Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa

Raut wajah Dee terlihat memucat. Bagaimana ini? Anak buah Kane sudah berhasil menemukannya. Jangan sampai ia tertangkap oleh mereka. Dia tidak ingin lagi bersama pria itu. Pria sombong yang terus berbuat sesuka hati  tanpa memikirkan perasaannya ini. 

Cepat-cepat Dee berjalan ke arah dalam kost sambil menarik tangan Anna pelan.

“Kak Dee?” ucap Anna tampak terkejut. 

Anna sungguh tidak menyangka kalau sahabat sekaligus kakak angkatnya itu tiba-tiba datang dengan dikejar-kejar begini.

“Anna, ayo kemasi baju-bajumu. Kita harus pergi secepatnya,” kata Dee dengan nada sedikit panik. Dee seperti sedang dikejar-kejar oleh sesuatu. 

Mendengarnya, tentu Anna kebingungan. Apa maksud sahabat itu? 

“Apa maksudmu, Kak? Kenapa kita harus pergi?” tanya Anna sama sekali tidak mengerti.

“Nanti aku jelaskan, ya. Ayo.” Dee berkata lirih. 

Meski bingung, Anna akhirnya mengangguk dan melakukan seperti yang Dee perintahkan. Namun, Anna begitu terkejut melihat rombongan pria berjas hitam yang tampak seperti mencari seseorang dari kaca jendela kamar mereka.

Belum lagi tadi ada orang yang terus memanggil nama kakak angkatnya itu. Dan Dee tadi bilang jika hal itu berkaitan dengan ayah dari bayi yang sedang dikandung. Astaga! 

Begitu banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya. 

“Kak mereka siapa? Mereka sedang tidak mencarimu kan?” tanya Anna panik. Padahal sudah jelas kalau orang di luar sana mencari Dee. Namun, ia terus menyangkalnya sebelum mendapat jawaban langsung dari Dee.

Hanya saja, mengapa perasaannya jadi tidak enak begini? 

Dee menghembuskan nafas kasar. Perempuan cantik itu langsung menuju dekat jendela. “Ternyata mereka memang secepat ini,” monolognya. 

Meski cemas dan panik, Dee berusaha untuk tenang. Apalagi Anna, sahabatnya harus ia tenangkan. Dee sangat mengenal karakter Anna. 

“Iya. Mereka sedang mencariku. Ayo, Anna. Kita harus cepat. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka. Kumohon, bantulah sahabatmu, ini,” kata Dee memelas.

“Ya sudah.” Anna akhirnya mengalah. Ia tidak tega melihat wajah sang sahabat yang tampak begitu panik. Nanti, ia baru akan menuntut penjelasan kepada sahabatnya itu. 

Keduanya pun bergegas mengemas baju yang kira-kira diperlukan. 

“Ayo,” kata Dee menarik tangan Anna. 

Langkah yang terburu-buru mengiringi keduanya. 

Panik dan gelisah. Itulah yang keduanya rasakan. 

Dee menggigit bibirnya lumayan kuat. Merapalkan doa agar dirinya tidak tertangkap. Usahanya ini tidak boleh sia-sia. Hanya ini kesempatan yang ia punya dan belum tentu kedepannya akan seperti ini lagi. 

Anna terus memandangi Dee. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa sahabatnya itu seperti buronan saja? Kesalahan apa yang sudah dilakukan oleh seorang Dee? 

Memikirkannya membuat Anna bergidik ngeri. Namun, meski begitu. Ia tak mungkin meninggalkan Dee seorang diri. Dee adalah sahabat terbaik yang ia punya. 

Keduanya memilih untuk keluar dari pintu belakang. 

“Kak, gawat. Tampaknya mereka juga berjaga di sekitar sini. Kita pasti akan ketahuan,” ucap Anna panik. Tangannya menggenggam tangan Dee erat. 

Dapat Dee rasakan suhu tubuh sang sahabat yang dingin menandakan kalau sedang ketakutan. Bukan hanya Anna saja yang takut, di sini Dee yang lebih takut. Seandainya kalau ia tertangkap. Habis sudah kebebasannya. Pria seperti Kane sungguh berbahaya.

