Makan siang, dengan orang tua

Sesuai dengan rencana Keysha, dia ingin mengunjungi kedua orang tuanya, di jam makan siang. Keysha benar-benar sudah merindukan kedua orang tuanya. Daniel, sudah sampai mengantarkan Keysha tepat di kediaman Farhan dan Lailla. Keysha sendiri, masih nampak terpaku, menatap bangunan kokoh itu. Rumah yang dulu menjadi tempat Keysha pulang, dan rumah yang menjadi tempat ternyaman Keysha, kini sudah tidak Keysha tempati lagi.

"Bu? kita sudah sampai," ucap Daniel, membuyarkan lamunan Keysha.

"Oh, iya Daniel, terimakasih." ucap Keysha dengan senyum nya yang khas.

"Baik, Bu. Kalau begitu saya permisi lebih dulu," Daniel lebih memilih untuk berpamitan.

"Loh, kamu makan siang di sini aja," ucap Keysha, namun Daniel menggeleng.

"Terimakasih, Bu. Tapi, saya sudah ada janji dengan teman," ucap Daniel, menolak dengan halus.

"Baiklah, have fun ya," Keysha pun melangkah menjauh dari mobil, dan mengetuk pintu kediaman kedua orang tuanya dengan perlahan. Tidak lama, seorang pelayan rumah membukakan pintu untuk Keysha.

"Nona Keysha, anda datang ... mari silahkan masuk," Keysha benar-benar sangat disambut dengan baik.

"Mamah sama Papah ada Bik?" tanya Keysha.

"Ada Non, di gazebo," jawab pelayan, dan Keysha pun segera menyusul kedua orang tuanya.

"Mah! Pah!" Keysha datang, dan membuat kejutan bagi kedua orang tuanya.

"Keysha?" Farhan dan Lailla, nampak sangat bahagia, melihat kedatangan sang putri tercinta mereka. Apalagi, setelah Keysha menikah, Keysha langsung ikut Xavier, dan tidak tinggal bersama mereka. Suasana rumah semakin terasa menjadi sunyi.

"Kamu itu, masa kalau mau datang harus Mamah suruh dulu," ucap Lailla protes. Keysha hanya tersenyum, mendengar protesan dari sang Ibu.

"Maaf Mah, kan Mamah tahu pekerjaan Keysha cukup padat bulan ini," jawab Keysha beralasan, padahal dia melakukan semua ini, karena dia tengah menghindari kedua orang tuanya. Supaya mereka tidak tahu sama sekali masalah Keysha dengan Xavier sekarang.

"Iya deh, yang sekarang jadi istri," goda Laila. Keysha hanya bisa tersenyum, berusaha menutupi perasaan yang sebenarnya.

"Tapi ... hubungan kamu dan Xavier, baik-baik aja kan, Nak?" tanya Farhan memastikan. Dulu, dia yang sangat mendukung Keysha, dan sangat percaya kalau Xavier akan bisa mencintai Keysha. Namun, sangat terlihat kalau sekarang, Farhan justru sangat cemas dengan keadaan rumah tangga putri semata wayangnya.

"Papah tenang aja, Kak Xavier baik banget kok sama aku," jawab Keysha.

"Apa dia, sudah mulai jatuh cinta dengan kamu, Nak?" Lailla, melontarkan pertanyaan yang sangat sulit Keysha jawab.

"Keysha berharap iya, tapi mungkin butuh waktu, Mah ... tapi, sejauh ini kak Xavier baik banget kok sama aku," ucap Keysha, apa yang Keysha katakan memang benar. Selama ini, Xavier sangat baik terhadap Keysha, dan bahkan tidak pernah sekalipun membentak Keysha. Namun, soal hati? Jelas Xavier belum bisa memberikan hatinya untuk sang istri, karena hati dan cinta milik Xavier, sudah diserahkan untuk Aira.

"Ya, semoga ya?" harap kedua orang tua Keysha.

"Tapi ... bagaimana jika Xavier tahu, soal pernikahan ini? Perjodohan yang sebenarnya kamu idekan lebih dulu?" tiba-tiba saja Farhan membahas soal permintaan Keysha yang meminta untuk dijodohkan dengan Xavier.

"Husst Pah, jangan bahas itu lagi. Karena sewaktu kak Xavier bertanya soal hal ini, aku juga nggak pernah jawab jujur, aku takut kak Xavier akan kecewa," ucap Keysha dengan risau.

