Rara berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya. Saat sedang melihat status media sosial. Di beranda media sosialnya muncul status dari Bima.
"Jangan lupa datang ke pesta ya, teman-teman ku."
Membaca status Bima, membuat Rara tersadar jika ini adalah kesempatannya. Dia akan membuktikan apa yang dikatakannya adalah benar.
Suasana begitu ramai, banyak orang yang berdatangan. Lagu DJ diputar dengan keras. Rara datang dengan penampilannya yang seperti biasa. Baginya penampilan ini adalah penampilan terbaiknya. Rara berdiri di depan pintu masuk sambil tersenyum. Di sana sudah ada penjaga yang menanti Rara di depan itu. Rara tersenyum ke penjaga itu lalu memberikan KTPnya. Penjaga itu melihat KTP Rara.
"Lebih baik kamu bawa saja kartumu." kata penjaga itu.
Rara mengambil kartu itu dan menyimpannya kembali.
"Kamu datang ke tempat yang salah. Kami menjual minuman beralkohol di sini. Bukan minuman Boba yang kamu dapatkan ditempat lain." kata penjaga itu.
Mendengar ucapan penjaga membuat senyuman manis di wajah menghilang.
"Aku sudah cukup umur. biarkan aku masuk." kata Rara memaksa.
Namun, penjaga itu tetap tidak memperbolehkan.
"Kamu tidak cocok di sini. percayalah padaku." kata penjaga.
Rara mungkin sudah cukup umur, tetapi penampilan Rara yang membuat penjaga merasa jika penampilan seperti itu tidak baik untuk berada di tempat bar.
"Aku ingin masuk." kata Rara memaksa.
"Pulang saja sana." kata penjaga.
Tiba-tiba ada orang yang merangkul Rara. Yang ternyata itu adalah Satria.
"Dia adalah temanku. Penampilannya memang tidak menarik, tetapi dia adalah cewek yang keren." Kata Satria kepada penjaga.
"Yuk kita masuk." kata Satria yang terus merangkul Rara masuk ke tempat pesta.
"Ini pertama kalinya kamu datang kemari, kan?" tanya Satria.
Rara yang tidak pernah datang ke tempat pesta. Bisa ditebak oleh Satria karena wajahnya yang kebingungan. Rara begitu kesal dengan pertanyaan Satria. Rara lalu melepaskan tangan Satria yang masih merangkulnya.
" Lepaskan tanganmu dari bahuku!" kata Rara tak suka.
Tiba-tiba datang seorang cowok yang membawa mapan yang berisikan banyak minuman gelas itu hampir menabrak Rara. Reflek Satria menarik pinggang Rara untuk dekat dengannya.
"Hati-hati kalau berdiri. Kalau tidak kamu bisa saja ditabrak oleh cowok tadi." Kata Satria.
Rara segera melepaskan tangan Satria di pinggang dan segera menghindar.
"Pergilah dari hadapanku!" kata Rara.
"Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap di sini." Kata Satria.
" Aku tahu kamu ke sini ingin bertemu dengan Bima, kan?" tanya Rara.
"Memangnya kenapa?" tanya Satria balik.
" Ada begitu banyak cewek cantik di sini. Mengapa kamu terus menempel pada Bima." kata Rara.
" Memangnya kenapa? kami kan sahabat." tanya Satria.
" Tapi bisa kan, untuk tidak terlalu menempel pada Bima?" kata Rara.
Satria tertawa kecil.
"Ya, jika kamu ingin bertemu dengan Bima. Maka kamu harus bertemu dengan diriku." kata Satria.
"Kamu sangat menyebalkan. Sat!" Kata Rara kesal.
Satria tersenyum miring.
"Jika kamu memanggil sering namaku. Kamu akan menyukaiku?" kata Satria.
Rara tersenyum kecut, menutup mata dan menggelengkan kepala. Rara lalu pergi dari hadapan Satria. Karena jika terlalu lama berhadapan dengan Satria membuat Rara menjadi tidak waras.
Alunan DJ begitu keras, banyak orang berlalu-lalang. Ada yang berkumpul menikmati minuman adapula yang menikmati musik dengan menari. Rara berjalan ditengah kerumunan. Tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Rara!"