“Apakah tidak ada jalan lain lagi di sini?” tanya Dee. 

Anna tampak berpikir. Bisa dikatakan ia yang paling tahu mengenai daerah sini dibandingkan Dee. Mengingat Dee yang selalu pulang larut dan sudah lumayan lama tidak pulang karena berada di luar kota, sangat wajar kalau wanita yang tengah dikejar-kejar itu tidak terlalu tahu. 

Bisa dikatakan Dee hanya menumpang tidur saja di kostnya itu.

“Ayo, ikuti aku, Kak.” Kali ini Anna yang mengambil alih. Ia berjalan dengan diikuti Dee yang mengekor di belakangnya.

Dee terus melihat kebelakang. Takut sekali jika sampai anak buah Kane menangkapnya. 

“Ya Tuhan! Kumohon bantu aku. Jangan sampai Kane menemukanku,” doa Dee dalam hati. 

Dee berniat ingin pergi ke tempat yang begitu jauh. Tempat terpencil yang sulit untuk ditemukan. Untuk bekal hidup kedepannya, Dee sudah mempersiapkan semuanya. Hidupnya pasti akan damai.

Anak yang ada di dalam kandungannya pasti akan tumbuh dengan baik meski tidak ada sosok ayahnya sekalipun. Dee sangat tidak rela jika anaknya nanti diambil begitu saja oleh Kane. Tidak! Hal itu tidak boleh terjadi.

Dia yang bersusah payah mengandung dan akan bertaruh nyawa saat melahirkan. Maka sangat tidak pantas Kane yang memiliki anaknya. Meski pria itu ayah biologis bayi dalam kandungan ini.

Akhirnya, keduanya sampai di depan pintu keluar. 

“Ayo, cepat.” Anna berkata pelan. Dee mengangguk kecil. 

Namun, baru beberapa langkah, mereka dikejutkan dengan dua mobil mewah  yang sudah terparkir rapi. Tampaknya seluruh komplek rumah kostnya itu sudah dikepung.

Bingung.

Keduanya saling melempar pandangan. Jika mereka nekad keluar, pasti akan tertangkap. Dan jika terus berdiam diri di sini lama kelamaan juga akan tertangkap. Sungguh pilihan yang sama-sama sulit. Seperti buah simalakama.

“Kak, sebaiknya kita berpencar. Aku akan mengalihkan perhatian mereka. Kakak keluarlah dari pintu ujung sana,” kata Anna sambil menunjuk dengan jarinya.

Dee melihat arah jari Anna mengarah. Ia baru tahu kalau di ujung sana ada jalan keluar juga. Setelahnya, ia menatap Anna lekat. 

“Tapi, kalau kamu tertangkap bagaimana?” Terdengar jelas nada kekhawatiran di sana.

“Tidak mungkin. Mereka bukan mencariku.” Anna berusaha meyakinkan Dee. 

Ia akan melakukan apapun demi Dee. Orang yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri. Mereka sudah berjuang hidup lama di panti. Hanya Dee yang selalu ada dan tulus untuknya. Karenanya, Anna begitu menyayangi sosok Dee.

Dee pun menurut. Ia mulai berjalan terpisah dengan Anna. 

Kini, Dee pun sudah berada di sebuah jalan keluar yang dibilang oleh Anna tadi. Tangannya terasa berat sekedar memutar knop pintu.

Dee menarik nafas secara perlahan. Ia harus tenang. Harus. 

Rasa kegelisahan dan kecemasan malah akan membuatnya semakin panik. 

Pintu pun terbuka. Dee terlihat tersenyum melihat tidak ada satupun anak buah Kane yang terlihat.

Baru beberapa langkah, Dee begitu dikejutkan dengan kehadiran beberapa orang yang berjalan mendekat.

“Ya Tuhan.” Dee pun segera bersembunyi.

Ia sungguh takut akan tertangkap. Tangisannya seraya akan pecah begitu saja. Kenapa bisa menjadi begini hidupnya? Jika terus hidup seperti ini. Lebih baik ia mati saja.

