Plakkk!! suara tamparan yang terdengar sangat nyaring. Tamparan itu, diberikan oleh Keysha untuk Xavier, karena Keysha merasa sangat marah dan sakit hati atas apa yang dikatakan oleh Xavier.
"Kamu bisa hina dan maki aku, tapi jangan bawa nama kedua orang tuaku. Di sini aku yang bersalah, karena aku yang meminta pada mereka, bukan mereka yang meminta ku." ucapp Keysha sembari menunjuk wajah Xavier.
"Baiklah, aku datang hanya untuk menggatakan soal Aira, dia sudah siuman," ucap Xavier, membuat Keysha begitu terkejut.
"Apa?" tanya Keysha.
"Dan aku akan kembali pada dia, seperti apa yang sudah kita bahas di awal," jelas Xavier lagi.
"Nggak, aku nggak mau." tolak Keysha, dia bersikera mempertahankan rumah tangganya.
"Apa sih, yang kamu cari dari aku? Aku ngggak pernah mencitai kamu Keysha, karena hati aku cuman untuk Aira!" tegas Xavier.
"Oh ya? lantas, apa kamu pikir akan semudahh itu, berpisah dengan ku dan kembali dengan wanita murahan itu? dengarkan aku baik-baik, aku akan berjuang dan akan aku pastikan kamu nggak akan pernah kembali pada wanita ****** itu!" seru Keysha, mendengar Keysha yang memaki Aira dengan menyebut Aira ******. Xavier tidak terima, tangannya terangkat, namun beruntungg langsung ditahan oleh Daniel.
"Maaf Pak, bukan maksud saya ingin ikutt campur, tapi biar bagaimana pun, Ibu Keysha masih istri Bapak dan tidak seharusnya anda kasar pada Bu Keysha," ucap Daniel dengan tatapan tegas.
"Kau menyukainya? nikahi saja dia," dengan entengnya Xavier berucap demikian. Keysha merasa harga dirinya sudah diinjak-injak, dia kembali menampar Xavier untuk ke dua kalinya.
Kali ini, Xavier hanya menatap Keysha dan tidak mengatakan apapun lagi, setlah itu dia memutuskan pergi. Keysha hendak menahan Xavier, namun dicegah oleh Daniel.
"Jangan,Bu." Daniel mencekal pergelangan tangan Keysha.
"Tapi suamiku pergi Daniel, dia pasti ingin menemui wanita ****** itu," isak Keysha.
"Bu, Pak Xavier sedang emosi, sebaiknya biarkan dia tenang dulu, baru Ibu bicara lagi dengannya," ucap Daniel memberikan saran. Akhirnya, Keysha mengikuti saran dari Daniel.
"Ibu mau saya antar di salah satu kediaman sahabat Ibu?" tanya Daniel, karena mungkin saja saat ini Keysha ingin menenangkan pikiran.
"Enggak, saya mau istirahat di rumah aja, kamu boleh pulang kok," tolak Keysha dengan halus, karena Keysha berpikir mungkin saja nantinya Xavier akan pulang, dan Keysha bisa meminta maaf kepada Xavier dan berbicara dengan kepala dingin.
"Ibu yakin?" tanya Daniel memastikan.
"Saya yakin Daniel," jawab Keysha.
"Oh iya, tolong jangan sampai hal ini diktahui oleh Mamahh dan Papah, aku nggak mau mereka kepikiran," pinta Keysha.
"Baik Bu, akan saya jamin, Pak Farhan dan Ibu Laila tidak akan mengatahui soal ini," janji Daniel. Setelahh memastikan bahwa Keysha baik-baik saja, Daniel pun pamit untuk pulang.
.
.
Malam ini, Keysha masih terjaga, dia memikirkan permasalahannya dan mencoba mencari jalan keluar. Keysha harus memikrikan strategi bagaimana caranya dia bisa memastikan bahwa Xavier tidak akann pernah bisa meninggalkan dirinya.
'Aku nggak boleh lemah, aku harus bisa mempertahankan kak Xavier,' batin Keysha penuh tekad.
Sedangkan di sisi lain, Xavier kini tengah di rumah sakit menemani Aira. Aira sudah tahu, kalau saat ini Xavier sedang ada masalah dengan Keysha. Mendengar hal itu, tentu saja Aira senang
'Aku akan merebut kamu lagi sayang, karena sedari awal, kamu adalah milikku,' batin Aira.
.
.
Sudah tiga hari, Xavier tidak pulang ke rumah, setiap ada keperluan apapun, Xavier akan meminta asisten pribadinya yang datang menambil keperluan Xavier di rumah. Xavier kini tengah berada di kediaman Aira, karena hari ini Aira sudah benar-benar pulih dan diperbolehkan pulang oleh Dokter. Diam-diam, Keysha dan dua sahabatnya ternyata mengintai Xavier dari jauh.
"Aira udah sembuh, gue yakin dia bakalan mepet Xavier terus," ucap Soffia.
"Bener, di rumah sakit aja dia bisa bikin Xavier nggak pulang," timpal Sabrina membernarkan perkataan Soffi.
"Lo udah punya rencana, Key?" kedua sahabat Keysha begitu penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Keysha, karena sedari kemarin Keysha terus diam belum mengambil tindakan.
"Kalian tenang aja, gue udah pikiran cara ini matang-matang. Gue ini adalah istri sah, dan jelas semua orang tahu itu. Sedangkan Aira? mereka pasti akan menganggap bahwa Aira adalah masa lalu, jika sampai mereka go publik, itu berarti nama mereka akan hacur, karena mereka akan dianggap sebagai pasangan selingkuh," ucap Keysha tersenyum smirk.
Aira begitu manja dengan Xavier, dan Xavier yang jelas tengah di mabuk cinta, sama sekali ttidak keberatan dengan sikap manja Aira. Seperti saat ini, Aira mengatakan bahwa dia sangat bosan dengan makanan rumah sakit, jadilah Xavier mengajak Aira untuk makan di restaurant langganan mereka. Tanpa mereka sadari, ternyata Keysha tengah mengikuti mereka berdua, Keysha terus mengamatai ke mana kiranya Xavier akan membawa Aira.
"Restaurant?" Keysha dan dua sahabatnya terpaku, karena ternyata Xavier punya nyali untuk mambawa Aira ke tempat umum.
"Ayo masuk," Keysha mengajak kedua sahabatnya untuk kembali membuntuti Xavier. Ternyata Xavier sudah membooking salah satu meja VIP. Melihat Xavier dan Aira yang sudah masuk, Keysha juga hendak menyusul, namun di tahan oleh pelayan restaurant.
"Maaf Ibu, ada kepentingan apa?" tanya pelayan.
"Loh, kok kepentingan apa? saya itu istri orang tadi mba, nih lihat," untung Keysha pintar, dalam keadaan seperti ini, dia membawa buku nikahnya sebagai bukti bahwa dia adalah istri sah.
"Oh maaf Bu, saya kira suami Ibu hanya memesan untuk meja berdua," ucap pelayan nampak tidak enak.
"Iya mba, sebenarnya saya berniat pergi berdua, tapi adik suami saya itu sedikit sakit," Keysha memberikan isyarat gangguan jiwa, "dan minta ikut, akhirnya kami bawa," ucap Keysha menjelaskan.
"Oh baik Bu, silahkan kalau begitu," akhirnya Keysha bissa lolos, dia tersenyum dan bangga dengan kepintarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments