Tamu tak diundang

Melihat Keysha yang nampak murung, dan hanya diam. Membuat Daniel menjadi khawatir, dia pun mencoba untuk menanyakan kondisi Keysha dan memastikan bahwa Keysha baik-baik saja. Karena bisa saja, saat ini Keysha tengah merasa tidak enak badan.

"Ibu Keysha baik-baik saja? Atau mungkin kita perlu putar balik, Bu?" tanya Daniel menawarkan. Namun, langsung ditepis oleh Keysha.

"Jangan, saya nggak apa-apa kok," jawab Keysha dengan bersungguh-sungguh.

"Tapi, Ibu kelihatan lemas sekarang, apa ada masalah, Bu?" kembali Daniel bertanya, dia cukup perhatian dengan Keysha, karena biar bagaimanapun, bagi Daniel, Keysha masih tanggung jawabnya, karena Keysha adalah atasannya.

Keysha nampak menghela napas lelah, dia tersenyum getir mengingat kondisinya saat ini.

"Apa sebegitu terlihat nya kalau saya lagi sedih?" justru, kali ini Keysha yang bertanya pada Daniel.

"Bagi saya yang biasa bekerja dengan Ibu, membedakan Ibu yang sedang bahagia dan sedang sedih, itu hal yang mudah, Bu." jawab Daniel dengan yakin. Keysha menyanjung dengan perasaan Daniel yang cukup peka.

"Kenapa harus kamu, yang selalu peka dengan perasaan saya, Daniel. Kenapa bukan suami saya?" lirih Keysha, namun masih bisa di dengar oleh Daniel.

"Apa anda tidak ingin mengunjungi, Nyonya. Bu Keysha?" tanya Daniel, karena tadi pagi sebelum dia berangkat menjemput Keysha, Daniel sempat mendapatkan telepon dari kedua orang tua Keysha. Mereka meminta Daniel membujuk Keysha untuk datang ke kediaman mereka.

Keysha nampak berpikir sejenak, dia memang tengah merindukan kedua orang tuanya. Dan mungkin, dengan bertemu mereka, suasana hati Keysha bisa sedikit lebih baik.

"Iya, boleh. Nanti, jam makan siang kita ke sana ya?" ucap Keysha, dan diangguki oleh Daniel.

"Tapi, ada baiknya Ibu izin dulu dengan pak Xavier," Daniel memberikan saran kepada Keysha.

"Buat apa? Aku kan cuman mau mengunjungi orang tua ku," Keysha justru menatap Daniel bingung.

"Karena biar bagaimanapun, Ibu sudah menikah, jadi mau ke mana pun Ibu, ya harus dengan izin pak Xavier," jelas Daniel lagi.

"Lalu, apa suami juga harus begitu?" tanya Keysha penuh arti.

"Ya, jika ingin sama-sama menjaga perasaan pasangan, harusnya begitu," jawab Daniel, tanpa menjabarkan. Keysha hanya tersenyum getir, Xavier selalu pergi sesuka hatinya, dia akan paling akan menitipkan pesan lewat pelayan rumah, itu pun jika akan pergi ke rumah sakit

Arrgghh ingat, rumah sakit, Keysha jadi semakin kesal. Keysha masih bingung, bagaimana hubungannya dengan Xavier akan meningkat? Jika Xavier saja tidak pernah menatapnya.

.

.

"Pagi Bu Keysha," Viona menyapa Keysha.

"Pagi, Vi." Keysha menjawab sapaan Viona.

"Maaf Bu, ada yang menunggu Ibu di ruang meeting," ucap Viona, membuat langkah Keysha yang hendak menuju ke ruangannya terhenti.

"Menunggu saya? Sepagi ini? Di ruang meeting?" tanya Keysha memastikan.

"Bear, Bu." jawab Viona membenarkan.

"Siapa?" tanya Keysha penasaran.

"Pak ..." belum selesai Viona menyebutkan nama, seseorang langsung muncul di hadapan mereka.

"Aku." Keysha langsung menuju ke sumber suara, seorang lelaki dengan mengenakan setelan jas, berdiri di depan Keysha, satu tangannya di masukkan ke dalam saku.

"Masih ingat aku bukan?" lelaki itu menatap Keysha dengan tatapan smirk.

"Masuklah ke ruangan ku," titah Keysha, begitu datar. Tanpa menunggu komando dua kali, lelaki itu melangkah mendahului Keysha.

"Bu ..." Daniel, nampaknya cukup khawatir, namun Keysha menganggukkan kepalanya, seolah mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Tolong buatkan kopi dengan sedikit gula ya?" pinta Keysha kepada Viona, setelah itu Keysha pun menyusul lelaki tadi. Daniel juga turut menjaga Keysha.

