Undangan makan malam

Bruugghh, Aira melemparkan tas nya ke sembarang arah. Dia sangat kesal hari ini, karena perlakuan Keysha, di tambah lagi dengan Xavier yang tidak terlihat mengejarnya sama sekali.

"Aira? kamu kenapa sih?" tanya Lita dengan cemas, dia mendudukkan dirinya di samping Aira yang terlihat sangat kesal.

"Aku kese, Bu. Rencana makan siang aku dengan Xavier benar-benar kacau, dan itu karena Keysha." ucap Aira seraya bersedekap dada.

"Keysha? istri Xavier? Dia ada di sana?" tanya Lita, dan Aira hanya bisa mengangguk lemah.

"Kok bisa sih?" Lita ikut kesal, mendengar makan siang sang putri dengan kekasihnya kacau. Padahal, Aira ingin merasakan kembali masa-masanya dulu saat bersama dengan Xavier.

"Aku nggak tahu, Bu. Tiba-tiba dia ada di sana, dan yang lebih parah dia live intagram. Ibu tahu? di depan aku, mereka bermesraan bakan suap-suapan." Aira menjelaskan dengan ekspresi sangat marah dan geram atas pelakuan Keysha.

"Terus mana Xavier?" Lita tidak mellihat batang hidung Xavier.

"Itu, Bu yang bikin aku makin kesal, karena Xavier ngagak kejar aku sama sekali," ucap Aira.

"Aira, kamu harus sabar, dan jangan terpancing emosi. Biar bagaimanapun kamu nggak bisa melepaskan Xavier begitu saja," Lita memint AIra untuk bertahan dengan Xavier.

"Kamu harus mencari cara, supaya Xavier dan Keysha bisa segera berpisah." ucap Lita lagi, semakin memnasi keadaan.

"Itu juga yang sedang aku pikirkan, Bu. Aku harus bisa membuat Xavier semakin benci dengan Keysha," itu adalah rencana yang sudah dipikirkan oleh Aira.

"Bagus, dan Ibu akan selalu mendukung kamu," ujar Lita memberikan semangat untuk sang putri.

.

.

Malam ini, Keysha sudah bersiap untuk makan malam dengan kedua orangtua Xavier. Xavier yang sudah tiga hari tidak pulang ke rumah, pada akhirnya dia pun kembali. Keysha sudah menunggu Xavier, dan dia langsung menyambut kedatangan suaminya dengan senyum yang merekah.

"Kak? kamu sudah piulang?" Keysha menghampiri Xavier, dan mencium tangan suaminya.

"Aku senang sekali, karena akhirnya kamu pulang. Jangan pergi lagi ya? karena apapun yang sedang terjadi dalam rumah tangga kita, tidak seharusnya kamu seperti ini, Kak." ujar Keysha mencoba menasehati Xavier.

"TIdak perlu bersandiwara, malam ini kita akan bertemu dengan Ayah dan Bunda, di hadapan mereka, aku akan mengatakan semua kesalahan yang sudah kamu perbuat." ancam Xavier.

"Kenapa sih? Kamu harus membahas ini lebih dulu, setelah tiga hari kamu pergi dan tidak kembali ke ruamah, apa harus ini yang kamu bicarakan?" ucap Keysha, dia mencoba menekan egonya. Keysha tidak mau, kalau malam ini, dia dn Xavier kembali berdebat.

"Kenapa? karena kamu sudah sangat keterlaluan." Xavier menatap Keysha dengan tatapan tajam.

"Soal siang tadi?" tanya Keysha memastikan.

"Iya, lalu apa lagi?" jawab Xavier masih dalam emosi.

"Kenapa? aku nggak salah dong, kamu sedang pergi dengan mantan kekasih kamu. Ingat Kak Xavier, Kakak itu sudah menikah dan seharusnya Kakak bisa menjaga hati dan perasaan Kakak, tapi ini? Kakak justru pergi dan menemui matan kekasih KAkak. Ingat Kak Xavier, aku ini istri Kak Xavier," ucap Keysha.

"Kamu menjadi istri pengganti, aku memang menikahi kamu, tapi asal kamu tahu, aku sama sekali tidak pernah mencintai kamu!" tunjuk Xavier tepat di depan wajah Keysha.

Keysha nampak menanggapi semua itu dengan santai, dia menggenggam jemari Xavier yang dia gunakan untuk menunjuk wajah Keysha. Keysha mencium tangan suaminya. "Aku mencintai kamu Kak, apa itu salah? aku hanya ingin mempertahankan rumah tangga kita, karena biar bagaimana pun, kita ini adalah pasangan suami istri yang sah," ucap Keysha dengan bersungguh-sungguh.

"Tapi, aku tidak mencintai kamu. Aku mencintai Aira, dan selamanya hanya ada dia," jawab Xavier, seolah mempertegas, apapun yang Keysha lakukan, tidak akan mengubah semuanya.

"Bailklah, sebaiknya sekarang kita berangkat, aku takut Ayah dan Bunda menunggu," Keysha sengaja mengalihkan pembicaraan, dan akhirya Xavier pun meng iyakan ajakan Keysha.

Selema perjalanan, Xavier hanya diam, dan Keysha terlihat sibuk mengutak-atik mobil Xavier, mencari kesibukkan. Melihat Keysha yang tidakk bisa tenang, membuat fokus Xavier buyar, dan dia mengerem mendadak.

"Akkhhh!!" hampir saja tubuh Keysha terbentur ke depan, namun tangan Xavier sigap menahan tubuh Keysha.

"Kak Xavier, kenapa sih?" tanya Keysha yang merasa  selama perjalanan tadi, sebenarnya lancar-lancar saja.

"Kamu bikin fokus saya buyar, bisa nggak sih tenang dulu," ucap Xavier kepada Keysha.

"Iya-iya Maaf," Keysha pun akhirnya diam, melihat Keysha yang sudah tenang, akhirnya Xavier kembali melajukan mobil miliknya menuju kediaman Adelle dan Reyhan.

Sesampainya di sana, ternyata mereka sudah dinantikan kedatangannya oleh Adelle. Bahkan, Adelle sudah menunggu di depan pintu. Saat Keysha turun, Adelle pun memeluk Keysha dengan gemas.

"Bunda, seneng banget, karena kalian mau datang." ucap Adelle seraya melepaskan pelukannya.

"Maaf ya, Bunda karena kita baru bisa meluangkan waktu sekarang," ucap Keysha tak enak hati.

"Nggak apa-apa kok, Bunda tahu kalau kalian berdua itu kan orang sibuk." jawab Adelle seraya tersenyum.

"Ya sudah dong, Bun diajak anak-anak buat masuk, masa ngobrol di luar," Reyhan mengingatkan istrinya.

"Oh iya, jadi lupa, kan yuk masuk."  ajak Adelle kepada anak dan menantunya.

'Bunda, dulu sama Aira perasaan nggak begini banget, tapi kenapa sama Keysha Bunda terlihat sangat dekat dan sepertinya sangat menyayangi Keysha,' batin Xavier, dia takut kalau begini nantinya Xavier akan sulit untuk berpisah dengan Keysha, dan bisa jadi, nantinya Adelle tidak bisa menerima Aira.

'Tapi Bunda, kan belum tahu soal Keysha yang ternyata menawarkan dirinya untuk dijodohkan dengan ku, aku yakin Bunda akan mengerti betaa kecewanya aku dan Bunda akan membela ku,' batin Xavier. Xavier nampaknya benar-benr sudah yakin, kalau dia akan mengakhiri pernikahannya dengan Keysha, demi bisa kembali bersama Aira.

Episodes
1 Koma
2 Keputusan sulit
3 Dijodohkan
4 Menikah
5 Akan terus mencintai Aira
6 Memberikan perhatian
7 Mulai memberikan perhatian
8 Melawan dengan berani
9 Harapan
10 Sindiran dari asisten
11 Membela istri?
12 Tamu tak diundang
13 Permintaan maaf
14 Makan siang, dengan orang tua
15 Akhirnya tahu
16 Kerapuhan Keysha
17 Mengintai
18 Perlawanan
19 Undangan makan malam
20 Makan malam
21 Makan malam
22 Malam panas
23 Malam panas
24 Dukungan untuk Keysha
25 Dukungan untuk Keysha
26 Pil penunda kehamilan
27 Pil penunda kehamilan
28 Amarah Aira
29 Pertengkaran
30 Pertengkaran
31 Dukungan Daniel
32 Ketahuan
33 Tamparan
34 Pilihan
35 Khawatir
36 Mengikuti
37 Rencana yang menguntungkan
38 Rencana yang menguntungkan
39 Rencana gagal
40 Berita buruk
41 Salah sangka
42 Arwah?
43 Salah sangka
44 Ingin lepas
45 Ingin lepas
46 ingin lepas
47 ajakan
48 Bertamu
49 Bertamu
50 Ada apa?
51 Ada apa?
52 Ada apa?
53 Penjelasan?
54 Penjelasan
55 Penjelasan
56 Permainan terbaca
57 Permainan terbaca
58 Masih ingin bertahan
59 Masih ingin bertahan
60 Masih ingin bertahan
61 Masih ingin bersama
62 Melihat di tengah hujan
63 Melihat di tengah hujan
64 Melihat di tengah hujan
65 Melihat di tengah hujan
66 Melihat di tengah hujan
67 Melihat di tengah hujan
68 melihat di tengah hujan
69 Melihat di tengah hujan
70 Ada masalah?
71 Hamil?
72 Memulai dari awal
73 Memulai dari awal
74 Memulai dari awal
75 Memulai dari awal
76 Kehancuran Aira?
77 Kehancuran Aira
78 Kehancuran Aira
79 Kehancuran Aira
80 Kehancuran Aira
81 Kehancuran Aira
82 Salah paham
83 Kesalah pahaman
84 Salah paham
85 Salah paham
86 Salah paham
87 salah paham
88 Salah paham
89 Salah paham
90 Salah paham
91 Salah paham
92 Salah paham
93 Salah paham
94 Salah paham
95 Salah paham
96 Salah paham
97 Salah paham
98 Salah paham
99 Salah paham
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Koma
2
Keputusan sulit
3
Dijodohkan
4
Menikah
5
Akan terus mencintai Aira
6
Memberikan perhatian
7
Mulai memberikan perhatian
8
Melawan dengan berani
9
Harapan
10
Sindiran dari asisten
11
Membela istri?
12
Tamu tak diundang
13
Permintaan maaf
14
Makan siang, dengan orang tua
15
Akhirnya tahu
16
Kerapuhan Keysha
17
Mengintai
18
Perlawanan
19
Undangan makan malam
20
Makan malam
21
Makan malam
22
Malam panas
23
Malam panas
24
Dukungan untuk Keysha
25
Dukungan untuk Keysha
26
Pil penunda kehamilan
27
Pil penunda kehamilan
28
Amarah Aira
29
Pertengkaran
30
Pertengkaran
31
Dukungan Daniel
32
Ketahuan
33
Tamparan
34
Pilihan
35
Khawatir
36
Mengikuti
37
Rencana yang menguntungkan
38
Rencana yang menguntungkan
39
Rencana gagal
40
Berita buruk
41
Salah sangka
42
Arwah?
43
Salah sangka
44
Ingin lepas
45
Ingin lepas
46
ingin lepas
47
ajakan
48
Bertamu
49
Bertamu
50
Ada apa?
51
Ada apa?
52
Ada apa?
53
Penjelasan?
54
Penjelasan
55
Penjelasan
56
Permainan terbaca
57
Permainan terbaca
58
Masih ingin bertahan
59
Masih ingin bertahan
60
Masih ingin bertahan
61
Masih ingin bersama
62
Melihat di tengah hujan
63
Melihat di tengah hujan
64
Melihat di tengah hujan
65
Melihat di tengah hujan
66
Melihat di tengah hujan
67
Melihat di tengah hujan
68
melihat di tengah hujan
69
Melihat di tengah hujan
70
Ada masalah?
71
Hamil?
72
Memulai dari awal
73
Memulai dari awal
74
Memulai dari awal
75
Memulai dari awal
76
Kehancuran Aira?
77
Kehancuran Aira
78
Kehancuran Aira
79
Kehancuran Aira
80
Kehancuran Aira
81
Kehancuran Aira
82
Salah paham
83
Kesalah pahaman
84
Salah paham
85
Salah paham
86
Salah paham
87
salah paham
88
Salah paham
89
Salah paham
90
Salah paham
91
Salah paham
92
Salah paham
93
Salah paham
94
Salah paham
95
Salah paham
96
Salah paham
97
Salah paham
98
Salah paham
99
Salah paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!