"Key, tapi alangkah lebih baiknya kamu bicara terbuka dengan Xavier, jika kamu menyimpan rahasia ini terus menerus, maka kamu nggak akan bisa hidup tenang," Lailla memberikan masukan untuk sang putri.

"Belum saatnya Mah," jawab Keysha menolak.

Tanpa mereka bertiga sadari, ternyata sedari tadi ada yang sudah mendengarkan pembicaraan merek. Dan dia adalah Xavier. Xavier sangat terkejut dan dia tidak menyangka kalau ternyata selama ini Keysha berbohong.

Xavier berniat datang menyusul Keysha untuk menemui kedua mertuanya, namun saat Xavier ingin melangkah mendekati Keysha dan kedua orang tuanya, Xavier benar-benar terkejut atas pengakuan sang istri.

"Keysha? Jadi selama ini, Keysha yang mengajukan dirinya, bahkan dia yang meminta untuk dijodohkan dengan ku? tapi kenapa?" gumam Xavier. Karena kecewa sudah dibohongi, Xavier pun mengurungkan niatnya untuk menemui kedua mertuanya, dan memilih pergi.

"Loh, Tuan Xavier kenapa pergi?" tanya salah satu pelayan.

"Iya, karena ada urusan. Dan tolong jangan katakan ini di hadapan Mamah dan Papah, biar nanti saya hubungi Keysha saja," pinta Xavier. Pelayan pun tidak curiga, dan mengiyakan permintaan dari Xavier.

Xavier pergi, dengan keadaan marah dan kecewa. Marah karena selama ini Keysha berbohong, dan Xavier tidak tahu maksud dari semua ini. Apa maksud Keysha meminta dijodohkan dengannya, dan apa maksud Keysha hadir di tengah hubungannya dengan Aira yang tengah gonjang-ganjing. Xavier kecewa, karena Keysha tidak jujur sedari awal.

"Pak Xavier?" Daniel, yang baru saja selesai makan sing, dia langsung kembali ke kediaman Farhan. Tapi, secara tidak terduga, dia juga berpapasan dengan mobil milik Xavier.

"Apa, Pak Xavier akhirnya ikut bergabung makan sing juga?" gumam Daniel.

"Kalau memang benar, syukurlah." Daniel ikut senang, jika memang apa yang dipikirkannya terjadi. Namun, Daniel tidak tahu, justru sesuatu hal besar tengah terjadi.

Daniel datang menjemput Keysha, dan Keysha pun berpamitan dengan kedua orang tuanya, tidak lupa Lailla mengingatkan Keysha untuk sering-sering datang.

"Nanti, kalau kamu datang, ajak juga Xavier ya?" ucap Lailla. Mendengar hal itu, Daniel mengerutkan keningnya.

"Iya Mah, nanti aku usahakan, maklum kak Xavier sangat sibuk akhir-akhir ini," jawab Keysha.

'jadi? Pak Xavier tidak ikut makan siang?' batin Daniel heran.

"Daniel, jaga Keysha ya? Dan hati-hati dalam berkendara," Farhan menitipkan Keysha kepada Daniel.

"Baik, Pak." jawab Daniel dengan sigap.

"Silahkan, Bu." Daniel membukakan pintu mobil untuk Keysha, lalu berpamitan dengan kedua orang tua Keysha, dan mereka segera melaju kembali ke kantor. Daniel, nampak ragu-ragu untuk bertanya hal ini dengan Keysha, namun biar bagaimanapun Daniel perlu mengetahui nya, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Maaf Bu, apa Pak Xavier datang juga?"

Episodes
1 Koma
2 Keputusan sulit
3 Dijodohkan
4 Menikah
5 Akan terus mencintai Aira
6 Memberikan perhatian
7 Mulai memberikan perhatian
8 Melawan dengan berani
9 Harapan
10 Sindiran dari asisten
11 Membela istri?
12 Tamu tak diundang
13 Permintaan maaf
14 Makan siang, dengan orang tua
15 Akhirnya tahu
16 Kerapuhan Keysha
17 Mengintai
18 Perlawanan
19 Undangan makan malam
20 Makan malam
21 Makan malam
22 Malam panas
23 Malam panas
24 Dukungan untuk Keysha
25 Dukungan untuk Keysha
26 Pil penunda kehamilan
27 Pil penunda kehamilan
28 Amarah Aira
29 Pertengkaran
30 Pertengkaran
31 Dukungan Daniel
32 Ketahuan
33 Tamparan
34 Pilihan
35 Khawatir
36 Mengikuti
37 Rencana yang menguntungkan
38 Rencana yang menguntungkan
39 Rencana gagal
40 Berita buruk
41 Salah sangka
42 Arwah?
43 Salah sangka
44 Ingin lepas
45 Ingin lepas
46 ingin lepas
47 ajakan
48 Bertamu
49 Bertamu
50 Ada apa?
51 Ada apa?
52 Ada apa?
53 Penjelasan?
54 Penjelasan
55 Penjelasan
56 Permainan terbaca
57 Permainan terbaca
58 Masih ingin bertahan
59 Masih ingin bertahan
60 Masih ingin bertahan
61 Masih ingin bersama
62 Melihat di tengah hujan
63 Melihat di tengah hujan
64 Melihat di tengah hujan
65 Melihat di tengah hujan
66 Melihat di tengah hujan
67 Melihat di tengah hujan
68 melihat di tengah hujan
69 Melihat di tengah hujan
70 Ada masalah?
71 Hamil?
72 Memulai dari awal
73 Memulai dari awal
74 Memulai dari awal
75 Memulai dari awal
76 Kehancuran Aira?
77 Kehancuran Aira
78 Kehancuran Aira
79 Kehancuran Aira
80 Kehancuran Aira
81 Kehancuran Aira
82 Salah paham
83 Kesalah pahaman
84 Salah paham
85 Salah paham
86 Salah paham
87 salah paham
88 Salah paham
89 Salah paham
90 Salah paham
91 Salah paham
92 Salah paham
93 Salah paham
94 Salah paham
95 Salah paham
96 Salah paham
97 Salah paham
98 Salah paham
99 Salah paham
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Koma
2
Keputusan sulit
3
Dijodohkan
4
Menikah
5
Akan terus mencintai Aira
6
Memberikan perhatian
7
Mulai memberikan perhatian
8
Melawan dengan berani
9
Harapan
10
Sindiran dari asisten
11
Membela istri?
12
Tamu tak diundang
13
Permintaan maaf
14
Makan siang, dengan orang tua
15
Akhirnya tahu
16
Kerapuhan Keysha
17
Mengintai
18
Perlawanan
19
Undangan makan malam
20
Makan malam
21
Makan malam
22
Malam panas
23
Malam panas
24
Dukungan untuk Keysha
25
Dukungan untuk Keysha
26
Pil penunda kehamilan
27
Pil penunda kehamilan
28
Amarah Aira
29
Pertengkaran
30
Pertengkaran
31
Dukungan Daniel
32
Ketahuan
33
Tamparan
34
Pilihan
35
Khawatir
36
Mengikuti
37
Rencana yang menguntungkan
38
Rencana yang menguntungkan
39
Rencana gagal
40
Berita buruk
41
Salah sangka
42
Arwah?
43
Salah sangka
44
Ingin lepas
45
Ingin lepas
46
ingin lepas
47
ajakan
48
Bertamu
49
Bertamu
50
Ada apa?
51
Ada apa?
52
Ada apa?
53
Penjelasan?
54
Penjelasan
55
Penjelasan
56
Permainan terbaca
57
Permainan terbaca
58
Masih ingin bertahan
59
Masih ingin bertahan
60
Masih ingin bertahan
61
Masih ingin bersama
62
Melihat di tengah hujan
63
Melihat di tengah hujan
64
Melihat di tengah hujan
65
Melihat di tengah hujan
66
Melihat di tengah hujan
67
Melihat di tengah hujan
68
melihat di tengah hujan
69
Melihat di tengah hujan
70
Ada masalah?
71
Hamil?
72
Memulai dari awal
73
Memulai dari awal
74
Memulai dari awal
75
Memulai dari awal
76
Kehancuran Aira?
77
Kehancuran Aira
78
Kehancuran Aira
79
Kehancuran Aira
80
Kehancuran Aira
81
Kehancuran Aira
82
Salah paham
83
Kesalah pahaman
84
Salah paham
85
Salah paham
86
Salah paham
87
salah paham
88
Salah paham
89
Salah paham
90
Salah paham
91
Salah paham
92
Salah paham
93
Salah paham
94
Salah paham
95
Salah paham
96
Salah paham
97
Salah paham
98
Salah paham
99
Salah paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!