Bab.20 Tidak penting itu.

"Bukan luka penting," ujar Kane masuk ke dalam kamar mandi.

Pak Jhon menatap nanar ke arah pintu kamar mandi yang telah ditutup dalam hatinya bertanya Sebenarnya apa yang telah terjadi. Ini tidak seperti apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya, hubungan tanpa ikatan, tanpa hati, tanpa perasaan pada akhirnya akan menjadi rumit ke depannya.

Pak Jon sepatunya sana kita seseorang yang bisa menemaninya hidup ke depan. Namun, sepertinya itu sulit karena sifat Kane dan Dee yang saling berlawanan. 

Kane lebih memakai logikanya dan Dee yang melakukan segala sesuatunya dengan perasaan. Dee bukan seperti wanita lainnya akan menurut dengan semua perintah dari Kane. Dia pendiam namun sifat pemberontak ada dalam dirinya. Seperti seekor kucing liar yang terlihat jinak, tetapi jika didekati maka akan dicakar. Seseorang harus bisa mendekati dengan hati, apakah Kane bisa melakukan itu?

Dee mulai membuka matanya ketika dokter dan perawat sedang memeriksanya. 

"Nona sudah sadar rupanya. Syukurlah," kata dokter pria yang telah menolong Dee kemarin. 

Dee masih nampak kebingungan. Kepalanya masih terasa berat sehingga dia tidak bisa mengangkat tubuhnya untuk duduk. Rasa nyeri di perutnya masih terasa dan lamat-lamat dia mengingat kejadian terakhir sebelum dia pingsan.

Dia mengalami pendarahan. Reflek Dee langsung memegang perutnya.

"Untung saja suami Anda datang tepat waktu jadi kami masih bisa menyelamatkannya. Telat sebentar saja Anda akan mengalami pendarahan hebat yang bisa berakhir pada keguguran," terang Dokter itu mengerti apa yang Dee pikirkan.

Netra Dee mencari sosok yang dia kenal yang mungkin berada di ruangan ini. Pelayan Kane mungkin karena tidak mungkin pria itu akan menunggunya sepanjang malam.

"Suami Anda baru saja keluar dari ruangan ini," ungkap dokter itu.

"Dia sangat manis, terjaga sepanjang malam menunggui Anda. Tidak beranjak sedikitpun dari sisi Anda," lanjut perawat.

"Anda beruntung mempunyai suami seperti itu, tampan, kaya dan perhatian. Bukankah dia adalah Kane Yang, pengusaha muda yang namanya sering muncul di berbagai majalah bisnis?"

Dee tersenyum dan mengangguk. Otaknya saat ini belum bisa menerima dengan kenyataan yang baru dia dengar. Statusnya di rumah sakit ini adalah istri dari Kane. Berarti pria itu tidak menutupi hubungan mereka. 

Yang kedua Kane menungguinya semalaman penuh, akh itu mungkin karena dia merasa cemas pada anak ini bukan dirinya. Tidak mungkin pria itu memberi perhatian padanya karena hal ini.

Kane tiba-tiba masuk ke dalam kamar. Seperti biasanya wajahnya tanpa ekspresi, tapi tidak mengurangi ketampanannya yang tidak tertandingi. Wajah putih bersih tanpa cela sedikitpun, mata yang dalam dan tajam serta hidung tegak lurus yang menjadi bagian terbaik dari wajahnya. 

Bibirnya tipis dengan garis keras diantaranya yang menandakan bahwa dia tidak akan mengucapkan sesuatu yang tidak penting. Bagi pria itu mengejek Dee termasuk hal penting. Itu pikiran Dee.

"Oh, Tuan Yang sudah datang. Istri Anda sudah siuman dan kondisinya mulai stabil. Mungkin masih ada rasa kram diperutnya tapi berangsur akan hilang dengan sendirinya ketika kondisi janin dalam perutnya sudah kembali stabil dan membaik," terang sang dokter.

Kane mengangguk melihat Dee dengan tatapan yang Dee tidak mengerti. Dingin tetapi ada perhatian di sana, mungkin.

"Satu jam lagi setelah makan pagi, Anda harus menemui Dokter kandungan. Akan dilakukan pemeriksaan secara detail oleh Dokter spesialis."

"Kami akan kesana setelah Dee makan," jawab Kane.

