditancapkan tisu karena berdarah.

"Orang itu adalah kalian berempat." Jawab Rara.

Geng Anjay itu kaget mendengar jawaban Rara.

"Kalian terus saja menendang kardus itu. Padahal aku ada didalamnya." Ujar Rara.

Geng Anjay tertawa dengan canggungnya.

"Kalian udah ingat sekarang?" tanya Rara kesal.

"Apa aku masih harus membereskan mereka?" tanya Raden.

"Hey! biarkan saja mereka. ini salah satu usaha untuk berbuat kebajikan. pikirkan hal itu." ujar Jay.

Ujaran Jay disetujui oleh Yogi. Yogi pun bertanya pada Rara, apa yang Rara inginkan, mungkin saja mereka bisa membantu. Bahkan Deni pergi membelikan cemilan untuk Rara. Karena penasaran kenapa Rara bersembunyi dalam kardus. Yogi pun bertanya.

" Ada dua orang yang mencoba memotret ku. Aku ingin pasangan Bima bukan orang itu." kata Rara kesal.

" kenapa kamu gak katakan saja jika kamu dengan orang itu tidak berkencan?" tanya Deni.

"Perkataan ku gak cukup meyakinkan. kecuali dia juga mengkonfirmasikan hal yang sama." Jawab Rara.

" Lalu mengapa dia gak membantah rumor tersebut?" Tanya Yogi.

" Benar banget. Hanya aku orang yang berusaha di sini. Sedangkan bajingan itu terlihat santai-santai saja." Kata Rara.

"Mungkin.. dia menyukaimu." ujar Deni.

" Gak mungkin." jawab Rara.

" Mungkin dia gak perduli karena rumor dapat membuat kamu gak mendekati Bima." kata Jay.

" Apa yang kamu katakan? aku gak mengerti." ucap Raden.

Jay akhirnya menjelaskan maksud dari perkataannya. Jay berkata dengan tersebar luasnya foto Rara dan dia berciuman, otomatis banyak yang menduga jika Rara sudah memiliki pacar. Namun Rara membantah penjelasan Jay, karena Rara dan Satria tidak begitu akur. Jay jika itu adalah rencana Satria untuk membalas dendam pada Rara. Namun Rara membantah lagi jika Satria melakukan hal itu. Supaya dia tidak bisa mendekati Bima. Jay menyadari kesalahannya dan meminta maaf.

"Pokoknya aku gak perduli. bagaimana pun caranya aku harus dekat dengan Bima. Baru saja aku dengar Bima mengajak Satria untuk nonton film bersama." Kata Rara.

"Kalau begitu kamu harus berusaha mencari kesempatan berdua dengan Bima. lalu kamu menyatakan perasaanmu padanya." ujar Raden.

Setelah diam beberapa lama, Raden tiba-tiba punya rencana. Namun, Rara meragukan rencana kakaknya itu. Karena sudah hampir dua kali rencana Raden gagal. Raden mencoba meyakinkan adiknya jika rencananya ini pasti berhasil.

Geng Anjay, Raden dan Satria mengunjungi bioskop yang diyakini Rara adalah tempat menonton Bima dan Satria. Saat sedang memulai rencana, Rara mengingatkan Raden jika dia ada kesibukan di luar.

Dan ternyata, kesibukan dimaksud adalah mengerjakan tugas bersama Mira. Mira sudah menunggu di tempat yang dia dan Raden janjikan. Namun sedari tadi sosok Raden belum terlihat.

Tetapi, Raden melupakan itu. Raden membantah jika dia ada waktu luang untuk membantu adiknya. Jadi maksud dari rencana Raden adalah dengan geng Anjay berpura-pura bertengkar dan menghalangi mobil Satria. Saat Satria dan Bima keluar dari mobil. Ken menghajar wajah Satria. Setelah itu Rara datang dengan mobilnya dan memberi tumpangan kepada Bima. Maka akan ada kesempatan bagi Rara untuk menyatakan perasaannya. Mungkin ide ini cocok untuk seorang cowok bukan untuk Rara. namun, mau tidak mau Rara percaya jika rencana kakaknya kali ini akan berhasil. Karena Rara tidak sabar untuk segera menyatakan perasaannya pada Bima.

Namun, ada perasaan khawatir di hati Rara saat Raden memberi tahu Ken untuk jangan lupa menghajar Satria.

"Apa gak apa-apa jika kita menghajarnya?" tanya Rara.

" Kamu mengkhawatirkan musuh mu? Kamu suka padanya?" tanya Raden kesal.

"Tentu saja gak dong. Aku hanya gak ingin terlibat dalam masalah." jawab Rara.

"Gak akan ada masalah." kata Raden menyakinkan.

" oh iya, kita cuma punya satu mobil. lalu mobil yang satu lagi asalnya darimana?" tanya Raden.

"Aku menyewanya." Jawab Raden.

Rara tidak menyangka jika kakaknya sudah mempersiapkan itu semua dengan matang.

"Tetapi aku sewa menggunakan uangmu." Ucap Raden.

Raden yang tadinya mau memuji kakaknya menjadi kesal.

"Kenapa Abang melakukan hal itu?" tanya Rara kesal.

"Ya, karena aku gak punya uang." jawab Raden.

Saat melihat pintu masuk, Satria sudah tiba. Melihat Satria geng Anjay mulai bersiap-siap. Sedangkan akan pergi menonton film untuk memastikan kapan film itu selesai biar dia dapat memberitahu mereka untuk segera siap dalam rencana.

Rara berdiri di dekat tempat pembelian tiket nonton sambil mengintip apakah Satria sudah masuk bioskop atau belum.

"Kamu mengikuti ku."

Rara kaget dan lagi orang mengagetkannya adalah Satria.

"Gak! Aku hanya sedang bersantai disini. emangnya kenapa?" tanya Rara berusaha terlihat santai karena takut ketahuan.

"Oh, aku pikir kamu juga ingin menonton film ini. Aku juga membelikan tiket tambahan untukmu. kamu gak mau?" tanya Satria sambil menunjukan tiket yang sudah dibelinya.

Rara mencoba mengambil tiketnya, namun tidak bisa karena Satria segera mengangkat tangannya.

"Jangan begitu. berikan padaku." kata Rara.

Rara terus mencoba mengambil tiket itu ditangan Satria. Tetapi Satria tetap mengangkat tangannya. Tanpa disadari tubuh Rara begitu dekat dengan Satria. Hingga membuat tatapan mata mereka bertemu. Namun Rara segera sadar dan terus mencoba mengambil tiket ditangan Satria.

"Rara."

Panggilan itu membuat Rara berhenti dari aksinya mengambil tiket ditangan Satria. Bima berjalan mendekati mereka berdua.

"Kamu juga disini?" tanya Bima kepada Rara.

Rara tidak bisa menjawab dan hanya menunjukan senyumannya dengan malu-malu.

"Jangan bilang kamu yang mengajaknya menonton film ini juga ya, Sat?" tanya Bima kepada Satria.

Rara memandang ke arah Satria dengan cepat dia menggelengkan kepalanya.

"Gak kok. Tiba-tiba saja aku ingin nonton film di sini. itulah kenapa aku datang kemari." jawab Rara.

"Kamu mau menonton film yang mana?" tanya Bima.

" Film yang sama dengan kita. Karena aku sudah membelikan tiket untuk kita bertiga." jawab Satria.

Rar memandang Satria lalu mengangguk tersenyum ke arah Bima. Sedangkan Satria menyunggingkan sedikit senyumannya. Bima mengajak mereka membeli popcorn dan minuman untuk menemani mereka menonton. Dengan senangnya, Rara lalu menggandeng tangan Bima menuju tempat jualan popcorn dan minuman.

