Tinggal tiga hari lagi, pernikahan Xavier dan Aira akan segera berlangsng, semua persiapan benar-benar lancar, tanpa kendal. Namun, dari pihak pengantin wanita lah yang terjadi kendala. Xavier benar-benar bingung dan pusing. Dia beberapa kali menatap wajah Aira dan meminta sang kekasih untuk bangun, namun Aira nampaknya masih sangat nyaman memejamkan matanya.
"Airaa ... aku mohon buka matamu, tiga hari lagi kita akan menikah," pinta Xavier, namun Aira sama sekali tidak bergeming.
"Aira, apa kamu mau aku menikah dengan wanita lain?" akhirnya, pertanyaan itu lolos dari bibir Xavier.
"Apa maksud perkataan kamuXavier?" Xavier, tidak menyadar keberadaan Lita, tadi Lita berpamitan untuk makan lebih dulu. Dan teryata Lita sudah kembali.
"I-Ibu?" gagap Xavier.
"Jawab Xavier?" Lita kembali mengulang pertanyaannya, karena Xavier terlihat gusar.
"Ma-maf Bu, Xavier sudah berbicara dengan kedua orangtua ku, tapi mereka ..." Xavier ragu untuk melanjutkan.
"Tapi, mereka tidak bisa membatalkan pernikahan ini Bu, karena undangan sudah sampai di tangan semua kolega besar, kedua orangtua Xavier," akhirnya Xavier bisa menjelaskan semuanya kepada Lita, dan mengatakan soal bundanya yang sudah memiliki rencana untuk menjodohkan Xavier dengan wanita lain, jika sampai besok Aira belum juga siuman.
"Dan kamu mau, menerima perjodohan itu?" tanya Lita dengan sendu, dia tidak habis pikir dengan kedua orangtua Xavier yang tidak bisa mengerti kondisi putrinya.
"Xavier bingung Bu, kalau Xavier tidak menerima syarat itu, maka Xavier akan dicoret dari ahli waris, bahkan saat itu juga, Xavier tidak akan lagi menjadi pemimpin perusahaan," jelas Xavier.
Lita gusar entah apa yang tengah dia pikirkan, nampak sekali Lita tengah menimang keputusannya.
"Itu berarti, kamu akan melupakan Aira? dan bagaimana Ibu menjelaskan kepada Aira, saat dia siuman nanti?" tanya Lita dengan raut wajah yang begitu sedih.
"Bu, aku sangat mencintai Aira, dan sampai kapan pun akan begitu. Aku akan tetap menunggu Aira, Bu. Aku janji," Xavier sudah berjanji di depan Aira dan Lita, Lita paham dengan sikap Xavier, yang pantang sekali mengingkari janji yang sudah diucapkan.
Lita menghela napasnya dalam. "Baiklah, Ibu tahu apa yang sudah kamu capai selama ini tidak lah mudah, jadi Ibu pahamii kepputusan kedua orangta kamu Xavie, kamu boleh menikah dengan wanita lain, tapi kamu juga harus berjani, bahwa kamu akan kembali pada Aira, saat dia sudah siuman nanti," pinta Lita, dan Xavier mengangguk dengan yakin.
.
.
Malam ini, Xavier tengah dibuat bingung dengan kedua orangtuanya, yang tiba-tiba mengajak Xavier ke sebuah restaurant. Makanan sudah mulai dihidangkan, dan dai meja yang dipesan, Xavier yakin bukan hanya keluarganya yang datang, namun masih ada orang lain. Benar saja, Xavier melihat salah seorang yang sangat Xavier kenali.
"Om Farhan?" gumam Xavier, sang Ayah juga langsung menyambut Farhan dengan sangat baik.
"Tante Lailla dan Keysha? ada apa ini?" Xavier bingung, kenapa ada keluarga Keysha juga yang turut hadir.
Kini, mereka semua sudah duduk di tempatnya masing-masing. Xavier menatap Keysha dan mengirimkan pesan whatsapp, menanyakan tentang apakah Keysha tahu apa maksud dari pertemuan ini.
'Aku nggak tahu Kak, aku cuman diajak sama Mamah dan Papah,' hanya itu balasan yang diberikan oleh Keysha, dan Xavier pun percaya.
'Maaf kak, yang jelas ini adalah kabar baik untuk ku,' batin Keysha.
"Baiklah, mungkin Keysha dan Xavier sama-sama bingung kenapa kami melakukan pertemuan di sini," ujar Reyhan membuka pembicaraan.