"Kalau begitu saya ijin pamit keluar karena masih ada pasien yang harus saya periksa. Usahakan kurangi pergerakan pasien sebisa mungkin. Jika kurang nyaman memakai kateter bisa dilepas, tapi nanti Anda harus menggendongnya setiap akan ke kamar mandi. Intinya dia tidak boleh banyak bergerak."

"Saya mengerti Dokter. Saya akan memastikan dia tidak akan menggerakkan satu jari pun tanpa sepengetahuan saya."

"Semua pria seharusnya belajar dari Anda bagaimana cara menjaga istrinya dengan baik." Mendengar perkataan Dokter itu membuat Kane tersenyum kecut.

Dokter dan perawat itu lantas keluar dari ruangan. Kini tinggal Dee dan Kane yang ada di sana. Suasana menjadi tegang dan udara mendadak terasa dingin bagi Dee. 

Wajahnya menyiratkan ketakutan yang teramat sangat. Tangan Kane diangkat ke atas. Dee menutup wajahnya secara otomatis. 

Dee terkejut ketika tangan Kane yang halus menyentuh dahinya lembut.

"Kau sudah tidak demam lagi," kata Kane. Dia mengambil nampan yang ada di atas nakas. Kedua alisnya disatukan dan dia mendekatkan wajah untuk mencium bau masakan itu.

"Apakah makanan ini sudah memenuhi unsur sehat?" celetuk Kane menatap ke arah menu masakan itu membuat Dee mengangkat wajahnya dan melihat isinya.

"Ayam itu akan lemak, sayur bayam itu bergizi dan tahu tempe itu mengandung protein. Semua unsur gizi sudah ada dalam makanan itu."

Kane menatap tidak puas pada Dee. "Dan ini susu putih, kau tidak menyukainya kan?"

Dee tidak menyangka jika Kane tahu apa yang dia sukai dan tidak dia sukai padahal pria itu nampak tidak perhatian padanya dan cenderung tidak peduli.

"Aku akan meminta Pak Jhon untuk membawakan susu coklat untukmu," ujar Kane lagi.

Dee tersenyum. Hatinya menghangat dengan sikap Kane yang sedikit peduli padanya.

"Aku akan menyuapi dirimu," kata Kane.

"Ekhm ... aku tidak suka nasi semenjak hamil," ungkap Dee takut-takut.

"Aku tahu, kau makan lauknya saja," lanjut Kane.

Dee mulai makan dari suapan Kane. Dia tidak menyangka Kane akan bertindak sebaik ini. Dee menatap Kane terus menerus.

"Aku tahu aku tampan dari sisi manapun, kau tidak perlu mengagumiku seperti itu."

Dee mencibir.

"Tuan."

"Panggil Kane saja." Bola mata Dee membesar mendengar itu. "Itu lebih enak didengar."

"Ka ... Kane," ucap Dee ragu. Pria itu menepuk pucuk kepala Dee dengan pelan terlihat puas.

"Baru kali ini kau menurut tanpa memberontak. Lain kali tetap seperti ini. Jangan memancing kemarahanku."

Mereka terdiam sejenak.

"Apakah kau tidak marah atas kejadian ini?" tanya Dee cemas. Mengamati setiap perubahan ekspresi wajah Kane. Bersiap pria itu akan melontarkan komentar pedas.

"Lain kali jaga bayiku dengan baik dan jangan memancing emosi orang lain. Kau itu selalu mencari masalah."

"Dia yang memulainya terlebih dahulu," ujar Dee tetapi dia langsung menggigit lidahnya sendiri. Kane tidak mungkin akan membelanya. Baginya Liliana jauh lebih penting. Dia hanya ibu pengganti bagi calon anaknya saja.

Kane menghela nafas. "Aku tahu kau tidak salah sepenuhnya, tapi jika kau waspada dan bisa membaca kondisi, situasi ini tidak akan terjadi. Kau terlalu mengikuti kata hati tetapi tidak memakai otak dalam melakukan segala sesuatunya."

"Apakah kau tidak marah?" tanya  Dee sekali lagi meyakinkan diri.

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kau yg gk pakel otak kane... udah punya istri tp msh melanjutkan pertunangan dgn wanita lain....

2022-10-10

0

Siti Sa'adah

Siti Sa'adah

lanjut

2022-10-07

0

noven yee

noven yee

seiring berjalannya waktu kane akan menerima dee sepenuhnya dan tdk akan memisahkan dee dgn anaknya

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!