Episodes
1 Jatuh Cinta
2 Satria!!
3 Terlihat tidak menarik
4 Tentang Raden
5 Dasar Culun
6 Rara akan berubah
7 Permintaan maaf
8 Ke Dokter gigi
9 Penampilan baru yang kacau
10 Aku ingin menjadi temanmu
11 Rencana Raden
12 Gejala aneh yang muncul di hati Rara
13 Kisah seram di laboratorium.
14 Gara-gara botol air minum
15 Sebuah permohonan
16 Gara-gara kisah di laboratorium
17 Pernyataan cinta
18 Ciuman pertama
19 Penggemar SaRa (Satria Rara)
20 Rencana Raden
21 Rencananya gagal
22 Pernyataan cinta dari Satria
23 Raden dan Mira
24 Jas laboratorium
25 Gara-gara akun SaRa
26 Ibu guru Nadia
27 Tentang hubungan Satria dan Bima
28 Si pipi lembut
29 Lagi-lagi Satria!
30 Si pembuat onar
31 Penyakit menyangkal
32 Menyatakan Cinta
33 Patah hati
34 Berhenti membohongi diri
35 Jangan tinggalkan aku
36 Teman pertama
37 Benih-benih cinta mulai tumbuh
38 Hanya menyukai Bima
39 Perasaan bersalah
40 Bimbang dengan perasaan sendiri
41 Keluarga
42 Pernyataan cinta
43 Pernyataan cinta 2
44 Klip ikan berujung ke akun SaRa
45 Merasa bersalah kepada Satria
46 Dara
47 Kesal
48 Cemburu
49 Cemburu
50 Perasaan Satria
51 Ketentuan masa percobaan pacaran
52 Cap resmi pacaran
53 Hanya ingin satu ciuman
54 Misi agar Satria bisa keluar dari rumah Rar
55 Pacaran
56 Ketahuan
57 Hubungan rahasia
58 Mira Dan Satria
59 Chapter 59
60 Cemburu
61 chapter 61
62 Chapter 62
63 Pengakuan
64 Foto masa lalu
65 Galau
66 Perasaan yang sebenarnya
67 Pengakuan cinta
68 Chapter 68
69 Happy ending
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Jatuh Cinta
2
Satria!!
3
Terlihat tidak menarik
4
Tentang Raden
5
Dasar Culun
6
Rara akan berubah
7
Permintaan maaf
8
Ke Dokter gigi
9
Penampilan baru yang kacau
10
Aku ingin menjadi temanmu
11
Rencana Raden
12
Gejala aneh yang muncul di hati Rara
13
Kisah seram di laboratorium.
14
Gara-gara botol air minum
15
Sebuah permohonan
16
Gara-gara kisah di laboratorium
17
Pernyataan cinta
18
Ciuman pertama
19
Penggemar SaRa (Satria Rara)
20
Rencana Raden
21
Rencananya gagal
22
Pernyataan cinta dari Satria
23
Raden dan Mira
24
Jas laboratorium
25
Gara-gara akun SaRa
26
Ibu guru Nadia
27
Tentang hubungan Satria dan Bima
28
Si pipi lembut
29
Lagi-lagi Satria!
30
Si pembuat onar
31
Penyakit menyangkal
32
Menyatakan Cinta
33
Patah hati
34
Berhenti membohongi diri
35
Jangan tinggalkan aku
36
Teman pertama
37
Benih-benih cinta mulai tumbuh
38
Hanya menyukai Bima
39
Perasaan bersalah
40
Bimbang dengan perasaan sendiri
41
Keluarga
42
Pernyataan cinta
43
Pernyataan cinta 2
44
Klip ikan berujung ke akun SaRa
45
Merasa bersalah kepada Satria
46
Dara
47
Kesal
48
Cemburu
49
Cemburu
50
Perasaan Satria
51
Ketentuan masa percobaan pacaran
52
Cap resmi pacaran
53
Hanya ingin satu ciuman
54
Misi agar Satria bisa keluar dari rumah Rar
55
Pacaran
56
Ketahuan
57
Hubungan rahasia
58
Mira Dan Satria
59
Chapter 59
60
Cemburu
61
chapter 61
62
Chapter 62
63
Pengakuan
64
Foto masa lalu
65
Galau
66
Perasaan yang sebenarnya
67
Pengakuan cinta
68
Chapter 68
69
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!