"Nah Xavier, sesuai dengan apa yang sudah dibicarakan oleh Bunda, hari ini pun kami belum mendengar kabar baik dari Aira," ujar Reyhan, kali ini Xavier seoah paham dengan apa yang mereka bicarakan.
"Jadi, kami memutuskan untuk menjodohkan kamu Xavier, supaya pernikahan tetap berjalan. Dan, wanita yang akan kami jodohkan dengan kamu adalah, Keysha." Xavier terkejut, dan Keysha pun menampilkan raut wajah yang sama, dia seolah terkejut dengan pengumuman yang diberikan oleh Reyhan.
"Yah ..." Xavier hendak protes, namun tangan Xavier digenggam dengan erat oleh Adelle, membuat Xavier akhirnya diam.
"Pernikahan akan berjalan, sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, yaitu lusa. Jadi Keysha, kami harap kamu bisa bersiap diri mulai sekarang," ujar Reyhan, dan hanya diangguki dengan kaku oleh Keysha.
Mereka pun menikmati hidangan makan malam, dengan suasana yang penuh kekeuargaan. Sedari tadi, Xavier terus menahan diri agar dia tidak bersuara. Dia ingin bertanya secara langsung, namun harus ditahan karena Adelle sang Ibunda sudah berbisik pada Xavier, bahwa mereka akan membahasnya di rumah.
.
.
"Apa-apaan ini Yah, Bunda?" baru saja mereka sampai di rumah, Xavier langsung menuntut penjelasan.
"Kami memilih wanita yang akan menjadi istri kamu, bukankah samu sudah setuju?" jawab Adelle dengan enteng.
"Tapi kenapa Keysha?" Xavier, tidak pernah menyangka, kalau wanita yang akan menjadi pilihan kedua orangtuanya, adalah Keysha. Wanita yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.
"Kenapa? Keysha wanita baik, dari keluarga baik-baik, dan Keysha wanita karir juga. Apa yang salah? masa lalu Keysha juga baik, tidak penah terkena skandal apapun juga," jawab Adelle panjang lebar.
"Jangan banyak membantah Xavier, apa yang sudah kami putuskan, tidak bisa kamu ganggu gugat," putus Farhan. Dia pun, mengajak sang istri untuk beristirahat di kamar mereka.
Xavier langsung mengetik di ponselnya, dan mencoba untuk menanyakan apakah Keysha sudah tahu soal pejodohan itu, namun Keysha menjawab, bahwa dia juga baru tahu hari ini. Tentu saja, Xavier percaya, dia yakin Keysha tidak akan berbohong padanya dan tidak akan mengkhianatinya. Xavier sangat yakin, kalau Keysha sudah tahu soal perjodohan ini, pasti Keysha sudah lebih dulu berbicara kepada Xavier.
.
.
"Saya terima nikah dan kawinnya, Keysha Jovankan Binti Farhan Jovanka, dengan mas kawin satu set berlian dibayar tunai," Xavier, begitu lantang mengucapkan ijab qobulnya di hadapan para saksi dan juga kedua orangtuanya. Kini Xavier dan Keysha sudah sah menjadi pasangan suami istri.
Keysha, yang kini memakai gaun berwarna putih, dengan ekor panjang menjuntai, serta mahkota yang menghiasi kepalanya. Semakin memancarkan aura kecantikan pengantin, Keysha tersenyum kepada seluruh tamu undangan, begitu juga dengan Xavier, namun senyman Xavier tidak terlihat tulus. Xavier merasa dia sudah mengkhianati hubungannya dengan Aira.
'Harusnya, yang berada di sampingku bukan Keysha, tapi kamu Aira. Harusnya, hari ini menjadi hari yang membahagiakan bagi kita,' batin Xavier. Raganya ada di sini, namun pikiran Xavier melayang jauh.
'Ini mungkin terpaksa bagi kak Xavier, tapi tidak dengan ku. Maafkan aku Kak, tapi aku begitu bahagia hari ini, dan semoga aku bisa membuat kamu jatuh cinta padaku,' batin Keysha penuh harap. Sesekali, Keysha melirik Xavier, dan dalam hati Keysha selalu memuji ketampanan Xavier.
'Sedari dulu, aku tidak pernah melihat pria manapun kecuali kamu Kak, aku sudah mendapatkan kamu, dan aku tidak mau dan tidak akan pernah mau melepas kamu Kak,' batin Keysha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
zenara
hmmm nyimak
2023-01-08
0