“Kalian cari terus. Jangan ada satupun tempat yang terlewat.” Terdengar suara anak buah Kane yang jelas bisa Dee dengar.

Dee membekap mulutnya pelan agar tidak mengeluarkan suara. 

“Aku harus segera pergi.” Dee mulai keluar dari persembunyiannya ketika melihat para pengawal itu menjauh.

Hingga_

Krakk!!

Dee tak sengaja menginjak sebuah botol plastik. Wajahnya langsung pucat pasi. Ya Tuhan! Bagaimana ini?

Mendengar suara botol plastik yang diinjak, para anak buah Kane seketika langsung berbalik.

“Siapa di sana?” teriak salah satu dari mereka. 

Tubuh Dee melemas. Gawat! Sepertinya dia akan tertangkap.

Terpopuler

Comments

Ai Hodijah

Ai Hodijah

aduh thor baru sampe soni aja bikin degdegan

2023-01-02

0

teti kurniawati

teti kurniawati

woww kereennn

2022-10-03

1

Azizka Amelia Putri

Azizka Amelia Putri

𝙨𝙚𝙟𝙖𝙝𝙖𝙩 𝙞𝙩𝙪𝙠𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙠𝙖𝙣𝙚

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2 Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3 Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4 Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5 Bab. 5 Ketahuan Hamil
6 Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7 Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8 Bab. 8 Sia-sia Sudah
9 Bab. 9 Malu Tapi Mau
10 Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11 Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12 Bab. 12 Perjanjian Buta
13 Bab. 13 Iblis Tampan
14 Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15 Bab. 15 Pemicu Amarah
16 Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17 Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18 Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19 Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20 Bab.20 Tidak penting itu.
21 Bab. 21 Mencari gantimu
22 Bab. 22 Merajuk kesal
23 Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24 Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25 Bab. 25 Sangat Membencimu!
26 Bab.26 Memendam perasaan Benci
27 Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28 Bab. 28 Meminta bantuan
29 Bab 29. Rencana yang Gagal
30 Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31 Bab 31 Hanya karena soal warisan
32 Bab. 32 Masa lalu Kane
33 Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34 Bab.34 Hadiah Mertua
35 Bab. 35 Benci tapi Cinta
36 Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37 Bab. 37 Jangan khianati aku
38 Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39 Bab. 39 Bertemu kembali
40 Bab. 40 Mencari mati
41 Bab. 41 Ketahuan
42 Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43 Bab. 43 Cemburu Buta
44 Bab. 44 Tidak memaafkan
45 Bab. 45 Merajuk
46 Bab. 46 Mulai Memahami
47 Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48 Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49 Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50 Bab. 50 Kunjungan Mertua
51 Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52 Bab. 52 Lakukan Saja
53 Bab. 53 Adik rasa Musuh
54 Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55 Bab. 55 Memungut kenangan lama
56 Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57 Bab. 57 Bermain Curang
58 Bab 58 Menang tapi kalah
59 Bab. 59 Kenyataan Pahit
60 Bab. 60 Kelahiran
61 Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62 Bab. 62 Biang Rusuh
63 Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64 Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65 Bab. 65 Luka Lama
66 Bab. 66 Ayah dan Anak
67 Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68 Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69 Bab. 69 Kenyataan Perih
70 Bab. 70 Bertemu Lagi
71 Bab 71
72 Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73 Bab 73 Sakit Hati
74 Bab. 74 Jebakan sang mantan
75 Bab. 75 Menantang Kane
76 Bab. 76 Otak Cadangan
77 Bab. 77 Bertukar peran
78 Bab. 78 Tidak biasanya
79 Bab. 79 Suasana Baru
80 Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81 Bab. 81 Keributan Besar
82 Bab. 82 Bilang Pada Mama
83 Bab. 83 Tidak mau!
84 Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85 Bab. 85 Membuat Masalah
86 Bab. 86 Berbagi Rasa
87 Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88 Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89 Bab. 89 Kembali Pulang
90 Bab. 90 Impian Jesper
91 Bab. 91
92 Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93 Bab. 93 Kedatangan Tamu
94 Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95 Bab. 95 Maafkan aku!
96 Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97 Bab 97 Salah sangka
98 Bab 98 Tragedi
99 Bab. 99 Adik Tercela
100 Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101 Bab. 101 Kesempatan Kedua
102 Bab. 102 Pak Jhon anfal
103 Bab. 103 Jebakan
104 Bab. 104 Rencana Indah
105 Bab. 105 Keributan Kecil
106 Bab.106 Tugas Terakhir
107 Bab. 107
108 Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109 Bab. 108 Malam Indah
110 Bab. 110 Rencana Baru
111 Bab. 111 Janji Manis
112 Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113 Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114 Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115 Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116 Bab 116 Kenyataan Pahit
117 Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118 Bab 118 Cemburu Gila
119 Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120 Bab. 120 Buah Simalakama
121 Bab.121 Sahabat Hidup
122 Bab. 122 Satu Server
123 Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124 Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125 Bab 126. Kabar Bahagia
126 Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127 Bab. 127 Ibu dan Anak
128 Bab.128 Cerita Lama
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab.131 Tragedi mencekam
132 Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133 Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134 Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135 Bab. 135 Damai
136 Bab. 136 Tamat
137 Tawanan Cinta sang Perwira
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab. 1 Terpaksa menjadi Ibu pengganti
2
Bab. 2 Harga Diri Jauh Lebih Berharga Dibandingkan Uang
3
Bab. 3 Membatalkan Perjanjian? Mimpi!
4
Bab. 4 Menganggapmu Mati.
5
Bab. 5 Ketahuan Hamil
6
Bab. 6 Menangkapku? Tidak mungkin bisa
7
Bab. 7 Aku Tidak Sebodoh Itu
8
Bab. 8 Sia-sia Sudah
9
Bab. 9 Malu Tapi Mau
10
Bab. 10 Sakit tetapi tidak berdarah.
11
Bab. 11 Kau bayar aku jika begitu
12
Bab. 12 Perjanjian Buta
13
Bab. 13 Iblis Tampan
14
Bab. 14 Kabar Mengejutkan
15
Bab. 15 Pemicu Amarah
16
Bab. 16 Marah Tak Beralasan
17
Bab.17 Kau tidak tahu siapa aku?
18
Bab.18 Tidak Mengakui Perasaan
19
Bab. 19 Terluka tapi tidak berdarah
20
Bab.20 Tidak penting itu.
21
Bab. 21 Mencari gantimu
22
Bab. 22 Merajuk kesal
23
Bab. 23 Rindu tapi enggan mengakui.
24