"Ada apa kamu datang ke sini, sepertinya kita tidak ada hubungan kerja sama," ucap Keysha dengan dingin. Keysha langsung duduk berhadapan dengan lelaki itu, sedangkan Daniel, masih setia berdiri di samping Keysha.

"Apa kau sangat takut aku melukai atasan kamu? Sampai kau harus siap siaga seperti itu?" lelaki yang tengah diajak bicara oleh Keysha, justru beralih mengomentari Daniel.

"Keselamatan Ibu Keysha adalah yang utama untuk saya," jawab Daniel dengan begitu tenang.

"Jangan mengalihkan pembicaraan Nando!" Keysha, menekan suaranya, dia sudah sangat geram dengan lelaki di hadapannya saat ini. Beruntung, salah satu OB datang, membawakan apa yang diminta oleh Keysha. Secangkir kopi sudah terhidang di atas meja, untuk pria bernama Nando.

"Secangkir kopi hitam, terimakasih banyak," Nando menampilkan senyum menawannya, dia langsung mengambil cangkir kopi miliknya, dan menyesap perlahan. Sedangkan Keysha, nampak membuang muka.

"Jangan menekuk dahi mu seperti itu Key, apa kamu tidak takut kalau nanti kamu akan cepat tua?" ucap Nando, namun Keysha hanya diam, tidak menggubris ucapan Nando sama sekali.

"Baiklah, kedatangan ku kemari karena aku merindukan kamu, dan ingin memastikan bahwa kamu baik-baik saja," kali ini, wajah Nando terlihat serius. Keysha menghela napasnya dalam, sebelum dia kembali berucap.

"Kau tahu, hidup ku baik-baik saja, dan akan selalu begitu," ucap Keysha dengan begitu yakin.

"Bagaimana mungkin? Sedangkan kamu harus menikah secara mendadak dengan orang lain, dan kamu justru menolak lamaran ku," ucapan Nando, mampu membuat Daniel terkejut. Daniel tahu soale hubungan Keysha dan Nando yang pernah menjalin hubungan asmara. Meskipun, bisa dikatakan Nando yang memaksa Keysha. Hubungan itu hanya berjalan selama tiga bulan, pada saat 3 bulan itu, Nando mencoba untuk melamar Keysha, namun di tolak oleh Keysha. Dan selang beberapa minggu, setelah penolakan lamaran itu, Keysha justru menikah dengan Xavier.

"Apa yang aku jalani sekarang, intinya tidak ada sangkut pautnya dengan kamu Nando. Hubungan diantara kita sudah berakhir, haruskah aku ingat kamu lagi soal ini?" Keysha menatap Nando dengan seksama.

Nando yang ditatap demikian, justru menggunakan kesempatan untuk menatap Keysha dengan cukup dalam. Keysha pada akhirnya memutuskan kontak mata diantara mereka.

"Masih belum terlambat Key, aku masih bisa merebut kamu dari suami kamu," ucap Nando dengan yakin. Nando hendak meraih jemari tangan Keysha, namun langsung dihempaskan oleh Keysha begitu saja.

"Aku sudah menjadi istri orang, dan harusnya kamu belajar melupakan aku, cari wanita lain. Bukankah selama ini kita menjalin hubungan pun, karena paksaan dari kamu?" ucap Keysha lagi, membuat Nando memijit pelipisnya.

"Keysha, aku tahu pernikahan ini bukan keinginan kamu, ayolah kamu bisa jujur, dan aku akan membantu kamu," Nando masih terus mendesak Keysha, membuat Keysha semakin muak dibuatnya.

"Key??" Keysha, Nando dan Daniel sama-sama terkejut, melihat seseorang yang datang ke kantor Keysha.

"Kak Xavier?" gumam Keysha.

"Oh maaf, saya kira Keysha sedang tidak ada tamu," Xavier, berniat datang ke kantor Keysha untuk membawakan sarapan pagi, karena tadi Xavier lihat Keysha hanya makan sedikit. Namun Xavier cukup terkejut melihat ada tamu di ruangan Keysha, sepagi ini.

"Ini suami kamu Key?" ucap Nando menatap Xavier.