Rara mengenal suara itu. dan benar yang memanggilnya adalah Bima.. Rara tersenyum dan berjalan menghampiri Bima.
"Kamu juga disini?" tanya Bima.
"iya Bim." kata Rara sambil tersenyum.
"Kamu terlihat keren malam ini." kata Rara memuji Bima.
Karena musik yang begitu keras, Bima tidak mendengar apa yang diucapkan Rara.
"Apa?" tanya Bima.
Rara dengan malu mendekatkan wajahnya ke telinga Bima.
"Kamu.. terlihat keren malam ini." kata Rara lagi.
Bima tersenyum.
"Makasih ya. kamu juga keren." kata Bima.
Satria yang juga berada disitu hanya terdiam. Sedangkan Rara sudah melayang mendengar pujian dari Bima. Satria mendekat wajah ke telinga Rara.
"Bagaimana kalau aku foto kalian berdua?" tanya Satria.
"Diamlah!" kata Rara mendorong Satria.
"Bim, Rara ingin foto berdua denganmu." kata Satria pada Bima.
"Ah! Sat! aku terlalu malu." kata Rara sambil memberikan ponselnya pada Satria.
"Lalu kenapa kamu memberikan ponselmu padaku?" Kata Satria.
Rara memberikan ponsel ke Satria dengan senyuman manisnya. Satria mengambil ponsel Rara dengan kesal.
"Oke, ayo kita foto." kata Bima lalu berdiri disampingnya Rara.
Satria mengarahkan kamera ponsel ke mereka berdua.
"Satu.. dua.. tiga.." hitung Satria memulai foto.
"Udah! sekarang kamu coba sandarkan kepalamu ke pundaknya." ucap Satria.
Rara dengan malu-malu menyandarkan kepalanya di bahu Bima. Rara lalu tersenyum manis ke arah kamera.
"Udah! senang, kan?"tanya Satria.
Rara memberikan kode dengan tangannya, agar Satria memfoto dirinya dengan bisa sekali lagi. Satria menurutinya.
"Ini! sudah selesai." kata Satria memberikan ponsel Rara.
Rara begitu senang.
"Bima, boleh gak aku menandai foto kita di media sosialmu?" tanya Rara malu-malu.
"Boleh." Jawab Bima.
"Eh, btw, tadi kalian datangnya kok barengan?" tanya Bima.
Rara tidak menghiraukan perkataan Bima, dirinya sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum.
"Oh. tadi aku bertemu dengannya didepan. Jadi, ku ajak saja dia masuk." Ucap Satria.
"Penampilanmu juga terlihat berbeda malam ini. Aku belum pernah melihat penampilan seperti ini." kata Satria lagi.
"Ini adalah penampilan rock star. asal kamu tahu itu." kata Bima tersenyum.
Rara yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Tiba-tiba raut wajahnya berubah. Senyuman yang tadi hilang begitu saja. Rara melihat ke arah Satria dengan kesal. Satri yang menyadari itu pun menatap Rara. Rara lalu pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah marah. Bima yang melihat hal itu pun bertanya.
"Ada apa dengan dia?"
"Aku akan segera kembali." Kata Satria pergi menyusul Rara.
Rara berjalan keluar sambil memainkan ponselnya. Tidak sengaja dia menabrak orang yang lewat.
"Hei! Hati-hati dong culun! Jalan jangan sambil main ponsel dong!" teriak orang itu.
" maafkan aku." Kata Rara lalu menunduk.
Tak disangka dari belakang ada dua orang cowok yang datang. Saat Rara hendak berbalik dia menabrak kedua cowok itu. Salah satu diantara mereka mendorong Rara hingga terjatuh tepat di tempat pembuangan sampah. Kedua cowok itu tertawa melihat Rara.
"Dasar culun! Haha."
Mereka terus tertawa dan mengatai Rara. Rara terdiam dan melihat mereka. Dipikirkan Rara ini memang pantas untuknya.
"Ada apa ini?" terdengar suara dari seberang.
Kedua cowok itu lalu pergi. ternyata suara itu adalah penjaga.
"Sudah aku bilang, kan. kamu itu tidak cocok disini." kata penjaga.
Mendengar kata penjaga, Rara menangis.
"Itu semua gara-gara Satria!" ucap Rara dengan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments