Keputusan sulit

Xavier berjalan ke arah balkon kamarnya, udara dingin malam ini,  belum bisa mengdinginkan otaknya yang terasa panas memikirkan permasalahannya. Xavier masih menunggu dengan harap cemas sang kekasih pujaan hati. Namun, di lain sisi, Xavier juga sudah di desak dengan rencana pernikahannya yang sudah semakin dekat.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Xavier, seraya menyugar rambutnya frustasi.

.

.

"Papah ...!!!" di sisi lain, di kediaman keluarga Jovankan. Seorang gadis cantik, tengah duduk di tengah kedua orangtuanya.

"Ada apa Key?" tanya Farhan Jovanka, selaku Ayah dari Keyhsa Jovanka.

"Kalo udah begini, pasti ada maunya,"  tebak Lailla, sang Ibu.

"Ih Mamah, kok tahu," ucap Keysha dengan semburat malu-malu.

"Ada apa sih, Nak?" tanya Farhan kepada sang putri semata wayang.

"Aku baru dapat kabar dari bi Asih," ucap Keysha penuh arti.

"Bi Asih?  kabar apa?" Lailla tak sabar mendengar kabar apa yang ingin disampai oleh sang putri.

"Katanya, Tante Adelle dan Om Reyhan nggak akan membatalkan penikahan kak Xavier," akhirnya Keysha menyampaikan berita yang membuat kedua orangtuanya sangat penasaran tadi.

"Oh itu ... lalu?" tanya Farhan lagi.

"Ya kan keadaan Aira sampai saat ini belum memiliki kemajuan Pah, jadi sampai satu minggu ke depan, belum tentu Aira akan siuman. Jadi ..." Keysha menggantung ucapnnya.

"Jadi? kamu mau menggantikan Aira? menjadi istri Xavier?" Lailla seolah sudah paham dengan isi kepala sang putri. Ternyata benar, tanpa malu Keysha menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Segitu cintanya kamu sama Xavier?" tanya Farhan, dia masih belum percaya dengan perasaan sang putri.

"Iya Pah, kan Mamah dan Papah tahu,  aku dan kak Xavier sudah dekat dari kecil. Tapi ... karena Aira hadir, aku nggak bisa mendapatkan hati kak Xavier," keluh Keysha. Usia Keysha dan Xavier yang hanya terpaut satu tahun, dan lagi mereka yang memang bertetangga.  Membuat keduanya sudah dekat sedari kecil. Xavier sangat menjaga Keysha, bahkan selalu ada di samping Keyhsa. Rupanya semua perhatian itu, membuat percikan asmara tumbuh dalam hati Keysha. Namun sayangnya, itu tidak berlaku pada Xavier, karena Xavier lebih memilih Aira, dan dia hanya menganggap Keysha sebagai adik. Xavier tak pernah tahu perasaan Keysha, bahkan sampai detik ini.

"Baiklah, nanti akan coba Papah bicarakan dengan Om Reyhan," Farhan langsung membuat keputusan, tentu saja Keysha begitu bahagia mendengar jawaban sang Ayah yang akan membantunya.

"Makasih Pah, Mah ..." Keysha memeluk kedua orangtuanya dan berlalu pergi menuju kamar.

"Pah ..."  Lailla nampaknya tidak terlalu setuju dengan sikap dan keputusan sang suami.

"Apa sih Mah?" seolah sudah tahu, Farhan sudah mengambil ancang-ancang untuk meyakinkan istrinya.

"Apa kamu yakin? keputusan kamu ini benar? kamu jelas tahu kan? perasaan Keysha kepada Xavier adalah perasaan yang bertepuk sebalah tangan," Lailla tidak mau, kalau suatu saat putrinya menyesal dan malah tidak hidup bahagia dengan menikah dengan Xavier. Biar bagaimanapun, sebagai orangtua, Lailla ingin putrinya bisa mendapatkan pendamping yang baik. Dan Lailla berharap kalau Keysha hanya akan menikah sekali seumur hidup.

"Kamu tenang aja, karena cinta akan datang setelah mereka terbiasa bersama, aku yakin lambat laun Xavier bisa membalas perasaan putri kita," ujar Farhan, masih kekeuh dengan keputusannya tadi.

"Tapi Pah ... bagaimana  dengan hubungan Xavier dan Aira? bukankah ini sama saja, kalau Keysha menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka?" ucap Lailla lagi. Terdengar suara helaan napas dari Farhan.

"Kesyha justru membantu keluarga mereka Mah, coba kamu pikirkan, kalau Aira benarr-benar tidak siuman sampai hari pernikahan mereka, siapa yang akan ditunjuk oleh Adelle sebagai pengganti Aira? bisa saja Adelle hanya asal, dan malah bisa jadi suatu saat membuat  keluarga mereka malu. Lalu Xavier, kalau dia menikah dengan sembarang gadis, dia tidak tahu bibit, bebet dan bobotnya. Tapi kalau Kesyha, jelas Xavier mengenalnya dan mereka sudah tumbuh bersama sejak kecil. Jadi, apalagi? justru kita membantu mereka kan?" begitu kiranya alasan yang diberikan oleh  Farhan, dan sulit dibantahkan oleh Lailla.

"Sudah lah, kamu jangan terlalu banyak memikirkan hal ini. Apa kamu tidak melihat bagaimana bahagianya putri kita? dan kamu juga pasti masih sangat ingat bukan? ketika Kesyha mendengar Xavier melamar Aira? bagimana sedihnya Keysha dan patah hatinya Keysha," perkataan Farhan, mengingat kan Lailla, pada masa-masa terpuruk Keysha.  Keysha yang masih begitu mencinta Xavier, harus kembali menelan  pil pahit, saat orang yang paling dia cinta, melamar gadis pujaan hatinya, di hadapan Keysah. Sakit, itu yang Keysha rasakan. Butuh waktu cukup lama bagi Keysha untuk dia bisa menyambuhkan luka di hatinya.

Keysha begitu bahagia, dia tidak bisa  memejamkan matanya, karena dia tengah membayangkan bagaimana jadinya, kalau Keysha benar-benar menikah dengan Xavier.

" Maafkan aku kak Xavier, maaf karena aku harus melaukan hal ini,  maaf karena aku harus menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian, tapi ... aku juga tidak rela kalau kamu menjadi milik wanita seperti Aira,"  gumam Keysha.

.

.

  Hari ini, dijam makan siang, Farhan mengajak Reyhan untuk bertemu, dengan alasan membahas seputar bisnis. Mereka mengadakan pertemuan di salah satu rerstaurant bintang lima.

"Bagaimana dengan persiapan pernikahan Xavier?" Farhan mulai menyinggung soal pernikahan.

"Entahlah, sampai detik ini Aira belum siuman, dia masih koma. Dan menurut Dokter, belum ada kemajuan yang menandakan bahwa Aira akan siuman dalam waktu dekat," jawab Reyhan dengan berat.

"Lantas, pernikahannya? apakah akan dibatalkan?" tanya Farhan sekedar basa-basi.

"Mana mungkin," jawab Reyhan dengan cepat, "kamu jelas tahu, aku sudah mengundang kolega besar ku, kalau aku memberikan pengumuman, bahwa pernikahan Xavier di batalkan, mau ditaruh di mana muka?" ujar Reyhan.

"Lalu? bagaimana Xavier akan melangsungkan pernikahannya, Rey? kalau tidak ada mempelai wanita?" Farhan semakin yakin, kalau apa yang diceritakan oleh Keysha benar adanya.

"Aku dan Adelle sudah memutuskan, kalau sampai lusa Aira belum juga siuman, maka kami akan mencarikan wanita pengganti untuk Xavier," jawab Reyhan dengan tenang.

"Kalau begitu, bukankah sama saja seperti perjodohan?" perkataan Farhan,  membuat Reyhan berpikir, dan dia juga membenarkan.

"Perbedaannya, kamu akan menjodohkan Xavier, kepada siapapun gadis yang mau, karena kalain tidak punya waktu untuk menyeleksi,  bukankah itu lebih mengkhawatirkan? bisa saja mereka memiliki masa lalu buruk," ujar Farhan, membaut Reyhan nampak menimang.

"Lalu,  apa yang sebaiknya aku lakukan?"  tanya Reyhan kemudian, dan tentu saja hal ini tidak disia-siakan oleh Farhan.

"Kita jodohkan saja, Keysha dan Xavier," jawab Farhan dengan enteng.

"Aa?!"

"Ya, gampang saja. Xavier dan Keysha sudah sangat dekat, dan pastinya mudah bagi mereka nantinya untuk sama-sama mendekatkan diri sebagai pasangan," ucap Farhan menjelaskan, supaya Reyhan bisa lebih memikirkan kembali idenya..

"Kamu benar, tapi ... apa Keysha mau?"  Reyhan tidak enak jika harus memaksa Keysha.

"Kamu tenang saja, Keysha sangat penurut dan aku yakin dia akan mau," Farhan tersenyum, karena nampaknya Reyhan benar-benar menimang  perkataannya.

"Baiklah,  aku akan bicarakan dengan Adelle, nanti aku akan kabari kamu lagi," mereka pun membuat kesepakatan. Dari apa yang Farhan lihat, sepertinya semua akan berjaln sesuai rencana.

Terpopuler

Comments

zenara

zenara

wah apakah aira itu sebenarnya jahat

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Koma
2 Keputusan sulit
3 Dijodohkan
4 Menikah
5 Akan terus mencintai Aira
6 Memberikan perhatian
7 Mulai memberikan perhatian
8 Melawan dengan berani
9 Harapan
10 Sindiran dari asisten
11 Membela istri?
12 Tamu tak diundang
13 Permintaan maaf
14 Makan siang, dengan orang tua
15 Akhirnya tahu
16 Kerapuhan Keysha
17 Mengintai
18 Perlawanan
19 Undangan makan malam
20 Makan malam
21 Makan malam
22 Malam panas
23 Malam panas
24 Dukungan untuk Keysha
25 Dukungan untuk Keysha
26 Pil penunda kehamilan
27 Pil penunda kehamilan
28 Amarah Aira
29 Pertengkaran
30 Pertengkaran
31 Dukungan Daniel
32 Ketahuan
33 Tamparan
34 Pilihan
35 Khawatir
36 Mengikuti
37 Rencana yang menguntungkan
38 Rencana yang menguntungkan
39 Rencana gagal
40 Berita buruk
41 Salah sangka
42 Arwah?
43 Salah sangka
44 Ingin lepas
45 Ingin lepas
46 ingin lepas
47 ajakan
48 Bertamu
49 Bertamu
50 Ada apa?
51 Ada apa?
52 Ada apa?
53 Penjelasan?
54 Penjelasan
55 Penjelasan
56 Permainan terbaca
57 Permainan terbaca
58 Masih ingin bertahan
59 Masih ingin bertahan
60 Masih ingin bertahan
61 Masih ingin bersama
62 Melihat di tengah hujan
63 Melihat di tengah hujan
64 Melihat di tengah hujan
65 Melihat di tengah hujan
66 Melihat di tengah hujan
67 Melihat di tengah hujan
68 melihat di tengah hujan
69 Melihat di tengah hujan
70 Ada masalah?
71 Hamil?
72 Memulai dari awal
73 Memulai dari awal
74 Memulai dari awal
75 Memulai dari awal
76 Kehancuran Aira?
77 Kehancuran Aira
78 Kehancuran Aira
79 Kehancuran Aira
80 Kehancuran Aira
81 Kehancuran Aira
82 Salah paham
83 Kesalah pahaman
84 Salah paham
85 Salah paham
86 Salah paham
87 salah paham
88 Salah paham
89 Salah paham
90 Salah paham
91 Salah paham
92 Salah paham
93 Salah paham
94 Salah paham
95 Salah paham
96 Salah paham
97 Salah paham
98 Salah paham
99 Salah paham
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Koma
2
Keputusan sulit
3
Dijodohkan
4
Menikah
5
Akan terus mencintai Aira
6
Memberikan perhatian
7
Mulai memberikan perhatian
8
Melawan dengan berani
9
Harapan
10
Sindiran dari asisten
11
Membela istri?
12
Tamu tak diundang
13
Permintaan maaf
14
Makan siang, dengan orang tua
15
Akhirnya tahu
16
Kerapuhan Keysha
17
Mengintai
18
Perlawanan
19
Undangan makan malam
20
Makan malam
21
Makan malam
22
Malam panas
23
Malam panas
24
Dukungan untuk Keysha
25
Dukungan untuk Keysha
26
Pil penunda kehamilan
27
Pil penunda kehamilan
28
Amarah Aira
29
Pertengkaran
30
Pertengkaran
31
Dukungan Daniel
32
Ketahuan
33
Tamparan
34
Pilihan
35
Khawatir
36
Mengikuti
37
Rencana yang menguntungkan
38
Rencana yang menguntungkan
39
Rencana gagal
40
Berita buruk
41
Salah sangka
42
Arwah?
43
Salah sangka
44
Ingin lepas
45
Ingin lepas
46
ingin lepas
47
ajakan
48
Bertamu
49
Bertamu
50
Ada apa?
51
Ada apa?
52
Ada apa?
53
Penjelasan?
54
Penjelasan
55
Penjelasan
56
Permainan terbaca
57
Permainan terbaca
58
Masih ingin bertahan
59
Masih ingin bertahan
60
Masih ingin bertahan
61
Masih ingin bersama
62
Melihat di tengah hujan
63
Melihat di tengah hujan
64
Melihat di tengah hujan
65
Melihat di tengah hujan
66
Melihat di tengah hujan
67
Melihat di tengah hujan
68
melihat di tengah hujan
69
Melihat di tengah hujan
70
Ada masalah?
71
Hamil?
72
Memulai dari awal
73
Memulai dari awal
74
Memulai dari awal
75
Memulai dari awal
76
Kehancuran Aira?
77
Kehancuran Aira
78
Kehancuran Aira
79
Kehancuran Aira
80
Kehancuran Aira
81
Kehancuran Aira
82
Salah paham
83
Kesalah pahaman
84
Salah paham
85
Salah paham
86
Salah paham
87
salah paham
88
Salah paham
89
Salah paham
90
Salah paham
91
Salah paham
92
Salah paham
93
Salah paham
94
Salah paham
95
Salah paham
96
Salah paham
97
Salah paham
98
Salah paham
99
Salah paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!