Episodes
1 Koma
2 Keputusan sulit
3 Dijodohkan
4 Menikah
5 Akan terus mencintai Aira
6 Memberikan perhatian
7 Mulai memberikan perhatian
8 Melawan dengan berani
9 Harapan
10 Sindiran dari asisten
11 Membela istri?
12 Tamu tak diundang
13 Permintaan maaf
14 Makan siang, dengan orang tua
15 Akhirnya tahu
16 Kerapuhan Keysha
17 Mengintai
18 Perlawanan
19 Undangan makan malam
20 Makan malam
21 Makan malam
22 Malam panas
23 Malam panas
24 Dukungan untuk Keysha
25 Dukungan untuk Keysha
26 Pil penunda kehamilan
27 Pil penunda kehamilan
28 Amarah Aira
29 Pertengkaran
30 Pertengkaran
31 Dukungan Daniel
32 Ketahuan
33 Tamparan
34 Pilihan
35 Khawatir
36 Mengikuti
37 Rencana yang menguntungkan
38 Rencana yang menguntungkan
39 Rencana gagal
40 Berita buruk
41 Salah sangka
42 Arwah?
43 Salah sangka
44 Ingin lepas
45 Ingin lepas
46 ingin lepas
47 ajakan
48 Bertamu
49 Bertamu
50 Ada apa?
51 Ada apa?
52 Ada apa?
53 Penjelasan?
54 Penjelasan
55 Penjelasan
56 Permainan terbaca
57 Permainan terbaca
58 Masih ingin bertahan
59 Masih ingin bertahan
60 Masih ingin bertahan
61 Masih ingin bersama
62 Melihat di tengah hujan
63 Melihat di tengah hujan
64 Melihat di tengah hujan
65 Melihat di tengah hujan
66 Melihat di tengah hujan
67 Melihat di tengah hujan
68 melihat di tengah hujan
69 Melihat di tengah hujan
70 Ada masalah?
71 Hamil?
72 Memulai dari awal
73 Memulai dari awal
74 Memulai dari awal
75 Memulai dari awal
76 Kehancuran Aira?
77 Kehancuran Aira
78 Kehancuran Aira
79 Kehancuran Aira
80 Kehancuran Aira
81 Kehancuran Aira
82 Salah paham
83 Kesalah pahaman
84 Salah paham
85 Salah paham
86 Salah paham
87 salah paham
88 Salah paham
89 Salah paham
90 Salah paham
91 Salah paham
92 Salah paham
93 Salah paham
94 Salah paham
95 Salah paham
96 Salah paham
97 Salah paham
98 Salah paham
99 Salah paham
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Koma
2
Keputusan sulit
3
Dijodohkan
4
Menikah
5
Akan terus mencintai Aira
6
Memberikan perhatian
7
Mulai memberikan perhatian
8
Melawan dengan berani
9
Harapan
10
Sindiran dari asisten
11
Membela istri?
12
Tamu tak diundang
13
Permintaan maaf
14
Makan siang, dengan orang tua
15
Akhirnya tahu
16
Kerapuhan Keysha
17
Mengintai
18
Perlawanan
19
Undangan makan malam
20
Makan malam
21
Makan malam
22
Malam panas
23
Malam panas
24
Dukungan untuk Keysha
25
Dukungan untuk Keysha
26
Pil penunda kehamilan
27
Pil penunda kehamilan
28
Amarah Aira
29
Pertengkaran
30
Pertengkaran
31
Dukungan Daniel
32
Ketahuan
33
Tamparan
34
Pilihan
35
Khawatir
36
Mengikuti
37
Rencana yang menguntungkan
38
Rencana yang menguntungkan
39
Rencana gagal
40
Berita buruk
41
Salah sangka
42
Arwah?
43
Salah sangka
44
Ingin lepas
45
Ingin lepas
46
ingin lepas
47
ajakan
48
Bertamu
49
Bertamu
50
Ada apa?
51
Ada apa?
52
Ada apa?
53
Penjelasan?
54
Penjelasan
55
Penjelasan
56
Permainan terbaca
57
Permainan terbaca
58
Masih ingin bertahan
59
Masih ingin bertahan
60
Masih ingin bertahan
61
Masih ingin bersama
62
Melihat di tengah hujan
63
Melihat di tengah hujan
64
Melihat di tengah hujan
65
Melihat di tengah hujan
66
Melihat di tengah hujan
67
Melihat di tengah hujan
68
melihat di tengah hujan
69
Melihat di tengah hujan
70
Ada masalah?
71
Hamil?
72
Memulai dari awal
73
Memulai dari awal
74
Memulai dari awal
75
Memulai dari awal
76
Kehancuran Aira?
77
Kehancuran Aira
78
Kehancuran Aira
79
Kehancuran Aira
80
Kehancuran Aira
81
Kehancuran Aira
82
Salah paham
83
Kesalah pahaman
84
Salah paham
85
Salah paham
86
Salah paham
87
salah paham
88
Salah paham
89
Salah paham
90
Salah paham
91
Salah paham
92
Salah paham
93
Salah paham
94
Salah paham
95
Salah paham
96
Salah paham
97
Salah paham
98
Salah paham
99
Salah paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!