Bab. 24 Menguras Emosi Jiwa
25
Bab. 25 Sangat Membencimu!
26
Bab.26 Memendam perasaan Benci
27
Bab.27 Tidak peduli dengan aku!
28
Bab. 28 Meminta bantuan
29
Bab 29. Rencana yang Gagal
30
Bab. 30. Ke Rumah Mertua
31
Bab 31 Hanya karena soal warisan
32
Bab. 32 Masa lalu Kane
33
Bab.33 Jangan ajariku tentang membaca hati!
34
Bab.34 Hadiah Mertua
35
Bab. 35 Benci tapi Cinta
36
Bab. 36 Belajar Mengerti Dirimu
37
Bab. 37 Jangan khianati aku
38
Bab. 38 Kebahagiaan yang mulai nampak
39
Bab. 39 Bertemu kembali
40
Bab. 40 Mencari mati
41
Bab. 41 Ketahuan
42
Bab. 42 Antara Cinta dan Jodoh
43
Bab. 43 Cemburu Buta
44
Bab. 44 Tidak memaafkan
45
Bab. 45 Merajuk
46
Bab. 46 Mulai Memahami
47
Bab. 47 Tidak ada hubungan kekeluargaan dalam bisnis!
48
Bab 48. Penerus Grup Diamonds
49
Bab. 49 Kabar Buruk dari Park Yang
50
Bab. 50 Kunjungan Mertua
51
Bab. 51 Semuanya Hanya Sandiwara Belaka.
52
Bab. 52 Lakukan Saja
53
Bab. 53 Adik rasa Musuh
54
Bab 54 Tersudut oleh Hinaan
55
Bab. 55 Memungut kenangan lama
56
Bab. 56 Lukamu adalah Lukaku
57
Bab. 57 Bermain Curang
58
Bab 58 Menang tapi kalah
59
Bab. 59 Kenyataan Pahit
60
Bab. 60 Kelahiran
61
Bab. 61 Perpisahan yang Menyakitkan
62
Bab. 62 Biang Rusuh
63
Bab. 63 Dua anak dengan nasib berbeda
64
Bab. 64 Sama-sama tidak diinginkan
65
Bab. 65 Luka Lama
66
Bab. 66 Ayah dan Anak
67
Bab. 67 Cara Menjerat Wanita
68
Bab. 68 Tatapan yang mendebarkan jiwa
69
Bab. 69 Kenyataan Perih
70
Bab. 70 Bertemu Lagi
71
Bab 71
72
Bab 72 Hari Pertama Bersekolah
73
Bab 73 Sakit Hati
74
Bab. 74 Jebakan sang mantan
75
Bab. 75 Menantang Kane
76
Bab. 76 Otak Cadangan
77
Bab. 77 Bertukar peran
78
Bab. 78 Tidak biasanya
79
Bab. 79 Suasana Baru
80
Bab. 80 Hanya Sekedar Mimpi
81
Bab. 81 Keributan Besar
82
Bab. 82 Bilang Pada Mama
83
Bab. 83 Tidak mau!
84
Bab. 84 Mengulangi Kejadian Lama
85
Bab. 85 Membuat Masalah
86
Bab. 86 Berbagi Rasa
87
Bab. 87 Tak Ingin Berpisah
88
Bab. 88 Kenapa harus begitu? Bukankah dia Mamaku
89
Bab. 89 Kembali Pulang
90
Bab. 90 Impian Jesper
91
Bab. 91
92
Bab. 92 Lebih Baik Diam!
93
Bab. 93 Kedatangan Tamu
94
Bab. 94 Takut Kehilangan Mereka
95
Bab. 95 Maafkan aku!
96
Bab. 96 Butuh kejujuran! Untuk apa? lebih baik aku pergi.
97
Bab 97 Salah sangka
98
Bab 98 Tragedi
99
Bab. 99 Adik Tercela
100
Bab. 100 Kembalilah Padaku!
101
Bab. 101 Kesempatan Kedua
102
Bab. 102 Pak Jhon anfal
103
Bab. 103 Jebakan
104
Bab. 104 Rencana Indah
105
Bab. 105 Keributan Kecil
106
Bab.106 Tugas Terakhir
107
Bab. 107
108
Bab. 108 Janji yang dipertanyakan
109
Bab. 108 Malam Indah
110
Bab. 110 Rencana Baru
111
Bab. 111 Janji Manis
112
Bab. 112 Kekecewaan Terdalam
113
Bab. 113 Sendiri tak sanggup bersama kutersiksa.
114
Bab. 114 Pernikahan Rosemary
115
Bab. 115 Kebersamaan Ceria
116
Bab 116 Kenyataan Pahit
117
Bab. 116 Kebahagiaan Kita
118
Bab 118 Cemburu Gila
119
Bab. 119 Kenyataan yang terpendam lama
120
Bab. 120 Buah Simalakama
121
Bab.121 Sahabat Hidup
122
Bab. 122 Satu Server
123
Bab. 123 Kesepakatan Pernikahan
124
Bab. 124 Hanya Untuk Sebuah Status
125
Bab 126. Kabar Bahagia
126
Bab.126 Kakek dan Nenek Baru
127
Bab. 127 Ibu dan Anak
128
Bab.128 Cerita Lama
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab.131 Tragedi mencekam
132
Bab.132 Untukmu apapun akan kulakukan
133
Bab. 133 Hampir Gila Karenamu
134
Bab.134 Kejutan Menyenangkan
135
Bab. 135 Damai
136
Bab. 136 Tamat
137
Tawanan Cinta sang Perwira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!